Anda di halaman 1dari 4

No. 181-200 No. 181 A.

. Plasenta masih melekat Infanticide pembunuhan yang dilakukan oleh ibu atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak lama kemudian karena takut ketahuan telah melahirkan anak. KUHP Pasal 341. Dengan sengaja merampas nyawa anaknya, Pidana penjara paling lama 7 tahun Pasal 342. Dengan rencana, pidana 9 tahun Pasal 343. Barang siapa yang ikut serta sesuai pasal 342 pembunuhan berencana Hal yang perlu disertakan di VR - Lahir hidup atau Mati? Tes Apung paru (+) lahir hidup Gambaran paru seperti marmer, (-) lahir mati. - Ada tanda perawatan? Belum mendapat perawatan a. Tubuh berlumuran darah b. Plasenta masih melekat c. Bila tidak ada plasenta, ujung tali pusat tidak beraturan d. Adanya lemak bayi - Ada luka yang dikaitkan dengan penyebab kematian a. Tanda penjeratan, pencekikan, pembekapan b. Membenamkan kedalam air c. Luka tusuk, sayat, luka tumpul,dll - Cukup bulan atau tidak? - Ada kelainan bawaan atau tidak? No.182 A. Hambatan jalan nafas akibat jeratan No. 183-186 PRINSIP BIOETIKA Beneficence Mengutamakan Alturisme Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter Tidak ada pembatasan goal based Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang Menjamin kehidupan baik-minimal manusia Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan Memberi suatu resep berkhasiat namun murah Mengembangkan profesi secara terus menerus Minimalisasi akibat buruk Non-Maleficence DO NO HARM suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien yang dirawat atau diobati olehnya. Ciri-ciri: Menolong pasien emergensi Melindungi pasien dari serangan Mengobati pasien yang luka Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian Tidak membunuh pasien dokter Tidak memandang pasien sebagai objek Tidak membahayakan pasien karena kelalaian Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan Menghindari misrepresentasi pasien Memberikan semangat hidup

Autonomy Dokter menghormati martabat dan hak pasien dalam menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela dirinya sendiri. Kaidah Autonomy: Menghargai hak menentukan nasib sendiri Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan Berterus terang menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Menghargai rasionalitas pasien Melaksanakan Informed Consent Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien Menjaga hubungan atau kontrak Justice suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakuan sama rata serta adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Kaidah: Memberlakukan segala sesuatu secara universal Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama Menghargai hak sehat pasien, Menghargai hak hukum pasien Menghargai hak orang lain, Menjaga kelompok rentan Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status sosial, dan sebagainya Tidak melakukan penyalahgunaan Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan Bijak dalam makroalokasi No. 183 -186 C/B/A/No. 187 No.188 D Pencegahan Primer Mencegah sakit pada orang sehat Pencegahan Sekunder Mengurangi tingkat keparahan penyakit Pencegahan Tersier Mencegah terjadinya cacat, dan meningkatkan kualitas hidup penderita 5 Bentuk pencegahan (a&b primer; c sekunder; d,e tersier) a. Health promotion b. Specific protection c. Early Diagnosis and Prompt Treatment d. Disability Limitation e. Rehabilitation No. 189 Ukuran Kesakitan Incidence Rate jumlah kasus baru selama periode waktu tertentu (jlh penyakit baru/populasi yg jd resiko) Prevalence Rate Jlh kasus penyakit yang ada selama 1 periode/penduduk rata dari periode tersebut) Attack Rate Incidence rate pada epidemi (jumlah kasus selama epidemi/populasi yang menjadi resiko) Cumulative Incidence proporsi org yang sakit diantara semua yang beresiko terkena penyakit

Incidence density ukuran yang menunjukkan kecepatan kejadian (baru) penyakit pada populasi. Jlh kasus baru/person time No. 190 Metode sampling Simple random sampling Variabel relatif homogen, terdistribusi merata, Systematic random sampling disusun kerangka sampling Stratified random sampling membuat sub-sub populasi yang homogen Cluster random sampling digunakan pada keadaan keterbatasan waktu, biaya, serta tenaga dan banyaknya populasi No.191-194 /B/B/A Desain Penelitian Cross sectional Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang sama , artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi. Cohort Studi retrospektif. Efek/penyakit diidentifikasi terebih dahulu identifikasi faktor resiko Case control Stusi prospektif. Faktor resiko diteliti terlebih dahulu identifikasi efek/penyakit. No. 195 C

No.197 E

360/360+40 90% No.199 B Skala nominal Data dgn skala nominal tidak mempunyai jenjang tetapi hanya membedakan sub kategori secara kualitatif Skala Ordinal Pada skala ini sub kategori telah memiliki urutan atau jenjang, tetapi masih bersifat kualitatif. Jarak perbedaan antara subkategori tidak sama Skala Interval Data pada skala ini mempunyai sifat data skala nominal dan ordinal yaitu dapat membedakan dan mempunyai tingkatan. Pada data skala interval, jarak dapat ditentukan (termasuk data kuantitatif) Skala Rasio Memiliki ciri ketiga skala : nominal, ordinal dan interval. Pada data skala rasio, ada titik nol absolut No.200

Kriteria KLB - Peningkatan kejadian kesakitan 2x/lebih selama periode tertentu dibandingkan dengan periode yang lalu - Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada - Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu). - Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2x lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan, tahun). - Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya. Wabah - Jumlah kasus lebih besar, Daerah lebih luas, Waktu lebih lama, Dampak lebih berat

Anda mungkin juga menyukai