Manusia dalam hidupnya senantiasa berinteraksi dengan lingkungan di mana manusia itu berada. Lingkungan hidup mencakup keadaan alam yang luas. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makhlukmakhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, dan pengurai. Kehidupan manusia sangat tergantung pada keadaan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lingkungan fisik yang ada disekitarnya. Lingkungan dapat mengalami suatu perubahan dalam proses interaksi dengan hidup manusia. Perubahan lingkungan banyak terjadi di daerah kota bila dibandingkan dengan daerah pelosok (pedesaan) dimana penduduknya lebih sedikit dan terkesan primitif. Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena berkurangnya fungsi dari sebagian komponen lingkungan. Dengan campur tangan manusia dan faktor alami yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, tetapi manusia yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi, memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang, maka manusia dimampukan untuk dapat menghadapi serta mengatasinya. Perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik secara positif ataupun negatif. Perubahan lingkungan berdampak positif berarti baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia maupun lingkungan tersebut, serta berdampak negatif berarti tidak baik dan tidak menguntungkan karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya maupun merugikan manusia. Contoh dampak perubahan lingkungan yang positif: penebangan pohon untuk dimanfaatkan kayunya dengan menanam kembali pohon untuk mengganti yang telah ditebang; penerapan panca usaha tani untuk meningkatkan produktivitas; serta penanaman kembali pohon karena kebakaran untuk daerah resapan air dan mencegah erosi. Contoh dampak negatif perubahan lingkungan: lahan menjadi gersang dan gundul karena bencana gunung meletus atau penebangan hutan secara liar; terjadinya erosi karena penggundulan hutan; terjadi banjir di daerah pemukiman karena tidak ada saluran air dan daerah resapan air yang dipengaruhi oleh pembangunan gedung baik perumahan, kantor, dan toko; berkurangnya ekosistem yang hidup di air karena terjadi pencemaran di air; serta penggunaan pupuk buatan dan pestisida secara terus-menerus yang mengakibatkan pencemaran dan lama-kelamaan dapat mengurangi kesuburan tanah.
Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup. Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dpaat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.
pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak ...
sembahyang dulu,dengan tujuan untuk menghormati laut sebagai sumber penghidupannya. Bahkan sakinghormatnya pada laut hingga sampah yang kecilpun seperti puntung rokok engganmereka buang ke laut. Ketika habis merokok, mereka padamkan kemudian menyimpanpuntungnya untuk dibuang ditempat semestinya. Jangan contoh merokoknya tapicontohlah rasa penghormatannya pada laut dengan tidak membuang sampahsembarangan. Seperti yang terlihat pada gambar1 dalam mempersiapkan perubahan sikap masyarakat terhadap lingkungan kita harusmemperhatikan hal diatas. Penilaian peran serta diartikan sebagai penilaian akan kebiasaan dan budaya yang potensial untuk dikembangkan ataudiangkat sebagai pendukung program. Misalnya gotong royong yang terdapat dimasyarakat pedesaan dapat mendukung program yang akan dilaksanakan. Keberadaan Komando teritorial seperti babinsa dan koramil dapat membantu menyukseskan programpemerintah dalam artian yang baik. Peran serta mereka sangat penting mengingat mereka adalah pengayom masyarakat yang telah dapat berbaur lebih dulu dibanding kita. Teknologi yang diterima diartikansebagai teknologi yang dapat diterima oleh masyarakat baik itu dalam segibiaya, teknis, penggunaan dan pemeliharaan. Para ahli yang tidak berpikirsistemik biasanya hanya mementingkan dari segi teknis tanpa memperhitungkan halyang lainnya, dan akhirnya teknologi tersebut rusak akibat salah penggunaan, tidakterpelihara atau bahkan enggan digunakan oleh masyarakat. Contohnya dalam pengadaan wc umum, didaerah yang memiliki kebiasaan buang air besar dikebun (anggap saja disebut Dolbon) sistem pengolahan seperti apa yang dapat diterapkan, kita mungkin akan langsungmenentukan, digunakan sistem riol, pengolahan, air olahan yang jernih dibuangke sungai. Dari segi teknis mungkin sangat baik, tapi apa dapat diterima olehmasyarakat pengguna, belum tentu. Dalam kebiasaan Dolbon ini ternyata adaprinsip ; apa yang dibuang oleh manusia masih dapat bermanfaat, masyarakattidak terganggu oleh kebiasaan ini karena alam masih mampu mengatasinya, masihada mekanisme self purification olehalam. Komunikasi dengan masyarakat jangan sampai terlewat. Apapun yang akan diterapkan sebaiknya dikomunikasikan,sehingga dapat diketahui apa keinginan mereka dan mereka dapat menerima apayang mereka inginkan. Adapun dalam penyampaian sesuaikan dengan kemampuanmereka menangkap pesan, tidak perlu seperti memberi kuliah kepada mahasiswaatau menggurui seperti pada anak sekolah, yang penting apa yang disampaikanoleh instruktur dan diutarakan oleh peserta dapat dimengerti oleh masingmasingbelah pihak. Selanjutnya beralih ke strategi pelaksanaan. Dalam masyarakat kita harus mengetahui perbedaan struktur sosial ekonomi dan budayayang ada didalamnya. Pengambilan keputusandalam masyarakat ditentukan oleh siapa, apakah oleh konsensus atau oleh pemukaadat yang suaranya mewakili masyarakat. Jangan sampai kita terkecoh dengankomitmen diantara mereka, ternyata pengambil keputusan tidak mewakili seluruhmasyarakat hanya golongannya saja, hal ini akan menimbulkan konflik. Cara yangpraktis dalam mengetahui siapa pengambil keputusan sebenarnya adalah dengannarasumber yang dapat diajak bicara tentang masyarakat atau wilayah tersebutseperti : guru sd, pemuka agama, bidan yang kira-kira memiliki keinginan untukmaju tidak ABS (asal bapa senang).
Komposisi penduduk tentu sangat beragam mulai dari yang trampil, tidak terampil dan tertarik. Menarik bila kitamendapati masyarakat yang terampil dan dia tertarik untuk ikut program akantetapi akan menjadi kendala bila trampil dan tidak tertarik, biasanya akanmenjadi penghalang dalam kemajuan karena hanya mengkritik saja tanpa memberikasolusi. Orang yang terampil dapat digunakan untuk mendukung program, contohnya dalampengadaan air bersih, seperti tukang bangunan dan montir dapat menjadi perintisdan membangun program yang akan dikembangkan. Hal ini berhubungan dengan penggunaan peran serta yang telahdisebutkan diawal, yaitu melibatkan sesuai teknik khusus yang dimiliki. Pendekatanke pada masyarakat dapat melalui pendekatan sosiologisterkait, seperti agama dan budaya. Studimasyarakat dapat dilakukan untuk mengetahui standar kesehatan masyarakat,tingkat kesadaran akan water bornedisease, pola kepemimpinan yang berdasar konsensus / pemuka, bahan bangunan,tenaga yang tersedia, kemampuan membayar. Contohlah pengadaan fasilitas MCK di pedesaanAsmat. Perlu digambarkan bahwa mereka buang air tidak di lingkungan rumahnyatetapi di perjalanan antara rumah ke tempat pengambilan sagu. Dan ada isu yangcukup penting bahwa buangannya itu tidak boleh tercium karena dapat menyebabkanpeperangan. Selain itu pengadaan bahan bangunan sulit dilakukan, batu pun dapatmenjadi maskawin karena sangat jarang sekali ada batu disana. Disinilah tantangannyabagaimana memindahkan MCK ke lingkungan rumahnya tanpa menimbulkan bau, bahanapa yang digunakan untuk mengganti bahan bangunan seperti pvc, lem, semen, batudan pasir. Mereka menggantinya dengan bahan-bahan lokal seperti kayu, getah,pasak. Adapun untuk rancangan WC harus disesuaikan dengan kondisi merekamengingat isu yang sangat sensitif.