Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
b. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat. c. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas. d. Menghitung pengaruh masing masing operasi. Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan dengan tujuan dihasilkannya laporan eksternal dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu, akuntansi keuangan sektor publik pada dasarnya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan, sistem akuntansi, standar akuntansi keuangan sektor publik dan akuntansi biaya sektor publik.
memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajaran. 3. Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan,
regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya. 4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat mungkin menghindari terjadinya standar yang overload. Standar yang overload terjadi ketika: a. Standar terlalu banyak, b. Standar terlalu rumit, c. Tidak ada standar yang tegas sehingga sulit untuk membuat pilihan dalam penerapannya, d. Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum sehingga gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna. e. Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan antara: entitas publik dan non publik, laporan keuangan tahunan dan interim, organisasi besar dan kecil serta laporan keuangan auditan dan non auditan. f. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks dan kedua-duanya.
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Tujuannya untuk pengendalian anggaran, agar tidak over-commit the budget. Masalahnya, akun yang dicatat hanya didukung oleh order yang dikeluarkan, tak ada legal-liability untuk patuh pada order yang terjadi dan order tersebut dapat dengan mudah dibatalkan. Sehingga sulit untuk mengakui biaya untuk periode tertentu yang didasarkan pada order yang dikeluarkan c. Akuntansi Dana Masalah utama orang publik adalah pencarian sumber dan alokasi dana. Teori akuntansi dana dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tujuan organisasi bisnis. Dengan melihat beberapa kelemahan perusahaan pribadi dengan perusahaan badan, yaitu : 1. Perusahaan perorangan (milik pribadi) kurang menguntungkan daripada perusahaan milik publik/PT. 2. Adanya kesalahan dalam memahami makna entitas. d. Akuntansi Kas Penerapan akuntansi kas yaitu pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihannya, mencerminkan
pengeluaran yang aktual, riil dan obyektif. Namun GAAP tidak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja sesungguhnya. e. Akuntansi Akrual Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Akuntansi akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, akurat, komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik. Pengaplikasian akrual basis dalam akuntansi sektor publik adalah untuk menentukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan harga
pelayanan yang dibebankan kepada publik. Aplikasi akrual basis sektor swasta digunakan untuk proper matching cost againts revenue. Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor swasta lebih profit oriented, sedangkan sektor publik pada public service oriented. Teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually, artinya penggunaan satu teknik tidak berarti menolak penggunaan teknik lain. Single Entry dan Double Entry Single entry digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan kemudahan dan kepraktisan. Namun tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan
mencerminkan kinerja sesungguhnya. Tuntutan good governance (transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan organisasi sektor publik) menjadikan perubahan dari sistem single entry menjadi double entry sebagai solusi mendesak diterapkan. Aplikasi pencatatan transaksi dengan sistem double entry ditujukan untuk: 1. Menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable yang merupakan faktor utama menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. 2. Dapat dilakukan pengukuran kinerja secara lebih tepat.
Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan non-finansial. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.
4. Kelangsungan Organisasi (viability) Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang. 5. Hubungan Masyarakat (public relation) Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. 6. Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures) Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah : 1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah. 2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. 3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati dan ketentuan lain yang di syaratkan. 4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional. 5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk : a. Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan. b. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi.
c. Membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan lainnya. d. Membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja sedangkan Drebin et al. mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor pemerintahan saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen, ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya, investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu. Sementara itu, Hanley et al. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu: 1. Anggota terpilih (elected members) 2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak 3. Pelanggan atau klien 4. Karyawan/pegawai 5. Pelanggan dan pemasok 6. Pemerintah 7. Pesaing (competitors) 8. Regulator 9. Pemberi pinjaman (lenders) 10. Donor dan sponsor 11. Investor atau partner bisnis 12. Kelompok penekan lainnya Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997): 1. Masyarakat pengguna jasa publik 2. Masyarakat pembayar pajak 3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi 4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah 5. Badan-badan international, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dan sebagainya. 6. Investor asing dan Country Analyst 7. Generasi yang akan datang 8. Lembaga Negara
9. Partai Politik 10. Manajer Publik 11. Pegawai Pemerintah Serikat dagang sektor publik GASB (1999, p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi 3 kelompok besar yaitu: 1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab. 2. Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat. 3. Investor dan kreditor.
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah dan penyelewengan keuangan negara. 5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis. 6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
Kinerja diukur secara finansial dan non- Sebagian besar diukur secara finansial finansial Pertanggungjawaban kepada pemegang Pertanggungjawaban kepada parlemen dan saham dan kreditur masyarakat luas Berfokus pada organisasi secara keseluruhan Berfokus pada bagian organiasasi Tidak dapat melihat masa depan secara Melihat ke masa depan secara detail detail Aturan pelaporan departemen keuangan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh undang undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi. Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen Accrual Accounting PERSAMAAN Dokumen dokumen sumber Berperan sebagai hubungan masyarakat Laporan keuangan pemerintahan yang buruk dapat menimbulkan implikasi negatif, antara lain :
a. Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik. b. Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi yang berakibat meningkatnya risiko investasi. c. Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya. d. Kualitas keputusan menjadi buruk. e. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual. Pemberi informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan mempengaruhi kualitas keputusan baik bagi pemakai internal maupun pemakai eksternal.
REFERENSI