Anda di halaman 1dari 11

FASILITATOR : dr.H. MUCHLIS HASAN .Sp.

OG Nama : SELVIA SARI UTAMI DELLA CAHYA WANDRA YANU WARDANA PUTRI UMEPAL RATNA SARI DEVI ANGRIANI

I. PENDAHULUAN

Trigger seorang ibu umur 35 tahun, datang ke RS siti rahmah dengan keluhan lidah terasa panas, menjalar rasa panas tersebut sampai ke daerah pipi dan tenggorokan. Terlihat pada pemeriksaan pseudomembran keputih-putihan seperti dadih susu yang dapat dikelupas dan terlihat kemerahan dan berdarah setelah dikupas

I.I Dasar teori a. Anatomi Cavum oris batas anterior bibir posterior : Arcus anterior inferior : dasar mulut superior : palatum molle dan palatum durum Faring pada dinding belakang dijumpai jaringan limpoid disebut granule lateral band dibagian lateral merupakan bagian dari lingkaran yang terdiri dari adenoid, tonsila palatina tonsila lingual. Fungsi faring . Menelan . Berbicara . Sebagai saluran udara

Tinjauan gejala spesifik Rongga mulut . Nyeri . Ulserasi . Perdarahan . Holitosis ( bau mulut ) Faring . Hidung tersumbat . Nyeri . Disfagia . Tuli . Mengorok

Pemeriksaan fisik Rongga mulut Inspeksi bibir Inspeksi mukosa pipi Inspeksi gusi Inspeksi gigi Evaluasi kelenjar ludah Inspeksi palatum durum dan molle Inspeksi dasar mulut Pemeriksaan lidah Periksa mukosa, massa, lembab, lesi, kandidiasis dan leukoplokia

Faring

Inspeksi faring

palatum dan orofaring diperiksa menggunakan spatula lidah adanya injeksi kandidiasis. Alat tambahan untuk tingkat otooftalmoskop adalah cahaya yang memegang spatula lidah Inspeksi tonsila periksa ukuran adanya membran diatas tonsila

Menggali lebih jauh anamnesa penyakit pada trigger b. Pemeriksaan fisik diagnostik lebih jauh pasien pada trigger c. Anamnesa dan pemeriksaan fisik diagnostik yang khas penyakit penyakit didaerah mulut dan faring.
a.

Mahasiswa mampu melakukan anamnesa

dan pemeriksaan fisik pada kelainan di mulutdan faring yang sering dijumpai Mahasiswa mampu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang terkait dengan penyakit pada trigger

Mahasiswa terlebih dahulu telah mempelajari anatomi daerah mulut dan faring b. Tiap kelompok melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik penyakit yang sering terjadi di daerah mulut dan faring. c. Tiap kelompok memfokuskan anamnesa dan pemeriksaan fisik di daerah mulut dan faring sesuai penyakit pada trigger
a.

P : assalamualaikum dok D : waalaikum salam , silahkan duduk bu P : baik dok , terimakasih D : saya dokter sari , benar dengan ibu selvi ? (sambil menjabat tangan) P : benar saya dok D : ada keluhan apa ibu ? P:

Dengan mempelajari tentang kulit mahasiswa mampu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang sering dijumpai . Sehingga mahasiswa mampu menjadi dokter yang profesional dan dapat menentukan diagnosa yang tepat terhadap keluhan pasien tersebut .

Anda mungkin juga menyukai