Anda di halaman 1dari 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media 2.1.

1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (sadiman:2005:6). Gerlachdan Ely (Arsyad, 2002:3) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Media adalah alat, sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa Koran, majalah, TV, Radio, telepon, internet, dsb; yang terletak diantara dua pihak; perantara, penghubung (Suyoto,2006 : 373). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Briggs (1970) (Sadiman, 2007:6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Uraian diatas dapat kita simpulakan, bahwa media merupakan alat yang penting dalam upaya pencapaian komunikasi, sebagai perantara sampainya pesan kepada penerima dengan mudah dan tergambarkan makna pesan. 2.1.2 Peran Media dalam Komunikasi
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara

tertentu, ke penerima pesan. Didalam proses belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh guru atau dosen, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional.

Proses komunikasi, yakni dalam hal ini media merupakan satu dari empat komponen yang harus adadari komponen lainnya, yaitu : sumber informasi, informasi dan penerima informasi. Seandainya satu dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin terjadi. Interaksi dan saling ketergantungan keempat komponen tersebut adalah seperti gambar di bawah ini:

Sumber Informasi
Penerima Informasi

Penerima Informasi

Sumber Informasi

Gambar 2.1 Proses Komunikasi Gambar 2.1 menunjukkan bahwa konsep sumber atau penerima informasi adalah konsep relatif. Di saat tertentu, seseorang dapat berperan sebagai sumber informasi, namun pada saat lain (atau pada saat yang sama), bisa juga menjadi penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara dua arah atau timbal balik semacam ini. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan (association of education and communication technology) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

10

pesan atau informasi. Batasan yang sama diberikan Asosiasi Pendidikan Nasional (Nasional Education Association) yaitu segala sesuatu dapat digunakan untuk yang

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Arsyad, 2005:3). Menurut Sadiman (2007:17), Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersikap verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau bentuk lisan belaka). 2. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan daya indra, seperti misalnya: a) Objek yang terlalu besar dapat diganti dengan gambar,film, bingkai film atau model. b) Objek yang kecil dapat dibantu dengan proyrktor mikro,film bingkai, film atau gambar. c) Gerakan yang terlalu lambat tau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapswe atau high-speed photography. d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,diagram dan lain-lain

11

f) Konsep terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lainlain. 3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : a) Menimbulkan interaksi yang lebih langsung peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan. b) Memungkinkan peserta didikk belajar sendiri-sendiri menuntut kemampuan dan minat. c) Memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnaya. 4. Dengan sifat yang unik pada setiap peserta didik ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap peserta didik, maka guru banyak mengalami kesulitan bila semua itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dan peserta didik juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: a) Memberikan perangsang yang sama b) Mempersamakan pengalaman c) Menimbulkan persepsi yang sama

12

Dari uraian di atas, tampak bahwa media benar-benar diharapkan manfaatnya untuk menunjang proses belajar sehingga dapat memberikan motivasi, dan hasil belajar yang baik. 2.1.3 Fungsi dan Manfaat Media dalam Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. 3. Menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, dan 4. Membengkitkan motivasi pada subjek belajar. Beberapa manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar yang disimpulkan dari pendapat beberapa ahli, di antaranya

Kemp danRivai, dan Encyclopedia of Education Research yaitu : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu : a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat digantikan dengan gambar, foto, film, radio, atau model;

13

b) Objek atau benda yang yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh mata dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, gambar, foto, atau film; c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui foto, atau rekaman video; d) Objek atau proses yang rumit seperti gaya atau torsi dapat ditampilkan secara konkret melalui gambar,atau simulasi komputer; e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti film, atau simulasi komputer ; f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, atau simulasi komputer. 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya (Arsyad, 2005 : 26). Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985) Apri Nuryanto (hal. 3-4), yaitu : 1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

14

Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. 4. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi Sering kali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar.Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. 5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh. 6. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja

15

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa/ peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan guru. 7. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, dan hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa/ peserta didik terhadap ilmu pengetahuan dari proses pencarian ilmu 8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif Dengan media guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya. Menjadi catatan penting berkenaan dengan faktor-faktor pendukung proses belajar mengajar bagi guru khususnya jika semua informasi yang hendak di kemukakan kepada peserta didik memerlukan sebuah alat pentrasper untuk lebih mudah diterima oleh audiens atau peserta didik, disini peran guru ditentukan dalam memanfaatkan media dengan catatan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2.1.4 Jenis dan Karakteristik Media

Media pembelajaran dan penggunaannya dipadu dengan proses belajar mengajar dikelas. Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik

tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk

16

membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/penciuman. a. Jenis- jenis media pembelajaran Media pembelajaran merupakan kemampuan instruksional yang meliputi pesan, orang dan perantara. Perkembangan media pembelajarannya juga mengikuti perkembangaan teknologi. Empat kelompok media berdasarkan perkembangan teknologi tersebut adalah : (a) Media Cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi/pesan dalam bentuk salinan tercetak. Contoh : Buku, modul, koran, dan majalah. (b) Media Audio merupakan teknologi yang dikemas untuk menyampaikan materi/pesan yang penerapannya melalui pendengaran saja. Contoh : Radio, rekaman piringan, pita dan kaset. (c) Media Audio-Visual Teknologi audio-visual merupakan produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan dan pendengaran, serta tidak seluruhnya bergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol. Contohnya adalah Televisi. (d) Teknologi Berbasis Komputer Merupakan cara menghasilkan/menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber berbasis komputer. Dengan tersedianya program-

17

program contohnya program Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoint dan lain sebagainyayang di muat dalam Microshoft Office yang merupakan software dari media komputer tersebut.

2.1.5

Nilai Praktis Media Pembelajaran Sebagai komponen dari sistem instruksional, media mempunyai

nilai-nilai praktis berupa kemampuan yang dapat di jadikan sebagai pertimbangan dalam menjalankan tugas sebagai seorang pengajar baik guru atau dosen, nilai-nilai ini jelas yakni hal ini untuk: 1. Konkritisasi konsep yang abstrak (cara membuat video, menggambarkan sistem peredaran darah). 2. Membawa pesan dari objek yang berbahaya dan sukar, atau bahkan tak mungkin dibawa ke dalam lingkungan belajar (binatang buas, letusan gunung berapi). 3. Menampilkan objek yang terlalu besar (Bumi, Candi Borobudur, Monas). 4. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang (bakteri, struktur logam). 5. Mengamati gerakan yang terlalu cepat (kursor pada proses pembuatan grafis, penggunaan Mikrosoft di tingkat pemula, putaran roda, yang keduanya di-slow motion). 6. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan.

18

7.

Memungkinkan

pengamatan

dan

persepsi

yang seragam

bagi

pengalaman belajar siswa. 8. 9. Membangkitkan motivasi siswa Memberi kesan perhatian individual bagi anggota kelompok belajar

10. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. 2.2 LCD (Liquid Crystal Display) Proyektor 2.2.1 Alat Output Grafik Presentasi Agar peningkatan sebuah kerja dan evaluasi penurunan kualitas kerja khususnya para pebisnis kelas atas hingga pemula membutuhkan alat dalam rapat evaluasi di perusahaan mereka, sehingga perlu menampilkan grafik presentasi secara professional. LCD Panel dan LCD Projektor adalah merupakan alat output yang kini menjadi salah satu media yang di gunakan para pebisnis dan masyarakat umum khususnya dalam pendidikan untuk media penyampai pesan yang professional. LCD Panel ukurannya sebesar notebook PC yang digunakan dengan overhead proyektor.LCD panel di letakkan sejajar dengan Overhead proyektor seperti plastic transparan. Cahaya dari overhead melewati LCD panel dan bayangan di tampilkan pada layar. LCD Projector digunakan dengan lensa yang ada didalamnya dan sumber cahaya untuk

memproyeksikan bayangan ke layar (M. Suyanto, 2003:72)

19

Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan di sampaikan dapat diproyeksikan ke layar sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan, dan lain-lain akan menjadi lebih besar dan lebih jelas di lihat. 2.2.2 Pengertian LCD Proyektor Proyektor adalah perangkat yang digunakan untuk membuat proyeksi, proyektor sering dipakai didalam presentasi. Proyektor yang banyak digunakan sekarang ini adalah jenis LCD proyektor, LCD Proyektor dapat bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan untuk menghubungkan proyektor dengan komputer, yang kedua yaitu power supply, berupa adaptor yang digunakan untuk menyalakan proyektor. LCD Proyektor juga memiliki istilah-istilah teknis seperti: 1. ANSI Lumens 2. Resolutions 3. Digital Light Processing (DLP) 4. Liquid Crystal Display (LCD) 5. Liquid Crystal on Silicon (LCOS) 6. Aspect Ratio 7. Contrast Ratio 8. Lens shift 9. Keystone Hal senada di kemukakan oleh HR Widada (2010:152). LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu, sering digunakan untuk media

20

presentasi atau pembelajaran, yang mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Fungsi LCD Proyektor adalah menampilkan gambar pada

sebuahlayar. Bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD.Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel- panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di jatuh kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh.

Gambar 2.2. LCD Proyektor (Merk Canon) Merujuk dari pengertian diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa LCD Proyektor adalah alat yang memiliki fungsi untuk menampilkan gambar atau penampil monitor dari sebuah computer yang di hubungkan melalui kabel penghubung atau biasa disebut VGA, dari sini pula dapat di simpulkan bahwa LCD Proyektor merupakan bagian dari media yang saat ini banyak dipergunakan dalam mempermudah Presentasi sebuah materi dan sebagainya.

21

2.2.3 Kelengkapan PendukungLCD Proyektor Kelengkapan peralatan LCD terdiri dari:


1. Proyektor, yaitu perangkat utama memperbesar tampilan gambar di layar.

Gambar 2.3. Proyektor saat On (hidup)


2. Remote Control, yaitu perangkat untuk mengendalikan kerja proyektor

Gambar 2.4. Remote Control LCD 3. Kabel Data, yaitu penghubung antara komputer (VGA Card) dengan LCD Proyektor.

Gambar 2.5. Kabel data (VGA card)

22

4. Kabel Power, yaitu penghubung tegangan listrik PLN dengan LCD Proyektor.

Gambar 2.6. Kabel power (Lcd Proyektor ke Listrik)

5. Layar Display, yaitu perangkat yang digunakan untuk menangkap gambar dari LCD Proyektor. HR Widada (2010:154)

Gambar 2.7. Layar Display

2.3

Proses Belajar Mengajar Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda bila ditinjau dari yang melakukannya, sebab proses belajar dilakukan oleh peserta didik/mahasiswa sedangkanmengajar dilakukan oleh guru/dosen. Kalau sudah terjadi suatu proses/saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengja atau tidak sengaja, masing-masing pihak berada dalam suasana belajar (Sardiman, 2010:19)

23

Secara keseluruhan belajar dan mengajar adalah proses untuk perubahan, dan peningkatan profesionalisme bagi pengajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Seseorang dikatakan sudah belajar apabila dalam dirinya sudah tercermin tingkah laku yang lebih baik dibanding sebelum dia belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009:37) bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa dalam belajar diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik/mahasiswa untuk

menguasai konsep materi yang diajarkan dan memiliki keterampilan dalam bidang studi yang dipelajari, sedang pengajar memberikan ilmu dan pengatahuaanya kepada peserta didiknya. 2.3.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengeahuan, keterampilan ataupun sikap (Arikunto, 1993:19). Menurut Syah (2006:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan yang telah

24

ditetapkan bergantung bagaimana cara dan proses belajar peserta didiknya, baik ketika berada di sekolah maupun tatkala berada dirumah. Oleh karena itu, pemahaman dalam proses belajar sangatlah diperlukan karena apabila terjadi kekeliruan dan ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar akan mengakibatkan ketidak optimalan hasil dari proses belajar tersebut. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah proses dimana seseorang mentransferkan berbagai bentuk informasi yang terdapat dalam buku kedalam memori atau ingatan mereka. Padahal makna belajar tidak hanya fokus pada hal tersebut. Dari definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang fundamental dalam diri manusia dan pada setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan yang diperoleh melalui proses adaptasi prilaku dan tingkah laku individu yang berlangsung secara progresif yang diperolehnya melalui lingkungan sekitar, sehingga peserta didik dapat mengambil setiap makna dan pemahamannya dari setiap kegiatan yang dia amati maupun yang ia lakukan. 2.4 Hasil Belajar 2.5.1 Faktor Penentu Hasil Belajar Hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat bekerjanya unsur-unsur yang ada (Arikunto, 2010: 5), unsur-unsur yang berfungsi sebagai faktor penentu dalam kegiatan sekolah yakni meliputi

25

peserta didik sendiri, guru dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang dan, sistem administrasi. Pada pengembangannya tentu semua faktor-faktor yang di sebutkan diatas dalam pelaksanaan, dan pengembangannya memerlukan tindakan yang berkala karena dalam setiap proses pengembangan tidak lepas pula dari faktor-faktor pendukung, baik Individu peserta didik, Guru, dinas terkait, dana dan lain sebagainya, sehingga dalam memperbaiki kekurangankerungan yang muncul dalam dunia pendidikan atau sekolah khususnya dalam proses belajar-menagajar dalam hal ini sarana dan prasana di dalam ruang kelas, perlu bertahap.

2.4.3 Pengertian Hasil Bejar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008: 2). Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3). Ditegaskan pula bahwa Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan akhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3). Sedangkan hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh

26

peserta didik dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai peserta didik menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1.

Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

2.

Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3.

Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.

4.

Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

5.

Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

27

Apa yang di jelaskan di atas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kesadaran diri peserta didik terhadap proses dan penguasaan pelajaran yang membawa kepada perubahan dan kesadaran diri untuk memahami dan menguasai dengan tidak merasa kecewa atas kekurangan/ ketidak pahaman di karenakan kesadaran penuh dan keseriusan dalam belajar sehingga bertambah pemahaman terhadap proses belajar yang bermakna bukan sekedar mendapat nilai/hasil belajar yang baik namun tanpa memahami makna dari sebuah belajar.

2.5

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2.5.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan yang satu ke lainnya. a. Teknologi informasi Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hard ware, softwere, userware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirim, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan meggunakan data secara bermakna. Bambang Warsita, (2008:135) menurut pendapat ada yang mengatakan: Informasi adalah suatu berita atau pengumuman yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang dapat disebarkan atau diberitahukan ke orang lain, dengan tujuan untuk memberikan suatu

28

berita atau pengumuman menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain baik individu maupun kelompok (Kurniawan 2010:5) b. Teknologi Komunikasi Kata teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti sebagai seni (art) atau keterampilan (skill). Bambang Warsita, (2008:110) Komunikasi

merupkan sesuatu proses yang dilakukan orang untuk menyampaikan informasi atau gagasan dengan tujuan untuk mengubah atau membentuk perilaku seseorang, yang semula tidak mengetahui menjadi mengetahui. (Kurniawan, 2010:5). Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer datadari perangkat yang satu ke lainnya Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
2.5.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)dalam Dunia Pendidikan

29

Pendidikan adalah lembaga yangmengembangkan segenap potensi peserta didik sebagai sumber daya manusia sehingga ia dapat di dayagunakan sebagai modal pembangunan dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat menghadapi masalah yang terjadi. Mata pelajaran TIK perlu diperkenalkan, dipraktekan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan

kemampuan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. Dengan demikian pendidikan perlu disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan kehidupan, untuk itu maka pada pelajaran TIK ada beberapa hal yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh siswa diantaranya: 1. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai hak atas kekayaan Intelektual. 2. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengola angka, pembuatan grafis dan pembuat presentasi dengan vareasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi. 3. Memahami prinsip dasar Internet atau intranet dan menggunakanya untukmemperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi. Menurut Ariani (2010:171) teknologi informasi dan komunikasi atau TIK adalah sekumpulan perangkat dan sumber daya teknologi yang

30

digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan, penyebaran, penyimpanan da penglolaan informasi


2.5.3 Tujuan TIK Bagi Peserta Didik

Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi. 2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi

Informasi dan komunikasi. 3. Mengembangkan sikap kritis, apresiatif dan mandiri dalam

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 4. Menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi dan komunikasi.

2.6

Pengertian Korelasi Korelasi dalam kamus edisi terbaru Kamus Lengkap Bahasa Indonesia diartikan hubungan timbal balik atau sebab akibat (Suyoto, 2006 : 311) sadangkan hubungan sebab akibat diartikan pula yaitu Hubungan Kausal (Suyoto, 2006 : 214) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sukardi, 2011:166). Uraiaan diatas memiliki maksud dan makna khusus yakni mencari informasi ada atau tidaknya hubungan yang muncul dari dua variable atau lebih, baik hasil itu negative, atau fositif, tinggi atau rendah.

31

12

Anda mungkin juga menyukai