Definisi
Berasal dari kata Auto diri sendiri Autisme seseorang hidup dengan dunianya sendiri tidak peduli terhadap lingkungannya Nama lain : - gangguan autistik - autisme infantik
Faktor Pencetus
Prenatal
Perinatal
Postnatal
Faktor Psikodinamik dan Keluarga Faktor neurologik dan Biologik Faktor Genetik Faktor Imunologi Faktor Perinatal Faktor Neuroanatomik
Anak terlalu tenang/baik. Irritable Banyak menangis terutama malam Susah ditenangkan. Jarang mengoceh. Jarang menunjukkan senyuman social. Jarang menunjukkan kontak mata. Perkembangan gerakan kasar tampak normal.
Usia 6 bulan-2 Tahun 1. Tidak mau dipeluk atau menjadi tegang bila diangkat. 2. Cuek menghadapai ke dua orang tuanya. 3. Tidak mau mengikuti permainan sederhana seperti ciluk ba, bye bye 4. Tidak berupaya menggunakan kata-kata. 5. Seperti tidak tertarik pada boneka atau binatang mainan untuk bayi. 6. Bisa sandat tertarik pada kedua tangannya sendiri. 7. Mungkin menolak makanan keras atau tidak mengunyah.
2 Tahun-3 Tahun
1. Tidak tertarik (terbatas) atau menunjukkan perhatian khusus. 2. Mengganggap orang lain sebagai alat atau benda. 3. Menunjukkan kontak mata yang terbatas. 4. Mungkin mencium atau menjilat benda-benda. 5. Menolak untuk dipeluk dan menjadi tegang atau sebaliknya tubuh menjadi lemas. 6. Relatif cuek menghadapi kedua orang tuanya.
3 Tahun- 5 Tahun
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bila anak akhirnya bicara, sering echolalia (mengulangngulang apa yang diucapkan orang lain segera atau setelah beberapa lama) Menunjukkan nada suara yang aneh (biasanya bernada tinggi dan monoton). Merasa sangat terganggu bila terjadi perubahan rutin pada kegiatan sehari-hari. Kontak mata masih sangat terbatas, walaupun bisa terjadi perbaikan. Tantrum dan emosi berkelanjutan tetapi bisa juga berangsur-angsur berkurang. Melukai diri sendiri. Merangsang diri sendiri.
Diagnosis
ICD-10 1993
DSM-IV 1994
Kemampuan dalam bahasa reseptif dan ekspresif dalam komunikasi sosial Perkembangan kelekatan sosial yang selektif atau interaksi sosial timbal balik Kemampuan menggunakan mainan sesuai fungsinya atau bermain pura-pura
1.
sedikitnya 2 gejala dari 1 dan satu gejala dari masingmasing 2 dan 3 A. Interaksi Sosial (minimal 2) :
1. Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju 2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya 3. Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat 4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah
B. Komunikasi Sosial (minimal 1): 1. Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal 2. Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris 3. Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip 4. Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi social
1. Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas dan fokusnya 2. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna 3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda
1.
2.
Ya
Tidak
Saat pemeriksaan apakah ada kontak mata dgn pemeriksa * Upayakan perhatian anak kemudian anda menunjuk pada benda menarik di kamar katakan (nama) coba lihat. Perhatikan perubahan muka anak. Apakah anak melihat kearah benda tadi. *1 Upayakan perhatian anak, kemudian berikan anak cangkir dan teko, kemudian katakan ayo minum teh atau tuang cangkir dengan the. Apakah anak pura pura mengambil teko dan menuangkannya ke cangkir. *2. Katakan pada anak mana lampu dan apakah anak menunjuk pada lampu. *3
Ya
Tidak
3.
Ya
Tidak
4.
Ya
Tidak
5.
Ya
Tidak
Apakah anak bisa menyusun menara dari balok-balok. kalau bisa berapa balok.
*2. Kalau bisa menimbulkan sikap berpura-pura, berika Ya pada pertanyaan ini.
*3. Ulangi dengan benda lain atau benda yang tak dapat diraih bila anak tidak mengerti pertanyaan. Berikan jawaban Ya bila anak melihat muka anda sebelum menunjuk.
seperti mobilmobilan, balok kayu, lebih dari sekedar gigit-gigit& banting-banting? Apakah dia sering memperlihatkan benda untuk diperlihatkan ke orang? Apakah dia bisa melihat anda ke mata lebih dari dua detik? Apakah dia terlalu sensitif terhadap kebisingan (menutup telinga)? Apakah dia bisa jalan?
ongkang"? Apakah dia tertarik bermain dengan anak lain? Apakah dia suka memanjat barang-barang, naik tangga dsb.? Apakah dia senang "ci-lu-ba" atau "delik-an"? Apakah dia pernah bermain pura-pura melakukan sesuatu misalnya bicaradi telpon, memeliharaanakdgn boneka, main dokter-dokteran?
Apakah dia bisa ikut melihat ke benda yang anda lihat? Apakah dia menggerakkan jari dengan cara yang tidak
biasa di dekat mukanya? Apakah dia mencoba menarik perhatian anda pada aktivitasnya? Pernahkan anda berpikir bahwa dia tuli? Apakah dia tampak memahami yang dikatakan orang? Apakah dia menunjukkan pandangan kosong atau mondar mandir tanpa tujuan? Apakah dia melihat ke wajah anda untuk mengetahui adanya reaksi saat menemui sesuatu yang aneh?
saat minta sesuatu? Apakah diamenunjuk untuk memerlihatkan perhatiannya pada sesuatu? Apakah dia memberi senyum balasan atas senyuman anda? Apakah dia bisa menirukan ekspresi wajah anda misalnya senyum ataumerengut? Apakah dia menjawab panggilan namanya? Apabila anda menunjuk ke suatu benda/mainan, apakah dia mengikuti dengan pandangannya?
Terapi perilaku dengan metode ABA (Applied Behavioral Analysis / metoda Lovaas).
Terapi dengan metode Floor Time dengan pendekatan interaktif antara anak dengan orangtua/keluarga.
diet Casein Free (CF), Glutten Free (GF), bila diperlukan juga Sugar Free (SF). Juga menghindari pengawet makanan, perasa buatan, MSG dan pewarna buatan.
kurikulum yg jelas. Hasilnya, belajar taat pada pesan, dinilai secara obyektif. Ketrampilan dilakukan 8 jam sehari, 5 6 hari seminggu, selama 2 tahun atau >. Lalu masuk play group kecil
Beratnya gejala
Tingginya intelegensi
Terimakasih