Seorang bayi lelaki berusia 6 bulan di bawa ke Poliklinik Anak dengan keluhan gelisah dan menjerit setiap kali setelah diberi BUBUR SUSU. Sebelumnya sejak lahir bayi diberi susu ibu, dan karena bayi telah berumur 6 bulan, maka mulai diberi bubur susu. Tetapi setiap kali diberi bubur susu, bayi gelisah dan muntah. Karena bayi tetap gelisah setelah diberi bubur susu, si ibu menganggap bayi masih lapar dan haus, dan karena itu ditambahkan susu formula. Tetapi bayi justru tambah gelisah dan disertai muntah dan diare berlendir. Pada pemeriksaan fisik bayi kompos mentis, suhu 37 C, nadi 100x/menit, respirasi 28x/menit, turgor kulit baik. Ubun-ubun besar sedikit cekung.
BUBUR SUSU
Lactose Intolerance Cows Milk Protein Sensitive Enteropathy Infeksi bakteri atau parasit
Identitas :
Nama Umur Jenis Kelamin Nama orang tua Alamat Pekerjaan Orang tua Agama dan Suku bangsa
susu formula atau tidak? Apakah faktor yang memperberat tangisan anak? Mungkin anak menangis ketika diberi minum atau mendadak menangis? Apakah ada darah pada faeces anak atau tidak? Bagaimana konsistensi tinja anak apakah lunak apakah air dan lendir? Apakah bayi suka menangis hebat dan gelisah?
deangmanter dapat bintik-bintik kemerahan? Apakah ada riwayat atopik keluarga? Apakah sebelumnya pasien mengalami batuk pilek? Apakah terakhir pemberian ASI, ibu sudah dalam keadaan tidak sehat?
sebelumnya?
diderita bayi?
Riwayat Kebiasaan:
Bagaimana kebersihan penggunaan alat-alat makan?
Riwayat Pengobatan
Apakah pasien sudah dibawa berobat sebelumnya?
Normal
Suhu
Nadi
37C
100x/ menit
(36,5- 37,2 C)
(80-160x/menit. Ratarata 120x/menit) ( 30-60x/menit)
Ubun ubun
Tanda Dehidrasi
Diagnosis kerja pada pasien ini: Lactose Intolerance. Adapun diagnosis banding pasien ini,
Intoleransi Protein Susu Sapi (Cows Milk
diberi susu dan 30 menit interval setelah diberi susu selama tiga jam. Kadar hidrogen kemudian diukur bila 10 lebih dari 20 kali lipat banyaknya normal maka dapat ditegakkan diagnosis defisiensi laktase.
Untuk sementara hentikan produk dairy milk Tetap melanjutkan ASI diselingi MPASI (makanan pengganti ASI) yang tidak mengandung / rendah laktosa Dilakukan rehidrasi dengan pemberian cairan intravena dengan larutan Darrow glukosa sebanyak:
Bayi disarankan untuk rawat inap untuk mengobservasi perkembangan kondisi fisiknya.
: 15 ml / kg BB : 60 ml /kg BB
Letak Etiologi
Manifestasi Klinik Umumnya digambarkan dengan adanya muntah Muntah, tiba-tiba menjerit, menangis tanpa adanya trauma yang dapat menerangkannya Dapat mengatakan sakit perut tetapi lokalisasi belum tepat Dapat menerangkan sifat dan lokalisasi sakit perut
3 bulan 2 tahun
2 tahun 5 tahun
> 5 tahun
Usus halus mempunyai panjang 5 m. Ciri khasnya terdapat plika sirkularis kerkringi, vili intestinalis, dan mikrovili. Plika sirkularis kerkringi merupakan lipatan mukosa (dengan inti submukosa) permanen.
Duodenum:
Tunika Mukosa
Tunika Submukosa
Tunika Muskularis Tunika Serosa
Kongenital (Primer) tidak ada perubahan histologi dari mukosa usus halus tapi kelainan terjadi dikarenakan tidak adanya enzim laktase di mukosa usus
Defisiensi laktase pasca enteritis (sekunder) gangguan morfologi usus hilangnya permukaan absorpsi usus dan perubahan fungsi pada kapasitas absorpsi sepanjang unit kripta vilus mengakibatkan pergantian epitel meningkat kompensasinya terjadi perbaruan epitel sel imatur menempati vilus apikal (laktase ada pada enterosit matur) FUNGSI ABSORPSI MENURUN
Gangguan osmotik
Makananan tidak dapat diserap
diare
Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus halus
Diare
Penyerapan berkurang
Diare