Anda di halaman 1dari 38

Pengantar Ilmu Politik

Pertemuan III (Hak Asasi Manusia)

Yus Rama Denny


Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Silabus Mata Kuliah

Modul 3

Kegiatan belajar 1 : Sejarah Hak Asasi Manusia Kegiatan belajar 2 : Hak Asasi Manusia di Indonesia

Kompetensi MK: setelah mengikuti seluruh proses pembelajaran secara aktif, para mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan sejarah HAM, hak asasi di bidang sipil, politik, sosial, budaya, dan ekonomi, hak asasi pada perempuan, hak asasi dalam Islam, HAM dalam UUD 45 secara mendalam

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Silabus Mata Kuliah

Modul 3

Kegiatan belajar 1 : Sejarah Hak Asasi Manusia Kegiatan belajar 2 : Hak Asasi Manusia di Indonesia

Kompetensi MK: setelah mengikuti seluruh proses pembelajaran secara aktif, para mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan sejarah HAM, hak asasi di bidang sipil, politik, sosial, budaya, dan ekonomi, hak asasi pada perempuan, hak asasi dalam Islam, HAM dalam UUD 45 secara mendalam

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Hak Asasi Manusia (HAM)


DEFINISI : 1. Hak yg melekat pd diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia tdk dpt hidup layak sbg manusia 2. Hak yg dimiliki manusia yg telah diperoleh dan dibawa nya bersamaan dg kelahirannya, atau kehadirannya di dlm kehidupan masyarakat (Tilaar, 2001). SIFAT : 1. Universal (umum) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, agama, jenis kelamin. Dasar : bahwa manusia harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dg bakat dan cita citanya (Meriam Budiardjo, 1994)

2.

Supralegal : tdk tergantung kepada adanya suatu negara atau undang undang dasar, maupun kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi, karena hak asasi manusia dimiliki manusia, bukan karena kemurahan atau pemberian negara, melainkan karena berasal dari sumber yg lebih tinggi.

Disebut HAM karena melekat pd eksistensi manusia, yg bersifat universal, merata dan tidak dapat dialihkan

Menurut ahli : 1. John Locke, Hak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak). Dengan demikian, maka : Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan masyarakat, sehingga lahir kewajiban. Semakin berkembang meliputi berbagai bidang kebutuhan, antara lain hak dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. 2. Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci. 3. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia), Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Perkembangan upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan hak asasi manusia dari berbagai sumber atau dokumen:

No 1

Tahun 2500 s.d. 1000 SM 600 SM

Nama Dokumen ---Hukum Hamurabi ----

Isi/Keterangan Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kelaliman Raja Namrud yang memaksakan harus menyembah patung (berhala). Nabi Musa, memerdekakan bangsa Yahudi dari perbudakan Raja Firaun (Mesir). Di Athena (Yunani), Solon telah menyusun undang-undang yang menjamin keadilan dan persamaan bagi setiap warganya. Kaisar Romawi F.A. Justinianus menciptakan peraturan hukum modern yang terkodifikasi yang Corpus Luris sebagai jaminan atas keadilan dan hak asasi manusia. Dibawa oleh Nabi Isa Almasih sebagai peletak dasar etika Kristiani dan ide pokok tingkah laku manusia agar senantiasa hidup dalam cinta kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama manusia. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW banyak mengajarkan tetang toleransi, berbuat adil, tidak boleh memaksa, bijaksana, menerapkan kasih sayang, memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta, dan sebagainya.

527 s.d. 322 SM 30 SM s.d. 632 M

Corpus Luris ---Kitab Suci Injil Kitab Suci Al-Quran

1215

Magna Charta (Masa Pem. Lockland di Inggris) Pettion of Rights (Masa Pemerintahan Charles I di Inggris) Habeas Corpus Act (Masa Pemerintahan Charles II di Inggris) Bill of Rights (Masa Pemerintahan Willwem III di Inggris) Declaration of Independence (Amerika Serikat)

Raja tidak boleh memungut pajak kalau tidak dengan izin dari Great Council. Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum negara. Pajak dan hak-hak istimewa harus denga izin parlemen. Tentara tidak boleh diberi penginapan di rumah-rumah penduduk. Dalam keadaan damai, tentara tidak boleh menjalankan hukum perang. Orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah. Jika diminta, hakim harus dapat menunjukan orang yang ditangkapnya lengkap dengan alasan penangkapan itu. Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua hari setelah ditangkap. Membuat undang-undang harus dengan izin parlemen Pengenaan pajak harus atas izin parlemen Mempunyai tentara tetap harus dengan izin parlemen. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat bagi parlemen. Parlemen berhak mengubah keputusan raja Bahwa semua orang yang diciptakan sama. Mereka dikaruniai oleh Tuhan ; hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar kebahagiaaan (life, liberty, and pursuit of happiness). Amerika Serikat dianggap sebagai negara pertama yang mencantumkan hak asasi dalam konstitusi (dimuat secara resmi dalam Constitusi of USA tahun 1787) atas jasa presiden Thomas Jefferson.

1629

1679

1689

1776

10

1789

Declaration des Droits de Lhomme et du Citoyen (Perancis)

Pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara sebagai hasil revolusi Perancis di bawah pimpinan Jendral Laffayete, antara lain menyebutkan: Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak-hak yang sama Hak-hak itu ialah hak kebebasan, hak milik, keamanan dan sebagainya. Tahun-tahun berikutnya, pencantuman hak asasi manusia dalam konstitusi diikuti oleh Belgia (1831), Unisoviet (1936), Indonesia (1945), dan sebagainya. Naskah yang diusulkan oleh Presiden Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal dasar untuk mencapai perdamaian yang adil. Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II, kemudian disebutkan empat kebebasan (The Four Freedoms) antara lain: Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan berorganisasi. Kebebasan untuk beragama dan beribadah, Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan, Kebebasan seseorang dari rasa takut. Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal. Piagam tersebut menyerukan kepada semua anggota dan bangsa di dunia untuk menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia dimuat di dalam konstitusi negara masing-masing.

11

1918

Rights of Determination

12

1941

Atlantic Charter (dipelopori oleh Franklin D. Rooselvt)

13

1948

Universal Declaration of Human Rights

Macam-macam HAM

Pandangan dari berbagai tokoh yang mengidentifikasi macam-macam hak asasi manusia
1. 2. 3. 4. John Locke Aristoteles Montesquieu J.J. Rousseau
Hak kemerdekaan beragama, Hak kemerdekaan berkumpul, Hak kemerdekaan atas diri sendiri, Hak menyatakan kebebasan warga negara dari pemenjaraan sewenangwenang (bebas dari rasa takut), dan Hak kemerdekaan pikiran dan pers Hak mempertahankan diri (self reservation), Hak kemerdekaan (independence), Hak persamaan pendapat (equality), Hak untuk dihargai (respect),dan Hak bergaul satu dengan lain (intercourse)

Brierly

Perkembangan Pemaknaan Terhadap HAM :

Istilah hak dasar atau hak asasi manusia antara lain, tercantum dalam UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD sementara 1950, Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966, dan Ketetapan No. XVII/MPR/1998. Bahwa setelah dikeluarkannya : Tap MPR No. XVII/MPR/1998, UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM.

Makna dan Hakekat HAM bagi Bangsa Indonesia : 1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17-8-1945 Deklarasi HAM : kebebasan dan kemerdekaan adl hak segala
bangsa

2.

3.

4.

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila : Kemanusiaan yg adil dan beradab Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok Kaidah Fundamental Negara Kesatuan Republik Indonesia Pemahaman bangsa Indonesia terhadap HAM UUD 1945 Hak individu, sosial, ekonomi dan politik : hak utk
memperoleh pengajaran, kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, persamaan warga negara di depan hukum

Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM

Salah satu tonggak dalam upaya


pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, adalah ketika organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia pada 1946.
Langkah untuk pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada 10 Desember 1948.

KELAHIRAN HAM

HAM PBB (Eleanor Roosevelt), 10 Des. 1948 resmi diterima PBB sbg : Universal Declaration of Human Rights memuat 30 pasal hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan Awalnya deklarasi ini hanya mengikat secara formal dan moral anggota PBB, tetapi sejak 1957 dilengkapi 3 perjanjian :
1. International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.

2. International Covenant on Civil and Political Righats 3. Optional Protocols to the International Covenant on Civil and Political Rights. Diterima PBB pada 16 Desember 1966 dan anggota PBB dipersilahkan meratifikasinya

10 tahun kemudian perjanjian itu dpt diberlakukan sebab pd 1976 baru 35 negara yg meratifikasinya. Bahkan negara yg merasa dirinya Champion dlm HAM seperti USA dan Inggris hingga awal dekade 1990 belum meratifikasi covenant tersebut Secara eksplisit bagian covenant berisi :
Hak Sipil dan Politik Pasal 6 : Right to life Pasal 9 : Right to liberty ans security and person Pasal 14 : Right to equality the court and tribunals Pasal 18 : Right to freedom of thought conscience and relegion

Pasal 19 ; Right to hole opinion without interference


Pasal 21 : Right to peaceful assembly Pasal 22 : Right to freedom of association Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

Pasal 6 : Right to work

Pasal 8 : Right to form trade unions Pasal 9 : Right to social security Pasal 11 : Right to adequate standard of living for himself and his family, including adequate food, clothing and housing Pasal 13 : Right to education

Universal Declaration of Human Rights menyatakan setiap orang mempunyai :


1. Hak untuk hidup 2. Kemerdekaan dan keamanan badan 3. Hak utk diakui kepribadiaanya menurut hukum 4. Hak utk memperoleh perlakuan yg sama dg org lain menurut hukum 5. Hak utk mendapat jaminan hukum dlm perkara pidana seperti diperiksa di muka umum, dianggap tdk bersalah kecuali ada bukti yg sah 6. Hak utk masuk dan keluar wilayah suatu negara 7. Hak utk mendapat hak milik atas nama benda

8. Hak utk bebes mengutarakan pikiran dan perasaan 9. Hak utk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat

10. Hak utk berapat dan berkumpul


11. Hak utk mendapatkan jaminan sosial 12. Hak utk mendapat pekerjaan 13. Hak utk berdagang 14. Hak utk mendapatkan pendidikan 15. Hak utk turut serta dlm gerakan kebudayaan dlm masyarakat 16. Hak utk menikmati kesenian dan turut serta dlm kemajuan keilmuan

PELAKSANAAN HAM
Dalam arti : 1. Pragmatis : banyak dipengaruhi oleh muatan local atau kepentingan subyektif bangsa tersebut. Misal demi keamanan dan ketentraman, demi pembangunan penguasa dg mudahnya mengabaikan prinsip HAM/Demokrasi 2. Ideal : Negara tdk dibenarkan mencampuri hak asasi manusia setiap warga negara, apalagi menindasnya atau menghilangkannya

Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan perlindungan HAM harus berdasarkan prinsip :
Hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yg tdk dpt dipisahkan, baik dlm penerapan, pemantauan maupun pelaksanaannya (Hassan Wirajuda, 2005)

Pasal 1 (3), Pasal 55 dan 56 Piagam PBB : upaya pemajuan


dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu kerjasama internasional yg berdasarkan pd prinsip saling menghormati, kesederajatan dan hubungan antar negara serta hukum internasional yg berlaku

Program Penegakan Hukum dan HAM PP No. 7 tahun 2005


Pemberantasan korupsi, anti terorisme, pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya, dan oleh sebab itu, penegakkan hukum dan hak asasi manusia harus dilakukan secara tegas, tdk diskriminatif dan konsisten.

STUDI KASUS
Teror 11 September Jadi Alat Pembenaran Untuk Langgar HAM
Peraih Nobel Perdamaian Shirin Ebadi asal Iran, mengatakan serangan 11 September 2001 di AS telah menjadi alat pembenaran untuk melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Dalam dua tahun terakhir ini, beberapa negara telah melanggar prinsip-prinsip universal dan hukum Hak Asasi Manusia dengan dalih melawan terorisme. Para pembela HAM semakin miris saat menyaksikan pelanggaran terhadap hukum internasional, tidak hanya oleh mereka yang selama ini telah dikenal menentang hukum internasional itu, tetapi prinsip ini juga dilanggar negara-negara Barat yang demokratis dan mengaku pembela HAM. Disisi lain, masih terdapat keputusan dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diskriminatif dalam 12 tahun terakhir. Contoh nyata adalah dalam resolusi untuk Irak (sanksi ekonomi, senjata dan aksi militer) begitu efektif. Namun untuk Israel, resolusi PBB mengenai pendudukan wilayah-wilayah Palestina tidak pernah dijalankan dengan benar.
(Sumber : Disarikan dari Media Indonesia, 11/12/2003)

Sharing : Apakah anda pernah mengalami/melihat secara langsung pelanggaran HAM di Korea Selatan atau di Indonesia..???

Instrumen Hukum Internasional

PBB
1. Mahkamah Internasional 2. Mahkamah Pidana Internasional 3. Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional

PERADILAN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Komponenkomponen Peradilan Internasional

Peradilan Internasional Hak Asasi Manusia

Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional


a. Instrumen Hukum HAM Internasional Piagam PBB menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya adalah untuk menyebarluaskan dan mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar bagi semua tanpa memandang perbedaan ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
No 1. Tahun 1958 Uraian/Keterangan Lahirnya Konvensi tentang Hak-hak Politik Perempuan.

2. 1966 Covenants of Human Rights telah diratifikasi oleh negara-negara anggota PBB, isinya mencakup : The International on Civil and Pilitical Rights, yaitu memuat tentang hak-hak sipil dan hak-hak politik pria dan wanita. Optional Protocol, yaitu adanya kemungkinan seorang warga negara mengadukan pelanggaran hak assi kepada PBB setelah melalui upaya pengadilan di negaranya. The International Covenant of Economic, Social and Cultural Rights, yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokrasi ekonomi, sosial, dan budaya. 3. 1976 Konvensi Internasional tentang Hak-hak Khusus. 4. 1984 Konvensi tentang Terhadap Wanita. Penghapusan Segala Bentuk Diskrimansi

5. 1990 Konvensi tentang Hak-hak Anak.


6. 1993 Konvensi Anti-Apartheid Olahraga. 7. 1998 Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yg Kejam, Tidak Manusiawi, & Merendahkan Martabat Manusia.

8. 1999 Konvensi Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskrimansi Rasial.

Sejarah mencatat bahwa dari masa ke masa, terdapat berbagai kejahatan kemanusiaan yang membawa banyak korban manusia, baik yang meninggal maupun yang dilukai hak-hak dasarnya sebagai manusia. Berikut ini adalah beberapa catatan tentang peristiwa-peristiwa pelanggaran hak asasi manusia yang sempat menjadi isu internasional.

No
1

Ngr & Th
Jerman 1923

Kejadian/Peristiwa
Setelah kemenangan pemilu melalui Partai Buruh Jerman Sosialis, Adolf Hitler mendirikan negara totaliter. Lawan-lawan politiknya ditangkapi dan berbagai kejahatan kemanusiaan dilakukannya, dari gerakan pembasmian orang-orang Yahudi, agresi ke Austria dan Cekoslowakia (1938), hingga meletupkan Perang Dunia II dengan menyerbu Polandia (1939).

Uni Soviet 85.000 tentara Uni Soviet, mengadakan invansi 1979 (penyerbuan) ke Kabul (Afganistan) yang mendukung pemerintahan Babrak Karmal melalui kudeta sehingga menimbulkan korban perang berkepanjangan sampai tahun 1990-an. Uganda 1971 Idi Amin yang menjadi presiden Uganda pada 19711979 telah menjalankan pemerintahannya dengan otoriter, lalim dan penuh teror. Mulai dengan pengusiran 80.000 keturunan Asia, penangkapan semena-mena, hingga tidak kurang 300.000 orang korban pembunuhan tanpa proses peradilan. Pembantaian anak-anak, pelakunya Patrick Edward P. Ia memberondong murid SD di Cleveland (California) dengan korban 5 tewas dan 30 luka-luka. Semua korban adalah anak Asia sehingga diduga unsur rasialisme. Peristiwa serupa pernah terjadi antara tahun 1985-1988 di Alabama, Illionis, Chicago, Philadelphia, dan Florida.

Amerika Serikat 1989

Peradilan Internasional HAM

PBB telah membentuk komisi untuk Hak Asasi Manusia (The United Nations Commission on Human Rights).

Memiliki kekuasaan untuk mengadili dan menghukum para penjahat kemanusiaan Internasional (pelanggar HAM berat). Terdiri dari 18 negara anggota, berkembang menjadi 43 anggota. Indonesia diterima tahun 1991.

Cara kerja komisi PBB, sebagai berikut :


Melakukan pengkajian thd pelanggaran-pelanggaran yg dilakukan. Seluruh temuan Komisi ini dibuat dalam Yearbook of Human Rights yang disampaikan kepada sidang umum PBB. Setiap warga negara dan atau negara anggota PBB berhak mengadu kepada komisi ini. Mahkamah Internasional, segera menindak lanjuti pengaduan. Hasil pengkajian/temuan, ditindaklanjuti untuk diadakan pendidikan, penahan, dan proses peradilan.

Proses Peradilan Hak Asasi Manusia Internasional (Dalam Bagan)


MAJELIS UMUM

REKOMENDASI

MAHKAMAH INTERNASIONAL

KOMISI HAM PBB


LAPORAN : 1. Negara Anggota PBB 2. Warga Negara Perseorangan

YEAR BOOK ON HUMAN RUGHTS

PELANGGARAN HAM INTERNASIONAL

OPINI DUNIA INTERNASIONAL

Beberapa contoh pelaksanaan dan proses pengadilan internasional yang mengadili pelanggaran HAM : Tahun 1987, Klaus Barbie (Nazi Jerman) dihukum seumur hidup, bersalah karena telah menyiksa 842 orang Yahudi dan partisan Perancis (343 tewas). Februari 1993, DK PBB mengeluarkan resolusi 808 untuk mengadili para penjahat perang pelanggar HAM di bekas negara Yugoslavia yang melakukan etnic cleansing. Pemimpin yang dianggap paling bertanggung jawab adalah Slobodan Milosevic dan Ratko Mladic.

Maret 1993, Komisi HAM PBB telah mempublikasikan sebuah laporan yang menyatakan bahwa militer El Salvador bertanggung jawab atas pelanggaran HAM selama perang 12 tahun.

Hak Asasi Perempuan

Masa perkembangan city-state di Yunani diskriminasi perempuan terjadi seperti posisinya sama dengan budak, derajat yang berbeda dengan laki-laki, tidak memiliki hak waris dan milik, juga upah lebih rendah. Gerakan kaum perempuan (gerakan feminis) terjadi 3 gelombang besar atas ketidak adilan.

Era gelombang feminis 1 (1840-1850) diusung oleh ide Wollstonecraft : perlunya pendidikan yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Untuk hak politik (hak memilih) gerakan universal suffrage (1920). Era gelombang feminis II (1960-an) : gerakan sosial baru untuk perempuan yang lebih kotemporer seperti mampu menentukan posisinya sendiri, berhak terlibat dipemerintahan untuk kebijakan publik terkait perempuan dengan lahirnya Convension on the Political Rights of women (1952) di Sidang Umum PBB.
Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Hak Asasi Perempuan

Masa Convension on the Political Rights of women (1952) di Sidang Umum PBB memuat 3 pasal Pasal 1 : Perempuan berhak memberikan suara dalam pemilu tanpa diskriminasi Pasal 2 : Perempuan berhak dipilih sebagai badan efektif yang diatur hukum nasional Pasal 3 : Perempuan berhak menduduki jabatan resmi dan menyelenggarakan semua fungsi resmi yang diatur hukum nasional

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Hak Asasi Perempuan

Tahun 1979 Sidang Umum PBB merancang CEDAW (Convention on the Elemination of All forms of Discrimination Against Women) yang menegaskan kembali hak-hak perempuan sebagai manusia (lihat hal 3.17) Konvesi ini juga memutuskan perempuan berhak untuk menentukan nasib tubuhnya sediri dalam hak reproduksi, menentukan/mengubah kewarganegaraan anaknya.

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Tanya KENAPA
Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Hak Asasi dalam Islam

Garis besar dan segi tujuan, ajara Islam tetang HAM sama dengan UUD 45 dan Pernyataan Sedunia tentang HAM serta Perjanjian dari PBB tahun 1948 dan 1966. Tetapi pada Pernyataan PBB hanya menekankan pada hak saja tanpa memperhatikan kewajiban. Ada beberapa HAM dalam Al Quran berdasar pada Khalid M Ishaque berjudul Human Rights in Islamic Law (1974)

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Hak Asasi dalam Islam

HAM diantaranya : Hak untuk hidup, hak memperoleh keadilan, hak persamaan, kewajiban untuk memenuhi apa yang sesuai dengan hukum, serta hak untuk tidak patuh kepada apa yang tidak sesuai hukum, hak kebebasan, hak kebebasan kepercayaan, hak menyatakan kebenaran, hak mendapatkan perlindungan, hak kehormatan dan nama baik, hak ekonomi, hak untuk memiliki.

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

PRESENTASI MODUL 3 Mari Berdiskusi.

Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai