Anda di halaman 1dari 17

Kota: Tempat/ ruang tempat kegiatan berkota (urban)

18/09/2013

(sedikit mengulang minggu 2): Tempat/ ruang tempat kegiatan:


Tempat/ ruang tempat kegiatan: - m2 luas lantai per orang per kegiatan - m2 bangunan( total) = luas lantai fungsional (kegiatan) + luas lantai non-fungsional (parkir & ME) - Ha lahan Contoh tempat tinggal (rumah sehat): Dari volume bangunan per orang, luas lantai per orang, s/d luas kapling per unit rumah atau per KK.

Luas bangunan (m2)


luas bangunan total = luas lantai fungsional (kegiatan) + luas lantai non-fungsional (parkir & ME) luas maksimum bangunan total (di DKI)= luas tapak x KLB x 150% Luas lantai bangunan/ fungsional = luas tapak x KLB Luas lantai fungsional = luas lantai efektip (kegiatan) + luas lantai non-efektip lantai efektip = space untuk kegiatan lantai non-efektip = space untuk sirkulasi (lobby, koridor, tangga, lift) dan servis (wc, dll)

Standart okupansi spatial


Luas lantai bangunan yang dibutuhkan untuk sebuah kegiatan per orangnya. Standard ini ada yang minimum dan selalu berubah sesuai dengan kualitas dari kegiatan itu pada suatu tempat/ kota/ negara Antara lain untuk: -Tempat tinggal (m2/orang) -Tempat berkegiatan/ bekerja (m2/orang) -Tempat berbelanja (m2/orang) -Tempat2 untuk fasos dan fasum -Dll Standart okupasi spatial juga harus didukung oleh prasarana kota, baik alamiah (dari alam tanpa diolah, maupun yang hasil olahan misalnya air bersih dan air limbah): berapa banyak air yg dapat diambil dari tanah, berapa banyak limbah yg dapat diserap tanah, yg sudah harus diolah/ diproses, dll; maupun yang buatan: jalan, transportasi umum , dll

Tempat berkota dan kapling


kapling = tempat bangunan berdiri
Luas lantai tempat berkegiatan= standart spatial x jumlah orangnya = luas lantai bangunan Tapak/ lahan yang dibutuhkan untuk tempat bangunan berada = kavling Luas kavling = luas lantai dasar bangunan + halaman

Halaman dibutuhkan agar bangunan dapat berfungsi dan pemakainya sehat jasmani dan rohani (memasukkan cahaya, udara segar, jarak privasi, kebisingan, dll)

Wilayah kota
Wilayah/ kawasan/ area kota terdiri dari: - kapling2 - saluran2/ jalur2/ jaringan2 Kapling2 = kapling2 tempat berkota - Kapling2 private - publik (fasos & fasum) - bentang alam (hutan, danau, dll)
Saluran2/ jaringan2/ = tempat jalur / jaringan infrasruktur kota - alamiah (sungai, dll) - buatan (jalan, saluran utilitas/ infrastruktur kota, dll). Kadang2 saluran2 letaknya melintas pada, diatas dan dibawah kapling2.

Land use
Peta/ gambar yang menunjukkan pemanfaatan wilayah suatu tempat/ kota. Kota dibagi menjadi tempat2 berkota secara horizontal sesuai dengan fungsinya

Rumah sehat
(sumber Ciptakarya PU 1980)

Rasional: 1 orang = 15 m3 ruang, dengan ventilasi silang yang baik. 1 orang = 6 m2 (netto), dengan tinggi plafond 2,4 m. sirkulasi dan servis sebesar 50% dari lantai netto.

Luas lantai minimum 1 unit untuk 1 KK (4 orang): a. Untuk rumah biasa (landed house/ single family unit) 36 m2 per unit. KLB= 1; KDB= 60% Luas kavling minimum 60 m2. b. Untuk rumah susun/ apartemen (multi family unit) satu unit luasnya minimum 18 m2 (tipe studio).

Unit2 hunian
Single family unit: Satu kapling satu unit Luas unit minimum 36m2 Luas Kavling minimum 60 m2 Multi-family unit: Satu kapling banyak unit Luas unit minimum 18m2 Luas Kavlingnya per unitnya lebih kecil dari 60 m2

KEPADATAN PENDUDUK pada satu tempat


STASIUN BUNDARAN HI - Arahan: Padat
Luasan Hunian Hunian Apartemen Perkantoran Komersial Fasum 53,539.20 58,065.75 641,767.13

U1
Standar Okupansi 10 20 12 5 10 Total orang 5,353.92 2,903.29 53,480.59

Total Penghuni Total penghuni siang Total penghuni malam

61,737.80 57,609.20 8,257.21

1609 jiwa/ha tinggi


STASIUN LEBAK BULUS Arahan: Kurang Padat (LRK)
Luasan Hunian Hunian Apartemen Perkantoran Komersial Fasum 65,385.30 68,551.88 74,313.90 51,881.86 Total Penghuni Total penghuni siang Total penghuni malam

R
10 20 12 5 10 Total orang 6,539 3,428 6,193 5,188 21,347 16,364 9,966

Standar Okupansi

457 jiwa/ha menengah tinggi

Sarana dan prasarana kota


Sarana & prasarana kota mendukung agar kegiatan berkota dapat berlangsung dengan baik. Sarana dan prasarana kota adalah: - Fasilitas sosial & Fasilitas umum dan (Fasos Fasum) - Infrastruktur kota (jalan, saluran2 pembuangan, dll)

Standar fasilitas sosial dan fasilitas umum DKI Jakarta (masterplan Jakarta 2030)

Standart okupasi prasarana kota


Standart okupasi spatial juga harus didukung oleh prasarana kota, antara lain: Air bersih Pembuangan limbah (kering/ sampah dan basah/ dari wc , dll) Enersi dll

Daya dukung lahan dan pemanfaatannya


intro Pemanfaatan lahan untuk berkota dan keberlanjutannya (rincian/ detail diminggu berikutnya) - Tempa berkota dan prasyaratnya - Daya dukung tempat/ lahan - alamiah - buatan

berkaitan dng isu2 yg ada: kemacetan, polusi, penurunan tanah, intrusi air laut, dll Berkaitan dengan isu2 sosial: perilaku asosial, kejiwaan, kejahatan, dll

Latihan/ exercise
membuat land use untuk sebuah neighborhood/ district (hanya secara keruangan/ spatial), dibahas pada minggu berikutnya/ 03/10/12. Menghitung dan membuat land use untuk sebuah neighborhood/ district (pada minggu2 berikutnya setelah diberi pengetahaunnya)

Anda mungkin juga menyukai