Anda di halaman 1dari 17

BAB 7 PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI

Manajemen strategis (strategic management) adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Tujuan Strategi Langkah pertama manajemen strategis adalah mendifinisikan strategi (strategy) secara eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Inti dari perusahaan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan kita akan berbeda dengan perusahaan lain. Memanfaatkan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (core competence) perusahaan adalah suatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik dibanding pesaingnya. Kompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing karena perusahaan memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Membangun Sinergi Ketika bagian bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak bersama yang lebih besar dari pada jumlah semua bagian yang bertindak sendiri sendiri, sinergi (synergy) dapat terbangun. Perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam hal biaya, daya pasar, teknologi, atau keahlian manajemen. Jika dikelola dengan baik, sinergi dapat memberikan nilai tambah bagi sumber daya yang ada, sehingga meningkatkan keuntungan. Memberikan Nilai Memberikan nilai kepada pelanggan merupakan inti dari strategi. Nilai dapat didefinisikan sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Para manajer membantu perusahaan mereka untuk memberikan nilai dengan menyusun strategi yang memanfaatkan kompetensi dasar dan mencapai strategi. Tingkatan Strategi Strategi tingkat-perusahaan (corporate-level strategy) berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan gabungan unit bisnis dan lini produk yang menyusun perusahaan. Strategi tingkat-usaha (business-level strategy) berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk. Keputusan keputusan strategis di tingkat ini berhubungan dengan pengiklanan, arah dan tingkat penelitian dan pengembangan, atau pengurangan lini produk dan layanan.

Strategi tingkat-fungsi (functional-level strategy) terkait dengan departemen departemen fungsional utama di unit usaha. Strategi fungsional mencakup semua fungsi utama, termasuk keuangan, penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan produksi. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS Proses yang diawali dengan evaluasi yang dilakukan para manajer terhadap posisi perusahaan yang terkait dengan misi, tujuan, dan strateginya. Kemudian memindai lingkungan internal dan eksternnal perusahaan serta mengenali faktor faktor strategis yang perlu diubah. Berbagai peristiwa di lingkungan internal maupun eksternal menandakan perlunya mengubah misi atau tujuan, atau perlunya merumuskan strategi baru di tingkat perusahaan, usaha, dan fungsi. Langkah terakhir proses manajemen strategis adalah menerapkan strategi baru. Perumusan Versus Pelaksanaan Strategi Perumusan strategi (strategy formulation) tahap manajemen strategis yang melibatkan perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta membuat rencana strategis spesifik. Perumusan ini dapat mencakup evaluasi masalah masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Proses ini berkebalikan dengan pelaksanaan strategi (strategy execution), yaitu tahap manajemen strategis yang melibatkan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis. Analisis SWOT Analisis SWOT (SWOT analysis) analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Dan para manajer membangun pemahaman mengenai kekuatan dan kelemahan internal. Kekuatan dan Kelemahan Interal Kekuatan adalah karakteristik internal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya, sedangkan Kelemahan adalah karakteristik internal yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan. Kekuatan dan Ancaman Eksternal Kekuatan adalah karakteristik lingkungan eksternal yang berpotensi membantu perusahaan mencapai atau melampaui tujuan strategisnya. Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat perusahaan mencapai tujuan strategisnya. MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT-PERUSAHAAN Strategi Portofolio Strategi portofolio (portfolio strategy) berkaitan dengan gabungan unit usaha dan lini produk berpadu secara logis untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Matriks BCG

Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara keseluruhan, sementara pangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih banyak atau lebih sedikit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya.

Strategi Diversifikasi Diversifikasi bertujuan untuk memperluas usaha perusahaan dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa yang berharga. Diversifikasi terkait beralih ke lini bisnis baru yang masih terkait dengan kegiatan usaha perusahaan. Diversifikasi terpisah dilakukan ketika perusahaan membuka lini usaha yang benar- benar baru. Integrasi vertikal berarti perusahaan membuka lini usaha baru yang memproduksi pasokan yang diperlukan untuk produk atau mendistribusikan dan menjual produk tersebut. MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT-USAHA Cara yang popular dan efektif untuk merumuskan strategi adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif Porter. Lima Kekuatan Kompetitif Porter 1. Potensi pesaing baru. Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi merupakan contoh dua potensi yang dapat mencegah munculnya pesaing baru. 2. Daya tawar pembeli. Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan. 3. Daya tawar pemasok. Pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti merupakan faktor faktor penting yang menentukan daya tawar pemasok. 4. Ancaman produk pengganti. Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan biaya atau tren. 5. Persaingan antarkompetitor. Dengan meningkatnya kekuatan internet dan teknologi informasi, perusahaan perusahaan makin sulit membedakan diri dengan para pesaing mereka. Strategi Kompetitif Untuk mengetahui daya saingnya di setiap kekuatan, Porter menyarankan perusahaan untuk menggunakan satu dari tiga strategi: diferensiasi, kepemimpinan biaya, atau fokus.

Diferensiasi. Strategi diferensiasi adalah jrnis strategi kompetitif yang digunakan oleh perusahaan untuk membedakan produk atau jasanya dari produk atau jasa pesaingnya. Kepemimpinan biaya. Kepemimpinan biaya adalah jenis strategi kompetitif yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan fasilitas fasilitas produksi baru secara agresif, memotong biaya, dan mengendalikan biaya dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya. Fokus. Melalui strategi fokus, perusahaan berkonsentrasi untuk pasar wilayah atau kelompok pembeli tertentu.

TREN BARU DI BIDANG STRATEGI Inovasi dari Dalam Pendekatan strategis yang disebut dengan kemampuan dinasmis berarti bahwa para manajer berfokus melakukan lebih banyak peningkatan dan pengembangan dengan memanfaatkan aset, kemampuan, dan kompetensi yang sudah dimiliki oleh perusahaan guna memperoleh keunggulan bersaing berkelanjutan. Kemitraan Strategis Inovasi internal tidak berarti bahwa perusahaan selalu bekerja sendiri. Kerja sama dengan perusahaan lain, bahkan terkadang dengan pesaing, merupakan unsur penting dari cara perusahaan sukses memasuki bidang usaha baru. STRATEGI GLOBAL Globalisasi Globalisasi adalah standardisasi desain dan strategi pengiklanan produk di seluruh dunia. Dasar strategi ini adalah anggapan adanya pasar global tunggal untuk produk konsumen dan industri. Teorinya adalah semua orang ingin membeli produk yang sama dan hidup dengan cara sama. Strategi Multidomestik Strategi multidomestik yaitu penyesuaian desain produk dan strategi periklanan untuk memenuhi kebutuhan tertentu masing masing Negara. Tips Penerapan Strategi secara Efektif 1. 2. 3. 4. 5. Membangun komitmen terhadap strategi. Menyusun rencana penerapan yang jelas. Memperhatikan budaya. Memanfaatkan pengetahuan dan keahlian pegawai. Komunikasi, komunikasi, komunikasi.

Strategi Transnasional Strategi transnasional bertujuan mencapai integrasi global sekaligus daya respons nasional. Strategi yang benar benar transnasional sulit dilakukan, karena tujuan yang satu memerlukan koordinasi global yang erat, sementara tujuan yang lain memerlukan fleksibilitas lokal. PENERAPAN STRATEGI

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi.

Rancangan Struktural terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan mereka, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi. Struktur juga terkait dengan masalah masalah seperti sentralisasi versus desentralisasi dan rancangan tugas kerja. Sistem Informasi dan Kendali. Sistem informasi dan kendali mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran untuk alokasi sumber daya, sistem teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan. Sumber Daya Manusia. Sumber daya perusahaan adalah para pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.

ARTIKEL PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI Konsep Strategi : Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi

Pengertian Strategi Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004). Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989). Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Perumusan Strategi Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005). Tingkat-tingkat Strategi Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy. a) Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. b) Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak sematamata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi. c) Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan

stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. d) Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996). Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal kesehatan organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996). Jenis-jenis Strategi Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: 1. Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. 2. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. 3. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. 4. Strategi Defensif Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui

penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar. 5. Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (David, p.231, 2004) Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html

Analisis Portfolio Internasional


Analisis portfolio dapat diterapkan pada pasar internasional untuk membantu perencanaan strategis internasional. Dua faktor yang menjadi poros pada gambar 6.4 adalah daya tarik negara yang mencerminkan ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, luas dan jenis regulasi pemerintah, dan faktor ekonomi dan politik. Faktor lain adalah kekuatan kompetitif produk yang mencerminkan pangsa pasar, kesesuian produk, margin laba, dan dukungan pasar. Tergantung posisi produk pada matrik tersebut, perusahaan akan menerima kondisi apakah harus melakukan banyak pembiayaan atau menuai hasil penjualan yang berupa uang tunai.

Meskipun demikian, analisis portfolio dapat tidak bermanfaat bagi perusahaan yang beroperasi di sebuah industri global daripada industri multidomestik. Dalam membicarakan ati penting industri-industri global, Porter berpendapat berbeda dengan analisis portfolio setiap negara. Dalam industri global, pengelolaan aktivitas-aktivitas internasional seperti portfolio akan mengurangi kemungkinan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam industri global, perusahaan dalam berbagai cara harus mengintegrasikan berbagai aktivitasnya berdasarkan lingkup dunia untuk memproleh hubungan yang menguntungkan di antara negara-negara.

Gambar 6.4

Matrik Portfolio Competitif Strengths


Dominant/Divest Invest/Grow Country Attractiveness High Join Ventura Selective Strategies Harvest/Divest Low Combine/Licence

Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Portfolio


Manajer strategi biasanya menggunakan analisis portfolio dalam perumusan strategi perusahaan karena adanya beberapa keunggulan. Analisis portfolio mendorong manajemen puncak untuk mengevaluasi tiap bisnis secara individu dan menetapkan tujuan serta mengalokasikan sumber daya untuknya. Analisis portfolio merangsang penggunaan data eksternal untuk melengkapi penilaian manajemen. Analisis portfolio memunculkan hal mengenai ketersediaan aliran kas untuk ekspansi dan pertumbuhan.

Walaupun demikian, beberapa perusahaan telah mengurangi penggunaan analisis portfolio karena adanya beberapa keterbatasan :
Menentukan segmen-segmen produk/pasar tidaklah mudah. Menggunakan strategi standar dapat mengakibatkan terlewatnya peluang-peluang atau tidak menjadi praktis. Adanya ilusi kekakuan ilmiah menutupi kenyataan bahwa posisi-posisi biasanya didasarkan pada penilaian subyektif. Penggunaan istilah seprti cash cows dan dogs dapat mengarah kepada prediksi-prediksi yang sangat tergantung kepada individu masing-masing. Tidak selalu mungkin untuk menentukan apa yang membuat uatu industri dinilai atraktif, atau menentukan tahap apa sebuah produk dalam daur hidupnya. Mengikuti resep metode portfolio dengan naif, pada kenyataannya akan mengurangi laba apabila digunakan dengan tidak tepat.

Corporate Parenting
Campbell, Goold, dan Alexander, pengarang Corporate-Level Strategi: Creating Value in the Multibusiness Company, mengatakan bahwa strategi perusahaan harus diarahkan untuk menjawab dua pernyataan penting berikut. Bisnis apa yang harus dimiliki olah perusahaan dan mengapa? Struktur organisasi, proses-proses manajemen, dan filosofi yang bagaimana yang dapat memantu perkembangan kinerja yang unggul dari unit bisnis?

Analisis portfolio berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan memeriksa daya tarik dari berbagai industri dan memeriksa pengelolaan unit bisnis melalui aliran biaya, yaitu, dengan penggunaan biaya yang didapat dari unit-unit yang telah mencapi kedewasaan untuk membangun lini-lini produk baru. Namun demikian, analisi portfolio gagal dalam menjawab pertanyaan tentang industri apa yang harusnya dimasuki oleh perusahaan atau bagaimana sebuah perusahaan bisa mendapatkan sinergi di antara lini-lini produk dan unit bisnis mereka. Seperti yang disarankan dari namanya, analisis portfolio cenderung memandang permasalahan secara finansial, daripada memandang unit bisnis dan lini produk sebagai suatu investasi yang terpisah dan independen. Corporate parenting, sebaliknya memandang perusahaan dari segi sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun unit bisnis dan juga untuk mendapatkan sinergi diantara unit-unit bisnis. Corporate parenting membuat strategi perusahaan dengan berfokus pada kompetensi inti induk perusahaan dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk perusahaan dan perusahaanperusahaan bisnisnya. Dalam kaitanya dengan pusat perusahaan, dalam hubungan tersebut induk perusahaan memiliki kekuasaan yang besar. Jika terdapat kesesuaian antara keahlian dan sumber daya dan kebutuhan serta peluang dari induk perusahaan dengan unit-unit bisnisnya, perusahaan cenderung dapat menciptakan nilai. Sebaliknya, jika tidak ada kesesuaian maka perusahaan cenderung akan menghancurkan nilai. Kegunaan pendekatan bagi strategi perusahaan tidak hanya berguna untuk memutuskan bisnis baru apa yang akan dilakukan, tetapi juga berguna dalam pemilihan cara pengelolaan dari dari masing-masing unit bisnis yang ada. Oleh karena itu, tugas utama pusat perusahaan adalah untuk mendapatkan sinergi di antara unit-unit bisnisnya dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan kepada unit-unit tersebut, melakukan alih keahlian dan kapabilitas di antara unit-unit bisnis, dan melakukan koordinasi fungsi-fungsi yang berbagai untuk mendapatkan lingkup ekonomis.

Mengembangkan Strategi Corporate Parenting


Campbell, Goold, dan Alexander merekomendasikan bahwa penelitian mengenai strategi yang tepat bagi perusahaan meliputi tiga tahap : Tahap pertama, memeriksa faktor-faktor penting kesuksesan dari masing-masing unit bisnis. faktor-faktor penting kesuksesan adalah elemen-elemen pada perusahaan yang menentukan keberhasilan atau kegagalan strategi perusahaan. Faktor tersebut menekankan kompetensi langka perusahaan untuk memastikan keuntungan kompetitif. Faktor-faktor penting kesuksesan akan berbedabeda pada masing-masing perusahaan dan berbeda dari satu unit bisnis dengan unit bisnis lainnya. Orangorang yang berada dalam unit bisnisnya akan mengetahui faktor-faktor penting kesuksesan tersebut sewaktu mereka membuat strategi bisnis bagi kepentingan unit mereka.

Tahap kedua, memeriksa bidang dari masing-masing unit bisnis dimana kinerja dapat ditingkatkan. Tahap ini dianggap sebagai peluang-peluang berinduk. Sebagai contoh, dua unit bisnis mungkin dapat memperoleh lingkup ekonomis dengan melakukan penggabungan tenaga penjualan mereka. contoh lain, salah sat unit bisnis mungkin memiliki keahlian manufaktur dan logistik yang baik tetapi tidak besar. Induk perusahaan dapat mengalihkan beberapa orang dari salah satu unit bisnis yang memiliki keahlian tersebut kepada unit bisnis yang memerlukannya. Orang-orang pada induk perusahaan, karena pengalaman mereka dalam berbagai industri, dapat melihat bidang yang mungkin bagi dilakukannya peningkatan, dimana orang-orang dalam bisnis yang bersangkutan tidak melihatnya. Kecuali pada bidang tertentu yang secara signifikan sangat lemah daripada pesaing, orang dalam unit bisnis mungkin tidak waspada bahwa bidang-bidang tersebut dapat ditingkatkan, khususnya apabila maing-masing unit bisnis hanya memonitor industri mereka sendiri. Tahap ketiga, menganalisa seberapa baik induk perusahaan memliliki kesesuaian dengan unit bisnis. Pusat perusahaan harus waspada akan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dipandang dari segi sumber daya, keahlian, dan kapabilitas. Dalam melakukan hal ini, induk perusahaan harus menjawab apakah ia memilki karakteristik yang bersesuian dengan peluang berinduk dari masing-masing unit bisnis. Perusahaan juga harus menjawab apakah terdapat ketidaksesuain antara karakteristik induk dengan faktor-faktor penting kesuksesan dari masing-masing unit bisnis.

Minggu, 14 Oktober 2012

FORMULASI STRATEGI (STRATEGI PERSAINGAN BISNIS)


FORMULASI STRATEGI (STRATEGI PERSAINGAN BISNIS)
I. PENDAHULUAN Setelah menentukan arah perusahaan di masa depan sebagaiman diungkapkan pada bab sebelumnya, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah menentukan cara untuk mencapai arah yang telah ditentukan tersebut. Untuk alasan itulah maka proses manajemen strategi berikutnya adalah melakukan formulasi strategi. Untuk keperluan formulasi strategi ini manajemen perusahaan sangat memerlukan dan mengandalkan hasil analisis lingkungan dalam hal menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memulai proses formulasi strategi ini. Sebelum proses strategi dimulai, biasanya beberapa pertanyaan mendasar harus terjawab terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan. Karena bagaimanapun pertanyaan tersebut diharapkan mampu menyediakan suatu kerangka umum untuk menganalisis situasi perusahaan secara obyektif, yang selanjutnya dapat membantu manajemen dalam melakukan formulasi strategi secara lebih efektif[1]. Untuk memperjelas telaah mengenai manajemen strategi dalam makalah ini, kami akan mencoba menjabarkan formulasi strategi.

II. RUMUSAN MASALAH Sesuai bab yang akan kami bahas mengenai formulasi strategi, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: A. Menjelaskan hakekat formulasi strategi B. Mengidentifikasi pilihan strategi persaingan bisnis

1. Ansof strategy, posisi pasar & produk 2. Generic strategy Porter 3. Posisi perusahaan terhadap pesaing 4. Strategy adapting versi Miles dan Snow 5. Kerangka bisnis Abell 6. Generic strategy Mintzberg 7. Strategi New 7s III. PEMBAHASAN A. Hakikat Formulasi Strategi Dilihat dari perspektif manajemen stratejik, isu sukses pada hakikatnya merupakan lingkup: 1. Strategi korporat berfokus pada pilihan bisnis, pasar, dan aktivitas perusahaan. 2. Strategi bersaing berfokus pada posisi perusahaan relatif dibandingkan para pesaingnya dalam pasar yang dipilih. Dengan menggabungkan strategi korporat dan bersaing, maka kita dapat mempelajari mengapa satu perusahaan sukses sedangkan yang lainnya gagal. Strategi yang berhasil sangat jarang yang merupakan strategi menyontek (copycat strategy). Strategi dibuat berdasarkan yang tidak berhasil dijalankan oleh pesaing perusahaan, dan bukanlah berfokus pada apa yang dapat dilakukan pesaing, atau strategi apa yang sedang dijalankan oleh pesaing saat ini[2]. Menurut Certo dan Peter sebelum proses strategi dimulai, untuk dapat membantu manajemen dalam melakukan formulasi strategi secara lebih efektif biasanya beberapa pertanyaan mendasar harus terjawab terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain: 1. Kemana sesungguhnya perusahaan hendak diarahkan? 2. Ke arah mana perusahaan bergerak sekarang ini? 3. Faktor-faktor lingkungan apakah yang paling signifikan yang sedang dihadapi perusahaan pada saat ini? 4. Apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan secara lebih efektif untuk masa yang akan datang? Untuk itulah jika merujuk seperti yang diungkapkan oleh Certo dan Peter, salah satu analisis yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesees, Opportunities, and Threats) merupakan peralatan yang sangat berguna untuk menganalisis situasi perusahaan keseluruhan.

Dengan analisis SWOT perusahaan diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yang direpresentasikan oleh kekuatan dan kelemahan, dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada[3]. B. Mengidentifikasi Pilihan Strategi Persaingan Bisnis Secara umum strategi bisnis berisi strategi bersaing. Strategi bersaing adalah pilihan kemampuan yang akan digunakan untuk bersaing. Competitive Strategy yang didefinisikan dalam kegiyatan formulasi strategi akan menjadi petunjuk untuk menemukan atau memilih area kritis yang perlu diperhatikan untuk membangun keunggulan bersaing (competitive advantage). Pernyataan Competitive Advantage dapat mencakup hal-hal berikut ini: a. Kemampuan untuk merespon dengan cepat berbagai macam perubahan-perubahan di pasar. b. Kemampuan menemukan peluang pasar dan dapat menciptakan value bagi costumer sebelum pesaing melakukan hal tersebut. c. Kompetensi yang sangat kuat yang menyebabkan produk dan jasanya terdifferensiasi. d. Perilaku atau budaya yang cepat beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. e. Kinerja yang lebih bagus dibanding pesaing. Misal dalam hal price, feature, dan reliability. Strategi bisnis yang lengkap akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Bagaimana perusahaan memposisikan dirinya terhadap pesaing-pesaingnya? Apakah menjadi pemimpin atau follower? b. Bagaimana pertumbuhan usaha yang dipilih? Apakah melalui perluasan pasar atau produk? c. Senjata untuk bersaing. Keunggulan apa yang digunakan? Kompetensi apa yang harus dibangun? Orientasi lebih ke arah pelanggan atau pesaing[4]? 1. Ansoff Strategy: Arah Pengembangan-Posisi Pasar Dan Posisi Produk Kerangka strategy dari ansoff bisa digunakan sebagai kerangka untuk merumuskan strategy korporasi maupun strategi bisnis sebagai kerangka untuk merumuskan strategi bisnis. Kerangka tersebut harus digunakan untuk tujuan memenangkan persaingan suatu bisnis yang telah ditetapkan oleh korporat. Ansoff membagi strategi berdasarkan perubahan produk dan pasar yang dilayani oleh perusahaan untuk bisnis tertentu, sehingga diperoleh empat strategi besar berikut ini: a. Penetrasi pasar (market penetration), perusahaan berusaha meraih pasar yang saat ini dimasuki dengan menggunakan produk/jasa yang saat ini telah dihasilkan. b. Pengembangan pasar (market development), perusahaan berusaha berkembang dengan memperluas pasa (memasuki pasar baru) dengan menggunakan produk/jasa yang saat ini dimiliki.

c. Pengembangan produk (product development), perusahaan berusaha bertahan/ memperkuat posisi/ memperoleh pangsa yang lebih besar dipasar yang saat ini secara actual telah berusaha dilayani dengan menggunakan produk-produk baru/pengembangan produk. d. Diversifikasi (diversification), perusahaan berusaha berkembang dengan memperluas pasar (memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa yang baru.[5] 2. Generic Strategy: Alat Bersaing Michael porter menunjukkan bahwa dilihat dari produk/jasa (keunggulan kompetitif) yang dihasilkan suatu organisasi. Pada dasarnya hanya ada beberapa cara utama/strategi untuk menjadi superior (memperoleh keunggulan bersaing) di bidang industry yang dimasuki organisasi, yaitu: a. Menjadi pembuat produk/jasa dengan biaya terendah karena dapat mencapai keunggulan biaya menyeluruh (overall low cost leadership) b. Mendeferensiasikan produk/jasa sedemikian rupa sehingga menjadi produk/jasa dambaan, dianggap unik oleh konsumen sehingga konsumen mau memberikan nilai lebih. c. Melayani kebutuhan khusus satu ate beberapa kelompok konsumen ate pembeli industrial, dengan focus pada segi biaya ate diferensiasi (keunikan) konsumen. Dengan demikian ada tiga bidang strategi yang mungkin diterapkan oleh organisasi. Yaitu kepemimpinan harga, diferensiasi dan focus (focus biaya, focus diferensiasi). 1. STRATEGI : KEPEMIMPINAN HARGA (Cost Leadership) Perusahaan yang memiliki keunggulan biaya menyeluruh dapat memanfaatkan keunggulan ini untuk menetapkan harga rendah ate mengambil marjin laba yang lebih tinggi. Perusahaan yang mampu membuat produk/jasa dengan biaya yang lebih rendah dan menjualnya dengan harga yang dapat memberikan laba lebih besar dibandingkan pesaing, maka perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik, yaitu: a. Memungkinkan perusahaan bertahan dalam situasi persaingan perang harga dan menghalangi pesaing dengan biaya lebih tinggi melakukan perang harga (untuk bertahan dari perang harga, menyerang dari sudut harga, menikmati laba yang tinggi) b. Laba yang lebih tinggi dapat di reinvestasikan untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi c. Menghalangi masuknya pesaing baru d. Kenaikan bahan baku dari supplier dapat diredam oleh keunggulan dalam biaya. Perusahaan yang mengandalkan keunggulan biaya menyeluruh bergantung pada kemampuan khusus untuk mencapai posisi biaya rendah. Ada sejumlah resiko yang berkaitan dengan strategi kepemimpinan harga, yaitu:

a. Terlampau ditekankanya efisiensi dapat menyebabkan organisasi kehilangan kepekaannya terhadap tuntutan konsumen/user yang selalu berubah b. Banyak rute untuk menuju posisi biaya rendah sehingga biaya rendah relative lebih mudah ditiru. 2. STRATEGI : DIFERENSIASI Hanya sekedar berbeda dengan pihak lain bukanlah strategi diferensiasi. Kunci ke arah strategi diferensiasi yang berhasil adalah bahwa produk/jasa yang dihasilkan harus bersifat unik dilihat dari sudut pandang para pembeli ate stakeholder utama yang dilayani. Keunikan tersebut dapat berupa bentuk, fungsi, kecepatan, kualitas, image/citra, jaringan layanan, dan lain-lain agar dapat menciptakan diferensiasi ate perbedaan yang dihargai lebih oleh konsumen/user. Strategi diferensiasi yang berhasil akan menciptakan kelompok (segmen) pembeli yang loyal, tidak begitu memperhatikan penawaran-penawaran dari pihak lain dan cenderung kurang begitu peka dengan perubahan harga. 3. STRATEGI : FOKUS Strategi focus adalah tindakan memilih suatu segmen yang akan dilayani dalam suatu industry. Strategi focus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1) melayani satu segmen yang dipilih dengan kepemimpinan harga, ate 2) melakukan diferensiasi untuk melayani permintaan khusus dari suatu segmen yang dipilih. Resiko yang mungkin harus dihadapi oleh organisasi yang menerapkan strategi focus adalah: a. Target segmen yang dipilih menghilang karena alasan-alasan tertentu. b. Pihak-pihak luar secara intensif menyerbu dan mencuri target segmen yang dipilih suatu organisasi sehingga organisasi selalu menjadi pihak yang bertahan dari serangan pihak lain[6].

Strategi Persaingan Generic Porter[7]

Anda mungkin juga menyukai