Anda di halaman 1dari 16

8

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 DESKRIPSI TEORITIK Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang standar penilaian menyatakan bahwa penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. Berkaitan dengan Permendiknas tersebut maka

penilaiaan hasil belajar dapat dilakukan di luar kelas dan pelaksanaannya diperbolehkan secara sendiri maupun berkelompok. Dengan demikian perencanaan penilaian yang dikembangkan berupa instrumen self assesment terbimbing tidak bertentangan dengan Permendiknas No. 20 tahun 2007. Klenowskis (1995) dalam Ross (2006) mendefinisikan selfassessment sebagai bentuk evaluasi atau penilaian dari sebuah keberhasilan seseorang dalam bentuk identifikasi kekuatan dan kelemahan seseorang dalam rangka meningkatkan hasil belajarnya. Selanjutnya Aschbacher (1991) Newman (1997), Wiggins: (1993&1998) dalam Ross (2006) menyatakan

bahwa self assessment adalah bentuk penilaian yang instan dan valid. Ross (2006) mengemukakan bahwa beberapa hal penting dalam self assessment diantaranya : 1. Self assessment memperoleh hasil yang konsisten pada item-item soal yang ada, tugas, dan terjadi dalam waktu yang singkat. 2. Self assessment dapat memberikan informasi pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan yang dikehendaki guru. 3. Self assessment dapat meningkatkan sikap dan minat siswa lebih maksimal. 4. Self assessment dapat dilatih melalui latihan siswa dengan bimbingan dan tindakan guru. Berawal dari pendapat tersebut self assessment dapat digunakan sebagai salah satu penilaian alternatif untuk membimbing siswa yang berkemampuan rendah agar dapat mencapai hasil belajar maksimal. Melalui self assessment perolehan hasil belajar dapat diperoleh secara bertahap sesuai dengan kemampuan diri, terbentuknya kedisiplinan diri dalam mengerjakan tugas-tugas, refleksi diri dan umpan balik secara transparan. Self assessment berkontribusi dalam pencapaian hasil belajar dan sikap siswa. Diagram kontribusi self assessment dalam suatu pembelajaran menurut Ross (2006) sebagai berikut :

10

Tujuan

Usaha

Pencapaian

Self Assessment

Observasi diiri Keputusan diri Respon diri

Kemampuan Diri

Penyusunan

instrumen

self

assessment

bagi

siswa

perlu

mempertimbangkan tiga proses yang menyatu dalam pribadi siswa dalam membentuk sikap terhadap self assessment : 1. 2. Obsevasi diri : standar keberhasilan yang ingin dicapai oleh siswa Keputusan diri : proses mengambil keputusan untuk menuju tujuan yang ingin dicapai oleh siswa. 3. Reaksi diri : interpretasi terhadap pencapaian keberhasilan siswa. Boud (Zulharman,2007) menyatakan bahwa self assessment adalah keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria dan standar. Dalam hal ini siswa mempunyai tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri. Keterlibatan siswa dalam menentukan kriteria standart penilaian berdampak pada kesadaran diri untuk melakukan

11

pencapaian. Dengan mengetahui kemampuan dirinya sendiri, siswa lebih terbuka berkomunikasi dengan guru untuk meningkatkan kemampuaanya. Rolheiser (2006) dalam Ontorio mengemukakan tahapan

pelaksanaan self assessment sebagai berikut : Kondisi dan kata Persiapan kunci Menetapkan Kriteria Siswa menanggapi kriteria guru Pelaksanaan Siswa memilih kriteria dari beberapa yang disediakan oleh guru Siswa mengajuan cara bergabung Contoh Kriteria penerapan yang disediakan Deskripsi tentang bagaimana untuk menerapkan kriteria yang disediakan Memberikan Umpan Balik terhadap Penilaian diri Beberapa disediakan oleh guru dan / atau rekan-rekan Umpan balik yang komprehensif sangat diberikan oleh guru dan / atau rekan-rekan Pemodelan: contoh dan deskripsi aplikasi kriteria yang disediakan Komprehensif secara eksplisit terkait dengan kriteria disediakan oleh guru dan rekanrekan Guru dan siswa bernegosiasi tentang kriteria terpilih Proses Konsolidasi

12

Umpan balik diberikan pada lebih dari satu dimensi dari siswa penilaian diri

Umpan balik yang spesifik; kekuatan untuk pertumbuhan

Beberapa sumber diidentifikasi secara spesifik terhadap umpan balik yang tersedia

Siswa memiliki kesempatan untuk menanggapi umpan balik

Siswa memiliki kesempatan untuk membenarkan penilaian diri kepada guru dan / atau rekanrekan

Guru dan / atau rekan-rekan terlibat dalam dialog tentang penilaian diri.

Menetapkan Tujuan

Guru mengatur tujuan yang tepat untuk siswa

Guru menyediakan menu tujuan mungkin (berdasarkan data) yang sesuai untuk siswa

siswa konstruksi gol dari data, tujuan yang tepat, baik untuk mahasiswa dan task.engage dalam dialog

13

tentang penilaian diri Norma Kelas Siswa memiliki kesempatan untuk menanggapi umpan balik Siswa menilai sendiri secara teratur, biasanya di awal dan / atau akhir instruksi Siswa menilai sendiri secara teratu sepanjang perjalanan instruksi, menggunakan beragam instrumen

Tahapan pelaksanaan self assessment tersebut dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan self assessment dan penyusunan instrumen yang akan digunakan. Menurut Peaget (Ratna Wilis Dahar :1989) Perkembangan psikologis anak usianya 12 tahun ke atas, individu sudah dapat berfikir secara dewasa yaitu dengan istilah perkembangan pikir formal operation. Dalam perkembangan ini individu sudah dapat memecahkan persoalan secara logik, berfikir secara alamiah, dapat memecahkan masalah-masalah verbal kompleks atau secara singkat dapat dikemukakan sudah tercapai kematangan struktur kognitifnya. Individu sudah mulai mengembangkan pengertian akan diri (self) atau identitas (identity) yang akan dikonsepsikan terpisah dari dunia

14

luar di sekitarnya.

Perkembangan kognitif menurut Jean Piaget ini

merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal. Pada periode ini remaja sudah mempunyai pola pikir sendiri dalam usaha mememcahkan masalah kompleks dan abstrak yang dihadapi. Dengan memperhatikan kondisi perkembangan yang dialami oleh individu pada masa remaja, penggunaan self assessment dapat diterapkan. Jenjang pendidikan yang sesuai dimulai dari pendidikan tingkat SMP. Rustaman (2007) menyatakan terjadi tren perubahan penilaian Pembelajaran IPA masa depan. Fokus standar penilaian, peranan, pelaksanaan penilaian dipertimbangkan dalam perubahan penilaian pembelajaran IPA. Dalam jurnal P4TK IPA Rustaman (2007) menuliskan : 1. Perubahan fokus standar penilaian No. Hal yang dikurangi 1 2 Menilai hal yang mudah diukur Menilai pengetahuan Hal diutamakan Menilai yang paling berharga pengetahuan yang

yang Menilai

mempunyai ciri-ciri yang jelas 3 Menilai pengetahuan

kaya dan berstruktur baik pemahaman dan

yang Menilai

bersifat ilmiah 4

pemikiran ilmiah

Menilai untuk mempelajari apa Menilai untuk mempelajari apa yang tidak dipahami siswa yang dipahami siswa pencapaian dan

Hanya melakukan penilaian atas Menilai pencapaian

peluang untuk belaja Siswa terlibat dalam penilaian

Penilaian akhir oleh guru

15

yang sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil

temannya 7 Pengembangan penilaian Guru terlibat dalam penilaian

eksternal hanya oleh ahli

pengembangan eksternal

2.

Perubahan peranan dan pelaksanaan penilaian No 1 Peranan Guru Dulu Mengajar Sekarang Mendefinisikan hasil pembelajaran, mengajar,melaksanakan utama 2 3 Siswa Kepala Sekolah Dinilai Menginter pretasi Menilai diri sendiri dan teman Meniangintrepretasi hasil ujian dan menyediakan dukungan terhadap penilaian

hasil ujian penilaian kelas terstandart

No.

Pelaksa naan

Dulu

Sekarang

Tujuan

Akuntabilitas

Akuntabilitas pembelajaran

Penggu

Penyaringan

hasil Penyaringan

hasil

16

naan

pengujian dari atas pengujian dari atas ke ke bawah bawah dan dari kelas ke atas

Sasaran

Bersifat umum tidak Sangat terarah dan terbuka terbuka

Metode

Terutama respon terpilih

berupa Terutama berupapenilaian kinerja dan essai dengan beberapa respon terpilih

Dengan

perubahan

tersebut

terlihat

jelas

bahwa

dalam

melaksanakan penilaian seharusnya siswa terlibat dalam penilaian hasil belajarnya. Pelaksanaannya terkendala dengan kemampuan siswa yang berbeda satu dengan yang lain. Bagi siswa yang kemampuannya tinggi bukan menjadi suatu masalah untuk menilai diri sendiri tetapi bagi siswa yang kemampuannya rendah akan merasa kesulitan. Pelaksanaan self assessment bagi siswa berkemampuan rendah sangat dipengaruhi oleh instrumen yang digunakan. Instrumen hendaknya memudahkan siswa untuk menggunakannya sehingga tujuan pembelajaran sesuai dengan kriteria yang telah disepakati siswa sebelum pelaksanaan penilaian. 2.2. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN Pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UPI dengan judul Pengembangan self assessment dalam materi Gerak edar Bumi, Bulan, satelit serta pengaruh interaksinya, bahwa tanggapan guru dan siswa terhadap self

17

assessment cukup baik. Kendala yang terjadi pada pelaksanaan self assessment adalah kurangnya latihan, kejujuran, lamanya siswa mengisi instrument, kurang senangnya siswa terhadap self assessment. Self assessment dapat digunakan sebagai alat untuk

menguangkapkan sebuah konsep yang dimiliki siswa. Namun perlu persiapan dan perencanaan yang baik agar pelaksanaan sesuai dengan harapan, norma penilaian dan kisi-kisi perlu dikomunikasikan dengan baik, penyediaan waktu yang memadai, paradigma yang dimilki siswa untuk diubah yang semula hanya mencari nilai semata diubah melatih kejujuran dan tanggung jawab. Mengingat self assessment dapat digunakan untuk menilai dengan validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungkawabkan maka penulis perlu mempertimbangkan pembimbingan bagi siswa yang kemampuaanya rendah. Pada penelitian tentang penerapan self assessment dalam menilai kinerja siswa SMA dalam praktik penjernihan air siswa pelaksanaanya hanya membandingkan pelaksanaan penilaian dengan self assessment dan tidak menggunakan self assessment. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan instrumen self assessment yang dapat digunakan untuk siswa dengan kemampuan rendah. Pengembangan self assessment dalam hal rasionalisasi tujuan pelaksanaan self assessment dengan siswa kemampuan rendah, adanya kesepakatan prosedur pelaksanaan self assessment dengan siswa. Instrument juga dilengkapi dengan lembar evaluasi yang memuat : Tujuan evaluasi, peta

18

konsep atau langkah-langkah perolehan sebuah konsep, petunjuk penilaian, lembar evaluasi yang berisi langkah-langkah mengerjakan soal, yang berisi : Konsep dan rumusan matematik yang digunakan dalam soal. Untuk mengungkap konsep yang dimilki siswa secara matematis, maka pada instrument self assessment dilengkapi dengan identifikasi pertanyaan dan penyelesaian soal yang dilengkapi dengan rincian perolehan jawaban serta petunjuk penilaian. Disamping itu lembar perolehan hasil penilaian diri yang menggambarkan perkembangan hasil belajar setiap tahapnya. Bimbingan yang diberikan guru dalam penelitian ini berupa bimbingan dalam memperoleh pengalaman belajar melalui perangkat penilaian yang

membimbing kerangka berfikir siswa. Jika penilaian dilaksanakan secara sistematis secara tidak langsung mengkondisikan siswa untuk mendiagnosis kesulitan belajarnya sendiri secara mandiri dan berkelanjuatan.

2.3. PENEGASAN ISTILAH 2.3.1. Self Assessment Terbimbing Self Assessment terbimbing didefinisikan sebagai pemberian penilaian diri yang dilakukan oleh siswa secara mandiri dengan bimbingan guru. Instrumen self assessment yang dimaksud dirancang oleh guru dengan struktur isi dan bentuk yang memudahkan siswa berkemampuan rendah dalam menggunakan instrumen tersebut secara mandiri. Siswa dapat menggunakan instrumen tersebut secara mandiri karena dalam instrument telah dilengkapi dengan bimbingan dalam mengerjakan

19

instrumen tersebut. Dalam proses pelaksanaan self assessment terbimbing siswa dipacu dengan pertanyaan-pertanyaan yang

mengarah pada jawaban dari permasalahan yang dihadapi, sehingga siswa dengan mandiri menyimpulkan dan menemukan konsep-konsep pada kompetensi 6.3. Siswa mengetahui kelemahan dan kekuatannya secara bertahap dalam memperoleh hasil belajarnya sendiri. Instrumen penilaian yang digunakan disusun oleh guru dengan bentuk dan isinya mempertimbangkan kemampuan siswa berkemampuan rendah.

Frekuensi pemberian dikontrol oleh guru berdasarkan kemajuan belajar masing-masing siswa. 2.3.2. Siswa berkemampuan rendah Kemampuan awal siswa sangat berpengaruh pada proses

pembelajaran dan penilaian. Guru perlu memperhatikan kemampuan awal siswa dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian. Pengalaman belajar yang akan diperoleh dalam suatu pembelajaran dipengruhi oleh pengetahuan sebelumnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan siswa berkemampuan rendah yaitu siswa yang nilai ulangan harian rata-ratanya kurang dari KKM yang telah ditetapkan pada ulangan harian sebelum kompetensi dasar 6.3. 2.3.3. Siswa yang dikategorikan sedang dan tinggi Kategori siswa berkemampuan sedang jika nilai rata-rata ulangan hariannya sama dengan KKM, sedangkan siswa yang kemampuan tinggi jika nilai rata-rata ulangan hariannya di atas KKM. Dalam

20

proses belajar, kemampuan awal merupakan dasar bagi siswa untuk mencerna informasi baru dan mencari tujuan dan makna tentang apa yang sedang dipelajarinya. Dengan mengetahui kemamuaan awal siswa guru dapat merancang instrumen yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa agar hasil belajar pada pembelajaran selanjutnya meningkat. Rancangan dapat dilaksanakan pada proses pembelajarannya maupun pada penilaian pembelajarannya. 2.3.4. Instrumen self assessment terbimbing Instrumen yang dimaksud berupa lembar penilaian yang bentuk dan isinya antara lain : 2.3.4.1. Rasionalisasi tujuan pelaksanaan self assessment dengan siswa kemampuan rendah. 2.3.4.2. Kesepakatan prosedur pelaksanaan self assessment dengan siswa 2.3.4.3. Lembar evaluasi yang memuat : Tujuan evaluasi, peta konsep atau langkah-langkah perolehan sebuah konsep, petunjuk penilaian. 2.3.4.4. Lembar evaluasi yang berisi langkah-langkah mengerjakan soal, yang berisi : Konsep yang digunakan dalam soal,

Perumusan konsep secara matematis, mengidentifikasi pertanyaan, penyelesaian soal yang dilengkapi dengan rincian perolehan jawaban, petunjuk penilaian.

21

2.3.4.5. Lembar perolehan hasil penilaian diri yang menggambarkan perkembangan hasil belajar setiap tahapnya. Bimbingan yang diberikan guru dalam penelitian ini berupa bimbingan dalam memperoleh pengalaman belajar melalui perangkat penilaian yang membimbing kerangka berfikir siswa. Jika penilaian dilaksanakan secara sistematis secara tidak langsung mengkondisikan siswa untuk mendiagnosis kesulitan belajarnya sendiri secara mandiri dan

berkelanjuatan. 2.3.4.6. Ulangan harian Ulangan yang dilakukan setelah pembelajaran kompetensi 6.3 selesai. Soal yang digunakan soal standart yang teruji validitas dan reliabilitasnya. 2.3.4.7. Angket efektifitas untuk siswa dan guru serumpun (angket1) Angket untuk mengetahui efektifitas instrument self

assessment yang dikembangkan. 2.3.4.8. Angket kepraktisan untuk siswa dan guru serumpun (angket 2) Angket untuk mengetahui kepraktisan assessment yang dikembangkan. instrument self

22

2.4. KERANGKA BERFIKIR


Masalah utama : Ketika UH jumlah siswa yang dibawah KKM >50% Instrumen penilaian pada ulangan harian umumnya mengabaikan siswa berkemampuan rendah Kesulitan siswa berkemampuan rendah dalam melakukan pengecekan hasil belajar secara mandiri dan berkelanjutan

Harapan kurikulum berbasis kompetensi : Siswa yang tidak tuntas KKM mengikuti remidial sebelum melanjutkan kompetensi berikutnya. Kesulitan guru dalam melaksanakan remidi secara terus menerus

Guru merancang instrument penilaian

Siswa kemampuan rendah

Siswa kemampuan tinggi/sedang

Instrumen self assessment

Instrumen penilaian biasa

ULANGAN HARIAN

Masalah teratasi : Ketika UH semua siswa tuntas KKM tanpa melalui remidi Penilaian bertahap secara mandiri dan berkelanjutan Siswa berkemampuan rendah sangat mudah mencapai KKM

23

Anda mungkin juga menyukai