Anda di halaman 1dari 3

Perempuan dan Perubahan Sosial

Masuknya isu perempuan dalam wacana pembangunan dimulai pada tahun 1970-an, dimana gerakan feminisme memperjuangkan status kaum perempuan melalui konsep Women in e!elopment-perempuan dalam pembangunan "W# $% &ada dasarnya pendekatan W# ini banyak disuarakan oleh kalangan feminis liberal yang percaya bahwa bila perempuan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki, maka perempuan akan mendapatkan keadilannya di masyarakat% 'sumsi seperti ini, melihat bahwa ketertinggalan perempuan dalam sebuah proses pembangunan adalah diakibatkan karena ketidaksiapan dari kaum perempuan sendiri untuk bersaing% (ntuk mendukung pemikiran W# ini, pada tahun tersebut juga, banyak didirikan pusat-pusat kajian perempuan dan )*M yang berkonsentrasi pada pemberdayaan perempuan% ominasi konsep W# ini juga melanda pemerintahan di dunia ketiga untuk mendirikan departemen (rusan peranan wanita "indonesia$% 'rtinya% Wacana feminisme liberal ini menjadi mainstream bagi para akti!is perempuan di dunia ketiga% Mereka menganggap apabila sistemnya telah dibuka untuk memberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki, maka bila perempuan juga masih mengalami ketertinggalam itu merupakan kesalahan perempuan itu sendiri% &endekatan ini gagal karena ternyata akses perempuan dalam proses pembangunan tidaklah sama% +erdapat perbedaan kelas pada kelompok perempuan sendiri yang membatasi akses perempuan miskin% 'khirnya pendekatan ini hanya menguntungkan kaum feminis liberal yang berasal dari kelas sosial atas dan berpendiidkan% *atu dasawarsa kemudian , muncul konsep Women and e!elopment-perempuan dan pembangunan"W' $% ,onsep ini muncul dari wacana feminisme neo-mar-is yang bertujuan melihat bahwa peran perempuan secara ekonomi sangat siginifikan% &endekatan W' berasumsi bahwa posisi perempuan akan lebib baik apabila struktur internasional menjadi lebih adil dan dalam hal ini pendekatan ini cenderung kurang mengindahkan sifat penindasan gender khusus perempuan.1/% &endekatan ini hanya melihat penindasan dari struktur kelas tanpa melihat adanya budaya patriarki yang menindas perempuan%(ntuk menyempurnakan, kemudian muncul pendekatan 0ender and e!elopment-gender dan pembangunan "0' $% 'nalisis gender sebagai alat analisa sosial konflik memusatkan perhatian pada ketidakadilan struktural yang disebabkan oleh keyakinan gender-bias gender-pen- yang mengakar dan tersembunyi seperti tradisi masyarakat, keyakinan keagamaan, serta kebijakan dan perencanaan pembangunan.1/% 2ias gender ini umumnya dibaikan oleh banyak perencana pembangunan dan akibatnya banyak perempuan dirugikan akibat bias gender tersebut% &embangunan di dunia ketiga yang mengacu kepada pertumbuhan ekonomi "kapitalisme-pen$, menjadi isu gender karena model pembangunan tersebut mengakibatkan ketidakadilan bagi perempuan baik di ruang publik maupun pri!at% Moose juga menyatakan, bahwa dalam proses pembangunan, perempuan tidak hanya menderita akibat diskrimasi gender, namun juga karena relasi kelas, warna kulit, serta suku% alam pendekatan 0' ini, laki-laki dan perempuan dengan kuasa dan peran gender yang berbeda, tentunya juga memiliki kepentingan gender yang berbeda pula% 'rtinya, diperlukan upaya pemberdayaan bagi perempuan% &emberdayaan ini pun tidak bersifat topdown seperti yang dilakukan oleh W# % 3amun pemberdayaan dan bagaimana pemberdayaan dilakukan haruslah berasal dari perempuan itu sendiri% &emberdayaan haruslah dilakukan dalam sudut pandang perempuan dan bukanlah dibuat

oleh para intelektual% 4ele!ansi antara gender dan pembangunan mencakup bagaimana merumuskan model pembangunan dari sisi perempuan% &embangunan yang melibatkan perempuan tertindas dan bersifat down-top merupakan upaya-upaya untuk dapat melihat kebutuhan perempuan%2ila pembangunan dilihat sebagai upaya pembebasan manusia, maka pembangunan yang berperspektif gender akan dapat menuntaskan ketidakadilan yang dialami perempuan dan membebaskan% *epanjang tahun 1001 belum ada satupun program pembangunan &emerintahan Megawati yang berpihak kepada kaum perempuan% 5a, dia memang perempuan tetapi dia tidak mempunya keberpihakan terhadap penderitaan dan penindasan yang di alami oleh kaum perempuan% *ebagai seorang presiden perempuan Megawati telah gagal berjuang bagi kaum perempuan% .1/ Mosse, 6ulia 7le!es% 0ender dan &embangunan% 8al%109 .1/ :akih, Mansour% *esat &ikir +eori &embangunan dan 0lobalisasi%hal 170 &osted by #ka Wahyu &riaryani at ;<17 &M 2 comments: 'nonymous said%%% Mba #ka, tulisan yg bagus sekali% 'pakah mba #ka juga bisa menuliskan ttg =mpowerment dan :eminism =pistemology> +erimakasih ?<;9 'M 'nonymous said%%% Mba #ka, tulisan yg bagus sekali% 'pakah mba #ka juga bisa menuliskan ttg =mpowerment dan :eminism =pistemology> +erimakasih ?<;9 'M &ost a 7omment 3ewer &ost 8ome *ubscribe to< &ost 7omments "'tom$

About Me

#ka Wahyu &riaryani

Anda mungkin juga menyukai