Kosmologi Modern
Prinsip Kosmologi Modern
Berdasarkan pada teori kosmologi modern, proses terbentuknya alam semesta dapat dikelompokkan menjadi tiga teori, yaitu :
1. Teori keadaan tetap (Steady State ) 2. Teori osilasi 3. Teori dentuman besar atau Big Bang
Teori Osilasi
Teori ini menyatakan bahwa semua materi alam semesta
ini bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti, lalu akan mengalami pemampatan, dan seterusnya secara periodik. Menurut teori ini saat ini alam semesta sedang dalam tahap mengembang karena sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses tersebut, tidak ada materi yang hilang maupun tercipta, materi materi itu hanya dapat mampat dan merenggang. Teori ini mempertahankan bahwa alam semesta itu terhingga, bukan tak terhingga
Big Bang ini terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu : 1. Setelah terjadinya Big Bang, alam semesta mengembang dengan cepat sampai berukuran kirakira 2000 kali matahari. 2. Sebelum berusia 1 detik, semua partikel sudah berada dalam keadaan setimbang, dan 1 detik setelah Big Bang alam semesta membentuk partikel partikel dasar yaitu proton, elektron, neutron, dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin. 3. Kira-kira 500ribu tahun sesudah Big Bang, lambat laun alam semesta menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000 kelvin, dan partikel partikel dasar membentuk benih kehidupan alam semesta.
kelompok gas rapat yang tidak teratur. Dalam kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
protogalaksi melahirkan bintang yang lambat laun berubah menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan awal terciptanya bintang-bintang baru dalam galaksi.
Galaksi Bimasakti, dimana tatasurya kita berada dengan matahari sebagai bintang yang terdekat dengan bumi.