INDONESIA
Penyakit kardiovaskuler (PKV) terutama PJK merupakan penyakit revalen dan mjd pembunuh utama dinegara2 industri. Di Indonesia PKV menurut SKRT : 1972 : PKV menduduki urutan ke-l1, 1986 : menduduki muffin ke-3, dan 1992 : penyebab kematian pertama ( > 40 tahun ) 1995 : penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian pertama pada usia dewasa (di atas 35 tahun) untuk wilayah perkotaan dan penyebab kematian kedua untuk wilayah pedesaan di Indonesia (Jalal & Atmojo 1998).
MORTALITY
Sampai usia 65 thn :
Pria kulit hitam laju kematian krn CHD tertinggi, disusul oleh pria kulit putih Wanita kulit hitam laju kematian krn CHD lebih tinggi daripada wanita kulit putih Secara keseluruhan : pria yg meninggal krn CHD > wanita
25% penurunan CHD karena dilakukan pencegahan, 75% oleh perubahan kebiasaan yg mempengaruhi faktor risiko
Aterosklerosis
Aterosklerosis etiologinya adalah multifaktorial tetapi ada berbagai keadaan yang erat kaitannya dengan aterosklerosis yaitu : 1. Faktor Genetik/Riwayat Keluarga dan PJK, 2. Stroke, 3. Penyakit Pembuluh Darah Perifer, 4. Usia, 5. Kelamin Pria, 6. Kebiasaan Merokok, 7. DISLIPIDEMIA Faktor resiko utama 8. Hipertensi, 9. Obesitas, 10. Diabetes Melitus, 11. Kurang Aktifitas Fisik dan 12. Menopause.
(Tear =sobekan)
ATHEROSCLEROSIS
ATHEROSCLEROSIS Some of the factors that cause endothelial injury are : Hypercholestrolemia Oxidized LDL Hypertension Cigarette smoking Diabetes Obesity Homocysteine Diets high in saturated fat and cholesterol
PREVENTION OF CHD
The primary prevention of CHD involves the assessment and management of risk factors in asymptomatic person. Person with multiple risk factors are the target population for primary prevention Risk factor reduction has been shown to reduce CHD even in older adults, and thus is warranted (garansi, jaminan) for all ages
PREVENTION OF CHD
Blood Lipid and Lipoprotein
A high serum cholesterol level causes CHD and mortality Lipoproteins have come to the forefront as predictors of risk Lipoprotein :
1. Chylomicron 2. VLDL 3. IDL 4. LDL 5. HDL
PREVENTION OF CHD
Total Cholesterol
A total cholesterol measurement captures cholesterol contained in all lipoprotein fractions : 60-70% is carried on LDL, 20-30% on HDL, and 10-15% on VLDL. There is a direct, positive relationship between total serum cholesterol and CHD
PREVENTION OF CHD
Total Cholesterol
Populations that consume diets high in saturated fatty acids have increased blood cholesterol levels and CHD incidence and mortality. Within populations, the blood cholesterol level is a positive, strong predictor of CHD mortality. Lowering total cholesterol and LDL-C reduces CHD risk. A 10% reduction in total cholesterol would decrease CHD incidence by about 30%
PREVENTION OF CHD
Total Cholesterol
Numerous factors affect serum cholesterol levels, including age; diets high in fat, saturated fat, and cholesterol, genetics; endogenous sex hormones, exogenous steroids, drugs, body weight; glucose tolerance; physical activity level; diseases (diabetes, thyroid, liver); and season of the year
PREVENTION OF CHD
DISLIPIDEMIA
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL Triad Lipid.
Tujuan dari diet ini : Untuk mencukupkan kadar kolesterol yang ada dalam darah, yang secara tidak langsung bersamaan dengan proses pengurangan berat badan.
1. Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman (desirable) adalah < 200 mg/dll
2. Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diwaspadai untuk mulai dikendalikan (bordeline high) adalah 200-23 9 g/dl
3. Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah mg/dl .
> 240
4. Lemak Tidak Jenuh Rantai Tunggal Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak tak jenuh rantai tunggal, terutama asam oleat, dapat mencapai 15% kalori total.
6. Kolesterol Studi epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan asupan kolesterol meningkatkan rata-rata kadar kolesterol serum pada suatu populasi sehingga meningkatkan resiko PKV
Laurat
Miristat Palmitat Stearat
12:0
14:0 16:0 18:0
Minyak kelapa
Mentege, m.kelapa, pala Lemak hewan,minyak tumbuhan Lemak hewan,minyak tumbuhan
Nomen pendek
Sumber
CASTROL OIL
CORN OLI
Cottonseed oil
Fish Oil
Linseed Oil
Peanut Oil
Palm
Soybean Oil
Walnut
Flaxseed
Turnips
8. Karbohidrat Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang > 55% dari jumlah kalori total pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II, dan sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.
Instalasi Gizi RSCM Diet Dislipidemia terdiri dari dua jenis : 1. Dislipidemia tahap I mengandung kolesterol dan lemak jenuh lenih tinggi dari diet tahap II 2. Dislipidemia tahap II Lama pemberian diet : Keberhasilan diet diukur dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah 4-6 minggu dan 3 bulan dg diet tahap I jika tidak tercapai, perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap diet ini. Jika tujuan tidak tecapai biarpun pasien patuh pindah ke diet tahap II
Ikan
Daging Tempe Sayuran Buah Susu Minyak kelapa sawit Gula
2
1/2 3,5 2 3 2,5 10
3
1 4 3 3 4 10
3
1 4 3 3 1 5 10
4
1,5 5,5 3 4 2 6 10
Energi (kkal)
1200 1201 47 15,7% 29,5 22,1% 12,4 9,3% 173,8 180 59,9% 22,1 1600 1602 65 16% 43 24% 13,3 7,4% 140 229 57% 23 2000 2002 73 14,5% 48 21,5% 14,3 6,4% 135 309 61,7% 23 2500 2477 95 15% 62 22% 16,1 6% 192,5 371 60% 25,5
Ikan
Daging Tempe Sayuran Buah Susu Minyak jagung Gula
2,5
1 3 2 3 3 10
2
1,5 3 3 3 3 10
2
1,5 4 3 3 1 5 10
4
1,5 5 3 4 2 6 10
Energi (kkal)
1200 1217 51,5 1600 1576 64 2000 1976 72 2500 2451 94
17%
34 25% 4,5 3,2% 121,5
16,4%
43 24,6% 5,3 3% 133,7
14,6%
48 22,2% 6,0 2,7% 133,8
15,3%
62 22,8% 7,8 2,8% 366
Karbohidrat (g)
Serat (g)
58%
44
56,7%
23
61,8%
23,03
59,7%
26,4