Anda di halaman 1dari 11

Hak asasi manusia adalah suatu hak yang dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir yang dianugerahkan

oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku untuk semua manusia tanpa membedakan ras, bangsa, etnik dan kedudukan. Pengakuan dan jaminan hak asasi manusi dinyatakan dalam Piagam PBB dalam Universal Declaration of Human Right (Pernyataan sedunia tentang hak asasi manusia) yang terdiri atas 30 pasal. Diterima oleh negara anggota tanggal 30 Desember 1948.

HAM Pribadi, hak kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya. HAM Ekonomi, untuk memiliki sesuatu dan menjualnya serta memanfaatkannya. HAM mendapatkan perlakuan sama dalam hukum HAM Politik, untuk ikut serta dalam pemerintahan, dalam pemilu, ikut dan mendirikan partai politik dan sebagainya. HAM Sosial dan Kebudayaan, memilih dan meneruskan pendidikan

UUD 1945 Pasal 28 A-28 J tentang Hak Asasi Manusia Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kepres No. 50 Tahun 1993 Pengadilan HAM, Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 Komisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Kepres No. 181 Tahun 1998 LSM Prodemokrasi dan HAM

Pelanggaran HAM adalah setiap tindakan yang merugikan dan membatasi hak dan kepentingan orang lain secara fisik ataupun non fisik.

Kasus aborsi Orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya Orang tua yang sewenang-wenangnya terhadap anaknya Orang tua yang menelantarkan anaknya Pembuangan bayi yang tidak berdosa

Perlindungan HAM adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi masyarakat dari tindakan pelanggaran HAM, bersifat prefentif atau pencegahan tindakan.

Memasukkan HAM ke dalam berbagai perundang-undangan nasional sesuai yang tercantum dalam instrumen HAM nasional. Melakukan kerjasama dengan semua pihak agar penegakan dan perlindungan HAM dapat terjamin. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah

Anda mungkin juga menyukai