Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SOFTSKILL 3

Nama : Giantory Allan P NPM : 1A113159 Kelas : 4KA36

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Pertumbuhan Penduduk di Indonesia


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

1. Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk


Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk : 1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan. 2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana. 3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. 4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Universitas Gunadarma 2

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

2. Program Untuk Mengatasi Ledakan Pertambahan Penduduk


Akibat ledakan penduduk menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut. a. Jumlah penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. b. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan tingginya angka

pengangguran. c. Persebaran penduduk tidak merata. Penduduk Indonesia tahun 2004 sejumlah 206.246.595 jiwa, 64% di antaranya tinggal di Pulau Jawa. d. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi. e. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja. f. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk. Demikian pula permasalahan lingkungan hidup sangat luas, misalnya merosotnya kuantitas dan kualitas sumber alam, tercemarnya lingkungan fisik, dan timbulnya dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan sosial. Menurut Kuswanto dan Bintarto beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan akibat ledakan penduduk antara lain sebagai berikut. a. Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan kelahiran (dengan KB) untuk menekan jumlah penduduk. b. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang baik melalui sekolah, kursus-kursus, dan perkumpulan lainnya untuk menampung tenaga kerja.

Universitas Gunadarma

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

c. Meratakan persebaran penduduk dengan mengadakan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah. d. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan. e. Perluasan industrialisasi, baik ringan maupun berat. f. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan

permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya. g. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian agar produksi pangan dan produksi hasil pertanian lainnya meningkat. h. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.

3. Penyebaran Penduduk Yang Tidak Merata


Persebaran penduduk tidak merata. Penduduk Indonesia tahun 2004 sejumlah 206.246.595 jiwa, 64% di antaranya tinggal di Pulau Jawa.

Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Universitas Gunadarma 4

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

1. Macam-macam Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu : Migrasi Internasional Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi ini dapat dibedakan atas tiga macam yaitu: a. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. b. Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu negara tertentu untuk tujuan menetap. c. Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain. Migrasi Nasional atau Internal Migrasi Nasonal adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu: a. Urbanisasi adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami, perpindahan penduduk keperkotaan dan atau akibat dari perluasan daerah perkotaan, yaitu: ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, ingin mencari pengalaman di kota, ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya. b. Transmigrasi adalah adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali ( resettlement) dalam literatur. c. Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. d. Evakuasi adalah perpindahan dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman atau perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam.
Universitas Gunadarma 5

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

2. Faktor-faktor Penyebab Migrasi


Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi : Faktor daya tarik desa : Upah tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada desa. Lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada di desa. Banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain.

Faktor daya dorong desa : Sempitnya lahan pertanian di desa. Sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian. Rendahnya upah tenaga kerja di desa. Kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan. Adanya kegiatan pertanian di desa yang bersifat keinginan untuk musiman. Adanya penduduk

memperbaiki taraf hidup.

HAM
Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1 Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal, dalam
Universitas Gunadarma 6

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab, utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.

Contoh Pelanggaran HAM


Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain : 1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah kekayaan, atau perilakunya). 2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer, dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan). 3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain. 4. Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain. 5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari sekolah yang lain. Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain : 1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial). 2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila. 3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang ada. (berdasarkan kepintaran,

Universitas Gunadarma

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Kesimpulan : Setiap manusia memiliki hak-haknya yang sudah ditetapkan semenjak mereka lahir ke dunia ini dan setiap manusia memiliki hak yang sama dimata hukum. Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah maupun di masyarakat merupakan suatu pelanggaran-pelanggaran yang banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, namun layaknya manusia yang lainnya ingin merasakan hak-haknya di samakan dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat oleh karena itu kita sebagai sesorang yang mengerti masalah HAM ada baiknya memberitahu mereka dampak-dampak yang akan timbul dikemudian hari dan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan merupakan salah satu perbuatan yang melanggar HAM dan itu semua juga tercatat dalam Undang-undang yang menjadi pedoman penegakan hukum di negara kita.

Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai