Anda di halaman 1dari 4

Asma merupakan penyakit kronis / menahun yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan secara tuntas, sehubungan

dengan reaksi alergi yang menyebabkannya. Namun dengan penanganan yang tepat, maka asma pada anak dapat dikontrol sehingga tidak mengganggu aktivitas anak sehari-hari, bahkan diharapkan jarang atau tidak terjadi serangan asma sama sekali. Penyakit asma pada anak penyebab penyakit asma juga bisa terjadi akibat adanya kelainan pada saluran pernapasan, misalnya banyaknya saluran lendir, terjadinya kerutan pada otot saluran napas, adanya pembengkakan pada saluran lendir, infeksi jamur, dan lainlain.

Pengetahuan orang tua mengenai asma pada balita akan sangat membantu orang tua untuk menghindarkan anak dari kemungkinan terburuk akibat penanganan asma yang kurang baik. Pengetahuan tersebut juga akan memudahkan orang tua untuk mengatasi masalah balita asma, karena penanganan tidak tepat bisa menghambat tumbuh kembang anak di masa yang akan datang. Karena itu kami kelompok 2 akan memberikan informasi mengenai asma pada anak di posyandu melati daerah kota karang.

Sebelum mengetahui gejala dari penyakit asma, terlebih dahulu orang tua harus mengetahui penyebab asma pada anak, yang diantaranya adalah : 1. faktor genetik 2. mengalami kelainan sejak lahir 3. faktor alergen (makanan, bulu binatang, suhu, debu dan lain sebagainya). 4. paparan faktor lingkungan seperti asap rokok, polusi udara 5. alergi debu, hewan peliharaan, polen, jamur. 6. aktivitas fisik dapat memicu terjadinya asma 7. perubahan cuaca, khususnya pada udara dingin

Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya asma: a) paparan terhadap asap rokok b) reaksi alergi sebelumnya, termasuk alergi pada kulit, alergi makanan, alergi hidung. c) riwayat keluarga yang memiliki asma, alergi hidung, biduran, eksim (alergi kulit)

d) tinggal di kota dengan polusi udara yang tinggi e) obesitas / kegemukan f) berat lahir yang rendah (< 2,5 kg) g) infeksi paru-paru (pneumonia), sinus

Gejala asma pada balita


Batuk-batuk pada malam hari maupun ketika bermain Batuk tidak kunjung sembuh/menahun Napasnya memburu, kadang disertai suara seperti peluit (mengi) Sesak napas dan rasa nyeri di dada. Setiap kali bernapas, dadanya akan terlihat naik turun yang menandakan kesulitan bernapas.

Sulit tidur dan beraktivitas karena gangguan asma.

Cara mencegah asma pada balita


Pastikan kebersihan ruangan terjaga dengan baik Pastikan Ventilasi berfungsi baik Bersihkan perabotan dari debu dan kotoran Hindarkan anak dari binatang peliharaan Hindarkan anak dari makanan pemicu alergi, misalnya kacang, telur, makanan laut

Tujuan Pengobatan Asma Asma ditangani dengan berbagai strategi pengobatan dengan tujuan agar:

dapat hidup dengan normal dan aktif gejala asma seminimal mungkin bahkan bisa tanpa ada gejala. Anak dapat hidup produktif mencegah timbulnya gejala asma pada malam hari

dapat melakukan aktivitas harian, bermain dan mengikuti olah raga tanpa terganggu oleh asma

penggunaan obat untuk mengatasi serangan asma seminimal mungkin. mengurangi bahkan menghindari serangan asma yang memerlukan penanganan segera oleh dokter atau UGD rumah sakit.

menggunakan obat pengontrol asma tanpa efek samping / seminimal mungkin.

Kelompok 2

Fakultas kedokteran Universitas lampung 2013

Anda mungkin juga menyukai