Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
DEFINISI Penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta disertai degenerasi klinik vili atau perubahan hidrofik.
Berdasarkan morfologi, histopatologi & kariotip, dibedakan atas : Mola hidatidosa komplit Mola hidatidosa parsial
INSIDEN
Dipengaruhi keadaan geografis dan ras Di Indonesia 1 : 85 kehamilan Di Amerika Serikat 1 : 1000 sampai 1 : 1500 kehamilan. Dipengaruhi oleh faktor nutrisi Defisiensi lemak hewani & karoten Risiko meningkat dengan pertambahan usia
PATOLOGI
Tidak ditemukan jaringan embrionik/fetus Vili korionik pembengkakan hidatiformis & hiperplasia trofoblastik difus Inspeksi : - vesikel/gelembung (vili hidrofik) - daerah perdarahan & nekrosis diantara vili
Mikroskopik : - Vili hidrofik, vili normal (-) - Jaringan mesenkim & vili imatur tidak berdiferensiasi - Pembuluh darah (-), jika ada lumennya tidak berisi eritrosit - Sel sitotrofoblas & sinsitiotrofoblas hiperplasia & anaplasia
GEJALA KLINIK
Perdarahan vaginal Ukuran uterus membesar tidak sesuai umur kehamilan Preeklampsia Hiperemesis gravidarum Hipertiroid Emboli trofoblastik Kista teka lutein ovarium
Risiko lebih tinggi, bila : 1. Kadar hCG> 100.000 mlU/ml 2. Pembesaran uterus yang hebat 3. Kista teka lutein > 6 cm
DIAGNOSIS
USG Gambaran badai salju (snow storm) Kadar hCG 100.000 IU dalam urin 24 jam atau > 40.000 mlU/mL serum Amniografi gambaran sarang tawon, dilakukan bila USG & kadar hCG meragukan
PENANGANAN
Harus dilakukan evakuasi secepatnya, disertai pengawasan ketat. Mola parsial & mola degenerasi 6 bulan Mola komplit 12 bulan Mola persisten setelah R/ 12 bulan
Jenis tindakan : Kuret isap umumnya efektif, tergantung ukuran uterus. Histeretomi ukuran uterus lebih besar (>14 minggu) Histerektomi wanita tua & tidak ingin anak Kemoterapi profilaksis masih diperdebatkan
FOLLOW UP Kadar hCG Diawasi setiap minggu sampai menjadi normal selama 3 minggu berturut-turut, dilanjutkan tiap bulan sampai menjadi normal selama 6 bulan berturut-turut.
Kontrasepsi Dianjurkan penggunaan kontrasepsi efektif selama pengawasan kadar hCG. ADR tidak dianjurkan perforasi uterus. Kontrasepsi oral --> metode pilihan Kehamilan diperbolehkan setelah masa pengawasan selesai
MOLAHIDATIDOSA PARSIAL
ETIOLOGI Kurang diketahui. Dihubungkan dengan abnormalitas kromosom, terutama trisomi 16.
PATOLOGI Ditandai dengan : Vili korionik dengan ukuran bervariasi, disertai pembengkakan hidatiform fokal, kavitasi & hiperplasia trofoblastik Vili scalloping Inklusi stroma trofoblas prominen Ada jaringan embrional atau fetus
GEJALA KLINIK
Tampak sebagai missed abortion atau abortus inkomplit. Gejala lain : - pembesaran uterus yang tidak - sesuai usia kehamilan - preeklampsia - kadar hCG pada 30 penderita, hanya 2 penderita > 100.000mlU/ml
DIAGNOSIS
USG Pemeriksaan histologis PENANGANAN
Jika fetus kecil/alami degenerasi kuret isap Jika fetus intak atau sesuai usia 15 - 16 minggu histerektomi
FOLLOW UP
Pengawasan pasca evakuasi tetap diperlukan. Kontrasepsi, utamanya kontrasepsi oral.