Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia menurun secara lambat dari 450/100.000 kelahiran hidup (1990) men!adi "0#/100.000 kelahiran hidup ($005) dan $$%/100.000 kelahiran hidup ($009). &edangkan angka kematian ba'i turun men!adi "4/1000 kelahiran hidup ($009) dari "5/1000 kelahiran hidup di tahun $005 (Kementerian Kesehatan (I $010). )inggin'a angka kesakitan dan kematian ibu dipengaruhi oleh pen'ebab langsung 'aitu perdarahan ($%*) hipertensi dalam kehamilan ($4*) in+eksi (11*) abortus tak aman (5*) persalinan lama (5*) dan pen'ebab tidak langsung ($# *). &emua pen'ebab tersebut digolongkan sebagai pen'ulit atau komplikasi 'ang sebenarn'a dapat dihindarkan apabila kehamilan dan persalinan direncanakan diasuh dan dikelola dengan benar (,epkes (I $009) -roses persalinan adalah proses keluarn'a ba'i plasenta dan selaput ketuban dari uterus. -ersalinan dianggap normal !ika ter!adi pada kehamilan cukup bulan tanpa disertai adan'a pen'ulit. Ke.enangan bidan dalam proses persalinan ditu!ukan kepada ibu dan ba'i baru lahir (Kementerian Kesehatan (I $010). /ntuk mengantisipasi ter!adin'a kematian ibu dan ba'i baru lahir saat proses persalinan bidan di.a!ibkan menggunakan partogra+ setiap menolong persalinan. &esuai dengan kompetensi bidan 'ang ke empat 'aitu asuhan selama persalinan dan kelahiran bidan dalam melakukan pemantauan kema!uan persalinan harus menggunakan partogra+ (,epkes (I $00#). -artogra+ merupakan alat bantu untuk membuat keputusan klinik memantau menge0aluasi dan menatalaksana persalinan. -artogra+ dapat digunakan untuk
1

mendeteksi masalah dan pen'ulit sesegera mungkin menatalaksana masalah dan meru!uk ibu dalam kondisi ga.atdarurat (,epkes $00%). 1erdasarkan keadaan tersebut di atas sebagai bidan koordinator dan +asilitator pelatihan Asuhan -ersalinan 2ormal (A-2) maka penulis tertarik untuk membuat Kar'a )ulis dengan !udul penggunan partogra+ pada proses persalinan oleh bidan. B. Tujuan 1. )u!uan /mum 3engetahui penggunaan partogra+ pada proses persalinan oleh bidan. $. )u!uan Khusus a. 3engetahui penggunaan partogra+ berdasarkan .aktu pengisian partogra+. b. 3engetahui penggunaan partogra+ berdasarkan kelengkapan isi partogra+. c. 3engetahui penggunaan partogra+ berdasarkan kebenaran cara partogra+. C. Manfaat Penelitian 1. 3an+aat teroritis &ebagai in+ormasi tentang penggunaan partogra+ pada proses persalinan sesuai standar .aktu dan standar pengisian partogra+. $. 3an+aat praktis a. 1agi institusi pela'anan &ebagai bahan masukan untuk ,inas Kesehatan dalam perencanaan pembinaan teknis bidan tentang penggunaan partogra+ pada proses persalinan oleh bidan. b. 1agi bidan ,iharapkan bidan dapat menggunakan partogra+ sesuai standar .aktu dan pengisian 'ang lengkap dan benar pengisian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Landa an Te!ri 1. -artogra+ a. -engertian -artogra+ adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik memantau menge0aluasi dan menatalaksana persalinan (,epkes $00%). -artogra+ dapat dipakai untuk memberikan peringatan a.al bah.a suatu persalinan berlangsung lama adan'a ga.at ibu dan !anin serta perlun'a ru!ukan (&ai+uddin $00$). b. 4aktu pengisian partogra+. 4aktu 'ang tepat untuk pengisian partogra+ adalah saat dimana proses persalinan telah berada dalam kala I +ase akti+ 'aitu saat pembukaan ser0iks dari 4 sampai 10 cm dan berakhir pada pemantauan kala I5 (&ai+uddin $00$). c. Isi partogra+ -artogra+ dikatakan sebagai data 'ang lengkap bila seluruh in+ormasi ibu kondisi !anin kema!uan persalinan .aktu dan !am kontraksi uterus kondisi ibu obat6obatan 'ang diberikan pemeriksaan laboratorium keputusan klinik dan asuhan atau tindakan 'ang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan partogra+ (,epkes $00%).

Isi partogra+ antara lain7 1) In+ormasi tentang ibu a) 2ama dan umur. b) 8ra0ida para abortus. c) 2omor catatan medik/nomor puskesmas. d) )anggal dan .aktu mulai dira.at. e) 4aktu pecahn'a selaput ketuban. $) Kondisi !anin7 a) ,en'ut !antung !anin. b) 4arna dan adan'a air ketuban. c) -en'usupan(molase) kepala !anin. ") Kema!uan persalinan a) -embukaan ser0iks. b) -enurunan bagian terba.ah atau presentasi !anin. c) 8aris .aspada dan garis bertindak. 4) 4aktu dan !am a) 4aktu mulain'a +ase akti+ persalinan. b) 4aktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian. 5) Kontraksi uterus a) 9rekuensi kontraksi dalam .aktu 10 menit. b) :ama kontraksi (dalam detik). ;) <bat6obatan 'ang diberikan a) <ksitosin. b) <bat6obatan lainn'a dan cairan I5 'ang diberikan.

#) Kondisi ibu a) 2adi tekanan darah dan temperatur tubuh. b) /rin (0olume aseton atau protein). d. =ara pengisian partogra+. -encatatan dimulai saat +ase akti+ 'aitu pembukaan ser0iks 4 cm dan berakhir titik dimana pembukaan lengkap. -embukaan lengkap diharapkan ter!adi !ika la!u pembukaan adalah 1 cm per !am. -encatatan selama +ase akti+ persalinan harus dimulai di garis .aspada. Kondisi ibu dan !anin dinilai dan dicatat dengan cara7 1) ,en'ut !antung !anin 7 setiap > !am. $) 9rekuensi dan laman'a kontraksi uterus 7 setiap > !am. ") 2adi 7 setiap > !am. 4) -embukaan ser0iks 7 setiap 4 !am. 5) -enurunan bagian terba.ah !anin 7 setiap 4 !am. ;) )ekanan darah dan temperatur tubuh 7 setiap 4 !am. #) -roduksi urin aseton dan protein 7 setiap $ sampai 4 !am. (,epkes $00%). =ara pengisian partogra+ 'ang benar adalah sesuai dengan pedoman pencatatan partogra+. 3enurut ,epkes (I ($00%) cara pengisian partogra+ adalah sebagai berikut7 1) :embar depan partogra+. a) In+ormasi ibu ditulis sesuai identitas ibu. 4aktu kedatangan ditulis sebagai !am. =atat .aktu pecahn'a selaput ketuban dan catat .aktu merasakan mules.

b) Kondisi !anin. (1) ,en'ut ?antung ?anin. 2ilai dan catat den'ut !antung !anin (,??) setiap "0 menit (lebih sering !ika terdapat tanda6tanda ga.at !anin). &etiap kotak menun!ukkan .aktu "0 menit. Kisaran normal ,?? tertera diantara garis tebal angka 1%0 dan 100. 1idan harus .aspada !ika ,?? mengarah di ba.ah 1$0 per menit (bradicardi) atau diatas 1;0 permenit (tachikardi). 1eri tanda @A (tanda titik) pada kisaran angka 1%0 dan 100. Bubungkan satu titik dengan titik 'ang lainn'a. ($) 4arna dan adan'a air ketuban. =atat .arna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan 0agina menggunakan lambang6lambang berikut7 / ? 7 &elaput ketuban Utuh. 7 &elaput ketuban pecah dan air ketuban Jernih.

3 7 Air ketuban bercampur Mekonium. , K 7 Air ketuban bernoda Darah. 7 )idak ada cairan ketuban/Kering.

(&ai+uddin $00$) (") -en'usupan/molase tulang kepala !anin. &etiap kali melakukan periksa dalam nilai pen'usupan antar tulang (molase) kepala !anin. =atat temuan 'ang ada di kotak 'ang sesuai di ba.ah la!ur air ketuban. 8unakan lambang6lambang berikut7 0 7 &utura terpisah.
6

1 $ "

7 )ulang6tulang kepala !anin han'a saling bersentuhan. 7 &utura tumpang tindih tetapi masih dapat diperbaiki. 7 &utura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki. kepala saling tumpang tindih menandakan

&utura/tulang

kemungkinan adan'a =-, ( cephalo pelvic disproportion). c) Kema!uan persalinan. Angka 0610 di kolom paling kiri adalah besarn'a dilatasi ser0iks. (1) -embukaan ser0iks. &aat ibu berada dalam +ase akti+ persalinan catat pada partogra+ setiap temuan dari setiap pemeriksaan. 2ilai dan catat pembukaan ser0iks setiap 4 !am. =antumkan tanda @CA di garis .aktu 'ang sesuai dengan la!ur besarn'a pembukaan ser0iks. ($) -enurunan bagian terba.ah !anin. /ntuk menentukan penurunan kepala !anin tercantum angka 16 5 'ang sesuai dengan metode perlimaan. )uliskan turunn'a kepala !anin dengan garis tidak terputus dari 065. 1erikan tanda @0A pada garis .aktu 'ang sesuai. (") 8aris .aspada dan garis bertindak. (a) 8aris .aspada dimulai pada pembukaan ser0iks 4 cm (!am ke 0) dan berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap (; !am). -encatatan dimulai pada garis .aspada. ?ika pembukaan ser0iks mengarah ke sebelah kanan garis .aspada maka harus dipertimbangkan adan'a pen'ulit. (b) 8aris bertindak tertera se!a!ar dan disebelah kanan (ber!arak 4 !am) pada garis .aspada. ?ika pembukaan ser0iks telah
7

melampaui dan berada di sebelah kanan garis bertindak maka menun!ukkan perlu dilakukan tindakan untuk men'elasaikan persalinan. &ebaikn'a ibu harus berada di tempat ru!ukan sebelum garis bertindak terlampaui. d) ?am dan .aktu. (1) 4aktu mulain'a +ase akti+ persalinan. &etiap kotak men'atakan satu !am se!ak dimulain'a +ase akti+ persalinan. ($) 4aktu aktual saat pemeriksaan atau persalinan. =antumkan tanda @DA di garis .aspada saat ibu masuk dalam +ase akti+ persalinan. e) Kontraksi uterus. )erdapat lima kotak kontraksi per 10 menit. 2'atakan lama kontraksi dengan7 (1)
G

7 1eri titik6titik di kotak 'ang sesuai untuk men'atakan

kontraksi 'ang laman'a E $0 detik. ($)


/

7 1eri garis6garis di kotak 'ang sesuai untuk

men'atakan kontraksi 'ang laman'a $0640 detik. (") 7 Isi penuh kotak 'ang sesuai untuk men'atakan kontraksi 'ang laman'a F 40 detik. +) <bat6obatan dan cairan 'ang diberikan. (1) <ksitosin. ?ika tetesan drip sudah dimulai dokumentasikan setiap "0 menit !umlah unit oksitosin 'ang diberikan per 0olume cairan dan dalam satuan tetes per menit.

($) <bat lain dan caira I5. =atat semua dalam kotak 'ang sesuai dengan kolom .aktun'a. g) Kondisi ibu. (1) 2adi tekanan darah dan suhu tubuh. (a) 2adi dicatat setiap "0 menit. 1eri tanda titik () pada kolom 'ang sesuai. (b) )ekanan darah dicatat setiap 4 !am atau lebih sering !ika diduga ada pen'ulit. 1eri tanda panah pada partogra+ pada kolom .aktu 'ang sesuai. (c) &uhu tubuh diukur dan dicatat setiap $ !am atau lebih sering !ika ter!adi peningkatan mendadak atau diduga ada in+eksi. =atat suhu tubuh pada kotak 'ang sesuai. ($) 5olume urine protein dan aseton. /kur dan catat !umlah produksi urine setiap $ !am (setiap ibu berkemih). ?ika memungkinkan lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urine. $) :embar belakang partogra+. :embar belakang partogra+ merupakan catatan persalinan 'ang berguna untuk mencatat proses persalinan 'aitu data dasar kala I kala II kala III kala I5 ba'i baru lahir (terlampir). a) ,ata dasar. ,ata dasar terdiri dari tanggal nama bidan tempat persalinan alamat tempat persalinan catatan alasan meru!uk tempat meru!uk pendamping saat meru!uk dan masalah dalam kehamilan/persalinan ini.
9

b) Kala I. )erdiri dari pertan'aan6pertan'aan tentang partogra+ saat mele.ati garis .aspada masalah lain 'ang timbul penatalaksanaan dan hasil penatalaksanaann'a. c) Kala II. Kala II terdiri dari episiotom' pendamping persalinan ga.at !anin distosia bahu dan masalah dan penatalaksanaann'a. d) Kala III. Kala III berisi in+ormasi tentang inisiasi men'usu dini lama kala III pemberian oksitosin penegangan tali pusat terkendali masase +undus uteri kelengkapan plasenta retensio plasenta F "0 menit laserasi atonia uteri !umlah perdarahan masalah lain penatalaksanaan dan hasiln'a. e) Kala I5. Kala I5 berisi tentang data tekanan darah nadi suhu tubuh tinggi +undus uteri kontraksi uterus kandung kemih dan perdarahan. +) 1a'i baru lahir. 1a'i baru lahir berisi tentang berat badan pan!ang badan !enis kelamin penilaian ba'i baru lahir pemberian A&I masalah lain dan hasiln'a. $. 1idan a. -engertian bidan 1idan adalah seorang perempuan 'ang lulus dari pendidikan bidan 'ang diakui pemerintah dan organisasi pro+esi di .ila'ah 2egara (epublik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kuali+ikasi untuk diregister
10

serti+ikasi atau secara sah mendapat lisensi untuk kebidanan (,epkes (I $00#). b. -endidikan

men!alankan praktik

-endidikan bidan adalah segala program pendidikan 'ang berhubungan dengan kebidanan sehingga didapatkan peningkatan ilmu pengetahuan ketrampilan dan perbaikan sikap dan perilaku 'ang berguna dalam peningkatan mutu pelaksanaan pela'anan kebidanan (,epkes $009). 3akin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima in+ormasi dan makin ban'ak pula pengetahuan 'ang dimiliki sehingga akan ter!adi perubahan sikap dan perilakun'a. 3enurut -ermenkes (I 2omor 14;4/3enkes/-er/$010 tentang i!in dan pen'elenggaraan praktik bidan pasal $ bah.a bidan 'ang men!alankan praktik mandiri harus berpendidikan minimal , III Kebidanan. Kuali+ikasi pendidikan bidan7 a) :ulusan bidan sebelum tahun $000 dan ,iploma III kebidanan merupakan bidan pelaksana 'ang memiliki kompetensi untuk

melaksanakan praktikn'a baik di institusi pela'anan maupun praktik perorangan. b) :ulusan pendidikan bidan setingkat ,iploma I5/&1 merupakan bidan pro+esional 'ang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktikn'a baik di institusi pela'anan maupun praktik perorangan. 3ereka dapat berperan sebagai pemberi pela'anan pengelola dan pendidik. c) :ulusan pendidikan bidan setingkat &$ dan &" merupakan bidan pro+esional 'ang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktikn'a baik di institusi pela'anan maupun praktik perorangan. 3ereka dapat berperan sebagai pemberi pela'anan pengelola pendidik peneliti
11

pengembangan dan konsultan dalam pendidikan bidan maupun sistem/ketata6laksanaan pela'anan kesehatan secara uni0ersal. c. Kompetensi bidan Agar bidan kompeten dalam memberikan pela'anan kebidanan maka bidan mempun'ai &tandar Kompetensi 1idan dan &tandar Asuhan Kebidanan. 1) &tandar kompetensi bidan adalah pedoman 'ang dipergunakan sebagai petun!uk dalam men!alankan pro+esi 'ang merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung !a.ab 'ang dimiliki seorang bidan sebagai s'arat untuk dianggap mampu oleh mas'arakat dalam melaksanakan tugas6tugas bidang peker!aan 'ang mencakup

pengetahuan sikap dan keterampilan (,epkes $00#). 3enurut keputusan menteri kesehatan (epublik Indonesia nomor ";9/3enkes/&K/III/$00# pada lampiran ada sembilan kompetensi 'ang harus dimiliki bidan. Kompetensi 'ang ke empat adalah asuhan selama persalinan dan kelahiran. 1idan harus kompeten pada pengetahuan dan keterampilan dasar dalam melakukan pemantauan kema!uan persalinan dengan menggunakan partogra+. $) Keputusan menteri kesehatan (epublik Indonesia nomor 7

9"%/3enkes/&K/III/$00# lampiran bab II tentang &tandar asuhan kebidanan. &tandar asuhan kebidanan adalah acuan dalam mengambil keputusan dan tindakan 'ang dilakukan oleh bidan sesuai dengan ke.enangan dan ruang lingkup praktikn'a berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

12

d. 4e.enang bidan 3enurut peraturan menteri kesehatan (epublik Indonesia nomor 14;4/3enkes/-er/C/$010 tentang iHin dan pen'elenggaraan -raktik 1idan pasal 9 'aitu bidan dalam men!alankan praktik ber.enang untuk

memberikan pela'anan 'ang meliputi7 1) -ela'anan kesehatan ibuI $) -ela'anan kesehatan anakI dan ") -ela'anan kesehatan reproduksi perempuan dan K1. e. -elatihan A-2 3enurut 2otoatmod!o ($00#) pelatihan adalah kegiatan

pen'empurnaan potensi tenaga6tenaga 'ang ada dengan mengulang6 ulang akti0itas tertentu. &edangkan menurut ,epkes (I ($00%) -elatihan A-2 adalah sebuah pelatihan klinik 'ang diselenggarakan atas ker!a sama ,epkes (I -erkumpulan <bstetri dan 8inecologi Indonesia (-<8I) Ikatan 1idan Indonesia (I1I) Ikatan ,okter Anak Indonesia (I,AI) ?aringan 2asional -elatihan Klinis J Kesehatan (eproduksi (?2-K6K() dengan bantuan teknis dari ?B-IK8< dan -(I3K untuk memperbaiki kiner!a penolong persalinan. -ada pelatihan Asuhan -ersalinan 2ormal (A-2) diberikan materi tentang partogra+ 'ang meliputi pengertian tu!uan penggunaan isi partogra+ .aktu pengisian dan cara pengisiann'a. ,asar pelatihan klinik Asuhan persalinan 2ormal (A-2) adalah asuhan 'ang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upa'a pencegahan komplikasi terutama perdarahan paska persalinan dan hipotermi serta as+iksia ba'i baru lahir. ,engan mengikuti pelatihan Asuhan -ersalinan 2ormal (A-2) bidan senantiasa mengikuti
13

perkembangan pengetahuan dan keterampilan 'ang mutakhir. :ima aspek dasar atau :ima 1enang 3erah 'ang penting dan saling terkait dalam Asuhan -ersalinan 2ormal (A-2) adalah membuat keputusan klinik asuhan sa'ang ibu pencegahan in+eksi pencatatan/dokumentasi dan ru!ukan.

14

BAB III PE"MASALAHAN

1. 3asih tinggin'a angka kematian ibu baik di tingkat pusat propinsi maupun kabupaten. $. -en'ebab langsung kematian ibu 'aitu perdarahan ($%*) hipertensi dalam kehamilan ($4*) in+eksi (11*) abortus tak aman (5*) persalinan lama (5*) dan pen'ebab tidak langsung ($# *) 'aitu disebabkan oleh 4 terlalu 7 terlalu muda saat pertama hamil (umur E $0 th) terlalu tua saat pertama hamil (F"5 th) terlalu sering melahirkan dan terlalu ban'ak anak. &edangkan " terlambat 7 terlambat

memutuskan terlambat mencapai tu!uan/tempat pela'anan dan terlambat mendapat penanganan. ". ,alam penggunaan partogra+ pada proses persalinan belum semua bidan mengisi sesuai dengan .aktu dan cara pengisian 'ang lengkap dan benar.

15

BAB I# PEMECAHAN MASALAH

1. &etiap proses persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan baik oleh bidan 'ang kompeten dalam menolong persalinan dan/atau dokter ahli kebidanan dalam hal penanganan ru!ukan kebidanan. $. &etiap menolong persalinan di.a!ibkan semua bidan menggunakan partogra+ sebagai alat untuk mendeteksi membuat keputusan klinik memantau

menge0aluasi dan menatalaksana persalinan. ". -artogra+ dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dan pen'ulit sesegera mungkin menatalaksana masalah dan meru!uk ibu dalam kondisi ga.atdarurat.

16

BAB # KESIMPULAN

,engan menggunakan partogra+ pada setiap menolong persalinan bidan dapat mendeteksi masalah dan pen'ulit sesegera mungkin menatalaksana masalah dan meru!uk ibu dalam kondisi ga.atdarurat sehingga ter!adin'a kematian ibu dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan ba'i akibat persalinan.

17

Anda mungkin juga menyukai