Yaitu : kehamilan abnormal dengan ciriciri stroma villus korialis langka vaskularisasi dan edematous (perubahan hidropik), dimana tidak ditemukan janin, villi tumbuh terus dengan gambar sebuah gugus buah anggur = Complete Mole Bila diserta janin/bagian janin partial Mole
Makroskopik :
gelembung-gelembung, bening, berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai satu atau dua cm.
Histopatologik :
- Edema stroma villi - Tidak terdapat vaskularisasi - Proliferasi sel-sel trofoblas
Sitogenetik XX46
Mola Parsialis
Makroskopik :
gelembung mola disertai janin / bagian janin umumnya janin mati pada bulan pertama dapat hidup sampai aterm
Histopatologik :
villi yang edema dengan sel trofoblas tidak begitu berproliferasi, masih tampak villi yang normal
- Kariotip : triploid - Jarang menjadi ganas - Dapat berupa hamil kembar dimana satu janin normal yang lain menjadi mola hidatidosa - Dapat berupa hamil tunggal berupa mola parsial
etiologi
Genetik kelainan kromosom Kekurangan asam folat Kekurangan protein histidin Sosek rendah >35 thn Grandemultipara KKP
Gejala-gejala :
Mual, muntah,, pusing >>> amenore,plano tes + b-Hcg >>>> Ukuran uterus besar dari HPHT,djj ,gerakan janin Bapat berupa dying mole Perdarahan syok, anemia Dapat terjadi preeklampsi pada kehamilan yang lebih muda Tirotoksikosis , pucat
Diagnosis :
Amenore disertai Perdarahan pervaginam Uterus lebih besar dari tua kehamilan Tidak ditemukan tanda adanya janin (ballotemen, denyut jantung janin) HCG dalam darah atau urine terutama hari ke 100 (Bioassay, imunoassay, radioimunoassay)
Pemeriksaan tambahan
USG- badai salju
Foto abdomen Biopsi transplasenta Pemeriksaan sonde uterus USG (snow flake pattern) Ditemukan gelembung mola (diagnosa pasti)
Terapi : 4 tahap
1. 2. 3. 4. Perbaiki keadaan umum Pengeluaran jaringan mola Terapi profilaksis dengan sitostatika Pemeriksaan tindak lanjut
ad 1.- transfusi darah, elektrolit - menghilangkan atau mengurangi penyulit preeklampsi dan tirotoksikosis ad 2. a. vakum kuretase b. histerektomi (pada wanita telah cukup umur, cukup anak) batasan umur 35 th, anak 3 ad 3. - dengan mola resti menolak histerektomi - hasil PA mencurigakan Dapat diberi: - MTX - Actinomycin D
penting
Follow upperdarahan pervaginam, tes kehamilan (-) 3-4 mmg setelah kuret TFU Konsistensi rahim choriocarcinoma
Prognosis :
Kematian ok : - perdarahan - infeksi - eklampsi - payah jantung - tirotoksikosis -coriocarcinoma
D/ pasti Histopatologi
Terapi : Sitostatika : MTX sembuh total Histerektomi Reseksi partial + sitostatika
-Sering menyerang muda - Dapat sembuh tuntas tanpa kehilangan fungsi reproduksi dg sitostatika - Dapat sembuh tanpa pengobatan Diagnosis : - Akhir kehamilan perdarahan Subinvolusi uterus - Acosta sison = HBEs (kemungkinan ganas) H = having expelled a product of conception B = bleeding Es= enlorgement and softeness of the uterus
Klinis : Normal :
bila kadar HCG <10 ml U/ml 2mg setelah evakuasi mola Bila kadar HCG turun lambat, menetap atau ganas
Stadium : 4 stadium
I. II. III. IV. Terbatas uterus Metastasis ke parametrium, serviks, vagina Metastasis ke paru Metastasis ke organ lain (usus, hepar, otak)
Penyebaran :
Hematogen Limfogen perkontinuitatum
Terapi :
Tu sitostatika : MTX, Actinomycin D, Adriamycin, chloroambucil, Vinkristin, etoposide Harus cek hemopoetis, faal hepar, faal ginjal
Hammand :
Good prognosis :
Periode laten < 4 bln Kadar HCG saat masuk < 100.000ml U/ml Metastase hanya sampai paru
Poor prognosis : -
Harahap :
histerektomi + sitostatika (pada perdarahan hebat, uterus membesar, pdrt tidak muda,cukup anak)
Prognosis :
Penyembuhan 100% (pengawasan ketat, dosis adekuat). Kecuali std IV Martaadisubrata 1980 & 1985 angka kematian 45,5% dan 18,5% Bila sembuh, koriokarsinoma hamil (hasil kehamilan tidak terpengaruh pemb. Sitostatika sebelumnya) Pastorfide : angka abortus pada pemberian sitostatika Van Thiel : tdp plasenta akreta.