Anda di halaman 1dari 42

ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Layaknya pengelolaan sebuah kegiatan, selalu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan,

dan terakhir evaluasi dan pertanggungjawaban, maka pengelolaan keuangan pun harus melalui tahapan tersebut. Namun, pengawasan, pengendalian dan pemeriksaan harus dilakukan pada setiap tahapan mulai dari tahapan perencanaan sampai tahap pertanggungjawaban. Secara umum pengelolaan keuangan daerah identik dengan alur siklus anggaran, yang terdiri dari 4 tahapan :

a. b. !. d.

Tahap Persiapan dan penyusunan anggaran Tahap ratifi asi Tahap I"p#e"entasi Tahap pe#ap$ran dan e%a#uasi Penga&asan terhadap penye#enggaraan euangan daerah dapat di#a u an dari #uar "aupun dari da#a". Dari #uar di#a u an $#eh DPRD dan "asyara at' sedang an penga&asan dari da#a" di#a u an $#eh inspe t$rat yang ada di daerah. Adapun pengenda#ian' di#a u an $#eh pi"pinan "asing( "asing unit $rganisasi' "u#ai dari "enteri' gubernur' bupati' &a#i $ta dan seterusnya. Sedang an pe"eri saan di#a u an $#eh )adan Pe"eri sa Keuangan *)PK+.

1.2.

Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

,. Dapat "e"aha"i dan "en-e#as an penga&asan. .. Dapat "e"aha"i dan "en-e#as an pengenda#ian. /. Dapat "e"aha"i dan "en-e#as an pe"eri saan. 0. Dapat "e"aha"i dan "en-e#as an hubungan antara pengenda#ian' penga&asan dan pe"eri saan euangan daerah 1. Dapat "engana#isis perbedaan antara pengenda#ian' penga&asan dan pe"eri saan euangan daerah

k1.3.

Rumusan Masalah ermasalahan yang menjadi !okus dari makalah ini adalah tentang "Pengen al!an" Penga#asan an Pemer!ksaan $euangan Daerah% 1.& '!stemat!ka Penul!san Sistematika makalah Administrasi #ependudukan ini terbagi dalam $ bab , yaitu : %A% &, 'N(A)*L*AN. +erdiri dari latar belakang, tujuan, rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
%A% &&, +&N,A*AN *S+A#A. -embahas mengenai pengertian organisasi, pengertian pemerintahan dan pengertian desa.

%A% &&&, '-%A)ASAN. -embahas tentang .rganisasi emerintahan (esa.

%A% &/, 'N*+* . +erdiri dari #esimpulan dan Saran

BAB II PEMBAHA'AN
PEN(ENDALIAN" PEMERI$'AAN DAN PEN(A)A'AN $EUAN(AN DAERAH

2.1 PENGENDALIAN a. Pengertian Mardias"$ *.22.3.24+ "en-e#as an bah&a3 5pengenda#ian ada#ah interna# !$ntr$# yang berada di ba&ah enda#i e se utif *pe"erintah daerah+ untu "en-a"in bah&a strategi di-a#an an dengan bai ' sehingga tu-uan $rganisasi dapat ter!apai6. Untu "ening at an eanda#an #ap$ran euangan dan iner-a di e#uar an Peraturan Pe"erintah N$"$r 72 tahun .224 tentang Siste" Pengenda#ian Intern Pe"erintah.

Siste" pengenda#ian intern ada#ah pr$ses yang integra# pada tinda an dan egiatan yang di#a u an se!ara terus "enerus $#eh pi"pinan dan se#uruh pega&ai untu "e"beri an eya inan "e"adai atas8ter!apainya tu-usn $rganisasi "e#a#ui egiatan yang efe tif dan efisien' eanda#an pe#ap$ran euangan' penga"anan aset negara dan etaatan terhadap peraturan perundang(undangan. b. Stuktur Pengendalian Manajemen Keuangan Daerah 9rganissasi pe"erintahan daerah dapat dianggap sebagai suatu pusat pertanggung-a&aban di"ana epa#a daerah "en-adi pi"pinan pusat pertanggung-a&aban. Pusat pertanggung-a&aban tersebut dapat dipe!ah pe!ah "en-adi pusat(pusat pertanggung-a&aban yang #ebih e!i# hingga #e%e# pe#ayanan dan pr$gra"' sesuai dengan urusan yang "en-adi e&enangan daerah yang ditetap an da#a" peraturan daerah. Penyusunan tipe perrtanggung -a&aban pada $rganisasi pe"erintahan daerah dapat di#a u an berdasar an pende atan fungsi atau berdasar an pende atan urusan yang "en-adi e&&nangan daerah sebagai"ana yang ter!er"in pada stru tur $rganisasi dan tata er-a *S9TK+ pe"erintahan daerah. )erdasar an pende atan fungsi dapat di e#$"p$ an pusat pertanggung-a&aban seperti3 ,.Pusat pe#ayanan u"u"' .. Pusat etertiban dan etentra"an' /. Pusat e $n$"i' 0. Pusat #ing ungan hidup' 1. Pusat peru"ahan dan fasi#itas u"u"' 7. Pusat esehatan' :. Pusat pari&isata dan budaya' 4. Pusat pendidi an' dan ;. Pusat per#indungan s$sia#.

)erdasar an pende atan urusan yang "en-adi e&enangan daerah a an ter#ihat pada susunan $rganisasi dan tata er-a pe"erintahan daerah' seperti se retariat daerah yang bertanggung-a&ab "enyiap an ebi-a an daerah' dinas(dinas daerah yang bertanggung-a&ab "e"beri an pe#ayanan epada "asyara at' dan #e"baga te nis daerah yang bertanggung-a&ab untu "e#a sana an tugas(tugas yang bersifat husus da#a" rang a "e"bantu pi"pinan pusat pertanggung-a&aban* epa#a daerah+. Pusat pertanggung-a&aban tersebut se#an-utnya "en-adi dasar untu peren!anaan dan pengenda#ian anggaran' serta peni#aian iner-a atas unit er-a yang dipi"pinnya. Kepa#a daerah sebagai pe"egang e uasaan anggaran *budget h$#der+ bertanggung-a&ab untu "e#a sana an AP)D. Kepa#a daerah sebagai budget h$#der "e"per$#eh input yang dengan input tersebut diharap an dapat "enghasi# an $utput yang da#a" bentu barang<dan -asa pe#ayanan pada ting at ua#itas dan uantitas tertentu. AP)D "en!er"in an ni#ai rupiah da#a" bentu input yang dia#$ asi an e pusat(pusat pertanggung-a&aban *SKPD+ dan $utput yang diharap an atau #e%e# a ti%itas yang dihasi# an. Pengenda#ian euangan <anggaran "e#iputi a ti%itas pengu uran terhadap $utput dan be#an-a yang rii# yang di#a u an dengan anggaran yang dia#$ asi an.. perbedaan atau %arians antara hasi# yang di!apai dengan yang dianggarr an' se#an-utnya diana#isis untu di etahui fa t$r(fa t$r penyebabnya dan di!ari siapa yang bertanggung-a&ab atas ter-adinya %arian tersebut' sehingga dapat segera di#a ua an

tinda an $re tif. Di#ing ungan $rganisasi pe"erintahan daerah "e anis"e tersebut per#iu di#a u an sebagai sa#ah satu !ara "engenda#i an euangan<anggaran daerah. Idea#nya' stru tur pusat pertanggung-a&aban sebagai a#at penegenda#ian euangan daerah se-a#an dengan pr$gra" atau stru tur a ti%itas $rganisasi. Dengan de"i ian -e#as tiap(tiap pusat pertanggung-a&aban *SKPD+ bertugas untu "e#a sana an pr$gra"(pr$gra" atau a ti%itas tertentu dan penggabungan pr$gra"(pr$gra" dari tiap(tiap pusat pertanggung-a&aban etrsebut seharusnya "endu ung pr$gra" pusat pertanggung-a&aban pada #e%e# yang #ebih tinggi' sehingga pada gi#irannya tu-un $rganisasi pe"erintahan daerah dapat di!apai sesuai dengan %isi dan "isi epa#a daerah. Setiap -enis pusat pertanggung-a&aban "e"er#u an data<inf$r"asi "engenai be#an-a<penge#uaran yang te#ah di#a u an dan $utput yang dihasi# an se#a"a tahun anggaran ber-a#an. )erdasar an data tersebut' #ap$ran iner-a disiap an dan di iri" ese"ua #e%e# "an-e"en untu die%a#uasi iner-anya' yaitu dibanding an antara hasi# yang di!apai dengan anggaran yang di $nsu"si atau diperguna an. =i a siste" pengenda#ian euangan ber-a#an dengan bai "a a inf$r"asi yang di iri" epada epa#a daeerah harus re#e%an' dan tepat &a tu. Inf$r"asi yang re#e%an ada#ah inf$r"asi yang dapat "e"beda an dengan -e#as antara biaya yang dapat di enda#i an se!ara #angsung *!$ntr$##ab#e+ dengan biaya(biaya yang tida dapat di enda#i an *Un!ntr$##ab#e+ $#eh pi"pinan pusat pertanggung-a&aban da#a" ha# ini epa#a daerah.

)er enaan dengan biaya(biaya yang sifatnya dapat di enda#i an *seperti be#an-a #angsung+ dapat di#a u an dengan "enetap an standar biaya yang tepat.Penetapan standar biaya dapat di#a u an dengan "engguna an standard spending asses"ent atau ana#isa standar be#an-a *AS)+. Se"entara itu untu biaya yang tida dapat di enda#i an *seperti be#an-a tida #angsung+ yang biasnyaa berupa di!reti$nare e>penses "a a pengenda#iannya di#a u an dengan peren!anaan anggaran yang etat *hard budget+. AP)D sebagai instru"en untu "e#a sana an strategi $rganisasi harus dipersiap an sebai (bai nya agar tida ter-adi ias atau penyi"pangan setiap pusat pertanggung-a&aban ada#ah piha yang pa#ing $"peten untu "enyiap an anggaran arena "ere a#ah yang pa#ing de at dan berhubungan #angsung dengan a ti%itas pe#ayanan "asyara at. Pusat pertanggung-a&aban dapat berfungsi sebagai -e"batan untu di#a u annya butt$n up budgeting atau parti!ipati%e budgeting. Mengingat pi"pinann pusat pertanggung-a&aban * epa#a daerah+ "enge"ban fungsi sebagai budget h$#der' "a a pr$ses penyiapan dan pengenda#ian anggaran *AP)D+ harus "en-adi f$ us perhatian epa#a daerah. Se"entara itu eberadaan ti" anggaran e se utif sangat per#u da#a" "e"bantu epa#a daerah untu ter!iptanya anggaran yang efe tif dan efisien. Se!ara te$ritis pengenda#ian "ana-e"en euangan daerah bai yangn di e#$#a se!ara #angsung *AP)D+ dan se!ara tida #angsung *)UMD+ dapat dibeda an "en-adi / tipe' yaitu3

,. Pengenda#ian pre%entif *pre%enti%e !$ntr$#+. Da#a" tipe ini ber aitan dengan peru"usan strategi * ebi-a an u"u" anggaran+? .. Peren!anaan strategi yng di-abar an da#a" bentu pr$gra"( pr$gra"< egiatan pri$ritas yang a an di#a sana an pada tahun angggran yang a an datang? /. Pengenda#ian $perasi$na# *$perati$na# !$ntr$#+. Da#a" tahap ini ter ait dengan penga&asan pe#a sanaan pr$gra" yang te#ah ditetap an "e#a#ui a#at berupa anggaran. Anggaran diguna an untu "enghubung an antara peren!anaan dan pengenda#ian? 0. Pengenda#ian iner-a. Pada tahap ini berupa ana#isis e%a#uasi iner-a berdasar an t$#a u ur iner-a yang te#ah ditetap an. Setiap pengenda#ian "ana-e"en harus didu ung dengan stru tur $rganisasi yang bai . Stru tur $rganisasi ter"anifestasi da#a" bentu stru tur pusat pertanggung-a&aban. Pusat pertanggung-a&aban ada#ah pusat $rganisasi yang dipi$"pin $#eh pi"pinan unit er-a yang bertanggung-a&ab terhadap a ti%itas pusat pertanggung-a&aban yang dipi"pinnya. Suatu $rganisasi "erupa an u"pu#an dari berbagai pusat pertanggung-a&aban' di"ana tu-uan pe"buatannya ada#ah 3 ,. Sebagai basis peren!anaan' pengenda#ian' dan peni#aian iner-a unit $rganisasi yang dipi"pinnya? .. Untu "e"udah an "en!apai tu-uan $rganisasi? /. Me"fasi#itasi terbentunya g$a# !$ngruen!e?

0. Mende#egasi an tugas dan &e&enag e unit(unit yang "e"i#i i $"petensi sehingga "engurangi beban tugas "na-er pusat * epa#a daerah+? 1. Mend$r$ng reati%itas dan daya in$%asi ba&ahan? 7. Sebagai a#at untu "e#a sana an strategi $rganisasi se!ara efe tif dan efisien? dan :. Sebagai a#at pengenda#ian anggaran.

2.2

PEN(A)A'AN engawasan keuanagan daerah merupakan salah satu aktivitas penting dalam menge!ekti!kan pelaksanaan pengelolaan keuagan daerah.kendati pengawasan keuangan daerahsebagian besar terkait dengan pelaksanaan anggaran daerah 0A %(1 namun pengawasan keuangan daerah sesungguhnya merupakan bagian integral dari pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan..leh karena itu jika dikaitkan dengan dengan siklus anggaran,maka pengawasan keuangan daerah sebenarnya sudah harus dimulai sejak tahap penyusunan anggaran dan berakhir pada tahap pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran. a. Pengert!an Penga#asan
engawasan menurut &brahim Lubis 02345:2541 adalah "kegiatan manjaer yang mengusahakan agar pekerjaan6pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki7. Sementara )arold #oont8 dan 9yril .:(onnel dalam &brahim Lubis menjelaskan bahwa "pengawasan adalah penilaian dan koreksi atas pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh bawahan dengan maksud untuk mendapatkan keyakinan atau menjamin

bahwa;tujuan dilaksanakan7.

organisasi

dan

rencana6rencana

yang

digunakan

untuk

mencapainya

Lebih lanjut <eorge =. +erry menyatakan bahwa : "pengawasan adalah proses untuk mendeterminasi apa yang akan dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan dan bilamana perlu menerapkan tindakan6tindakan korekti! sedemikian rupa sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana7. (ari de!inisi di atas;dapat dipahami bahwa pengawasan adalah suatu hal yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. Sedangkan -ardiasmo 0>??>:>?41 berpendapat bahwa "pengawasan 0penggunaan anggaran1 mengacu pada suatu bentuk monitoring yang dilakukan oleh pihak luar eksekuti! 0( =( dan masyarakat1 dalam pengelolaan anggaran. (engan demikian pengawasan tetap dilakukan mulai dari perencanaan.

Secara umum yang dimaksud dengan pengawasan adalah seperangkat kegiatan atau kegiatan untuk menjamin agar penyelenggaraan suatu kegiatan tidak menyimpang dari tujuan serta rencana yang telah ditetapkan.%ertolak dari pengertian diatas maka pengawasan pada dasarnya merupakan usaha untuk memperleh kepastian apakah suatu pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan tidak menyimpang dari rencana,aturan6atuaran dan tujuan yang telah ditetapkan. #arena pihak yang menjamin tidak adanya penyimpangan adalah atasan@pimpinan maka pengawasan sesungguhnya mencakup baik aspek pengendalian maupun aspek pemeriksaan yang dilakukan oleh atasan dan bawahannya.Selanjutnya bila pengertian pengawasan diatas diterapkan terhadap keuangan daerah maka dapat dikemukakan bahwa "pengawasan keuangan daerah adalah segala tindakan untuk menjamin

agar pengelolaan daerah berjalan sesuai dengan tujuan,rencana dan aturan yang telah digariskan7 0=evrison %aswir :>???1
+ujuan dilakukannya pengawasan adalah agar setiap rencana yang telah ditetapkan dilaksanakn dengan sebaik6baiknya. Sedangkan pengawasan dalam pengelolaan

keuangan daerah bertujuan untuk menghasilkan kinerja pemerintah yang baik dan maksimal.

(engan kata lain, -ardiasmo 0>??>:>?31 menjelaskan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sekaligus yang menjadi objek pengawasan bagi pengawas 0( =(1 adalah:

a. Perti"bangan(perti"bangan yang berasa# dari hasi# e%a#uasi iner a pe"erintah daerah pada peri$de sebe#u"nya. b. Masu an("asu an dan pen-aringan aspirasi "asyara at. !. Peng a-ian $ndisi yang saat ini ter-adi' sehingga diharap an dapat di etahui e uatan' e#e"ahan' pe#uang dan tantangan yang sedang a an dihadapi. Adapun pengawasan dalam pelaksanaan anggaran adalah pengawasan dalam penggunaan anggaran itu sendiri. %eberapa hal yang harus menjadi objek pengawasan dari ( =( adalah : ,. Ada atau tida nya usaha "en-aga pri$ritas8dan rasi$na#isasi be#an-a. .. Me#a u an penghe"atan yang dii uti dengan pening atan disip#in anggaran. /. Pengetaatan serta perbai an "e anis"e pe#a sanaan anggaran yang terhindar dari pra te KKN. .leh karena yang menjadi objek pengawasan keuanagan daerah terutama adalah anggaran daerah 0A %(1 maka pengertian pengawasan keuangan dsaerah dilihat dari struktur anggaran dapat dinyatakan sebagai tindakan untuk menjamin agar pengumpulan penerimaan6

penerimaan daerah dan pengeluaran daerah tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan dalam anggaran 0A %(1.

'TRU$TUR

PEN(A)A'AN

b. BPKP ebagai Lembaga Penga!a Internal Pemerintah Penga&asan interna# pe"erintah yang di#a u an )PKP ha i atnya "erupa an penga&asan yang di#a u an $#eh badan yang ada di da#a" #ing ungan unit $rganisasi pe"erintah da#a" rang a "engenda#i an urusan pe"erintahan negara se!ara

u"u". Penga&asan da#a" bentu ini dapat -uga berbentu penga&asan atasan #angsung atau penga&asan "e#e at (built in control) atau penga&asan yang di#a u an se!ara rutin $#eh inspe t$rat -endera# pada setiap departe"en dan inspe t$rat setiap pr$%insi' abupaten dan $ta. Adanya )PKP sebagai bagian dari a#at "ana-e"en pe"erintahan' ha i atnya "erupa an bagian dari tugas presiden sebagai epa#a pe"erintahan yang bertanggung -a&ab se!ara tungga# atas pe"erintahan negara dan penge#$#aan euangan negara' berarti pe"erintah berha "e"per$#eh #ap$ran pertanggung -a&aban penge#$#aan euangan negara dan euangan daerah dari se"ua unit pe"erintahan. Upaya yang e"udian di#a u an ada#ah berusaha "enguasai dan "engenda#i an pr$ses yang ter-adi da#a" "asyara at' dina"i a serta ge-$#a yang ti"bu# da#a" setiap pr$ses perubahan. Perubahan bisa ber-a#an !epat atau #a"bat' f#u tuatif atau stabi#' arahnya "enu-u "$dernisasi atau $nser%atif.Penga&asan da#a" "ena-e"en ha i atnya diarah an untu "enghindari adanya e"ung inan penye#e&engan atau penyi"pangan atas tu-uan yang a an di!apai $rganisasi. Da#a" aitannya dengan euangan negara' penga&asan ditu-u an untu "enghindari ter-adinya $rupsi' penye#e&engan' dan pe"b$r$san anggaran negara yang tertu-u pada aparatur atau pega&ai negeri' atau #e"baga negara<#e"baga pe"erintahan yang "enge#$#a anggaran pendapatan dan be#an-a negara *AP)N+. Da#a" perspe tif u"u"' penga&asan "e"bantu "e#a sana an ebi-a an atau pr$gra" yang te#ah ditetap an

sebe#u"nya untu "en!apai tu-uan yang te#ah diren!ana an se!ara efe tif dan efisien. )ah an' penga&asan "en!ipta an suatu siste" penentuan atau e%a#uasi "engenai se-auh"ana pe#a sanaan er-a sudahdi#a sana an sesuai dengan ren!ana. Se#ain itu' penga&asan dapat "endete si se-auh "ana penyi"pangan ebi-a an atau pr$gra" yang ter-adi da#a" pe#a sanaan er-a tersebut' sehingga tida "enggangu ren!ana. Me#a#ui penga&asan diupaya an suatu penataan stru tur yang "e#eta an dasar(dasar er-a yang sesungguhnya. Penga&asan yang per#u di#a u an ada#ah yang sei"bang antara pegangan pada rule of law dan $rientasi pen!apaian tu-uan (mission driven), "enega an ebenaran f$r"a# dan ebenaran "ateri#' dan "en!a up penga&asan pre%entif dan uratif' serta berdasar an esei"bangan asas praduga tida bersa#ah(presumption of innocent) dan asas pe"bu tian terba#i (presumption of guilt). Me#ihat $ndisi bir$ rasi dan pe"erintahan' A@har asi" "enyata an bah&a te#ah te#ah ter-adi tiga per"asa#ahan #aten yang "enyebab an buru nya ua#itas siste" "ana-e"en epe"erintahan' ya ni penga&asan yang "asih dif$ us an pada pr$ses penye#enggaraan egiatan bir$ rasi pe"erintah dan pene anan "asih pada etaatan terhadap -u #a dan -u nis (rule driven) daripada pen!apaian tu-uan *tup$ si+ yang ber$rientasi pada mission driven, apabi#itas ad"inistrasi negara "asih rendah dan fungsi penga&asan be#u" terintegrasi dengan bai e da#a" si #us ad"inistrasi negara' paradig"a penga&asan yang #ebih "ene an an pada upaya "enega an ebenaran f$r"a#'

yaitu esesuaian d$ u"en dan #ap$ran euangan dengan peraturan perundang(undangan yang ber#a u' urang "ene an an pada upaya "en!ari ebenaran "aterii# * enyataan sebenarnya+' serta pra te penga&asan yang #ebih "ene an an pada upaya uratif daripada pre%entif. Untu "engatasi risis eper!ayaan terhadap pe"erintah' sa#ah satu ha# yang per#u di#a u an ada#ah "enge"bang an e#e"bagaan dan a#at per#eng apan negara #ainnya da#a" siste" pe"bangunan nasi$na#. 9pti"a#isasi e#e"bagaan da#a" pe#a sanaan pe"bangunan' diharap an "en-a"in ditega annya e"andirian dan independensi #e"baga. Aaranya dapat di#a u an dengan "e"bangun siste" yang "end$r$ng' "e"per uat' dan "e#estari an e"a"puan untu "e"bangun atas pra arsa' daya dan e"a"puan sendiri' serta "e"per u uh pendayagunaan p$tensi independensi' yang "erupa an &ahana bagi "asyara at' pe"erintah dan badan internasi$na# da#a" "enge"bang an &a&asan untu pe"bangunan nasi$na#. Penga&asan yang di#a u an #e"baga penga&asan interna# pe"erintah "erupa an bagian dari fungsi "ana-e"en pe"erintahan. Pasa# 0 ayat *,+ UUD ,;01 "enyata an' 5Presiden "e"egang e uasaan pe"erintahan berdasar an undang( undang dasar6. Sebagai bagian dari pr$ses "ana-e"en pe"erintahan negara' presiden tida dapat sendiri "e#a sana an urusan penye#engaraan pe"erintahan u"u"' sehingga da#a" penga&asan diper#u an #e"baga yang bertanggung -a&ab epada presiden untu "en-a"in se"ua pr$ses "ana-e"en

penye#enggaraan pe"erintahan negara' yang e"udian dibentu badan penga&asan euangan dan pe"bangunan *)PKP+. Keberadaan )PKP sebagai #e"baga interna# pe"erintah ha i atnya ditu-u an pada tugasnya untu "engenda#i an dan "enga&asi -a#annya "ana-e"en pe"erintahan negara se!ara u"u". Ha# ini tentu ber aitan dengan e uasaan presiden sebagai"ana diatur da#a" pasa# 0 ayat *,+ UUD ,;01' sehingga "en-adi e&enangan presiden untu "e"bentu unit $rganisasi pe"erintah di ba&ah presiden yang "e"i#i i tugas dan fungsi "engenda#i an "ana-e"en pe"erintahan negara dan "enga&asi penge#$#aan AP)N yang diserah an epada "enteri<pi"pinan #e"baga. Peraturan pe"erintah yang "erupa an $perasi$na#isasi dari pasa# 14 *,+ undang(undang N$.,<.220 tentang perbendaharaan negara ada#ah -a&aban terhadap tida adanya instru"en control presiden terhadap a untabi#itas penge#$#aan euangan negara ter"asu re%ita#isasi peran )PKP. *Andhi a Danes-%ara' ha#..' $p !it.+ Upaya untu "enerbit an peraturan pe"erintah tersebut "e"butuh an &a tu yang sangat pen-ang se#a"a bertahun( tahun arena banya nya resistansi terhadap e sistensi )PKP dan epentingan untu "e"bubar an )PKP. Diterbit annya peraturan pe"erintah N$.72<.224 tentang siste" pengenda#ian intern pe"erintah "erupa an suatu ter$b$san (creative destruction) untu "enguat an e"ba#i peran penga&asan intern sebagai pi#ar a untabi#itas euangan negara yang "en-adi

"andat presiden yang pada gi#irannya a an "e"per uat siste" presidensia#. Mengingat ruang #ing up penga&asan a untabi#itas euangan negara sangat #uas dan "e"i#i i $"p#e sitas yang tinggi' serta "engingat e&enangan penge#$#aan euangan negara bai financial "aupun non financial sudah terfrag"entasi' penguatan institusi )PKP sangat dibutuh an de"i "endu ung terse#enggaranya egiatan pe"erintahan yang efisien dan efe tif' serta "enge#i"inasi pra ti (pra ti KKN. Ter#ebih #agi )PKP' da#a" PP N$.72<.224' diberi an e&a-iban untu "e#a u an pe"binaan siste" pengenda#ian intern di se#uruh instansi pe"erintah bai di pusat "aupun daerah. Interna# audit dan siste" pengenda#ian inten pe"erintah ada#ah pi#ar bagi terse#enaggaranya a untabi#itas pe"erintah da#a" "e"bangun good governanceand clean government. Penguatan institusi )PKP sebagai perang at pengenda#ian(control) yang bertinda sebagai 5tangan anan6 serta 5"ata dan te#inga6 presiden a an "e"beri an ni#ai ta"bah dan berguna bagi efe ti%itas penye#enggaraan "ana-e"en pe"erintahan "e#a#ui pe"berian re $"endasi dini dan s$#usi atas berbagai per"asa#ahan yang dihadapi $#eh "ana-e"en pe"erintahan da#a" penge#$#aan euangan negara yang sarat dengan dis resi ebi-a an guna epentingan u"u"' "asyara at' bangsa dan negara da#a" erang a Negara Kesatuan Repub#i Ind$nesia. *. Penga#asan +ungs!,nal

engawasan !ungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan !ungsional,baik yang berasal dari lingkungan internal pemerintah daerah maupun yang berasal ldari lingkungan eksternal pemerintah daerah. Sasaran pelaksanaan !ungsional ini mencakup baik pelaksanaan tugas umum pemerintah maupun pelaksanaan pembangunan. +ujuannya adalah agar pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan itu sesuai dengan rencana dan peraturan perundang6undangan yang berlaku. ,. Pe#a sanaan penga&asan fungsi$na# Da#a" pra ti nya pe#a sanan penga&asan fungsi$na# dapat di g$#$ng an e da#a" / bentu egiatan3 a. Kegiatan penga&asan tahunan b. Kegiatan penga&asan husus3 dan !. Kegiatan penga&asan ha#(ha# tertentu Kegiatan penga&asan tahunan didasar an atas pr$ga" er-a penga&asan tahunan *PKPT+. "anfaat yang yang diharap an dari eberadaan PKPT ada#ah3 ,. Dihindarinya se-auh "ung in tu"pang tindih pe#a sanaan pe"erin saan .. Terarahnya ruang #ing up dan sasaran pe"eri saan /. Di uranginya in efisiensi dan pe"b$r$san penggunaan tenaga pe"eri saan yaitu dengan -a#an "enentu an standar hari pe"eri saan *HP+ untu setiap -enis pe"eri saan? dan

0. Karena ren!ana er-a di ait an dengan hp yang tersedia' "a a penyusunan ren!ana er-a yang "e#ebihi e"a"puan diharap an dapat dihindari. .. Pe#ap$ran penga&asan dan tinda #an-ut Hasi# penga&asan di#ap$r an $#eh aparat penga&asan fungsi$na# pe"erintah daerah *inspe t$rat daerah+ epada epa#a daerah yang bersang utan. Bap$ran tersebut disertai saran tinda #an-ut "engenai penye#esaian "asa#ah yang terung ap da#a" pe"eri saan. Khusus untu "asa#ah yang "engenai da"pa #uas terhadap -a#annya pe"erintahan daerah "aupun ehidupan "asyara at' epa#a daerah per#u "eninda #an-uti penye#esaian "asa#ah tersebut dan ber $$rdinasi dengan DPRD' "engingat DPRD "erupa an "itra dan bagian dari pe"erintah daerah. Terhadap ha#(ha# yang sifatnya "e"i#i i da"pa #intas daerah per#u segera "e#ap$r an ha# persebut epada gubernur agar segera dapat di a"bi# #ang ah penye#esaiannya. Tinda #an-ut #ap$ran penga&asan fungsi$na# antara #ain berupa3 a. Tinda an ad"inistratif' yang sesuai dengan etentuan perundang(undangan yang ber#a u+? b. Tinda an tuntunan atau gagatan perdata yang "e#iputi tuntutan ganti rugi atau peny$r$tan e"ba#i'tuntunan pe"bendaharaan ' tuntunan perdata berupa pengenaan denda'ganti rugi dan #ain( #ain

!. Tinda an penga-uan tinda pidana yang di#a u an dengan "enyerah an per aranya epada3 ep$#isian negara da#a" ha# ter-adi indi asi tinda pidana u"u"' epa#a ebi-a saan repub#i ind$nesia da#a" ha# terdapat tinda pidana husus seperti $rupsi dan #ain(#ain' dan tinda an penye"purnaan aparatur pe"erintah di bidang e#e"bagaan epega&aian dan etata#a sanaan. Salah satu bentuk tindak lanjut penyelenggaraan pengawasan adalah pelaksanaan pemeriksaan.istilah pemeriksaan adalah terjemahan dari bahasa inggris "audit7. (alam lingkungan akuntasi, istilah audit antara lain ditemukan melalui ungkapan seperti !inancial audit0pemeriksaan keuangan1, internal audit 0pemeriksaan internal1 dan spesial audit0pemeriksaan khusus1. (alam lingkungankeuangan negara istilah yang di kenal selama ini adalah pemeriksaan operasional. (ilihat dari segi pengertiannya,pada dasarnya pemeriksaan operasional adalah penilaian yang indipenden, selekti! dan analistis terhadap progam atau kegiatan dengan tujuanb untuk:perlunya perbaikan a. Meni#ai efisiensi' efefti%itas dan ee $n$"isan penggunaan su"berdaya dan dana yang tersedia? b. Mengena#i aspe (aspe yang per#u diperbai i? dan !. Menge%a#uasi aspe (aspe tersebut se!ara "enda#a"' "e"apar an serta "enge"u a an saran(saran perbai an yang per#u di#a u an.

Secara garis besar, pemeriksaan operasional mencakup hal6hal sebagai berikut: a. Pe"eri saan euangan dan etaatan terhadap peraturan perundang(undangan? b. Peni#aian terhadap efisiensi ' efe ti%itas dan penggunaan su"ber daya dan dana yang tersedia? !. Penge%a#uasian terhadap "anfaat dise#enggara an. ee $n$"isan

e#uaran pr$ga" yang

ada umumnya sebelum pelaksanaan pemeriksaan terlebih dahulu dilakukan: a. Sur%ey pendahu#uan b. E%a#uasi siste" pengenda#ian "ana-a"en !. Pe"eri saan terperin!i d. Penyusunan #ap$ran pe"eri saan e. Tinda #an-ut pe"eri saan

d.

Langkah"langkah #$timali a i Penga!a an Ada . *dua+ -enis #ang ah besar yang harus di#a u an da#a" pe"benahan penga&asan ini agar "en-adi $pti"a#' yaitu 3 ,. Pe"benahan tugas p$ $ dan fungsi *tup$ si+ se#uruh institusi penga&asan agar "enghindari tu"pang tindih dan bersifat sinergis *tida eg$ se t$ra#+' dapat be er-a se!ara efisien

dan efe tif' serta "e"beri an ni#ai ta"bah yang $pti"a# da#a" pen!apaian "isi dan tu-uan $rganisasi *bu an se edar &at!hd$g untu "ene"u an penyi"pangan+ pada setiap ting atan pr$ses "ana-e"en. .. Pe"benahan standar(standar pengenda#ian intern agar dapat ber-a#an se!ara efe tif dan "e"udah an penga&asan<pe"eri saan' serta "en!egah ter-adinya KKN sedini "ung in. Pe"benahan Tup$ si Se#uruh Institusi Penga&asan Se#uruh institusi penga&asan' bai e sterna# "aupun interna# pe"erintahan' harus "e"benahi tup$ sinya se!ara sadar dan su are#a serta "e#upa an ar$gansi institusi' de"i pen!apaian tu-uan penga&asan yang sinergis' efisien dan efe tif' teruta"a da#a" bing ai Negara Kesatuan Repub#i Ind$nesia. Penga&asan e stern pe"erintah *Begis#atif dan )PK+ yang berfungsi sebagai penyei"bang *!he! and ba#an!e+ terhadap fungsi pe#a sanaan *e se utif+ $#eh Pe"erintah bu an berada di atas Pe"erintah' "e#ain an se-a-ar dan harusnya "erupa an "itra pe"erintah da#a" "ening at an efisiensi Negara' serta !$n!ern *"enaruh perhatian+ terhadap penga&asan yang efisien dan efe tif. Apabi#a aparat penga&asan e stern pe"erintah dapat "e"anfaat an hasi# penga&asan aparat penga&asan intern pe"erintah' "engapa harus "e#a u an pe"eri saan u#ang dengan biaya yang tida sedi it. Sebagai perbandingan' di dunia bisnis<perusahaan' audit$r e stern tida a an "e#a u an pe"eri saan u#ang *"engurangi biaya audit yang a an dibeban an eperusahaan+

terhadap apa yang te#ah di#a u an $#eh audit$r intern' sepan-ang pe"eri saan<audit tersebut te#ah di#a sana an sesuai standar yang sa"a serta di#andasi ertas er-a yang "e"adai. Pengu-ian yang di#a u an $#eh audit$r intern tersebut biasanya ter ait dengan Cua#ity assuran!e terhadap siste" pengenda#ian "ana-e"en'sedang an audit e stern yang di#a u an ada#ah da#a" rang a "e"beri an $pini ese#uruhan terhadap e&a-aran #ap$ran euangan perusahaan. 9#eh sebab itu' a#ang ah indahnya apabi#a ada $nsensus antara audit$r e stern pe"erintah *)PK+ dan audit$r intern pe"erintah *)PKP<It-en<)a&asda+ "engenai -enis(-enis pe er-aan audit$r intern "ana yang a an diguna an $#eh audit$r e stern tanpa harus "e#a u an pe"eri saan u#ang' serta "e"per e!i# #uas pengu-iannya da#a" rang a "e"beri an $pini terhadap #ap$ran pertanggung-a&aban euangan pe"erintah' bai pusat "aupun daerah.

2.%

PEME&IKSAAN a. Pengert!an Pemer!ksaan &stilah pemeriksaan adalah terjemahan dari bahasa &nggris "audit7. (alam lingkungan akuntansi , istilah audit antara lain digunakan dalam istilah seperti Ainancial audit 0pemeriksaan keuangan1, internal audit 0pemeriksaan internal1 dan special audit 0 peemriksaan khusus1. (alam lingkungan keuangan negara@daerah misalnya: ,. "anage"ent perf$r"an!e audit *pee"ri saan iner-a "ana-e"en+

.. %a#ue f$r "$ney audit * pe"eri saan efe tifitas' efisiensi dan e $n$"is+ /. $perati$na# audit * pe"eri saan $perasi$na#+ (alam lingkungan keuangan negara di &ndonesia yang dikenal adalah pemeriksaan operasional. emeriksaan operasional adalah penilaian yang independen, selekti! dan analitis terhadap program atau kegiatan dengan tujuaspek6aspek tersebut secara mendalam , memaparkan peran untuk: ,. "eni#ai efisiensi' efe ti%itas dan ee $n$"isan penggunaan su"ber daya dan dana yang tersedia. .. Mengena#i aspe (aspe yang per#u diperbai i /. Menge%a#uasi aspe (aspe tersebut se!ara "enda#a"' "e"apar an per#unya perbai an serta "enge"u a an saran( saran perbai an yang per#u di#a u an. emeriksaan operasional lebih menitrikberatkan pada penilaian kinerja manajemen dalam mengelola sumberdaya dan dana yang tersedia, dalam rangka mencapai tujuan program atau kegiatan yang telah digariskan. emeriksaan operasional mencakup hal6hal sebagai berikut: ,. Pe"eri saan euangan dan etaatan terhadap peraturan perundang(undangan .. Peni#aian terhadap efisiensi' efe ti%itas dan penguna su"ber daya dan dana yang tersedia ee $n$"isan

/. Penge%a#uasian terhadap "anfaat dise#enggara an.

e#uaran pr$gra" yang

Sebelum pelaksanaan pemeriksaan terlebih dahulu dilakukan langkah6 langkah sebagai berikut: 0=evrisond baswir:>???1 ,. Sur%ei pendahu#uan Sur%ei pendahu#uan ada#ah #ang ah a&a#da#a" pe#a sanaan pe"eri saan $perasi$na#. Pada tahap ini' pe"eri sa "en!$ba "engena#i te"pat dise#enggara annya pr$gra" atau egiatan' ruang #ing up pr$gra" atau egiatan dan stru tur $rganisasi serta penanggung-a&ab pr$gra" atau egiatan yang bersang utan dari $bye yang a an diperi sanya. Tu-uannya ada#ah untu "enentu an berbagai a#ternatif per"asa#ahan serta untu "enentu an sarana pe"eri saan se"entara. .. E%a#uasi siste" pengenda#ian "ana-e"en Merupa an tahapan edua pe"eri saan "e#an-ut an dari sur%ei pendahu#uan. Kegiatan pada tahap edua ini antara #ain di"a sud an untu "eru"us an p$ $ per"asa#ahan' untu "enentu an ruang #ing up pe"eri saan san untu "enentu an sasaran pe"eri saan per"anen. /. Pe"eri saan terin!i Merupa an tahap etiga sete#ah pe"eri sa "e"i#i i sasaran serta ruang #ing up pe"eri saan yang -e#as. Kegiatan pe"eri saan pada tahap etiga ini di"u#ai dengan penyusunan pr$gra" pe"eri saan. Sete#ah itu "engu"pu# an bu ti(bu ti. )u ti(bu ti ini di e#$"p$ an "en-adi / atag$ri yaitu3

a. )u ti riteria' sepertiperaturan perundang(undangan yang ber aitan dengan pe#a sanaan pr$gra" atau egiatan tersebut' ebi-a sanaan pi"pinan atau atasan serta tu-uan dan sasaran pr$gra" atau ped$"an pe#a sanaan egiatan yang bersang utan. b. )u ti sebab' yaitu berbagai bu ti yang diya ini bera aitan denagn fa t$r(fa t$r yang "e"pengaruhi pe#a sanaan pr$gra" atau egiatan yang bersang utan. !. )u ti a ibat' yaitu berbagai bu ti yang "engung ap an besar e!i#nya erugian yang diderita sebagai a ibat tida sesuainya pe#a sanaan pr$gra" atau egiatan yang bersang utan dengan etentuan atau undang(undang yang ber#a u.

0. Penyusunan Bap$ran Pe"eri saan Tugas a hir pe"eri sa da#a" pr$ses pe"eri saan $perasi$na# ada#ah "enyusun #ap$ran pe"eri saan. Sebe#u" #ap$ran pe"eri saan ini disa"pai an epada yang "enugas annya' "a a ia harus diperi sa ter#ebih dahu#u $#eh penga&as pe"eri saan dan pe"bantu penanggung-a&ab pe"eri saan. Tu-uannya ada#ah untu "ene#iti e"ba#i isi #ap$ran pe"eri saan itu' hususnya "engenai esesuaiannya dengan KKP' etepatan penggunaan peraturan prundang(undangan' etepatan da#a" "enga"bi# esi"pu#an serta tata!ara penya-iannya. 1. Tinda Ban-ut Pe"eri saan

Setiap pe-abat yang "eneri"a #ap$ran hasi# pe"eri saan harus "e#a u an tinda #an-ut serta "e#ap$r annya epada )PK. Tinda #an-ut yang di#ap$r an epada )PK da#a" ha# ini tida hanya tinda #an-ut dari te"uan pe"eri saan )PK' "e#ain an -uga tinda #an-ut dari te"un pe"eri saan aparat penga&asannya sendiri. Apabi#a terhadap suatu #ap$ran hasi# pe"eri saan be#u" di#a u an tinda #an-utnya' "a a )PK ber e&a-iban "enanya an sebab(sebabnya. Dang d"a sud dengan tinda #an-ut da#a" ha# ini berupa 3 Tinda an ad"inistratif sesuai dengan etentuan atau peraturan perundang(undangan di bidang epega&aian' ter"asu penerapan hu u"an disip#in sebagai"ana yang ter!antu" da#a" PP N$. /2 Tahun ,;42 tentang Peraturan Disip#in Pega&ai Negeri Sipi# Tinda an tuntutan atau gugatan perdata' antara #ain berupa3 tuntutan ganti rugi atau penyet$ran e"ba#i? tuntutan perbendaharaan? dan tuntutan perdata berupa pengenaan denda' ganti rugi' d## Tinda an penga-uan tinda an pidana dengan "enyerah an per aranya di pengadi#an negeri Tinda an penye"purnaan aparatur pe"erintahan di bidang e#e"bagaan' epega&aian' dan etata#a sanaan. b. BPK ebagai Badan Pemerik a Keuangan

Salah satu badan yang berkompeten untuk melakukan pemeriksaan adalah badan enmeriksa #euangan 0% #1. #eberadaan % # diatur dalam ** no 25 tahun >??B tentang %adan emeriksa #euangan.
Laporan )asil emeriksaan % # meliputi: 2. laporan hasil pemeriksaan keuanganC 2. >. laporan hasil pemeriksaan kinerjaC dan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Pertama emeriksaan #euangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai 0reasonable assurance1 apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di &ndonesia atau basis akuntansi komprehensi! selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di &ndonesia. Kedua emeriksaan #inerja yaitu pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan e!isiensi serta pemeriksaan aspek e!ektivitas. (alam jenis pemeriksaan ini dilakukan uji kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang undangan serta pengendalian intern. emeriksaan kinerja menghasilkan in!ormasi yang berguna untuk

meningkatkan kinerja suatu program dan memudahkan pengambilan keputusan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengambil tindakan koreksi serta meningkatkan pertanggungjawaban publik. Ketiga emeriksaan (engan +ujuan +ertentu yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang diperiksa. ,enis pemeriksaan ini dapat bersi!at: eksaminasi 0 examination1, reviu 0review1, atau prosedur yang disepakati 0agreed-upon procedures1. emeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal6hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigati!, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern. Apabila pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu berdasarkan permintaan, maka % # harus memastikan melalui komunikasi tertulis yang memadai bahwa si!at pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah telah sesuai dengan permintaan.

Laporan )asil emeriksaan % # dapat berupa: 1. -PINI )A.AR TANPA PEN(E/UALIAN 0UNQUALIFIED OPINION12

.pini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti6bukti audit yang dikumpulkan, laporan keuangan telah bebas dari kesalahan6kesalahan atau kekeliruan yang material. )TP artinya Laporan #euangan 0L#1 telah menyajikan secara wajar dlm semua hal yg material, posisi keuangan 0neraca1, hasil usaha atau Laporan =ealisasi Anggaran 0L=A1, Laporan Arus #as, sesuai dengan prinsip akuntansi yg berlaku umum. enjelasan laporan

kauangan juga telah disajikan secara memadai, in!ormati! dan tidak menimbulkan pena!siran yang menyesatkan. Dajar di sini dimaksudkan bahwa L# bebas dari keraguan dan ketidakjujuran serta lengkap in!ormasinya. engertian wajar tdk hanya terbatas pada jumlah6jumlah dan pengungkapan yg tercantum dalam L#, namun meliputi pula ketepatan pengklasi!ikkasian aktiva dan kewajiban.

2. #PINI 'A(A& DENGAN PENGE)*ALIAN +QUALIFIED OPINION,9pini diberi an arena "es ipun ada e e#iruan' na"un esa#ahan atau e e#iruan tersebut se!ara ese#uruhan tida "e"pengaruhi e&a-aran #ap$ran euangan.
)DP artinya laporan keuangan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan 0neraca1, hasil usaha atau Laporan =ealisasi Anggaran 0L=A1, Laporan Arus #as, sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan 0SA 1 atau sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal6hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. endapat D( diberikan oleh pemeriksa, apabila : 021 tidak ada pembatasan lingkup

pemeriksaanC sehingga pemeriksa dapat menerapkan semua prosedur pemeriksaan yang dipandang perlu untuk meyakini kewajaran laporan keuanganC atau ada pembatasan lingkup pemeriksaan tetapi tidak material dan dapat diatasi dengan prosesur pemeriksaan alternati!C 0>1 tidak ada tekanan dari pihak lain kepada pemeriksa, 0$1 ada penyimpangan terhadap standar

akuntansi, yang menurut pendapat pemeriksa dampaknya cukup materialC atau ada ketidakkonsistenan dlm penerapan prinsip akuntansi.

%.

#PINI .IDAK 'A(A& +ADVERSED OPINION,.pini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti6bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara benar. endapat +D artinya L# tdk menyajikan secara wajar posisi keuangan 0neraca1, hasil usaha atau Laporan =ealisasi Anggaran 0L=A1, Laporan Arus #as, sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan atau sesuai dengan prinsip akuntansi yg berlaku umum. endapat +idak Dajar diberikan oleh pemeriksa, apabila tidak ada pembatasan lingkup pemeriksaan, tidak ada tekanan kepada pemeriksa, tetapi ada penyimpangan terhadap standar akuntansi, yang sangat material atau L# tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

/.

PE&N0A.AAN MEN#LAK +DISCLAIMER OF OPINION,.

MEMBE&IKAN

#PINI

+idak bisa diartikan bahwa laporan keuangan sudah benar atau salah. .pini diberikan karena auditor tidak bisa meyakini apakah laporan keuangan benar atau salah. &ni terjadi karena auditor tidak bisa memperoleh bukti6bukti yang dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan apakah laporan sudah disajikan dengan benar atau salah. -- artinya pemeriksa tidak dapat memberikan pendapat atas L#, karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan atau ada tekanan kepada pemeriksa, sehingga pemeriksa tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan yang dipandang perlu, prosedur pemeriksaan alternati! juga tidak dapat memberikan keyakinan yang memadai bagi pemeriksa.

endapat -- juga bisa diberikan apabila sistem pengendalian intern sangat lemah, sehingga pemeriksa tidak dapat memperoleh kayakinan yang memadaiC atau apabila pemeriksa

menghadapi keraguan tentang kelangsungan hidup entitas.

)e#enang DPRD Terha a3 T!n ak Lanjut Has!l Pemer!ksaan BP$ Dewenang ( =( terhadap hasil tindak lanjut Audit % # menurut ermendagri No 2$ +ahun >?2? tentang pedoman pelaksanaan !ungsi pengawasan dewan perwakilan rakyat daerah terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan badan pemeriksa keuangan 021 (alam asal 4 ayat 2 ( =( meminta kepada % # Laporan )asil emeriksaan yang

diterima telah dikon!irmasikan kepada Satuan #erja belum melakukan kon!irmasi atas Laporan )asil

erangkat (aerah.dan (alam hal % #

emeriksaan ( =( dapat mendorong agar

% # melakukan kon!irmasi kepada Satuan #erja erangkat (aerah. 0>1 Pasal 4 ( =( melakukan pembahasan atas laporan hasil pemeriksaan % # dalam rapat embahasan dilakukan dengan ketentuan: pertama Laporan hasil pemeriksaan

panitia kerja.

keuangan dengan opini, kedua Laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu. 0$1 embahasan dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut: 2. embahasan atas laporan hasil pemeriksaan % # dilakukan oleh ( =( paling

lambat > 0dua1 minggu setelah menerima laporan hasil pemeriksaan % #. >. $. % #. 4. 5. impinan ( =( mengagendakan dalam pembahasan Sidang aripurna ( =(. Laporan hasil pembahasan dapat berisi usulan: embahasan oleh ( =( diselesaikan dalam waktu paling lambat 2 0satu1 minggu. (alam pelaksanaan pembahasan, ( =( dapat melakukan konsultasi dengan

21 -eminta % # untuk memberikan penjelasan kepada ( =( atas laporan hasil pemeriksaan % #, dalam hal menemukan ketidakjelasan atas aspek tertentu dan@atau temuan di satuan kerja tertentu yang tertuang dalam laporan hasil pemeriksaan % #C dan

>1 -eminta % # untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, dalam hal menemukan aspek6aspek tertentu dan@atau temuan di satuan kerja tertentu yang tertuang dalam laporan hasil pemeriksaan % # yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. 041 ( =( melakukan pengawasan terhadap emerintah (aerah atas pelaksanaan tindak lanjut engawasan dapat berupa: pengawasan terhadap tindak lanjut hasil

hasil pemeriksaan % #.

pemeriksaan keuanganC pengawasan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan kinerjaC dan pengawasan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu. 051 ( =( melakukan monitoring kepada emerintah (aerah atas pelaksanaan tindak lanjut

laporan hasil pemeriksaan. 0B1 (alam tugas dan wewenangnya ( =( dapat : 2. ( =( dapat memberikan dorongan kepada emerintah (aerah untuk

mempertahankan kualitas opini wajar tanpa pengecualian 0unqualified opinion1 dalam penyelenggaraan pemerintahan. >. ( =( dapat melakukan pengawasan dan monitoring kepada pemerintah daerah

untuk mendorong temuan ataupun rekomendasi dikoreksi opini wajar dengan pengecualian 0qualified opinion1 $. ( =( dapat mengusulkan kepada #epala (aerah untuk menegur, memberikan

saran dan@atau arahan yang si!atnya memotivasi S# ( sesuai dengan tingkat, berat ringan dan si!at temuan opini tidak wajar 0adversed opinion1 4. ( =( dapat meminta keterangan dari % # dan keterangan dan@atau klari!ikasi

dari pemerintah daerah terkait pernyataan menolak memberikan opini 0 disclaimer of opinion1 0E1 emerintah daerah melaporkan hasil pelaksanaan tindak lanjut Laporan )asil

emeriksaan % # kepada: % #C dan ( =(

BAB I5 PENUTUP

Kegaga#an $rganisasi da#a" "en!apai tu-uan yang te#ah ditetap an dapat ter-adi arena adanya e#e"ahan dan egaga#an da#a" pr$ses pengenda#ian "ana-e"en. Siste" pengenda#ian "ana-e"en pe"erintahan daerah berf$ us pada baguian yang "e#a sana an strategi $rganisasi se!ara efe tif dan efisien sehingga tu-uan $rganisasi dapat di!apai. Siste" pengenda#iCan "ana-e"en tersebut hanya didu ung dengan perang at yang #ain berupa stru tur $rganisasi yang sesuai dengan tipe pengenda#ian "ana-e"en yang diguna an' "ana-e"en su"ber daya aparatur' dan #ing ungan yang "endu ung. Stru tur $rganisasi harus sesuai dengan desain siste" pengenda#ian "ana-e"en' arena siste" ini berf$ us pada unit( unit $rganisasi sebagai pusatpertanggung-a&aban. Pusat(pusat pertanggung-a&aban tersebut "erupa an basis peren!anaan' pengenda#ian dan peni#aian iner-a. Mana-e"en su"ber daya aparatur harus di#a u an se-a pr$ses se#e si dan re ruit"en'training' penge"bangan dan pr$"$si hingga pe"berhentian<pensiunan pega&ai. Ea t$r #ing ungan "e#iputi'

estabi#an p$#iti ' e $n$"i' s$sia#' ea"anan dan sebagainya. Kese"ua unsur tersebut henda nya dapat "endu ung pe#a sanaan strategi $rganisasi.
%erdasarkan komentar6komentar tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan dalam era otonomi daerah ini masih mengalami banyak permasalahan, baik dari segi kelembagaan aparat pengawasannya yang belum dapat bekerja secara sinergis, e!isien dan e!ekti! 0intern dan ekstern1, maupun alat6alat pengawasan lainnya berupa standar6 standar sebagai dasar pelaksanaan dan sistem pengendalian intern yang belum dapat berjalan sesuai dengan yang diniatkan oleh peraturan perundang6undangan yang telah ditetapkan. (engan demikian, langkah6 langkah apa yang masih harus dilakukan ke depan demi

mengoptimalkan pengawasan dalam era otonomi daerah F -enurut kami, langkah6langkah tersebut sebelum ditetapkan, harus didahului dengan komitmen pemerintah tentang pengawasan, karena komitmen adalah bagian integral dari sistem nilai yang baik. +anpa komitmen yang terpelihara, akan timbul perilaku yang tidak jujur. (apat kita bayangkan bagaimana setiap hubungan, baik secara pribadi, organisasi atau yang bersi!at pro!esional dapat berjalan mulus, #etidakpastian dapat menyebabkan kebingungan. #urangnya komitmen akan menggoyahkan hubungan dan menimbulkan perasaan tidak aman. #omitmen, baru benar6benar suatu komitmen, apabila menunjukkan : 2. Saling ketergantunganC >. #epercayaanC $. (apat diprediksiC 4. #onsistenC 5. Saling memberikan perhatianC B. Ada rasa empati terhadap sesamaC E. eka terhadap kewajibanC 4. +ulusC 3. %erkarakterC

2?. Loyalitas Apabila salah satu unsur ini hilang maka komitmen akan kehilangan kekuatannya. #omitmen ber!ungsi sebagai lem yang merekatkan hubungan, landasannya karakter, integritas dan empati. #omitmen adalah sebuah tanda kedewasaan dan seharusnya komitmen terbesar kita adalah terhadap nilai dan etika. +anggung jawab terbesar kita adalah meninggalkan warisan yang dapat dibanggakan kepada generasi penerus, yaitu bahwa institusi pengawasan di negara kita ini perannya benar6benar sudah diakui keberadaannya dengan melihat dari cara kerjanya, dari nilai yang dianutnya, dari etika yang ditanamkannya, dan hasil yang diberikannya kepada masyarakat dan negara.

Da#a" rang a "e&u-ud an apabi#itas bir$ rasi pe"erintahan' terdapat #ang ah(#ang ah strategis yang per#u di#a u an "en!a up? pertama, e"a"puan f$r"u#asi dan i"p#e"entasi ebi-a an pub#i yang #ebih $"pherensif. Kedua, e"a"puan legal drafting serta pe"bentu an cleaing house bagi pr$ses pe"bentu an peraturan perundang(undangan. Ketiga, e"a"puan pe#a sanaan hu u" (law enforcement). Keempat' e"a"puan penye#enggaraan pe#ayanan pub#i se!ara efisien. Kelima, e"a"puan "e"berantas $rupsi' $#usi dan nep$tis"e da#a" bir$ rasi pe"erintah. Dan keenam, e"a"puan "en-aga agar #e%e# transparansi dan a untabi#itas se#a#u tinggi. Da#a" "e#a u an penga&asan a untabi#itas euangan negara' harus -e#as 5siapa6 "e#a u an apa dan bertanggung -a&ab pada siapa6. Dengan adanya berbagai bentu ' tugas dan fungsi #e"baga penga&asan' per#u adanya pe"aha"an tentang tugas dan fungsi #e"baga(#e"baga penga&asan tersebut. Se adar perbandingan'

)adan Pe"eri sa Keuangan sesuai undang(undang tentang )PK' nomenclature, dan edudu annya ada#ah #e"baga pe"eri sa e stern dengan tugas uta"anya "e#a u an pe"eri saan euangan (finansial andcompliance audit) atas #ap$ran euangan pe"erintah *pusat<daerah+ dan #e"baga negara #ainnya da#a" rang a pe"berian $pini untu epentingan pub#i <"asyara at ter"asu DPR. Di#andasi prinsip good governance yaitu transparan' a untabe# dan partisipat$ris' untu "e&u-ud an managerial accountability epada presiden' "a a dua ha# yang sangat penting ada#ah3 ,. Fraud prevention "e#a#ui berbagai upaya antara #ain penguatan internal controlsystem *PP N$.72<.224 tentang SPIP+' pe#a sanaan audit $perasi$na# epada se"ua peneri"a anggaran bai interna# "aupun e sterna#' penerapan Fraud Control Plan"aupun pe#a sanaan ref$r"asi bir$ rasi yang "en-un-ung tinggi eti a bir$ rasi. .. aw !nforcement "e#a#ui pening atan efe ti%itas aparat penega hu u"' peninda an tinda pidana $rupsi' penga"atan asset *e se usi+' dan berbagai audit in%estigatif dan eterangan ah#i. Da#a" per-a#anan $perasi$na#' diantara edua ha# tersebut' p$tensi ti"bu#nya berbagai dispute se#a#u ada. Sebagai !$nt$h ada#ah dis resi ebi-a an "ana-e"en yang di#a u an $#eh pi"pinan. )PKP a an "e#a u an -ustifi asi terhadap dis resi ebi-a an "ena-e"en tersebut untu "e"beri an -a#an e#uar dari ega"angan dan eraguan para pi"pinan instansi "aupun gubernur<bupati<&a#i $ta "e#a#ui clearing house.

DA+TAR PU'TA$A

-akalah dan ,urnal Ti" Penga-ar Sub-e

IPDN.

.2,2. "istem

Pemerintahan

#esa. =atinang$r Fasisti$n$' Sadu. .22:. Prospek Pembangunan #esa. )andung3 E$ us Media

Fid-a-a' HAF. .22/. $tonomi #esa. =a arta3 PT. Ra-a Grafind$ Persada
Angg$n$' )a"bang D&i' Kese-a-aran A)G E(g$%ern"ent' .22: Dep $"inf$' Pe#uang Ind$nesia Untu Bagub$ti' T$ba' .221 )ang it Me#a#ui I"p#e"entasi E(G$%ern"ent'

D-unaedi' A!h"ad' Pe"anfaatan TI di Bing ungan Pe"erintahan Daerah3 Strategi yang Sesuai untu Rea#ita yang Dihadapi' Dese"ber .227

Kabani' Asif' Ariti!a# E(G$%ern"ent Su!!es Ea!t$rs f$r De%e#$ping A$untries' Pr$siding K$nferensi Nasi$na# Te n$#$gi Inf$r"asi dan K$"uni asi Untu Ind$nesia /(0 Mei .227'

da#a" Te!hn$#$gy and Manage"ent Maga@ine' Singap$re' Maret(Apri# .227 Nugraha' Krisna' A!hie%ing IT )usiness A#ign"ent' bahan Se"inar Kepe"i"pinan da#a" Penye#arasan Te n$#$gi Inf$r"asi da#a" Mana-e"en dan )ir$ rasi Pe"erintah Daerah' .227 Nugr$h$' Sant$s$' P$#iti!a# En%ir$n"ent da#a" I"p#e"entasi E#e!tr$ni! G$%ern"ent' .22: Rahard-$' )udi' Me"bangun E(G$%ern"ent' PPAU Mi r$e#e tr$ni a IT)' .22, Satriya' Eddy' Pentingnya Re%ita#isasi E(G$%ern"ent Di Ind$nesia' .227

&nternet
Ahiang B and Hsieh T(A *.22:+ 5Inf$r"ati$n Integrati$n t$ Areate an Infrastru!ture3 Ea!i#itating Pub#i! Ser%i!e Pr$%isi$ning in Tai&an6 The E#e!tr$ni! =$urna# $f e(g$%ern"ent G$#u"e 1 Issue ,' pp .; ( 0.' a%ai#ab#e $n#ine at &&&.e-eg.!$" http3<<&&&.&arta(e(g$%.!$"<detai#.aspHaidI;0J!idI,' Instru si Presiden N$./ Tahun .22/' 1 N$pe"ber .22: http3<<&&&,.&$r#dban .$rg<pub#i!se!t$r<e(g$%<definiti$n.ht"

)en%eniste' Guy. %ureaucracy. San Eransis!$3 )$ydJEraser Pub#ishing A$"pany. ,;;:. Danes-%ara' Andhi a. %eberapa &asalah dalam 'eformasi %irokrasi dan Kelembagaan di (ndonesia' "a a#ah disa"pai an

da#a" se"inar 5Ref$r"asi)ir$ rasi Ind$nesia6' dise#enggara an $#eh DPRM UI' )a#ai sidang UIDep$ ',7 septe"ber .22;. Giddens' Anth$ny. )he *ation+"tate and (t,s -iolence. Uni%ersity $f Aa#if$rnia Press. ,;41. Kasi"' A@har. "istem Pengawasan (nternal dalam .dministrasi *egara (ndonesia, "a a#ah disa"pai an da#a" se"inar nasi$na# 5Penga&asanNasi$na# da#a" Siste" Pe"erintahan Presidensia#3 Me"per uat Eungsi Be"baga Penga&asan Interna# Pe"erintah da#a" Era Pe"erintahan )aru6' EHUI'., =u#i .22;. Th$ha' Miftah. %irokrasi Pemerintah Ken!ana. .22/. (ndonesia. =a arta3

Anda mungkin juga menyukai