Meliputi kegiatan perumusan/membuat standar, menerbitkan standar, penerapan, pengujian, inspeksi, audit dan sertifikasi. Tingkatan standar : 1. Internasional : ISO 2. Regional : Peraturan di Uni Eropa 3. Nasional : SNI, JIS, BS, DIN 4. Perusahaan : Konsultan PT. Indah Karya
SNI
SNI 19 9001 2001
PENDEKATAN PROSES
PROSES
ISO 9001:2000
1. RUANG LINGKUP 2. REFERENSI NORMATIF 3. ISTILAH DAN DEFINISI 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN
DEFINISI
IS0 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM). SMM adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Suatu sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/ atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.
ISO 9001:2000 telah diadopsi oleh lebih dari 150 negara didunia dan lebih dari 200.000 organisasi pemerintah dan swasta di dunia telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.
DIAGRAM ALIR PROSES PENERAPAN SMM ISO 1.PELATIHAN SMM ISO 9001:2000 2.PEMBUATAN DOKUMENTASI 3.PENERAPAN 4.AUDIT INTERNAL 5.APLIKASI KE LEMBAGA SERTIFIKASI 6.AUDIT EKSTERNAL 7.SERTIFIKASI (Pra-asesmen,asesmen)
1. Fokus Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan, mereka harus Memahami harapan dan kebutuhan pelanggan Merencanakan dan memenuhi kebutuhan dan mencoba untuk melebihi harapan kebutuhan saat sekarang dan yang akan datang
1. Fokus Pelanggan
Manfaat menerapkan Fokus Pelanggan : Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar Meningkatkan efektivitas Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pengulangan transaksi Butir 5.1 Komitmen Manajemen Butir 5.2 Fokus Pelanggan Butir 5.5.2 Wakil Manajemen Butir 5.6.2 Tinjauan Masukan
2. Kepemimpinan
Manajemen Puncak harus Menetapkan suatu kebijakan dan sasaran mutu untuk memberi arah dan maksud organisasi. Menciptakan suatu lingkungan di mana staf dapat dilibatkan dalam mencapai sasaran yang harus dikemudikan olehnya dan melibatkan setiap orang.
2. Kepemimpinan
Manfaat menerapkan Kepemimpinan: Seluruh anggota akan memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan organisasi Aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara Meminimumkan kesalahan komunikasi diantara tingkat-tingkat dalam organisasi
Butir 5 Tanggung jawab manajemen Butir 6 Pengelolaan Sumber Daya Butir 8.4 Perbaikan
3. Dukungan Karyawan
DUKUNGAN KARYAWAN ini dimulai dengan komunikasi dengan pelanggan dan mengirim informasi ini kepada semua orang yang terkait dengan memenuhi persyaratan pelanggan. Orang-orang pada semua tingkat perlu untuk dilibatkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapatnya terlibat penuh mereka mendapatkan kemampuannya untuk digunakan demi kepentingan organisasi, diri mereka, rekan sekerja dan pelanggan. Komunikasi antar pihak harus dituliskan dan proses produksi atau jasa harus diselenggarakan sesuai dengan instruksi tertulisnya.
3.Dukungan Karyawan
Manfaat penerapan Dukungan Karyawan : Karyawan dalam organisasi menjadi termotivasi, memberikan komitmen dan terlibat Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi Karyawan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka Karyawan menjadi giat berpartisipasi dalam perbaikan berkesinambungan
4. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan dicapai lebih secara efisien ketika aktivitas dan sumber daya yang terkait diatur sebagai sebuah proses. Proses Pendekatan harus dipusatkan pada pengendalian masukan ke dalam proses dan pencegahan ketidaksesuaian.
4.Pendekatan Proses
Manfaat penerapan Pendekatan Proses: Efektivitas penggunaan sumber-sumber daya Waktu siklus produksi lebih pendek Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan Kesempatan perbaikan menjadi prioritas dan terfokus
Pendekatan Proses
Pasal-pasal terkait dalam standar ISO 9001 untuk persyaratan umum yang menuntut identifikasi , urutan dan interaksi memproses untuk diidentifikasi, persyaratan dokumentasi, wakil manajemen, desain, perencanaan untuk perwujudan produk, pengesahan proses dan monitoring dan mengukur proses
5. Sistem pendekatan terhadap manajemen Pemasok produk atau jasa harus merencanakan bagaimana mereka akan memenuhi persyaratan pelanggan. Rencana harus meliputi semua aktivitas berkenaan dengan mutu dari hubungan awal pelanggan untuk penyerahan dan monitoring kepuasan pelanggan. Mengidentifikasi, pemahaman dan mengelola proses saling berhubungan ini, sebagai sebuah sistem, berperan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Pengendalian atas mata rantai dan interface proses yang terlibat adalah penting untuk manajemen yang baik.
.
6. Perbaikan berkesinambungan
Ini harus diarahkan pada semua orang sebagaimana tak seorangpun dan sistem yang sempurna. Kita harus belajar dari kesalahan dan permasalahan dan secara terus menerus meningkatkan sistem kita. Kita harus mengadopsi ukuran pencegahan seperti pelatihan dan audit ke preempt masalah. Peningkatan yang berkesinambungan keseluruhan kinerja perusahaan harus jadi sasaran permanent. Pasal-pasal terkait dalam standar ISO 9001:2000 adalah pasal 4.1 persyaratan umum, persyaratan dokumentasi, komitmen manajemen, kebijakan mutu, sasaran hasil mutu, wakil manajemen, pengawasan intern, analisa data, tindakan pencegahan dan mengoreksi dan improvement.
6.Perbaikan berkesinambungan
Manfaat penerapan : Meningkatkan keunggulan kinerja melalui perbaikan kemampuan organisasi Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas perbaikan pada semua tingkat terhadap tujuan strategik organisasi Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap kesempatan yang ada 4.1; 5.1; 5.3; 5.5.3; 5.6; 6.1;8.1;8.4
6.Perbaikan berkesinambungan
Pasal-pasal ISO 9001 yang menyertai adalah, sasaran mutu, system manajemen mutu, perencanaan, wakil manajemen mutu, komunikasi internal, tinjauan manajemen, pengendalian alat pengukur dan monitoring kepuasan pelanggan, audit internal dan peningkatan berkesinambungan
Pelanggan dan Pemasok adalah tergantung pada hubungan satu sama lain yang saling menguntungkan akan menghasilkan keuntungan pada semua pihak, seperti peningkatan mutu. Hubungan ini mulai dengan komunikasi yang jelas dan dibangun pada konsistensi tujuan dan kepercayaan.
Pelanggan
Pelanggan
Kepuasan
Persyaratan
Masukan
Realisasi Produk
Keluaran Produk
4.
4.1. Persyaratan Umum 4.2. Persyaratan Dokumentasi 4.2.1. Umum 4.2.2. Manual Mutu 4.2.3. Pengendalaian Dokumen (6 prosedur terdokumentasi) 4.2.4. Pengendalian Rekaman (minimal 21 rekaman)
Hirarki dokumen
Manual mutu Prosedure Instruksi Catatan
PROSEDUR YANG DISYARATKAN (TERDOKUMENTASI) Pengendalian dokumen (4.2.3) Pengendalian rekaman (4.2.4) Audit Internal (8.2.2) Pengendalian Produk Tidak Sesuai (8.3) Tindakan koreksi (8.5.2) Tindakan Pencegahan (8.5.3)
REKAMAN (lanjutan)
Bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan(7.1) Hasil-hasil dari peninjauan-ulang persyaratanpersyaratan yang terkait dengan produk dan tindak lanjut tindakan-tindakan dari hasil peninjauan ulang itu (7.2.2)
REKAMAN (lanjutan)
Hasil-hasil dari masukan desain dan pengembangan yang terkait dengan persyaratan produk(7.3.2) Hasil-hasil peninjauan ulang desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.4) Hasil-hasil verifikasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.5)
REKAMAN (lanjutan)
Hasil-hasil validasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.6) Hasil-hasil peninjauan ulang perubahan desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.7) Hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindaklanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi (7.4.1)
REKAMAN (lanjutan)
Apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan bahwa validasi dari proses yang menghasilkan keluaran tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran berurutan (7.5.2) Identifikasi unik dari produk, apabila kemampuan telusur produk itu diperlukan (7.5.3)
REKAMAN (lanjutan)
Barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak, atau lainnya yang ditemukan menjadi tidak sesuai untuk penggunaan (7.5.4) Kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran apabila tidak ada standar pengukuran nasional atau internasional (7.6)
REKAMAN (lanjutan)
Validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu apabila peralatan pengukuran yang ditemukan tidak sesuai dengan persyaratan (7.6) Hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan pengukuran (7.6) Hasil-hasil audit internal beserta tindak-lanjut yang dilakukan berdasarkan hasil audit internal itu (8.2.2) Pernyataan dari orang yang berwenang mengeluarkan atau meluluskan produk (8.2.4)
REKAMAN (lanjutan)
Keadaan dari ketidaksesuaian produk beserta tindakan-tindakan yang diambil, termasuk konsensi atau kelonggaran yang diperoleh (8.3) Hasil-hasil dari tindakan koreksi (8.5.2) Hasil-hasil dari tindakan pencegahan (8.5.3)
7. REALISASI PRODUK
7.1. PERENCANAAN REALISASI PRODUK 7.2. PROSES BERKAITAN PELANGGAN 7.3. DESAIN DAN PENGEMBANGAN 7.4. PENGADAAN 7.5. PRODUKSI DAN PENYEDIAAN JASA 7.6 PENGENDALIAN SARANA PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
SEKIAN