Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5 [1102641] WAHYUNI ASDI RAHMI [1102684] ANGGI PUSPITA SARI [1102698] ERAHAYANI RITONGA

[1106699] AHMAD SANDI


[1107025] NOVRIZAL

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

IP (internet protocol) pentransmisian paket data dari node ke node. TCP (transmission transfer protocol) memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Sockets nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem

IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke

node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat
tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.

Penulisan IPv4 terbagi 4 blok yaitu x.x.x.x dimana setiap blok merupakan penjumlahan bilangan biner (0 dan 1) yg terdiri dr 8 bit, jadi jika ditulis dalam bit

aturannya sebagai berikut:

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
untuk penjumlahannya dibaca dari kanan ke kiri dengan kelipatan 2 dimulai dari 1.

128
x

64
x

32
x

16
x

8
x

4
x

2
x

1
x

Jadi bilangan terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 255 (128+64+32+16+8+4+2+1). Contoh penulisan ke biner dr bilangan 160 = 10100000, karena yg bit 1 hanya nomor 8 dan 6 maka penjumlahannya 128+32

Class IPv4 :
class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255 (net 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 pengecualian) class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255 class C : 192.0.0.0 s/d 224.255.255.255 Namun sekaang IPv4 sudah tidak memiliki kelas lagi karna di anggap tidak efisien lagi.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis:


Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP.

Alamat Broadcast merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.
Alamat Multicast merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.

IPv6 adalah suatu versi IP baru yang mana dirancang untuk menjadi suatu langkah evolusiner dari IPv4. Ini merupakan suatu kenaikan alami ke IPv4. Ini dapat diinstall sebagai perangkat lunak yang dapat diupgrade

normal di peralatan internet dan interoperable dengan IPv4 yang sekarang


. Strategi Penyebaran nya dirancang untuk tidak mempunyai flagdays atau ketergantungan lainnya. IPv6 dirancang untuk menjalankan dengan baik pada jaringan capaian tinggi (Gigabit Ethernet, OC-12, ATM, dll.) dan pada waktu yang sama tetap efisien untuk jaringan bandwitch rendah ( e.g. tanpa kawat). Sebagai tambahan, itu berfungsi untuk menyediakan suatu platform internet kemampuan baru yang akan diperlukan di masa

mendatang.

o Memperluas Kemampuan Pengalamatan

IPv6 meningkatkan alamat IP dari 32 bit - 128 bit, untuk


mendukung lebih banyak tingkatan dari pengalamatan hirarki, suatu jumlah yang lebih besar untuk pengalamatan nodes, dan auto-configuration yang lebih sederhana dari pengalamatan.

o Penyederhanaan Format Header Beberapa bidang header IPv4 telah dijatuhkan atau dibuat opsional, untuk

mengurangi ongkos pemrosesan common case dari packet handling dan untuk
membatasi ongkos bandwitch dari header IPv6.

o Meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan. Merubah cara pilihan header IP disandikan mempertimbangkan penyampaian

yang lebih efisien, lebih sedikit keras membatasi pada panjangnya pilihan, dan
fleksibilitas lebih besar untuk memperkenalkan pilihan baru di masa datang.

o Mengalirkan Kemampuan Labeling Suatu kemampuan baru ditambahkan untuk dapat melabelkan paket kepunyaan lalu lintas tertentu " arus" di mana pengirim meminta penanganan khusus, seperti kualitas yang tidak pasti dari servis atau real time service

o Pengesahan Dan Kemampuan Privasi. Perluasan untuk mendukung pengesahan, integritas data, dan ( opsional) kerahasiaan data ditetapkan untuk IPv6.

Fitur IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk

sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4
hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam
standar implementasi IPv6.

Ukuran header IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification,
Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

Header checksum IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end.

Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat
fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke
sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header

traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

http://www.ip-stories.com/?p=591

http://www.robbyyuliendra.com/2012/06/pengertian-dan-perbedaan-IPv6-danIPv4.html

http://inet.detik.com/read/2010/06/08/154824/1374132/398/apa-perbedaan-IPv4dan-IPv6

Anda mungkin juga menyukai