Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Sehingga sekarang ilmu komunikasi berkembang pesat. Salah satu kajian ilmu komunikasi ialah komunikasi kesehatan yang merupakan hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia masa lalu dan masa sekarang dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut atau partisipasi profesional dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melaui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan timbal balik melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik. Kenyataaanya memang komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan kita, tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-harinya selalu berhubungan dengan orang lain. Entah itu pasien, sesama teman, dengan atasan, dokter dan sebagainya. Maka komunikasi sangatlah penting sebagai sarana yang sangat efektif dalam memudahkan perawat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik. Selain berkomunikasi dengan pasien, perawat juga berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lainnya.Sebagaimana kita ketahui tidak jarang pasien selalu menuntut pelayanan perawatan yang paripurna. Sakit yang diderita bukan hanya sakit secara fisik saja, namun psiko jiwanya! juga terutama mengalami gangguan emosi. "enyebabnya bisa dikarenakan oleh proses adaptasi dengan lingkungannya seharihari. Misalnya saja lingkungan di rumah sakit yang sebagian besar serba putih dan berbeda dengan rumah pasien yang bisa beraneka warna. Keadaan demikian menyebabkan pasien yang baru masuk terasa asing dan cenderung gelisah atau takut. #idak jarang pasien membuat ulah yang bermacam-macam, dengan maksud mencari perhatian orang disekitarnya. $entuk dari kompensasi ini bisa berupa teriak-teriak, gelisah, mau lari, menjatuhkan barang atau alat-alat disekitarnya. Disinilah peranan komunikasi mempunyai andil yang sangat besar, dengan menunjukkan perhatian yang sepenuhnya, sikap ramah bertutur kata yang lembut.Ketika pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri pun, perawat tetap melakukan komunikasi dengan pasien. "asien pada demensia lansia sedikit susah untuk mengatur sehari-harinya di karenakan seorang lansia yaitu lupa dalam kegiatannya.dan dia juga berbeda pendapat. %adi perawat harus sabar menghadapinya.
&

1.2 Perumusan Masalah $erdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ' ( $agaimana Komunikasi antara perawat dengan pasien demensia lanjut usia (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA "eranan komunikasi bagi perawat sangat besar sekali untuk lebih mengembangkan kepribadian serta untuk kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari. Menurut Kariyoso *da + empat! keharusan bagi perawat dalam serangkaian komunikasi dengan pasien maupun dalam penyuluhan kesehatan di masyarakat. Empat keharusan tersebut yakni' &. "engetahuan ). Ketulusan ,. Semangat +. "raktek Pengetahuan Mengetahui pokok permasalahan yang akan dibicarakan dan disampaikan dalam penyuluhan. Dalam usaha berkomunikasi dengan baik, seorang perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup sehingga memudahkan dalam melaksanakan tugasnya setiap hari. Meskipun pasien tidak mengetahui dengan baik tentang rencana asuhan keperawatan nursing care plan!, namun bilaperawat mendiskusikannya dan mengajak kerjasama dengan pasien tentang tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses perawatan akhirnya pasien akan menaruh kepercayaan kepada perawatan yang bersangkutan karena telah meminta pendapatnya. Kemudahan dalam melaksanakan tugas, sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang dimiliki perawat itu sendiri. Seorang perawat bukan sekedar menghafal nama pasien, alamat, diet dan lain-lain akan tetapi dari cara berkomunikasi turut besar pula andilnya. $egitu juga bila dalam memberikan

penyuluhan kesehatan dimasayarakat, pertanyaan-pertanyaan dari warga masyarakat akan dapat dijawab dengan jelas serta memberikan tindak lanjut, daripada menganggap tugas penyuluhan kesehatan sekedar menjalankan tugas saja oleh karena kemampuan yang terbatas. #epatnya perawat yang memiliki pengetahuan yang luas akan lebih mudah berkomunikasi daripada wawasan pengetahuannya terbatas. Ketulusan Sekedar mengenal pasien dan kebutuhannya saja tidaklah cukup, tapi kepercayaan yang sepenuh hati tulus! tidak bisa diabaikan begitu saja. "enampilan seorang perawat yang tulus tercermin dari sikapnya yang sederhana, mau mendengarkan keluhan-keluhan pasien tanpa bermaksud untuk melecehkannya atau mencemoohnya. Dalam melaksanakan tugas setiap harinya seorang perawat sering berhadapan denagn pasien yang memiliki bermacam-macam sifat dan tabiat. -amun dengan sikapnya yang tulus seorang perawat dapat membantu meringankan beban pasien tanpa membedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lainnya Meskipun gaji "erawat bukanlah gaji yang tinggi, namun seorang perawat memperoleh kepuasan batin apabila mampu membantu pasien dalam mengatasi penyakitnya, lebih-lebih bila nasihat dan saran-sarannya diterima dengan baik oleh pasien. .alaupun kehadirannya ada yang memuji tapi tidak sedikit pula yang merasa tidak puas terhadap asuhan perawatan yang telah diberikan, sehingga muncul istilah suster judes. (sering di bilang suster judes oleh pasien di sini mungkin karena cerewet selalu mengingatkan pasien kalau mereka tidak mau minum obat
+

atau melanggar larangan yang sudah di jelaskan oleh dokter, tapi lama kelamaan kalau kitanya sabar , pasien juga akan mengeri sendir/ ungkap suster (0/ yang bekerja di salah satu 1umah Sakit Swasta terkenal di $andung. #api satu hal yang perlu kita garis bawahi, perawat tetaplah perawat, sosok manusia yang bisa khilaf. Sedangkan yang membedakannya karena keahlian dan ketulusannya dalam mebantu pasien dalam mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan penyakitnya. Semangat Dalam berkomunikasi dengan pasien, selain pengetahuan dan ketulusan seorang perawat haruslah bersemangat. Semangat hidup yang tinggi dapat mempengaruhi semangat pasien. *kan halnya penyakit yang diderita oleh pasien lebih cepat sembuh bila nasihat dan saran-saran serta anjuran dokter ditaati sepenuhnya oleh pasien. Misalnya tentang diet dan istirahat yang cukup, kemudian bisa pula melatih bagian tubuh pasien yang kurang berfungsi mobilisasi! dengan kursi roda, kruk dan sebagainya sesuai instruksi unit rehabilitasi. Dengan semangat yang terus dipompakan oleh perawat keyakinan pasien untuk sembuh lebih besar lagi. Selain itu sebagai penyebab ketidakmampuan pasien untuk bekerjasama karena perasaannya terkekang dan sulit dikeluarkan, keadaan ini dapat disebabkan kurangnya perhatian perawat sehingga pasien merasa dikucilkan. Menghadapi situasi yang demikian, seorang perawat dengan naluri keibuan haruslah bijaksana terutama dalam mengubah kekangan perasaan pasien dengan memberikan dorongan. %adi, selain perawat harus bersemangat dalam bekerja juga memberikan semangat kepada pasien.
2

Praktek 3ntuk dapat berbicara yang baik atau komunikatif tidaklah cukup sekedar teori saja, namun lebih ditekankan pada praktis terapan atau praktek. "ribadi yang tampil utuh sebagai seorang perawat bukanlah suatu hal yang mudah. 4ingkungan menuntut untuk mampu melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya, sementara kepribadian perawat juga mendapat porsi yang sama. 3ntuk itu agar lebih luwes namun sigap serta tidak kaku dalam berbicara maka latihan intensif salah satu jalan keluarnya. Dan kemmpuan dalam rangka praktek berbicara setiap harinya harus lebih ditingkatkan hingga mencapai kondisi yang diinginkan oleh pesawat itu sendiri. 4atihan ini bisa berupa menyebutkan konsonan huruf hidup *, 5, 3, E, 6 tiap sehabis bangun tidur. $isa juga dengan menghitung dari & sampai &77 dan kebalikannya dari seratus mundur hingga mencapai angka satu. Dengan latihan praktek demikian ditambah lagi praktek berbicara di depan umum akan menghilangkan rasa cemas hingga tidak kaku dan berani tampil. "ada akhirnya bila empat keharusan tersebut dijalankan, niscaya tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi bagi perawat baik di rumah sakit maupun di puskesmas khususnya pada saat penyuluhan kesehatan.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Demensia Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (nondisruptive) (Volicer, ., !urley, ".#., $ahoney, %. &''(). )rayson (*++,) menyebutkan bah-a demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara abnormal.!anya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang dari berbagai latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. .alaupun tidak terdapat sebarang ra-atan untuk demensia, namun ra-atan untuk menangani gejala-gejala boleh diperolehi. Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau /at-/at racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.0etapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 1+tahun. 2amun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. 3ejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi. upa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari
9

demensia maupun penyakit "l/heimer stadium a-al. Demensia merupakan penurunan kemampuan mental yang lebih serius, yang makin lama makin parah. Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil4 tetapi penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristi-a yang baru saja terjadi. %pidemiologi aporan Departemen 5esehatan tahun &''(, populasi usia lanjut diatas 1+ tahun adalah 6,* 7 (populasi usia lanjut kurang lebih &8 juta). peningkatan angka kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi . 5ira-kira 8 7 usia lanjut 18 9 6+ tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 8 tahun mencapai lebih ,8 7 pada usia diatas (8 tahun. Pada negara industri kasus demensia +.8 9&.+ 7 dan di "merika jumlah demensia pada usia lanjut &+ 9 &87 atau sekitar : 9 , juta orang. Demensia terbagi menjadi dua yakni Demensia "l/heimer dan Demensia Vaskuler. Demensia "l/heimer merupakan kasus demensia terbanyak di negara maju "merika dan %ropa sekitar 8+-6+7. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar &8-*+7 sisanya &8- :87 disebabkan demensia lainnya. Di ;epang dan #ina demensia vaskuler 8+ 9 1+ 7 dan :+ 9 ,+ 7 demensia akibat penyakit "l/heimer.

3.2 Klasifikasi untuk menderita demensia $enurut <mur= Demensia senilis (>18th) Demensia prasenilis (?18th) $enurut perjalanan penyakit= @eversibel Areversibel (2ormal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit B Defisiensi, !ipotiroidisma, intoCikasi Pb. $enurut kerusakan struktur otak 0ipe "l/heimer 0ipe non-"l/heimer Demensia vaskular Demensia ;isim e-y ( e-y Body dementia) Demensia obus frontal-temporal Demensia terkait dengan 3AD"(!AV-"AD3) $orbus Parkinson $orbus !untington $orbus Pick $orbus ;akob-#reut/feldt 3indrom )erstmann-3trDussler-3cheinker Prion disease Palsi 3upranuklear progresif $ultiple sklerosis 2eurosifilis

0ipe campuran $enurut sifat klinis= Demensia proprius Pseudo-demensia %tiologi Demensia

:.: Gejala dari demensia


;

Disebutkan dalam sebuah literatur bah-a penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. Beberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat disembuhkan ($ace, 2. . E @abins, P.V. *++1). 3ebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bah-a penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit "l/heimer, penyakit vascular (pembuluh darah), demensia e-y body, demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit lain. ima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakit "l/heimer. "l/haimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya ()rayson, #. *++,). Penderita "l/heimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir. )ejala 5linis "da dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe "l/heimer dan Vaskuler. Demensia "l/heimer )ejala klinis demensia "l/heimer merupakan kumpulan gejala demensia akibat gangguan neuro degenaratif (penuaan saraf) yang berlangsung progresif lambat, dimana akibat proses degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak yang massif. 5ematian sel-sel otak ini baru menimbulkan gejala klinis dalam kurun -aktu :+ tahun. "-alnya ditemukan gejala mudah lupa (forgetfulness) yang menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjut dengan kesulitan mengenal benda dan akhirnya tidak mampu menggunakan barang-barang sekalipun yang termudah. !al ini disebabkan adanya gangguan kognitif sehingga timbul gejala neuropsikiatrik seperti, .ahan (curiga, sampai menuduh ada yang mencuri barangnya), halusinasi pendengaran atau penglihatan, agitasi (gelisah, mengacau), depresi, gangguan tidur, nafsu makan dan gangguan aktifitas psikomotor, berkelana. 3tadium demensia "l/heimer terbagi atas : stadium, yaitu = 3tadium A Berlangsung *-, tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguan
&7

memori, berhitung dan aktifitas spontan menurun. FGungsi memori yang terganggu adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialami 3tadium AA Berlangsung selama *-&+ tahun, dan disebutr stadium demensia. )ejalanya antara lain, Disorientasi gangguan bahasa (afasia) penderita mudah bingung penurunan fungsi memori lebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya tidak ingat sudah melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi. Dan ada gangguan visuospasial, menyebabkan penderita mudah tersesat di lingkungannya, depresi berat prevalensinya &8-*+7,H .3tadium AAA 3tadium ini dicapai setelah penyakit berlangsung 1-&* tahun.)ejala klinisnya antara lain= Penderita menjadi vegetatif tidak bergerak dan membisu daya intelektual serta memori memburuk sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri tidak bisa mengendalikan buang air besarI kecil kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan ornag lain kematian terjadi akibat infeksi atau trauma Demensia Vaskuler <ntuk gejala klinis demensia tipe Vaskuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. FDan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia,H. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai demensia vaskuler. )ejala depresi lebih sering dijumpai pada demensia vaskuler daripada "l/heimer. !al ini disebabkan karena kemampuan penilaian terhadap diri sendiri dan respos emosi tetap stabil pada demensia vaskuler.

&&

Diba-ah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia vaskuker, diantaranya= 5elainan sebagai penyebab Demensia = penyakit degenaratif penyakit serebrovaskuler keadaan anoksiI cardiac arrest, gagal jantung, intioksi #J trauma otak infeksi ("ids, ensefalitis, sifilis) !idrosefaulus normotensif 0umor primer atau metastasis "utoimun, vaskulitif $ultiple sclerosis 0oksik kelainan lain = %pilepsi, stress mental, heat stroke, -hipple disease

5elainanI keadaan yang dapat menampilkan demensi )angguan psiatrik = Depresi "nCietas Psikosis Jbat-obatan = Psikofarmaka "ntiaritmia "ntihipertensi "ntikonvulsan Digitalis )angguan nutrisi= Defisiensi B1 (Pelagra) Defisiensi B&* Defisiensi asam folat $archiava-bignami disease )angguan metabolisme = !iperIhipotiroidi !iperkalsemia !iperIhiponatremia !iopoglikemia !iperlipidemia !ipercapnia )agal ginjal 3indromk #ushing "ddisonKs disesse
&)

!ippotituitaria %fek remote penyakit kanker 0anda dan )ejala Demensia !al yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari.. Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah ansia dengan usia enam puluh lima tahun keatas. ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap a-al, mereka sebagaimana ansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. 5ejanggalan a-al dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat nama cucu mereka atau lupa meletakkan suatu barang. $ereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri bah-a itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. 5ejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat yang tinggal bersama, mereka merasa kha-atir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bah-a mungkin ansia kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. $ereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka. )ejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi pada ansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. 5ondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan memperparah kondisi ansia. Pada saat ini mungkin saja ansia menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga memba-a ansia penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan. 3eringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan. 0idak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia. $engkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal yang mudah dan cepat, perlu -aktu yang panjang sebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. 3etidaknya ada lima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status mental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium
&,

Pada tahap lanjut demensia memunculkan perubahan tingkah laku yang semakin mengkha-atirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh ansia penderita demensia. Pemahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar mera-at mereka. Perubahan tingkah laku (Behavioral symptom) yang dapat terjadi pada ansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh, cemas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, mela-an, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari tempat tinggal (Volicer, ., !urley, ".#., $ahoney, %. &''(). 3ecara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb= $enurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, FlupaH menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas. )angguan orientasi -aktu dan tempat, misalnya= lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali %kspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul. "danya perubahan perilaku, seperti = acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah Diagnosis Diagnosis difokuskan pada hal-hal berikut ini= Pembedaan antara delirium dan demensia Bagian otak yang terkena Penyebab yang potensial reversibel Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa diobati relatif mudah) Pemeriksaan untuk mengingat : benda yg disebut
&+

$engelompokkan benda, he-an dan alat dengan susah payah Pemeriksaan laboratonium, pemeriksaan %%# Pencitraan otak amat penting #0 atau $@A

3.4 Peran Keluarga dan tingkah laku demensia 5eluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pera-atan lansia penderita demensia yang tinggal di rumah. !idup bersama dengan penderita demensia bukan
&2

hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. Pada tahap a-al demensia penderita dapat secara aktif dilibatkan dalam proses pera-atan dirinya. $embuat catatan kegiatan sehari-hari dan minum obat secara teratur. Ani sangat membantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang akan dialami penderita demensia. 5eluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian ansia, sehingga lansia cenderung diam dan bergantung pada lingkungan. 3eluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu ansia agar dapat seoptimal mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan aman. $elakukan aktivitas sehari-hari secara rutin sebagaimana pada umumnya ansia tanpa demensia dapat mengurangi depresi yang dialami ansia penderita demensia. $era-at penderita dengan demensia memang penuh dengan dilema, -alaupun setiap hari selama hampir *, jam kita mengurus mereka, mungkin mereka tidak akan pernah mengenal dan mengingat siapa kita, bahkan tidak ada ucapan terima kasih setelah apa yang kita lakukan untuk mereka. 5esabaran adalah sebuah tuntutan dalam mera-at anggota keluarga yang menderita demensia. 0anamkanlah dalam hati bah-a penderita demensia tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. $erekapun berusaha dengan keras untuk mela-an gejala yang muncul akibat demensia. 3aling menguatkan sesama anggota keluarga dan selalu meluangkan -aktu untuk diri sendiri beristirahat dan bersosialisasi dengan teman-teman lain dapat menghindarkan stress yang dapat dialami oleh anggota keluarga yang mera-at ansia dengan demensia. Tingkah Laku Lansia Pada suatu -aktu ansia dengan demensia dapat terbangun dari tidur malamnya dan panik karena tidak mengetahui berada di mana, berteriak-teriak dan sulit untuk ditenangkan. <ntuk mangatasi hal ini keluarga perlu membuat ansia rileks dan aman. Lakinkan bah-a mereka berada di tempat yang aman dan bersama dengan orang-orang yang menyayanginya. Duduklah bersama dalam jarak yang dekat, genggam tangan ansia, tunjukkan sikap de-asa dan menenangkan. Berikan minuman hangat untuk menenangkan dan bantu lansia untuk tidur kembali. ansia dengan demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri tidak memahaminya. 0indakan tersebut dapat saja membahayakan dirinya sendiri maupun
&8

orang lain. $ereka dapat saja menyalakan kompor dan meninggalkannya begitu saja. $ereka juga merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesat atau mungkin mengalami kecelakaan. $emakai pakaian yang tidak sesuai kondisi atau menggunakan pakaian berlapis-lapis pada suhu yang panas. 3eperti layaknya anak kecil terkadang ansia dengan demensia bertanya sesuatu yang sama berulang kali -alaupun sudah kita ja-ab, tapi terus saja pertanyaan yang sama disampaikan. $enciptakan lingkungan yang aman seperti tidak menaruh benda tajam sembarang tempat, menaruh kunci kendaraan ditempat yang tidak diketahui oleh ansia, memberikan pengaman tambahan pada pintu dan jendela untuk menghindari ansia kabur adalah hal yang dapat dilakukan keluarga yang mera-at ansia dengan demensia di rumahnya.

Pencegahan & Perawatan Demensia !al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti = $encegah masuknya /at-/at yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan /at adiktif yang berlebihan $embaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari. $elakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 5egiatan rohani E memperdalam ilmu agama. 0etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi $engurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.

3. !suhan ke"erawatan "asien demensia

&9

$asalah demensia sering terjadi pada pasien lansia yang berumur diatas 1+ tahun dan sampai saat ini diperkirakan kurang lebih 8++.+++ penduduk indonesia mengalami demensia dengan berbagai penyebab, yang salah satu diantaranya adalah al/eimer. Berdasarkan hasil pengkajian pada daerah paska bencana alam tsunami ternyata ditemukan kasus lansia dengan al/eimer. Pengkajian Demensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir tanpa adanya penurunan fungsi kesadaran. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, diperoleh data bah-a demensia sering terjadi pada usia lanjut yang telah berumur di atas 1+ tahun. 3ampai saat ini diperkirakan sekitar 8++.+++ penderita demensia di indonesia. Tanda dan Gejala # 5esukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari # Pelupa # 3ering mengulang kata-kata # 0idak mengenal dimensi -aktu, misalnya tidur di ruang makan # #epat marah dan sulit di atur. # 5ehilangan daya ingat # kesulitan belajar dan mengingat informasi baru # kurang konsentrasi # kurang kebersihan diri # @entan terhadap kecelakaan= jatuh # $udah terangsang # 0remor # 5urang koordinasi gerakan. #ara melakukan pengkajian $embina hubungan saling percaya dengan klien lansia

<ntuk melakukan pengkajian pada lansia dengan demensia, pertama-tama saudara harus membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia.
&:

<ntuk dapat membina hubungan saling percaya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut= 3elalu mengucapkan salam kepada pasien seperti= selamat pagi I siang I sore I malam atau sesuai dengan konteks agama pasien. Perkenalkan nama saudara (nama panggilan) saudara, termasuk menyampaikan bah-a saudara adalah pera-at yang akan mera-at pasien. 0anyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya. ;elaskan tujuan saudara mera-at pasien dan aktivitas yang akan dilakukan. ;elaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut. Bersikap empati dengan cara= Duduk bersama klien, melakukan kontak mata, beri sentuhan dan menunjukkan perhatian Bicara lambat, sederhana dan beri -aktu klien untuk berpikir dan menja-ab Pera-at mempunyai harapan bah-a klien akan lebih baik Bersikap hangat, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. )unakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari penggunaan kata atau kalimat jargon) Bicara lambat , ucapkan kata atau kalimat yang jelas dan jika betranya tunggu respon pasien 0anya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan katakata yang sama. Volume suara ditingkatkan jika ada gangguan pendengaran, jika volume ditingkatkan, nada harus direndahkan. 3ikap komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik 3ikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dan terbuka #iptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan klien= M 0idak berisik atau ribut M @uangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup M ;arak disesuaikan, untuk meminalkan gangguan.
&;

$engkaji pasien lansia dengan demensia <ntuk mengkaji pasien lansia dengan demensia, saudara dapat menggunakan tehnik mengobservasi prilaku pasien dan -a-ancara langsung kepada pasien dan keluarganya. Jbservasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data objective demensia. 5etika mengobservasi prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti= 5urang konsentrasi 5urang kebersihan diri @entan terhadap kecelakaan= jatuh 0idak mengenal -aktu, tempat dan orang 0remor 5urang kordinasi gerak "ktiftas terbatas 3ering mengulang kata-kata. Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh pera-at = apakah lansia mengalami kebingungan, kecemasan, menunjukkan afek yang labil, datar atau tidak sesuai. Bila data tersebut saudara peroleh, data subjective didapatkan melalui -a-ancara= Diagnosa 5epera-atan Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada saat pengkajian, maka ditetapkan diagnosa kepera-atan= )angguan Proses Pikir @isiko #edera= jatuh 0indakan 5epera-atan Diagnosa A F ansia depresi dengan gangguan proses pikir4 pikunIpelupa.H 0indakan kepera-atan untuk pasien= 0ujuan agar pasien mampu= a. $engenalIberorientasi terhadap -aktu orang dan temapat
)7

b. $elakukan aktiftas sehari-hari secara optimal. 0indakan dan aktiftas sehari-hari. Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan -aktu, orang dan tempat pada pasien "njurkan keluarga untuk menyediakan jam besar, kalender dengan tulisan besar Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien Bantu keluarga memilih kemampuan yBeri kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengenal -aktu dengan menggunakan jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar. Beri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat Beri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia berada. Berikan pujian jika pasien bila pasien dapat menja-ab dengan benar. Jbservasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari Beri kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang dapat dilakukannya. Bantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya Beri pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya. 0anyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya. Bersama pasien membuat jad-al kegiatan sehari-hari. 0indakan untuk keluarga 0ujuan 5eluarga mampu mengorientasikan pasien terhadap -aktu, orang dan tempat $enyediakan saran yang dibutuhkan pasien untuk melakukan orientasi realitas $embantu pasien dalam melakukang dilakukan pasien saat ini. "njurkan kepada keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan terhadap kemampauan yang masih dimiliki oleh pasien "njurkan keluarga untuk memantu lansia melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki "njurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari pasien sesuai dengan jad-al yang telah dibuat.
)&

"njurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masih dimiliki pasien "njurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki "njurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai dengan jad-al kegiatan yang sudah dibuat. Diagnosa AA F ansia demensia dengan risiko cederaH 0indakan pada pasien. 0ujuan Pasien terhindar dari cedera Pasien mampu mengontrol aktifitas yang dapat mencegah cedera. 0indakan ;elaskan faktor-faktor risiko yang dapa menimbulkan cedera dengan bahasa yang sederhana "jarkan cara-cara untuk mencegah cedera= bila jatuh jangan panik tetapi berteriak minta tolong Berikan pujian terhadap kemampuan pasien menyebutkan cara-cara mencegah cedera. 0indakan untuk keluarga 0ujuan= 5eluarga mampu= $engidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera pada pasien 5eluarga mampu menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah cedera 0indakan Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera pada pasien "njurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman seperti= lantai rumah tidak licin, jauhkan benda-benda tajam dari jangkauan pasien, berikan penerangan yang cukup, lampu tetap menyala di siang hari, beri alat pegangan dan a-asi jika pasien merokok, tutup steker dan alat listrik lainnya dengan plester, hindarkan alat-alat listrik lainnya dari jangkauan klien, sediakan tempat tidur yang rendah

))

$enganjurkan keluarga agar selalu menemani pasien di rumah serta memantau aktivitas harian yang dilakukan

3.$ %&aluasi <ntuk mengukur keberhasilan asuhan kepera-atan yang saudara lakukan, dapat
),

dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga= &. )angguan proses pikir= bingung 5emampuan pasien= $ampu menyebutkan hari, tanggal dan tahun sekarang dengan benar $ampu menyebutkan nama orang yang dikenal $ampu menyebutkan tempat dimana pasien berada saat ini $ampu melakukan kegiatan harian sesuai jadual $ampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan 5emampuan keluarga $ampu membantu pasien mengenal -aktu temapt dan orang $enyediakan kalender yang mempunyai lembaran perhari dengan tulisan besar dan jam besar $embantu pasien melaksanakan kegiatan harian sesuai jadual yang telah dibuat $emberikan pujian setiap kali pasien mampu melaksanakan kegiatan harian *.@isiko cedera 5emampuan pasien= $enyebutkan dengan bahasa sederhana faktor-faktor yang menimbulkan cedera $enggunakan cara yang tepat untuk mencegah cedera $engontrol aktivitas sesuai kemampuan 5emampuan keluarga 5eluarga dapat mengungkapkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan cedera pada pasien $enyediakan pengaman di dalam rumah $enjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien 3elalu menemani pasien di rumah

)+

BAB I PENUTUP "ada kenyataanya perawat di samping kodratnya sebagai mahluk indi<idu dan mahluk sosial , diapun sebagai mahluk profesi memerlukan tenaga skil di bidangnya, khususnya di bidang keperawatan. "erawat harus mampu menjalankan segala tahapan dalam komunikasi terapeutik yang meliputi tahap awal, lanjutan dan terminasi. Mengingat teknologi kedokteran akhir-akhir ini semakin pesat, senantiasa pula mempengaruhi perkembangan profesi keperawatan itu sendiri. "erawat dituntut untuk lebih mengutamakan pelayanan paripurna terhadap pasien, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasien . 0ubungan yang baik ini akan lebih baik lagi bila perawat dapat meningkatkan pengetahuannya dalam komunikasi khususnya komunikasi terapeutik yang sesuai dengan tuntutan jaman..

)2

D!'T!( P)*T!K!

2ugroho,.ahjudi. Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran EGC.;akarta4&''' 3tanley,$ickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. %)#. ;akarta4*++* Devito,;oseph. &''6. Komunikasi Antar manusia. ;akarta = Professional Book. Djuarsa, sasa. &'',. Teori Komunikasi. ;akarta = <niversitas 0erbuka "urwanto ,0eri. &;;+. Komunikasi untuk Perawat. %akarta ' E=>

)8

Anda mungkin juga menyukai