Anda di halaman 1dari 5

Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas

Filed under: Uncategorized Tinggalkan Komentar Desember 21, 2011 1. Rasio Likuiditas Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31). Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83). Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi (Sutrisno, 2000 hal 18). Rasio likuiditas terdiri dari : a. Current Ratio Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83). Rumus : Aktiva Lancar

Current Ratio = _______________ X 100 % Hutang Lancar

Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.

b. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency) Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga. Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen. Rumus : Kas + Surat Berharga

Cash Ratio =
Hutang Lancar

X 100 %

c. Quick Ratio (Acid Test Ratio) Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas. Rumus :

Aktiva Lancar Persediaan


Quick Ratio = Hutang Lancar X 100 %

2 . Ratio Solvabilitas Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segal a kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).

Suatu perusahaan yang solvabel belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvabel belu m tentu ilikuid. Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu : a. b. c. d. Perusahaan yang likuid tetapi insolvabel Perusahaan yang likuid dan solvabel Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid

Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu : a. Total Assets to Total Debt Ratio

Total Assets to total Debt Ratio adalah ratio yang dihasilkan dengan membandingkan jumlah aktiva (total assets) di satu pihak dengan jumlah utang (total debt dilain pihak). Rumus :

Total Assets to
Total Debt Ratio = Total Debt X 100 %

Total Assets

b.

Net Worth to Total Debt Ratio

Rasio ini membandingkan modal sendiri (Net worth) di satu pihak dengan total hutang (Total Debt) di lain pihak. Rumus :

Modal Sendiri
Net Worth to Total Debt Ratio = Total Hutang X 100 %

Makin kecil prosentase ratio ini berarti makin cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan alternatif sebagai berikut : 1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada bertambahannya hutang. 2. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva. 3. Rasio Rentabilitas Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto, 1997, hal 35). Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah : a. Rasio Rentabilitas Ekonomi (Earning Power) Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Bambang Riyanto, 1997, hal 36). Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan (Operating Capital / Assets). Demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha (Net Operating Income). Rumus : Net Operating Income Rentabilitas Ekonomi = Operating Capital / Assets X 100 %

Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi ditentukan oleh dua faktor yaitu : - Profit Margin, yaitu perbandingan antara Net Operating Income, dengan Net Sales, perbandingan mana dinyatakan dalam persentase.

- Turnover of Operating Assets (Tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating asets dalam suatu periode tertentu. b. Rentabilitas modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri atau sering juga dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak (Bambang Riyanto, 1997, hal 44). Rumus :

EAT
Rentabilitas Modal Sendiri = Modal Sendiri X 100 %

Anda mungkin juga menyukai