Anda di halaman 1dari 5

MORBUS HANSEN

1. Jelaskan tentang Morbus Hansen? A. Definisi Morbus Hansen (kusta, lepra) adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae yang menyerang saraf tepi (primer), kulit dan jaringan tubuh lainnya, kecuali susunan saraf pusat. (PDT #ulit$#elamin, edisi """, %&&'). B. Epi e!iologi Masalah epidemiologi masih belum terpecahkan, cara penularan belum diketahui pasti hanya berdasarkan anggapan klasik yaitu melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. (nggapan kedua ialah secara inhalasi, sebab Mycobacterium Leprae masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet. (!#)" "lmu Penyakit #ulit$#elamin, edisi *, %&++). Masa tunasnya sangat ber,ariasi, antara -& hari sampai -& tahun, umumnya beberapa tahun, rata.rata /.' tahun. (!#)" "lmu Penyakit #ulit$#elamin, edisi *, %&++). ". Etiologi #uman penyebab adalah Mycobacterium Leprae yang ditemukan oleh 0erald ( Hansen pada tahun +12- di 3or4egia. #uman ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam. (!#)" "lmu Penyakit #ulit$#elamin, edisi *, %&++). D. #atofisiologi #uman masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan dan kulit yang tidak utuh. umber penularan adalah penderita kusta yang banyak mengandung kuman (tipe multibasiler) yang belum diobati. etelah kuman masuk kedalam tubuh, kuman menuju tempat predileksinya yaitu syaraf tepi. (PDT M! "lmu Penyakit #ulit$#elamin, edisi """, %&&'). E. $e%ala &linis +. #elainan araf Tepi #erusakan saraf tepi bisa bersifat sensorik, motorik dan otonomik. ensorik biasanya berupa hipoestesi ataupun anastesi pada lesi kulit yang terserang. Motorik berupa kelemahan otot, biasanya di daerah ekstremitas atas, ba4ah, muka dan otot mata.
1

M! "lmu Penyakit

5tonomik menyerang persarafan kelenjar keringat sehingga lesi terserang tampak lebih kering. 0ejala lain adalah adanya pembesaran saraf tepi terutama yang dekat dengan permukaan kulit antara lain6 n.ulnaris, n.aurikularis magnus, n.peroneus komunis, n.tibialis posterior, dan beberapa saraf tepi lain. %. #elainan #ulit dan organ lain #elainan kulit bisa hipopigmentasi ataupun eritematus dengan adanya gangguan estesi yang jelas. 7ila gejala lanjut dapat timbul gejala.gejala akibat banyaknya kuman, yaitu6 .!acies leonina (gejala infiltrasi yang difus dimuka) .Penebalan cuping telinga .Madarosis (penipisan alis mata bagian lateral) .(nestesi simetris pada kedua tangan.kaki (gloves & stocking anaestesia). (!# )nair, (T8( Penyakit #ulit $ #elamin, 9disi %, %&&:). '. #e!eriksaan 'isik +. #ulit Dicari adanya gangguan sensibilitas terhadap suhu, nyeri dan rasa raba pada lesi yang dicurigai. a. Pemeriksaan sensibilitas suhu (terpenting) dilakukan dengan cara tes panas dingin. b. Terhadap rasa nyeri dilakukan jarum pentul c. Terhadap rasa raba digunakan kapas d. 0angguan autonomik terhadap kelenjar keringat dilakukan guratan tes (lesi digores dengan tinta) penderita exercise, bila tinta masih jelas maka tes menunjukkan positif (;) (0una4an Test). %. araf Tepi Dilakukan pemeriksaan.pemeriksaan syaraf tepi yang berjalan dipermukaan kulit. <ara pemeriksaan6 a. 3. (urikularis magnus #epala menoleh kearah yang berla4anan, maka teraba syaraf menyilang muskulus sternokleidomastoideus bagian +=/ atas dan tengah. b. 3. )lnaris

Posisi tangan dalam keadaan pronasi ringan, sendi siku fleksi, jabat tangan penderita, raba epikondilus medialis humerus, di belakang dan atas pada sulkus ulnaris. )rut kearah proksimal untuk membedakan dengan tendon. c. 3. Peroneus lateralis homunis Penderita duduk dalam keadaan lutut fleksi :&>, raba kapitulum fibulae, kearah bagian atas dan belakang. d. 3. Tibialis posterior ?aba maleolus medialis kaki, raba bagian posterior dan urut keba4ah kedaerah tumit. Pemeriksaan harus dibandingkan kiri dan kanan dalam hal si@e (besar), shape (bentuk), teAture (seratnya) dan tenderness ( lunaknya). (PDT #ulit$#elamin, edisi """, %&&'). $.#e!eriksaan Bakteriologi Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan pe4arnaan Bielhl 3ielsen, dengan sediaan diambil dari kedua cuping telinga dan lesi yang ada di kulit. #epadatan kuman dinyatakan dalam6 +. "ndeks bakteri 6 ukuran semi k4antitatif dengan nilai +; sampai *; %. "ndeks morfologi6 merupakan presentasi bentuk utuh=solid terhadap seluruh 7asil Tahan (sam. (!# )nair, (T8( Penyakit #ulit $ #elamin, 9disi %, %&&:). H. #e!eriksaan Serologis +. lepromin test 6 untuk mengetahui imunitas seluler dan membantu menentukan tipe kusta. %. M8P( (Mycobacterium Lepra Particle Agglutination) 6 untuk mengetahui imunitas humoral terhadap antigen yang berasal dari M.Leprae. /. P<? (Polimerase Chain Reaction) 6 sangat sensitif, dapat mendeteksi +.+& kuman, sediaan diambil biasanya pada jaringan. (PDT #ulit$#elamin, edisi """, %&&'). (. #e!eriksaan Histopatologi ebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis dan menentukan tipe kusta. (PDT M! "lmu Penyakit #ulit$#elamin, edisi """, %&&'). J. Diagnosis 7erdasarkan CH5 pada tahun +::2, diagnosis berdasarkan adanya tanda utama atau cardinal sign berupa6 M! "lmu Penyakit M! "lmu Penyakit

+. #elainan kulit yang hipopigmentasi atau eritematosa dengan anastesi yang jelas. %. #elainan syaraf tepi berupa penebalan syaraf dengan anastesi. /. Hapusan kulit positif untuk kuman tahan asam .D Diagnosa ditegakkan bila dijumpai satu tanda utama tersebut diatas. (!# )nair, (T8( Penyakit #ulit $ #elamin, 9disi %, %&&:). &. #enentuan )ipe Pembagian tipe kusta menurut ?idley Eopling adalah tipe TT, 7T, 77, 78, dan 88. CH5 membagi berdasarkan pengobatan yang diberikan hanya dengan tipe Multibasiler (M7) dan Pausibasiler (P7). Tipe TT dan 7T termasuk dalam tipe Pausibasiler. Tipe 77, 78, 88 termasuk tipe Multibasiler *. #en+ulit +. ekunder infeksi %. ?eaksi /. kecacatan M. #enatalaksanaan Diberikan berdasarkan regimen MDT (multi drug therapy) +. Pausibasiler .?ifampisin *&& mg=bulan, diminum didepan petugas (dosis super,isi). .DD +&& mg=hari Pengobatan diberikan secara teratur selama * bulan dan diselesaikan dalam 4aktu maksimal : bulan. %. Multibasiler .?ifampisin *&& mg=bulan, dosis siper,isi .8amprene /&& mg=hari, dosis super,isi Ditambahkan6 .8amprene '& mg=hari .DDs +&& mg=hari Pengobatan dilakukan secara teratur sebanyak +% dosis (bulan) dan diselesaikan dalam 4aktu maksimal +1 bulan. etelah selesai +% dosis
4

etelah selesai minum * dosis

dinyatakan ?!T ( Release From reatment).

dinyatakan ?!T, meskipun secara klinis lesinya masih aktif dan 7T( (;).(!# )nair, (T8( Penyakit #ulit $ #elamin, 9disi %, %&&:).

Anda mungkin juga menyukai