Anda di halaman 1dari 9

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sikap Sikap merupakan faktor psikis yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sikap dapat memberikan arah kepada tingkah laku atau perbuatan seseorang untuk menyenangi atau menerima sesuatu atau sebaliknya tidak menyenangi atau tidak menerima sesuatu. Untuk lebih jelasnya dilihat pengertian sikap yang dikemukakan oleh Anastasi (1961 : !1" # Sikap adalah ke$endrungan menyenangi atau tidak menyenangi sekumpulan stimulus yang dihadapkan kepada indi%idu.& Sedangkan menurut Allport (19 ! : ! " # Sikap merupakan kesiapan mental dan neural yang terorganisasikan melalui pengalaman, dan berpengaruh terhadap tingkah laku indi%idu dalam merespon obyek atau situasi tertentu.& 'emudian menurut pendapat (. S (ingkel (19)*:*+" # sikap adalah ke$enderungan yang ada pada diri subyek untuk menerima atau menolak sebagai subyek yang berharga atau yang tidak berharga.& Untuk mempertegas pengertian sikap itu, maka diungkapkan kembali menurut ,arris (196+ : 1+*" bah-a pengertian sikap adalah #.ariabel tersembunyi, yang ditafsirkan dari respon yang dapat diamati dan memiliki konsistensi, respon tersebut merupakan hasil belajar dan diketahui sebagai ke$enderungan mendekati

6 atau menghindari obyek, menyenangi atau tidak menyenanginya sesuai dengan intensitasnya.& /erdasarkan pengertian0pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bah-a sikap adalah ke$enderungan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu yang berhubungan dengan obyek yang dihadapinya. 1engertian sikap sis-a terhadap mahasis-a 2'31 Unila yang melaksanakan 114 1endidikan jasmani yaitu ke$endrungan perasaan dalam diri sis-a untuk menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran yang diberikan mahasis-a 114, terutama pada mata pelajaran 1enjaskes 1. Ciri-ciri Sikap Supaya dapat memahami sikap ini kiranya perlu kita ketahui $iri0$iri sikap. (.A. 5erungan mengemukakan bah-a $irri0$iri sikap adalah sebagai berikut: 1. Attitude mempunyai segi0segi moti%asi dan perasaan. 6. Attitude tidak diba-a sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu. *. Attitude dapat berkenaan dengan satu obyek saja, juga dapat berkenaan dengan sederetan obyek yang serupa. !. Attitude dapat berubah0ubah oleh karena itu attitude dapat dipelajari oleh orang. . Attitude tidak berdiri sendiri, melainkan mempunyai hubungan tertentu terhadap obyek. 7ari uraian di atas bah-a sikap tidak diba-a sejak lahir ini berarti ketika seseorang dilahirkan belum memiliki sikap yang tertentu. Sikap dapat berubah0 ubah dan dapat dipelajari, sikap senantiasa terarah terhadap obyek. ,ubungan

* yang terjadi antara seseorang dengan obyek dapat mempengaruhi sikap seseorang tersebut terhadap obyek itu. 6. Unsur-unsur Sikap Se$ara sederhana sikap digambarkan sebagai ke$enderungan indi%idu merespon suatu obyek, akan tetapi sikap ini dibentuk oleh komponen0komponen prilaku yang $ukup kompleks. 8enurut (inarno Sura$hmad, unsur0unsur sikap adalah sebagai berikut: 1. Unsur kognitif yaitu terdiri dari keyakinan indi%idu yang bersangkutan terhadap obyek tertentu. 6. Unsur perasaan yaitu yang menunjukkan arah perasaan yang menyertai sikap indi%idu terhadap obyek. *. Unsur ke$enderungan bertindak meliputi seluruh kesediaan indi%idu untuk bertindak terhadap obyek tertentu yang berasosiasi dengan sikap tertentu. 7ari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bah-a sikap sis-a mempunyai komponen atau unsur0unsur yaitu keyakinan, perasaan dan ke$enderung bertindak. Sedangkan menurut 8ar9at, sikap mempunyai tiga komponen yaitu: 1. 'omponen afeksi yang mengangkat kehidupan emosional. 6. 'ognesi yang berhubungan dengan ide dan konsep. *. 'onasi yang merupakan ke$enderungan bertingkah laku.

/erdasarkan keterangan di atas maka komponen sikap afeksi dan konasi hubungannya sangat erat. 8elalui komponen sikap afeksi seseorang dapat memberikan e%aluasi yang dapat bersifat positif dan negatif berdasarkan

! emosinya. Sedangkan melalui komponen konasi seseorang dapat melahirkan tingkah laku. 7alam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan beberpa unsur antara lain sis-a dan guru yang dalam hal ini mahasis-a 114. Sikap seorang sis-a terhadap mahasis-a 114 sangatlah perlu dan penting dalam proses belajar mengajar karena tanpa adanya sikap yang baik kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. 3. Pengukuran Sikap :elah dikemukakan mengenai pengukuran sikap oleh para ahli yang sangat membantu bagi si penulis untuk mengetahui tentang pengukuran sikap itu sendiri. 8enurut Sha%er (19;; : 196019*" #1engukuran sikap tidak dapat dilakukan se$ara langsung, namun dijaring dari digunakan untuk mengukur sikap $enderung hanya sampai pada kognisi dan e%aluasi, dan belum sampai pada pengukuran tingkah laku.&

Sedangkan untuk lebih mempertegas kembali mengenai pengukuran sikap itu sendiri maka dapat kita lihat pendapat 5reen (19 !" #Sikap itu sendiri berdasarkan hipotesis, tersembunyi, dan tidak langsung tampak. <leh karena itu, pengukuran sikap lebih $enderung menilai respon indi%idu terhadap seperangkat situasi, situasi itu sendiri di-akili oleh beberapa pertanyaan tentang obyek sikap. Subyek itu sendiri merespon dalam bentuk pernyataan setuju atau tidak setuju, yang intensitasnya berbeda.&(Sha- dan (right, hal. 1 ".

B. Pengertian Siswa Sis-a merupakan komponen yang sangat erat hubungannya dengan proses belajar pembelajaran. 8aka perlu kita ketahui pengertian sis-a itu sendiri. 8enurut Suharsimi Arikunto (19)6" #Sis-a adalah siapa saja= peserta didik yang terdaftar sebagai obyek didik di suatu lembaga pendidikan baik itu sekolah tingkat dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, dan sekolah lanjutan tingkat atas.& >adi dapat disimpulkan bah-a sis-a adalah setiap indi%idu atau pesrta didik yang ter$atat di suatu lembaga pendidikan yang akan menjadi obyek didik dan mengikuti proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan tersebut. C. Pengertian Pendidikan 1endidikan merupakan hal terpenting bagi setiap indi%idu dalam kehidupannya. 7alam pelaksanaannya pendidikan sangat erat hubungannya dengan seluruh komponen pendidikan itu sendiri. 8enurut 2uad 3hsan (6++*" #1endidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi0potensi pemba-aan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai0nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.&

Sedangkan definisi pendidikan juga telah diungkapkan oleh para ahli untuk mempertegas pengertian pendidikan itu sendiri. 8enurut 8. ?ashir Ali (19;9" #1endidikan adalah usaha mengembangkan nilai0nilai, menyampaikan nilai untuk si anak, sehingga jadi orang pintar, baik, mampu hidup, berguna untuk

6 masyarakat, yaitu nilai yang diambil oleh yang dididik, sehingga ia dapat memiliki nilai itu.& >adi dapat disimpulkan pendidikan adalah suatu proses untuk mengembangkan kemampuan indi%idu sehingga dapat berkembang se$ara optimal serta dapat me-ujudkan perubahan ke arah yang lebih baik.

D. Pengertian proses e!a"ar #enga"ar 7alam pendidikan tidak akan terlepas dari istilah belajar mengajar. 8enurut 5agne (19)!" belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah prilaku akibat suatu pengalaman. 5allo-ay dalam :oeti Soekamti (1996: 6;" mengatakan bah-a belajar merupakan suatu proses internal men$akup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor0faktor lain berdasarkan pengalaman sebelumnya. 'emudian mengajar adalah proses membuat orang belajar. 5uru bertugas membantu orang belajar dengan $ara memanipulasi lingkungan sehingga sis-a dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan berbagai strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar sis-a berlangsung se$ara optimal. >adi dapat disimpulkan proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusia-i, yaitu sis-a sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, sis-a sebagai subyek pokoknya.

; $. Pengertian Pendidikan Jas#ani

1endidikan jasmani mempunyai peranan peranan penting dalam pengembangan dan pembinaan indi%idu serta kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang. 1endidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan seseorang sebagai anggota masyarakat yang dilakukan se$ara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, ke$erdasan dan pembentukan -atak. 8enurut ,. Aip. Syarifuddin #1endidikan jasmani merupakan bagian utuh (integral" dari upaya pendidikan se$ara keseluruhan melalui akti%itas jasmani dan pembinaan kesehatan dalam rangka ter$apainya pertumbuhan dan perkembangan se$ara optimal. 1endidikan jasmani dan olahraga perlu makin ditingkatkan sebagai $ara pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya peningkatan kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, memupuk -atak, disiplin dan sportifitas. 1embinaan pendidikan jasmani diarahkan guna membentuk jasmani yang sehat dan mental yang baik, agar ter$ipta manusia yang produktif. %. Pengertian Progra# Penga!a#an &apangan 7alam perkuliahan tidak akan terlepas dari istilah 1rogram 1engalaman 4apangan. 8enurut :im 'emitraan 41:'0 Sekolah 2'31 U? >ember (9):*"

) 1rogram 1engalaman 4apangan dapat diartikan sebagai suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas0 tugas non mengajar lainnya. >adi jelas bah-a program pengalaman adalah kumpulan dari aspek yang ada dan didapat serta dipelajari pada saat perkuliahan sebelumnya sehingga pada saatnya tiba 1rogram 1engalaman itu berlangsung maka setiap mahasis-a akan siap untuk melaksanakannya.

'. Kerangka Pikir. Sikap sis-a terhadap mahasis-a 114 terlihat dari keseharian untuk mengikuti instruksi atau jalannya kegiatan pembelajaran 1enjaskes yang diberikan oleh guru praktikkan dalam hal ini mahasis-a 114 1enjaskes menunjukkan bah-a prilaku baik atau buruknya sis-a pada saat mengikuti pelajaran menandakan atau menggambarkan sikap sis-a itu sendiri terhadap mahasis-a 114 program studi pendidikan jasmani. Sikap sis-a terhadap mahasis-a 114 program studi 1enjaskes yang berupa ke$endrungan pola tindakan pada diri sis-a karena pengaruh obyek, dalam hal ini adalah mahasis-a 114. Apabila sis-a bersikap negatif terhadap mahasis-a 114 sis-a akan pelajaran yang akan diberikan dan tugas yang dikerjakan sukar dan

9 menjadi beban sehingga sis-a menjadi malas dalam belajar sehingga hasil akhir yang diperoleh akan jauh yang diharapkan. Sebaliknya sis-a yang bersikap positif terhadap mahasis-a 114 akan aktif menyimak dan menelaah serta memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru praktikkan, sehingga pelajaran yang diberikan dan tugas yang dikerjakan bukan dianggap sebagai beban namun sebagai sarana berlatih sehingga prestasi belajar penjaskes yang diperoleh sis-a yang bersikap positif akan sesuai yang diharapkan. 'erangka pikir ini dapat kita lihat melalui skema berikut ini:

Positi(

Sikap siswa

)a*asiswa PP&

Negati(

Anda mungkin juga menyukai