Anda di halaman 1dari 29

BAB III ANALISIS INTERVENSI KEGIATAN A.

Analisis Mendalam Terhadap Intervensi ASI merupakan makanan paling utama dan paling sesuai untuk bayi, dimulai sejak lahir sampai usia bayi enam bulan, seperti yang direkomendasikan oleh The American Academy of Pediatrics. Akan tetapi besaran ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif sampai dengan enam bulan lamanya, masih sangat kecil sekali persentasenya, yakni 15%. bulan. dini %1&. 'erdasarkan data SD(I )1 , hanya ",1 % saja bayi yang memperoleh ASI eksklusif selama * bulan. Sedangkan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia )!1 bulan sebesar 5),+ %. Antara usia !, bulan sebesar -+,. % dan pada usia "!. bulan sebesar -,5 %. 'erbanding terbalik dengan pemberian $#!ASI atau minuman selain ASI yang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia bayi, maka pemberian ASI akan menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, seperti yang terlihat dari proporsi pemberian ASI pada bayi kelompok usia ) bulan sebesar ",,1%, kemudian pada kelompok bayi usia 1 bulan 55,5%, pada kelompok bayi usia bulan sebesar -,%, pada kelompok bayi usia , bulan ditemukan sebesar ,*% dan kelompok bayi usia - bulan hanya sebesar 1*,"%. Dengan kata lain, dengan Di Indonesia, pemberian ASI eksklusif sebesar tersebut dapat menggambarkan 5 % dan rata!rata lamanya pemberian ASI eksklusif 1," #ersentase pemberian minuman selain ASI dan $#!ASI pada usia lebih

bertambahnya

usia

bayi

maka

terjadi

penurunan

pola

pemberian ASI sebesar 1,, kali atau sebesar "", % % ,,,1&. (ondisi tersebut menggambarkan bah/a pelaksanaan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sulit dilaksanakan %0ika/ati dan Syafi1, )).&. 2endahnya pemberian ASI )1), yaitu persentase eksklusif di Indonesia juga masih ditemukan pada hasil 2iset (esehatan Dasar %2iskesdas& tahun bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan * bulan adalah 15,,%. Inisiasi dini menyusui kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah .,, %. Sebagian besar proses mulai menyusui dilakukan pada kisaran /aktu 1!* jam setelah bayi lahir, tetapi masih ada 11,1% proses mulai disusui dilakukan setelah -+ jam. #emberiankolostrum dilakukan oleh "-,"% ibu kepada bayinya %1&. Dermer % ))1& mengemukakan bah/a faktor yang mempengaruhi keputusan ibu memberikan ASI adalah paparan informasi tentang manfaat ASI dan cara menyusui. (urangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan persepsi yang kurang tepat tentang ASI eksklusif akan mempengaruhi praktek ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi. 3leh karena itu ibu perlu memperoleh informasi yang tepat tentang ASI eksklusif. (onseling menurut 453 %1..,& dan 6uise 7$ et al % )),& merupakan pendekatan komunikasi interpersonal peningkatan pengetahuan yang sering digunakan dalam serta perubahan sikap dan

perilaku di bidang kesehatan, salah satunya terkait dengan masalah pemberian ASI eksklusif %,&. Dalam rangka memecahkan permaslahan ini, perlu dilakukan pemberdayaan langsung terhadap kader posyandu, dimana kader adalah orang yang paling sering berinteraksi

dengan ibu terutama pada saat posyandu. $enurut World Health Organization %453&, kader adalah laki!laki atau perempuan yang dipilih masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah!masalah kesehatan baik perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat!tempat pelayanan kesehatan dasar. (ader merupakan per/ujudan dari usaha! usaha secara sadar dan terencana untuk menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Dalam usaha ini kader diberikan keterampilan tertentu untuk menjadi 8agent of change9 yang akan memba/a norma baru yang sesuai dengan norma yang ada di daerah setempat %-&. #emberdayaan kader telah dilakukan oleh semua posyandu di tiap!tiap daerah. (ader posyandu dalam hal ini diberdayakan untuk memberitahu hari dan jad/al #osyandu kepada para ibu pengguna #osyandu, menyiapkan peralatan untuk menyelenggarakan #osyandu sebelum dimulai, melakukan pendaftaran bayi dan balita, ibu hamil, ibu usia subur yang hadir di #osyandu, melakukan penimbangan bayi dan balita, mencatat hasil penimbangan ke dalam (artu $enuju Sehat %($S&, melakukan penyuluhan perorangan dan kelompok, menyiapkan dan membagi makanan tambahan untuk bayi dan balita %bila ada&, melakukan kunjungan rumah khususnya pada ibu hamil, ibu bayi dan balita serta pasangan usia subur untuk menyuluh dan mengingatkan agar datang ke #osyandu %5&. Saat ini, kegiatan pemberdayaan kader semakin ditingkatkan kualitasnya. (ader diharapkan tidak hanya melakukan tugas rutin di #osyandu seperti menimbang, dan

mencatat berat badan balita, tapi juga dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan status kesehatan ibu dan anak, terutama terkait dengan pemberian ASI eksklusif. (ader juga diharapkan dapatmenjelaskan dan memberikan informasi kepada ibu tentang ASI eksklusif, bagaimana menyelsaikan permasalahan dalam menyusui, serta masalah!masalah kesehatan lainnya. Dengan ini, kader dapat berperan aktif dalam menyongsong Indonesia Sehat dan membantu pembangunan sumber daya generasi penerus bangsa. Dalam rangka memberikan informasi menunjang kegiatan kader dalam kepada masyarakat, maka

pengetahuan kader juga perlu ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan kader %5&. (egiatan eksklusif pelatihan pada kader terkait permasalah informasi ASI guna berfokus pemberian

meningkatkan pengetahuan kader, dimana informasi yang diberikan mencakup semua informasi terkait ASI :ksklusif. $enurut Sulastya/ati dkk. % )1 & menyatakan bah/a kader kesehatan merupakan salah satu sumber informasi bagi masyarakat yang memegang peranan penting dalam kebenaran informasi yang diterima oleh masyarakat sebagai modal dalam pembentukan perilakunya terutama di bidang kesehatan bagi para dan kader sangat dipercaya untuk oleh lebih masyarakat. meningkatkan (epercayaan tersebut bisa jadi merupakan moti;asi tersendiri kesehatan pengetahuan dan ketrampilannya melalui proses belajar, dalam hal ini melalui pelatihan. $enurut Sunaryo % ))-& dalam Sulastya/ati dkk. % )1 & menyatakan bah/a belajar merupakan bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara!cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan pelatihan %6&. #elatihan kader ini memiliki tujuan penting untuk meningkatkan Setelah pengetahuan pelatihan dan keterampilan kader sebagai dapat kriteria keberhasilan program kesehatan secara keseluruhan. dilakukan diharapkan memberikan informasi sederhana tentang penatalaksanaan pemberian ASI eksklusif dan cara mengatasi hambatan dalam pemberian ASI pada bayi dan balita. $enurut Sunaryo % ))-& dalam Sulastya/ati dkk. % )1 & bah/a kondisi indi;idu atau subyek belajar secara fisiologis maupun psikologis akan memengaruhi proses belajar. Selain itu, alat peraga yang digunakan kesehatan. para dalam memberikan materi berupa dari modul kader memungkinkan pemahaman yang beragam

Sehingga jika terjadi peningkatan pengetahuan diharapkan juga dapat akan meningkatkan akan terjadi

kader maka

pengetahuan masyarakat sekitar. 7ika terjadi peningkatan pengetahuan maka dipastikan peningkatan derajat kesehatan dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, kader tidak hanya melakukan tugas rutin di #osyandu seperti menimbang dan mencatat berat badan balita, tetapi juga dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana pemberian ASI eksklusif yang tepat bagi anak %*,-&. Setelah dilakukan pelatihan bagi kader, maka kader! kader yang sudah berkompeten nantinya akan diberdayakan dan berpartisipasi secara aktif untuk melakukan konseling secara berkelanjutan kepada ibu melalui 8#373( ASI9. Dermer % ))1& mengemukakan bah/a faktor yang mempengaruhi keputusan ibu memberikan ASI adalah paparan informasi

tentang

manfaat

ASI

dan

cara

menyusui.

(urangnya

pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan persepsi yang kurang tepat tentang ASI eksklusif akan mempengaruhi praktek ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi. 3leh karena itu ibu perlu memperoleh informasi yang tepat tentang ASI eksklusif. (onseling menurut 453 %1..,& dan 6uise 7$ et al % )),& merupakan pendekatan komunikasi interpersonal yang sering digunakan dalam peningkatan pengetahuan serta perubahan sikap dan perilaku di bidang kesehatan. $elalui konseling yang dilakukan oleh kader diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki sikap ibu dalam memberi ASI kepada anaknya, sehingga dapat meningkatkan jumlah cakupan pemberia ASI eksklusif %,&. <ntuk melakukan analisis mendalam terhadap inter;ensi yang dilakukan dapat digunakan analisis S43= dimana dengan melakukan analisis S43= dapat ditarik kesimpulan apakah program dapat dijalankan atau tidak. Analisis S43= merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan atau lembaga pemerintahan dalam melakukan suatu kegiatan, dimana setiap kegiatan harus bisa dimaksimalkan dengan melihat kekuatan %Strength& dan peluang %Oppourtunities& dan bisa meminimalkan kelemahan %Weakness& yang serta ancaman %Threats&. Analisis ini akan sangat membantu di dalam merumuskan kebijakan!kebijakan sifatnya strategi bagi perusahaan %"&. (ekuatan adalah kondisi suatu perusahaan yang mampu untuk melakukan semua tugasnya secara baik

dikarenakan

semua

sarana

dan

prasarana

sangat

mencukupi %umumnya diatas rata!rata industri& %*&. (elemahan adalah sebagai dari analisis lingkungan internal perusahaan yang membantu manajemen untuk membantu adanya kelemahan!kelemahan penyimpangan yang membuat posisi perusahaan tidak menguntungkan sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan bersaing dengan para pesaing dalam industry manufaktur %"&. #eluang adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahan yang membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dengan keuntungan yang lebih besar %"&. Ancaman adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang membantu manajemen untuk mengetahui tantangan yang akan dan telah dihadapi perusahaan yang timbul karena karena adanya suatu kecenderungan atau perkembangan yang tidak menguntungkan di luar perusahaan %"&. Adapun anilisis S43= terhadap inter;ensi pelatihan kader mengeenai ASI :ksklusif adalah sebagai berikut> 1. Kek atan !Strength)" a& #erubahan yang terjadi akan melekat dalam /aktu yang lama. b& Inter;ensi dapat dilakukan dalam sekali tahapan. c& =ersedianya SD$ yang cukup untuk melakukan inter;ensi. d& $ahasis/a dapat terjun langsung sebagai fasilitator untuk memperkenalkan ASI eksklusif kepada kader

untuk nantinya kader akan menyampaikan kepada masyarakat.

#. Kelemahan !Weakness$" a& #erubahan perilaku melalui proses belajar, biasanya berlangsung lebih lambat. b& =idak semua materi pelatihan dapat tersampaikan kepada peserta. c& 'ebrapa #eserta akan sulit memberikan feed back. %. &el an' !Oppurtunities$ a& #elatihan dapat menjadi pemberdayaan masyarakat. b& #enyuluhan kader c& =ersedianya sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang inter;ensi (. An)aman !Threats)" 1. 2endahnya inter;ensi ini. . (urangnya kesadaran masyarakat, khususnya kader dalam menanggulangi permasalahan ASI eksklusif. Strate'i*strate'i se.a'ai .erik t" 1. Strate'i S*, 1. $eningkatkan kerjasama dengan aparat setempat agar proses pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana dengan baik. . $eningkatkan kerjasama dengan pihak kader dan puskesmas banjarbaru utara untuk melaksanakan pelatihan kader. S+,T -an' dilak kan adalah tingkat pendidikan masyarakat, khususnya kader dapat menghambat keberhasilan dapat menjadi tempat pemasaran ino;asi %teknis dan sosial& dalam hal ini pelatihan " sebuah proses untuk

#. Strate'i +*, a& 3ptimalisasi penggunaan sarana dan prasarana yang ada dalam kegiatan pelatihan kader. b& $erencanakan secara matang kegiatan inter;ensi agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. %. Strate'i S*T a& $eningkatkan meningkatkan ini. b& $emaksimalkan proses pelatihan kader dengan memanfaatkan semua sarana dan prasana yang ada. (. Strate'i +*T 1. $eningkatkan peran serta kader dan aparat ataupun organisasi masyarakat untuk mendukung kegiatan pelatihan kader. . $eningkatkan kerjasama dengan puskesmas untuk mem!follow up kader. Setelah itu bekerjasama dengan kader dan puskesmas untuk mem! follow up masyarakat saat menjalankan pojok ASI. 'erdasarkan analisis lebih mendalam terhadap inter;ensi yang telah dipaparkan diatas dan dengan menggunakan analisis S43=, penggunaan metode ini untuk dapat melihat kekuatan %Strength!, kelemahan %Weakness&, peluang %Oppurtunities&, ancaman %Threats& dan melihat strategi!strategi S43= didapatkan bah/a inter;ensi ini dapat dilakukan. kesadaran cakupan masyarakat ASI tentang ekslusif pentingnya kegiatan pelatihan kader ini dalam pemberian dengan cara memperlihatkan manfaat dari kegiatan

B. &r/sed r Intervensi Ke'iatan 1. Met/de &elaksanaan Ke'iatan Intervensi (egiatan inter;ensi yang dilakukan adalah pelatihan kader dengan melakukan penyuluhan kepada kader!kader di posyandu Seroja (elurahan ?oktabat <tara. #enyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan %+&. $achfoed % ))5& menyatakan bah/a #enyuluhan kesehatan penyuluhan merupakan kesehatan aspek berarti penting petugas dalam kesehatan meningkatkan pengetahuan keluarga, dengan melakukan membantu keluarga dalam usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan %.& $etode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah %1)&> a& @eramah $etode ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan kombinasi metode yang ber;ariasi. $engapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif %curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll&. Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta. .$ 0isk si dan Tan-a 1a2a.

$etode

ini

bertujuan

untuk

tukar

menukar

gagasan, pemikiran, informasiA pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok!pokok pikiran beradu %gagasan, kesimpulan&. untuk <ntuk mencapai peserta kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling argumentasi meyakinkan lainnya. (esepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Sedangkan, melalui tanya ja/ab akan memperluas dan memperdalam pelajaran dan informasi tersebut c) Pre-Post Test $etode ini digunakan untuk mengetahui dan menjadi bahan e;aluasi jangka pendek, apakah ada perubahan sebelum dan sesudah dilakukan inter;ensi. #. Sasaran Intervensi Ke'iatan Sasaran dari kegiatan inter;ensi ini adalah kader #osyandu Seroja (elurahan ?oktabat <tara. (ader dijadikan sasaran inter;ensi karena kader kesehatan merupakan salah satu sumber informasi bagi masyarakat yang memegang peranan penting dalam kebenaran informasi yang diterima oleh masyarakat sebagai modal dalam pembentukan perilakunya terutama di bidang kesehatan dan sangat dipercaya oleh masyarakat. selain itu, kader posyandu seroja kebanyakan adalah kader senior dan jumlah kader di posyandu seroja paling banyak dibandingkan kader!kader di posyandu lain %*&. %. &en'/r'anisasian Intervensi Ke'iatan a$ S m.er 0a-a Man sia dan &/tensi +ila-ah

7umlah penduduk di (elurahan ?oktabat <tara pada tahun )1 sebesar ).*5, ji/a dan terdiri dari *. "- ((. Sedangkan populasi yang kami ambil berdasarkan permasalahan kesehatan reproduksi ini adalah ibu hamil, bayi lahir dan balita, yaitu berjumlah -)) orang ibu hamil, ,*+ bayi lahir, dan 1.-balita. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di (elurahan ?oktabat <tara terdiri atas 11 #osyandu balita, , #osyandu lansia, 1 #oskeskel, 1 #uskesmas, 1* 2umah #raktek Dokter, 11 2umah #raktek 'idan, - 'alai #engobatan Alternatif S/asta, + Apotek dan " =oko 3bat %11&. 'erdasarkan hasil sur;ei lapangan, (elurahan ?oktabat <tara memiliki penduduk terbanyak dengan tingkat pendidikan tamat D!IB A S!I, sehingga tidak begitu efektif jika dilakukan penyuluhan kepada dan masyarakat mengingat luasnya /ilayah

banyaknya jumlah penduduk. #artisipasi kader dalam kegiatan posyandu sangat memiliki peran. 3leh sebab itu, pemberdayaan kader merupakan kegiatan yang efektif untuk menyelesaikan masalah kesehatan di (eluruhan ?oktabat <tara. 'erikut merupakan faktor!faktor penunjang kegiatan inter;ensi antara lain adalah> 1& (ader yang memiliki peran aktif dalam kegiatan! kegiatan posyandu. & (esadaran sebagian masyarakat dan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk bisa berpartisipasi terhadap kegiatan yang akan dilakukan.

,& (erjasama dengan tokoh!tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai tokoh yang disegani hingga mereka dapat menjadi pelopor dan panutan perubahan perilaku bagi masyarakat. -& 5ubungan kemitraan yang baik dengan pejabat pemerintahan dan tenaga kesehatan di instansi kesehatan setempat. 5& (ondisi masyarakat yang terbuka terhadap hal yang baru untuk membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik dan lebih memperhatikan kesehatan.
n' 1a2a. .$ ,r'anisasi &enan'' &elaksana dan

?urah ?oktabat <tara Ke'iatan Intervensi (epala #uskesmas 'anjarbaru <tara ?enie $arlinae, S($, $(?

S s nan

A)ara

3rganisasi pelaksana kegiatan pelatihan kader digambarkan

posyandu di (elurahan ?oktabat <tara pada bagan di ba/ah ini>


&em.im.in'

$usafaah, S($, $($

Ket a
7unaidi

Sekretaris
Septy Amorrinda

Bendahara
$eidiandini Ayu 0atimah

Sek.id. &em.erda-aan dan Ke'iatan Andini 3cta;iana #utri ?idya Ariani

Sek.id. &erlen'kapan dan L/'istik $. 2usbiandi 6ita Ayu 0atimah

Sek.id. 3 mas dan 0ana 4saha 2iky 5amdani Denik :liyada

Kader

Mas-arakat

Dalam rangka melaksanakan kegiatan inter;ensi, diperlukan pembagian tugas dari setiap panitia pelaksana, agar pada saat kegiatan acara berjalan sesuai dengan perencanaan yang ada. "oblist panitia pelaksana pelatihan kader adalah sebagai berikut> =abel 1. "oblist #anitia #elaksana #elatihan (ader

N / 1

Nama

4raian T 'as ! $elakukan koordinasi antar

7unaidi $. 2usbiandi

anggota ! $oderator acara #enanggung ja/ab perlengkapan ! (oordinasi lapangan %puskesmas& ! #enanggung ja/ab pretest! posttest $enyiapkan administrasi kelengkapan inter;ensi ! #enanggung ja/ab acara inter;ensi ! $oderator acara $embuat buku saku ! $enganggarkan biaya inter;ensi ! $@ Acara Inter;ensi (oordinasi lapangan %posyandu& #enanggung ja/ab konsumsi inter;ensi

2iky 5amdani

Septy Amorrinda Andini 3cta;iana # ?idya Ariani $eidiandini Ayu 0 Denik :llyada 6ita Ayu 0itriana

5 * " + .

Selain pembagian #oblist$ suatu kegiatan juga penting untuk dibuat rangkaian acaranya agar acara tersebut berjalan lancar dan sistematis. Susunan acara pelatihan kader di #osyandu Seroja (elurahan loktabat utara adalah sebagai berikut>

=abel . Susunan Acara #elatihan (ader N , 1 KEGIATAN #embukaan Pretest +AKT4 )..))! )..)5 )..)5! )..-5 &ENANGG4 NG 1A+AB $@ %Ayu& 2iky

N ,

KEGIATAN Sambutan!Sambutan> 1. (etua #elaksana %7unaidi& . (etua #rodi %?enie $arlinae, S($, $(?& ,. #embimbing

+AKT4

&ENANGG4 NG 1A+AB

)..-5! 1).)) $@ %Ayu&

Akademik % $usafaah, S($, $($& -. (epala #uskesmas %'ahrul Ilmi, S($, $$& 5. ?urah ?oktabat <tara $ateri 1> ?angkah!

Septy 1).))! 1).,) #emateri> 'agian #romkes Andin #emateri> 'idan Septy dan Andin Denik $@ %Ayu&

?angkah $enjadi (onselor ASI yang 'aik dan #eduli

$ateri

> ASI :ksklusif

1).,)! 11.)) 11.))! 11.15 11.15! 11.55 11.55! 1 .))

* " +

Sesi =anya 7a/ab Postest #enutup

)$ S m.er 0a-a -an' Terli.at 1$ K//rdinasi &r/'ram ,r'anisasi Intervensi dalam Masalah &elaksanaan Kesehatan

Repr/d ksi Kel rahan L/kta.at 4tara (oordinasi organisasi dalam pelaksanaan

program inter;ensi masalah kesehatan reproduksi di (elurahan ?oktabat <tara dimulai pada saat kelompok melakukan konsultasi kepada pembimbing, mengenai program inter;ensi yang telah dipilih berdasarkan prioritas masalah. Setelah para pembimbing menyetujui program inter;ensi, kelompok tersebut. Selanjutnya, persetujuan ketua kelompok meminta untuk diarahkan oleh pembimbing dalam melanjutkan dan melaksanakan program inter;ensi

kepada

pelindungApenasihat

melakukan program inter;ensi yang telah dipilih. 7ika periCinan telah diberikan maka ketua akan memulai kegiatan inter;ensi dengan menggerakan anggota dan meminta partisipasi kader posyandu setempat dalam melaksanannya. #$ &eran Serta Kader dan Mas-arakat dalam &elaksanaan 4tara #elaksanaan program inter;ensi masalah &r/'ram Intervensi Masalah Kesehatan Repr/d ksi Kel rahan L/kta.at

kesehatan reproduksi di (elurahan ?oktabat <tara tidak terlepas dari peran kader dan masyarakat

setempat. Dalam kegiatan ini kader berperan sebagai objek dalam pelatihan kader. Selanjutnya kader akan menjadi subjek utama dalam melaksanakan pojok ASI, dan masyarakat akan menjadi suatu objek. %$ Ker5asama &elaksanaan 4tara #elaksanaan program inter;ensi masalah Lintas &r/'ram Sekt/ral Intervensi dalam Masalah

Kesehatan Repr/d ksi Kel rahan L/kta.at

kesehatan tentunya tidak terlepas dari kerjasama lintas sektoral. (erjasama lintas sektoral dapat memudahkan kerjasama pelaksanaan (antor program (elurahan inter;ensi. ?oktabat Adapun kerjasama yang akan dilakukan yaitu dengan <tara dan #uskesmas 'anjarbaru <tara. 'entuk kerjasama yang akan dilakukan bertujuan agar pihak terkait dapat mendukung dalam kegiatan #ojok ASI dan ad;okasi langsung. #ihak #uskesmas dalam pelaksanaan kegiatan inter;ensi juga dilibatkan dalam pemberian materi mengenai ASI :ksklusif dan @ara $enjadi 0asilitator yang 'aik.

(. Ran)an'an &en'em.an'an Media dalam Ke'iatan Intervensi $edia adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. $edia juga merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar baik dalam pendidikan

formal maupun informal. Dalam proses pembelajaran medi a adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan %bahan pembelajaran&, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan sis/a dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar %1 &. 'iasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. =etapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu > Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran a& Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran b& Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan!keuntungan sebagai berikut %1 &> 1& Dapat menghindari salah pengertianApemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh yang telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bah/a salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari. & Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap. ,& Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal!hal yang mengesankan. -& Dapat menarik serta memusatkan perhatian. 5& Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

Alat!alat peraga atau media promosi kesehata dapat dibagi dalam - kelompok besar, yaitu %1 & a& Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. $erupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. =etapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah diba/a ke mana!mana. b& Benda tir an, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. 'enda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. 5al ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain!lain. 'enda tiruan dapat dibuat dari bermacam!macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain!lain. c& Gam.ar6Media 'ra7is, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, modul, dan lain!lain. Dalam suatu media harus mengandung sebuah pesan!pesan kesehatan. terutama #esan kaitannya dengan dari pesan tujuan adalah terjemahan

komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk khalayak sasaran. #esan dalam suatu media harus efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal! hal sebagai berikut> a& (embangkan suatu ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan. 'ila terlalu banyak ide, hal tersebut dan akan mereka membingungkan akan mudah khayalayak sasaran

melupakan pesan tersebut.

b& #esan haruslah mudah, sederhana dan jelas. #esan yang dalam effektif media harus memberikan oleh informasi sasaran, yang secara rele;an dan baru bagi khalayak sasaran. (alau pesan diremehkan otomatis pesan tersebut gagal. c& #esan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. (atakanlah masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare, dan untuk itu harus dibarengai bah/a harga sabun terjangkau tinggalnya. d& 5asil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. (halayak sasaran termoti;asi membuat jamban misalnya, karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya penyakit diare misalnya e& #esan harus konsisten, artinya bah/a sampaikan satu pesan utama di media apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan tetap sama. f& #esan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. (omunikasi yang effektif tidak hanya sekedar memberi alasan teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai!nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata. g& #esan dalam suatu media harus dapat mendorong khlayak sasaran untuk bertindak sesuatu. 8 Ayo, buang air besar di jamban agar anak tetap sehat9 adalah contoh ungkapan yang memoti;asi kearah suatu tindakan. tidak akan terkena dan mudah didapat didekat tempat

$edia yang digunakan dalam kegiatan pelatihan kader ini adalah buku modul 8ASI :ksklusif9. Sejalan dengan era desentralisasi dan melihat banyak pihak yang melaksanakan pelatihan bagi kader atau konselor, maka dalam rangka memperoleh standar pelatihan yang berkualitas disusunlah sebuah modul 8ASI :ksklusif9. Dari modul ini diharapkan agar peserta pelatihan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan pedoman nantinya dalam meneruskan informasi kepada masyarakat. sehingga, dapat dihasilkan konselor! konselor ASI yang berkualitas. Sasaran yang akan diberikan modul 8ASI :ksklusif9 ini adalah kader!kader posyandu Seroja yang menjadi objek dari pelatihan kader. tersebut adalah Isi dari modul 8ASI9 :ksklusif inisiasi menyusui dini, mengenai

pemberian ASI :ksklusif, cara menyusui yang baik dan benar, mitos!mitos mengenai ASI yang salah, ASI eksklusif bagi ibu bekerja, dan lain sebagainya. $odul merupakan salah satu jenis media khususnya untuk promosi kesehatan yaitu $edia grafis. #esan yang disampaikan dalam modul 8ASI :ksklusif9 ini sudah hampir memenuhi persyaratan dari suatu pesan yang efektif, yaitu sebagi berikut> a& Ide yang dikembangkan hanya satu yaitu terkait pemberian ASI pada anak, sehingga pada saat para kader membaca mereka hanya fokus pada satu buah tema pembahasan. b& #esan yang disampaikan melalui materi yang ada dalam buku modul dikemas dengan sederhana dan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Selain itu, materi yang tertulis juga disertai dengan gambar yang dapat membantu kader untuk lebih memahami materi. c& #esan jurnal yang disampaikan ilmiah. dalam itu, modul pesan dapat yang

dipercaya karena sumber materi berasal dari jurnal! penelitian Selain disampaikan juga terjangkau bagi kader ataupun masyarakat karena disesuaikan dengan keadaan masyarakat secara umum. d& 5asil yang diharapkan akan memberikan keuntungan, dimana dengan adanya modul ini dapat menjadi media dalam meningkatkan pengetahuan kader mengenai ASI eksklusif. Setelah itu, kader akan mampu menyampaikan informasi yang mereka dapat kepada masyarakat. hal ini akan membantu dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif. e& #esan yang disampaikan pada modul ini sudah cukup konsisten, dimana makna dari semua pemaparan yang ada adalah sangat penting memberikan ASI eksklusif bagi anak, karena ASI banyak memeberikan manfaat bagi ibu ataupun sang anak. f& #esan yang disampaikan juga cukup dapat mendorong kader, karena melalui modul ini pengetahuan kader akanmeningkat dan pengetahuan akan mempengaruhi perubahan sikap dan tindakan. Dengan pemaparan diatas, modul 8ASI :ksklusif9 yang diberikan kepada kader dapat dikatakan cukup

efektif apabila digunakan sebagai suatu media promosi kesehatan.

8. Indikat/r Ke.erhasilan (egiatan inter;ensi yang akan dilaksanakan yaitu pelatihan kader posyandu yang nantinya bertujuan agar dapat memberdayakan kader untuk melaksanaka #ojok ASI. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah> a& %nput seperti tenaga %sumber daya manusia& yang dapat dikerahkan untuk kegiatan ini, sumber dana, dan bantuan masyarakat. b& #roses kegiatan pelatihan dimana ada partisipasi aktif dan respon positif kader dapat menjadi indikator keberhasilan. #roduktik;itas dan inisiatif kader yang tinggi dalam pelaksanaan #ojok ASI juga merupakan indikator keberhasilan kegiatan jangka panjang, baik adanya hambatan atau faktor penunjang kegiatan. c& (eluaran atau hasil dari kegiatan inter;ensi dilihat dari hasil pre!post test kader. Apabila mengalami peningkatan pengetahuan, berarti memberikan hasil yang postif. #engetahuan yang sudah didapatkan kader akan diaplikasikan pojok ASI secara di langsung saat melaksanakan kegiatan #osyandu.

#artisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan #ojok ASI juga menjadi indikator keberhasilan.

d& Dampak dari kegiatan inter;ensi akan dilihat pada pengetahuan dan sikap kader dalam menanggulangi permasalahan ASI eksklusif. Setelah kegiatan akan ada lanjut seperti penga/asan, pengendalian dan penilaian monitoring untuk baik memantau secara keberhasilan kegiatan tidak inter;ensi yang akan kita laksanakan. Dengan cara langsung ataupun langsung setiap kegiatan inter;ensi jangka panjang yaitu #ojok ASI. . Diharapkan setelah inter;ensi ini, cakupan ASI eksklusif di (elurahan ?oktabat <tara khususnya peningkatan. /ilayah posyandu seroja mengalami

0A9TAR &4STAKA 1. (omalasari. Analisis 0aktor!0aktor yang 'erhubungan Dengan #ersepsi (etidakcukupan ASI #ada Ibu yang $emiliki 'ayi <mur )!1 'ulan di 4ilayah (erja #uskesmas #ancoran $as (ota Depok =ahun )11. 0akultas (esehatan $asyarakat. <ni;ersitas Indonesia. Depok. )1 . . $ursyida, A. 5ubungan <mur Ibu dan #aritas Dengan #emberian ASI :ksklusif #ada 'ayi 'erusia )!* 'ulan Di #uskesmas #embina #alembang =ahun )1,. #oliteknik (esehatan #alembang. )1, ,. Durhayati, AI. #engaruh Inter;ensi (onseling 6iCi #ada Ibu (eluarga $iskin =erhadap #emberian ASI :ksklusif. Institut #ertanian 'ogor. ))". -. Sandi, 0aradhiba. #engaruh #elatihan =erhadap (eterampilan (ader Dalam #embuatan #$= $odisco di 4ilayah (erja #uskesmas #ematang #anjang (ecamatan Air #utih (abupaten 'atubara =ahun )1 . 0akultas (esehatan $asyarakat. <ni;ersitas Sumatera <tara. $edan. )1 . E** 5. $erda/ati, ?., Sabri, 2., <paya #erbaikan 6iCi 'alita $elalui 6erakan (eluarga Sadar 6iCi %(adarCi& di 24 )1 (elurahan 6urun ?a/eh (ecamatan Danggalo #adang. 0akultas (edokteran. <ni;ersitas Andalas. ))+. *. Sulistya/ati, Datalis/ati =., 5idayah D., #engaruh #elatihan #romosi (esehatan =entang D50 =erhadap #eningkatan (eterampilan #enyuluhan (ader (esehatan. #rogram Studi (epera/atan. $alang. )1 .

". Afifah, Diana Dur. 0aktor yang 'erperan dalam (egagalan #raktik #emberian ASI :ksklusif. Semarang> <ni;ersitas Diponegoro, ))". +. Dada, 0atty. :fekti;itas #enyuluhan Dengan $edia #oster dan Animasi 'ergambar =erhadap #engetahuan (esehatan 6igi dan $ulut Sis/a <sia "!1) =ahun di $I. D< $audluul <lum (ota $alang. 0akultas (edokteran. <ni;ersitas 'ra/ijaya. $alang. )1,. .. Duranto, DD. 5ubungan <paya #encegahan #enyakit Demam 'erdarah Dengue %D'D& Sebelum dan Setelah #emberian #enyuluhan (esehatan di Desa (arangmulyo (ecamatan #egandon (abupaten (endal. 0akultas Ilmu (epera/atan dan (esehatan. <ni;ersitas $uhammadiyah Semarang. )1). 1). 4idya/ati. $etode #embelajaran. <ni;ersitas Degeri #adang. )1). 11. (elurahan ?oktabat <tara. #rofil (elurahan ?oktabat <tara =ahun )1 . 'anjarbaru> (elurahan ?oktabat <tara. )1 . 1 . Anonim. 'agaimana (esehatan. )1, $embuat $edia #romosi

Anda mungkin juga menyukai