Anda di halaman 1dari 25

PATAH TULANG DEFINISI FKUI : rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang.

ng. Back dan Marassarin (1993) adalah terpisahnya kontinuitas tulang nor al yang ter!adi karena tekanan pada tulang yang "erle"ihan. Fraktur adalah retaknya tulang atau terputusnya kontunuitas !aringan tualng dan atau tulang ra#an$ "iasanya disertai cidera di !aringan sekitarnya. Fraktur "isa "ersi%at patahan se"agian atau utuh pada tulang oleh pukulan langsung atau pelintiran. Fraktur engkha#atirkan !ika ter!adi kerusakan pada le peng pertu "uhan, yaitu area tulang te pat pertu "uhan ter!adi karena kerusakan area ini "isa pertu "uhan yang tidak teratur atau pe endekan pada tulang. Fraktur !uga ETIOLOGI &atah tulang ter!adi !ika tenaga yang kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi leh! 1. (. 3. ). 'rah$ kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang Usia penderita Kelenturan tulang *enis tulang. ela#an tulang ela#an tulang le"ih "esar daripada eli"atkan !aringan otot$ sara%$ dan pe "uluh darah di sekitarnya.

A"eri#an Orth pedi# #lassi$i#ati n

+ype ' %racture are e,tra-artucular 1 - '.ulsion %racture ( - /o plete %racture 3 - /o inuted %racture

+ype B %racture are intra-artucular single condyle %ractures 1 - 0i ple ( - /rush1depression 3 - /o inuted - split depression

+ype / %ractures are intra-artucular "oth condyle %ractures 1 - 0i ple ( - /rush1depression 3 - /o inuted - split depression

Salter%Harris #lassi$i#ati n Berhu"ungan pada kasus %raktur pada anak-anak I. %racture across the physis #ith no etaphysial or epiphysial in!ury

II. Fracture across the physis #hich e,tends into the

etaphysis

III. Fracture across the physis #hich e,tends into the epiphysis

I2. Fracture through

etaphysis$ physis$ and epiphysis

2. Fracture is #hen there is a crush in!ury to the physis

Gustill

pen $ra#ture #lassi$i#ati n en!adi 3 grade yaitu: pan!angnya e ar kulit dan otot$ luka le"ih luas tanpa

Fraktur ter"uka di"agi

o Grade I : 3o"ekan kulit dg kerusakan kulit otot$ luka "ersih$ 4 1 c o Grade II : 0eperti grade I dengan o Grade III : 5uka se"esar 6-7 c ekstensi%. GA&'A(AN )LINI) a* Nyeri kerusakan !aringan lunak yang ekstensi%.

dengan kerusakan pe "uluh darah$ syara% otot engala i kerusakan !aringan lunak

dan kulit$ sangat terkonta inasi$ dan

5angsung setelah ter!adi trau a krn adanya spas e otot$ tekanan dari patahan tulang atau kerusakan !aringan sekitarnya. b* 'eng+a+,eda"a 8de a uncul le"ih cepat dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah %raktur dan e,tra.asi daerah di !aringan sekitarnya. #* &e"ar,e+i" sis Merupakan peru"ahan #arna kulit se"agai aki"at dari e,tra.asi daerah di !aringan sekitarnya. d* Spas"e t t Merupakan kontraksi otot in.olunter yang ter!adu disekitar %raktur. e* Penurunan sensasi

karena kerusakan syara%$ terkenanya syara% karena ede a. $* Gangguan $ungsi karena ketidaksta"ilan tulang yang %rkatur$ nyeri atau spas e otot. paralysis dapat ter!adi karena kerusakan syara%. g* & bilitas abn r"al 'dalah pergerakan yang ter!adi pada "agian-"agian yang pada kondisi nor alnya tidak ter!adi"pergerakan. Ini ter!adi pada %raktur tulang pan!ang. h* )repitasi Merupakan rasa ge eretak yang ter!adi !ika "agian-"agaian tulang digerakkan. i* De$ r"itas '"nor alnya posisi dari tulang atau trau a dan pergerakan otot yang endorong %rag en tulang ke posisi a"nor al tulang kehilangan "entuk nor alnya. -* Sh #+ hip . le"i+ 0hock ter!adi se"agai ko pensasi !ika ter!adi perdarahan he"at. /ONTUSION 0'(UISE1 &erupa+an pendarahan ke kulit atau di"a#ah !aringan se"agai suatu konsekuensi dari suatu blow yang "ertekanan atau crushed soft tissue rupture "lood .essel tanpa erusak kulit. 9al ini ter!adi "e"erapa !a setelah in!ury$ peru"ahan "ruise di ulai dari #ana red purple dan diakhiri dengan #arna "lue "lack. &eru"ahan #arna ini se"agai suatu progressi.itas penye "uhan !aringan yang rusak di area "a#ah in!ury. &an!ang #aktu ter!adinya tergantung pada %actor luas dan lokasi serta dera!at .asculasrisasi diarea in!ury. :arah pada struktur dala kulit yang ungkin e otong %ascial plane discolorisation ungkin terlihat pada area yang tidak secara langsung terkena in!ury. In!ury enye"a"kan <"lack eye=. ata. 5okal

terse"ut "iasanya "erupa blow atau impact. /ontoh : %racture pada hip atau pel.is ; terdapat "ruise pada thigh$ %racture or"ital plane dapat 'ku ulasi he osiderin he osiderin eru"ahnya .ascular congetion dan enandakan peru"ahan #arna pada sekitar

erupakan hasil dari pendarahan atau rupturenya pe "uluh darah kecil acrhopage e pagositosis 9" dan lysoso al en>y engandung pig en. 9e osiderin en!adi he osiderin$ suatu %erritin yang

adalah suatu deri.at he oglo"in$ "er#arna e as-kekuningan sa pai coklat$ granular pig en$ terdiri dari aggregasi %erritin se"agai proses lokalisasi kerusakan siste ik.

e iliki

i-cell. 'ku ulasi intracellular ter!adi

Bruising e,tra.asated red cell phagocytosis o% red cell "y acrhopage

he osiderin

iron %ree pig ented

DIAGNOSIS 1. 'na esis Bila tidak ada ri#ayat ( pernah engala i patah tulang )$ "erarti %raktur ana ter!adinya$ !enisnya$ eneliti ke "ali trau a di

patologis. +rau a harus terperinci kapan ter!adinya$ di "ersangkutan ( ekanis e trau a). *angan lupa untuk te pat lain secara siste atik dari kepala$ (. &e eriksaan u u :icari ke ungkinan ko plikasi u u engala i in%eksi. 3. &e eriksaan status lokalis +anda-tanda klinis pada %raktur tulang pan!ang: a. 5ook ". Feel c. Mo.e

"erat-rinagn trau a$ arah trau a$ dan posisi pasien atau ekstre itas yang uka$ leher$ dada$ dan perut. seperti syok pada %raktur pada ultiple$

%raktur pel.is$ %raktur ter"uka? tanda-tanda sepsis pada %raktur ter"uka yang

/iri-ciri patah tulang antara lain: 1. 0ituasi sekitar eni "ulkan dugaan "ah#a telah ter!adi cedera (tulang encuat keluar kulit) (. +erasa nyeri yang enusuk pada area cidera 3. +er!adi pe "engkakan$ ini dise"a"kan oleh darah dan cairan tu"uh lain yang engu pul di sekitar area cidera ). Kelainan "entuk$ kadang-kadang kepatahan tulang tidak "iasa atau pe "engkokan dari "agian tu"uh. @. 9ilangnya ke a puan gerak$ penderita "agian yang cidera$ tetapi tidak "isa ungkin "isa sedikit engerakkan engerakkan secara penuh. Open bite enye"a"kan "entuk yang

occlusion in #hich certain opposing teeth %ail to co e together #hen the !a#s are closed? usually con%ined to anterior teeth. +er!adi aki"at %raktur yang ter!adi pada #a!ah ( 5e=Fort II )

/O&PLI/ATIONS OF F(A/TU(ES
L #al # "pli#ati ns a. Early / "pli#ati ns 2isceral In!ury Fraktur di sekitar "atang tu"uh "iasanya pada .iscera yang "erdekatan. /ontoh pneu othora, dan ". 2ascular In!ury Ke"anyakan %raktur "erkaitan dengan kerusakan pada arteri-arteri uta a. 'rteri "isa putus$ terko presi$ so"ek$"aik karena in!ury a#al atau karena %rag en tulang yang %raktur. 2as#ular In-ury yang sering ter-adi In-ury 2essel Frakture kosta perta a 0u"cla.ia : pada %raktur tulang costa$ "isa enye"a"kan e "ahayakan paru-paru$ dan %raktur pada pel.ic "isa enye"a"kan ko plikasi

e "ahayakan "ladder dan urethra.

:islokasi "ahu ',illary Fraktur hu erus supracondilar Brachial :islokasi sikut Brachial Fraktu pel.ic &resacral A Internal iliac Frakture %e oral supracondilar Fe oral :islokasi lutut &opliteal +i"ia pro,i al &opliteal atau perca"angannya Ba "aran klinis : paraesthesia$nu "ness pada !ari kaki atau tangan$ e,tri itas yang rusak "isa dingin atau pucat$ dan pulse "isa le ah atau tidak tera"a.

+reat ent : lepas se ua splint dan "andage$ lakukan ,-ray lagi$ !ika ternyata posisi tulang yang en!adi penye"a"nya aka lakukan reduksi. *ika tetap tidak ada per"aikan "isa dilakukan dengan prosedur operati.e.

c. -

Cer.e In!ury "iasanya ter!adi pada %raktur hu erus atau in!ury di siku atau lutut. Ner.e In-ury yang sering ter-adi In-ury :islokasi "ahu Fraktur hu erus sha%t Fraktur hu erus supracondilar 8l"o# edial condyle Monteggia %raktur-dislokasi :islokasi pinggul :islokasi lutut /o part ent 0yndro e 2essel ',illary 3adial 3adial atau edian Ulnar &osterior interosseous 0ciatic &eroneal

d.

&endarahan$ ede a$ dan in%la asi (in%eksi) tekanan dala ko part en osteo%ascia ter!adi aliran kapilari ische ia otot

%ascioto i. e. -

Ba "aran klinis : tanda klasik ische ia (@p) : pain (nyeri)$ paraesthesia$ pallor (pucat)$ paralysis dan pulselessness (pulse tdk ada) +reat ent : "andage dan dressing harus dilepas$ dan li " dala posisi datar. Monitor per"edaan tekanan$!ika kurang dari 3D 9ae arthrosis yaitu ektra.asasi darah ke dala sendi "isa enggerakannya. e "angkak dan sendi atau rongga syno.ial en!adi keras dan ada kesulitan saat 9g lakukan

%. di"uka. -

:arah harus diaspirasi. In%ection +er!adi pada open %raktur atau pada close %raktur yang telah Eang paling sering ter!adi adalah chronic osteitis Ba "aran klinis : luka cairan seropurulen +reat ent : se ua open %raktur harus dilihat !aringan-!aringan ati. *ika telah ada in%eksi iliki pontensial engeksisi untuk ter!adi in%eksi dan di terapi dengan anti"iotic !uga dengan harus di "uka dan pus yang ada didrainase$dan "eri anti"iotic. engala i in%la asi dan ulai geluarkan

aka !aringan disekitar %raktur

g. -

Bas gangrene dise"a"kan oleh in%eksi /lostridial (teruta a /lostridiu !aringan dengan tekanan oksigen rendah toksin yang dihasilkan oleh organis e ini "isa dinding sel dan se"a"kan nekrosis !aringan$ sehingga udah enghancurkan enye"ar. eningkat$ dan #elchii). Merupakan organis e anaero" yang "isa hidup dan "er ultiplikasi pada

Ba "aran klinis : adanya nyeri dan "engkak pada sekitar luka$ terlihat discharge kecoklatan$ "isa ter!adi pyre,ia$ pulse rate "er"au ( uncul pada () !a dan pasien "isa co a dan eninggal. dari in!ury). 0elan!utnya "isa ter!adi to,icae ia

"anyak ati. h. i.

Bas gangrene harus di"edakan dari anaero"ic cellulitis$ yang e "entuk gas tapi ter!adi to,icae ia hanya sedikit. &encegahan : eksisi se ua !aringan "iarkan !aringan luka ter"uka. +reat ent : Beri %luid replace ent$ anti"iotic intra.ena$ "eri hyper"aric Fksigen untuk Fracture Blister karena ele.asi dari lapisan super%icial kulit aki"at ede a &laster 0ores "atasi penye"aran$ dan "uang se ua !aringan ati$!ika ada keraguan aka

plaster sore ter!adi di ana kulit cegah dengan penggunaan padding. Late / "pli#ati ns

enekan langsung ke tulang$

a.

:elayed Union &enye"a" : Biological ( prinsip penting : 1. engeli inasi penye"a" yang "iologisnya Fperati.e *ika union delay hingga 6 "ulan dan tidak ada ptanda pe "entukan callus$ aka %i,asi dan "one gra%ting diindikasikan. e ungkinkan delay union endukung lingkungan (. untuk e "antu penye "uhan dengan :ari , ray$ garis %raktur +reat ent : /onser.ati.e 'liran darah tidak adekuat Kerusakan !aringan lunak yang parah &eriosteal stripping Bio echanical 0plint tidak se purna Fiksasi yang terlalu rigid In%eksi &atient Factors Ba "aran klinis : nyeri pada %raktur enetap. asih terlihat dan pe "entukan callus hanya sedikit.

". -

Con-union 9yperthrophic non-union : "one end akti% tapi tidak cukup untuk e "sar$ osteogenesis asih en!e "atni gap (celah).

'thropic non-union : osteogenesis terlihat "erhenti. Penyebab N n%Uni n +he In!ury 0o%t tissue loss Bone loss Intact %ello# "one 0o%t tissue interposition The Surge n :istraction &oor splintage &oor %i,ation I patience +reat ent :

The ' ne &oor "lood supply &oor hae ato a In%ection &athological lesion The Patient I ense I oderate I o.a"le I possi"le

/onser.ati.e : diinduksi union%ungsional "racing$ !uga dengan pulsed electro agnetic %ield dan lo# ulsed ultrasound. Fperati.e : 9ypertrophic "eri rigid %i,ation dan "one gra%t$ sedangkan untuk atrophik lakukan "one gra%t. c. reduksi. d. Ba "aran klinis : terlihat pada ,-ray '.ascular necrosis Be"erapa daerah yang cnderung untuk lunate dan "ody dari talus. e. %. g. Ba "aran klinis : tidak ada sy pto $tapi pada ,-ray ter!adi peningkatan densitas tulang. +reat ent : *ika pada %e oral head "isa dilakukan arthroplasty. Bisa !uga .asculari>ed "one gra%ting. Bro#th :istur"ance Bed 0ores Myositis Fssi%icans engala i ische ia dan "one necrosis setelah in!ury : head o% %e ur$ "agian pro,i al dari scaphoid$ Malunion Ketika %rag en "ersatu dengan posisi yang salah. :ise"a"kan gagal ereduksi %raktur$ gagal e pertahankan

h. i. !. k.

+endon lesion Cer.e /o pression Muscle /ontracture *oint Insta"ility /O&PLI/ATION OF &AJO( T(AU&A

Tetanus organis e tetanus tu "uh di !aringan endoto,in yang "isa ke /C0 antito,in ati$ yang produksi elalui darah dan perineural ly phatic dari daerah

in%eksi. +o,in tetap "erada di sel anterior horn sehingga sulit dinetralkan oleh intercostals. &rophyla,is : "eri i unisasi akti% untuk pencegahan. *ika orang yang in!ury "elu dii unisasi aka lakukan #ound toilet dengan anti"iotic. +reat ent : 'ntito,in intra.ena. *uga sedasi dan relaksan otot. Adult (espirat ry Distress Syndr "e 0A(DS1 &ada stage parah shock dan septice ia$ rusaknya sel endotel dan peningkatan per ea"ilitas pe "uluh darah kecil se"a"kan he orrhagic$ cairan kaya protein "ocor ke !aringan interstitial pul onary dan al.eoli. Muncul e "oli le ak di kapiler dan in%la asi peri.ascular$ sehingga pernapasan terganggu. Ba "aran klinis : 0ekitar 36 !a hipo.ole ik$ pasien setelah in!ury pada periode syok aka ngala i dyspnea. *ika diperiksa BB' ("lood gas) Karakteristik tetanus ialah tonic$ clonic$ teruta a otot di rahang dan #a!ah (tris us$ risus sardonicus)$dan "er"ahaya !ika spas e pada otot

&F( akan turun. 0elan!utnya pasien cyanosis$ dan la akela aan "isa se"a"kan cardiac %ailure$ cardiac arrest yang %atal. e "olis +reat ent : Beri oksigen opti al untuk !aringan . Fat E"b lis" Syndr "e adanya glo"ule le ak dengan dia eter le"ih dari 1Dn . 'sal dari ke ungkinan dari "one arro#$ dan "iasanya ter!adi pada pasien ultiple %racture.

Ba "aran klinis : "iasanya pada de#asa %racture. +anda #aspasa a#al (dala ild ental con%usion. G( !a

uda dengan lo#er li "

setelah in!ury) adanya peningkatan

te perature dan pulse rate$ ada petechie di depan dan "elakang dada$ "isa ter!adi Manage en : "eri oksigen (!ika ada tanda hipoksia)$ %luid "alance$ "eri heparin untuk counteract thro "oe "olis . Disse"inated Intra.as#ular / agulati n gangguan pada koagulasi dan he ostasis$ karena adnya pelepasan thro "oplastin ke sirkulasi $ kerusakan endotel dan akti.asi platelet. Mengaki"atkan koagulasi intra.ascular$ penurunan clotting %actor$ %i"rinolysis dan thro "ocytopenia. hiperkale oa$ Micro.ascular occlusion "isa se"a"kan he oragic in%arction dan nekrosis !aringan. Ba "aran klinis : restlessness$ con%ussion$ dis%ungsi neurologis$ in%ark kulit$ oliguria$ dan renal %ailure. :iagnosis didapat dari konsentrasi 9"$ &rolonged prothro "in dan thro "in ti e$ thro "ocytopenia$ hypo%i"rinogene ia. +reat ent : replace clotting %actor /rush Syndr "e ketika otot diko presi terlalu la a$ lalu dilepaskan ko presinya sehingga ada to,ic eta"olit yang nantinya dilepas ke sirkulasi. Mengaki"atkan eta"olic acidosis$ hypocalce ia Mana!e en : "eri intara.enous crystalloid$ "ersihkan !aringan ati$ !ika oliguria cytokine "iasanya di ulai dari paru-paru$ lalu ke li.er$ gin!al dan yang terakhir /C0 ukosa usus$ dan enetap lakukan dialysis. &ultisyste" Organ Failure ter!adi respon in%la asi yang generali>ed$ yang di ediasi oleh

ana!e en pencegahan : st"ilisasi %raktur$ treat ent shock$ cegah hipoksia$ eksisisi se ua !aringan support nutrisinya. ati$ diagnosis a#al dan treat en in%eksi$

&ana-e"en Untu+ Patah Tulang Tertutup


&era#atan untuk tulang yang patah secara u u terdiri dari Manipulasi untuk eningkatkan posisi dari pataha tulang yang diikuti dengan pe "alutan untuk enahan tulang H tulang yang patah sa pai "ersatu ke "ali. 0e entara itu$ pergerakan sendi dan segala %ungsinya harus diperhatikan. &enye "uhan tulang yang patah dipengaruhi oleh %actor %isiologis dari tulang$ !adi akti%itas otot dan pe "erian "e"an yang dini sangat dian!urkan.yang terdiri dari 3 tahapan: (edu#e ( pengurangan ) H ld ( pertahanan ) E3er#ise ( pelatihan ) e pertahankan posisi tulang yang patah enggerakan anggota "adan dengan e pengaruhi asih "isa

Masalahnya adalah "agai ana untuk dengan cukup kuat tetapi

secukupnya. :i ana ini sangat "ertentangan dengan ) %aktor yang ana!e ent patah tulang ( Fracture Iuartet ) 1. 9old (. 0a%ety 3. Mo.e ). 0peed +scherne ( 197)) Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3 !aringan lunak engeluarkan klasi%ikasi dari luka yang tertutup

erupakan patah tulang sederhana dengan atau tanpa adanya luka erupakan patah tulang dengan adanya a"rasi super%icial atau luka e ar pada kulit dan !aringan su"kutan erupakan patah tulang yang le"ih "erat dengan adanya "engkak pada !aringan lunak dala erupakan patah tulang "erat yang ditandai oleh kerusakan !aringan lunak dan threatened co part ent syndro e e ar atau

A* (EDU/E Jalaupun pengo"atan secara u u sela a 1( !a dan resusitasi harus le"ih didahulukan$ tetapi usahakan agar proses pengurangan ( 3educe ) diuta akan setelah hal diatas karena perta a proses reduksi akan sulit dikarenakan pe "engkakan !aringan lunak.selain itu$ ada "e"erapa situasi tertentu di ana proses reduksi tidak di"utuhkan 1. Ketika terdapat sedikit atau tidak ada peru"ahan lokasi tulang (. Ketika peru"ahan lokasi tidak tulang kla.ikula ) 3. ketika proses reduksi diperkirakan tidak akan "erhasil ( cth : karena ada tekana dari tulang punggung ) +u!uan dari reeduksi yaitu untuk 4* (edu+si tertutup 0etelah pe "erian anestesi yang cukup dan ter!adi relaksasi otot reduksi dilakukan dala 3 anu.er "agian distal dari anggota "adan ditarik sesuai dengan garis tulang se"enarnya setelah patahan tulang terpisah ke "alikan patahan tulang terse"ut sa pai ke posisi endekati se"elu nya ( nor al ) dan otot pada setiap sisi pelurusan disesuaikan pada setiap sudut. &roses diatas akan le"ih e%ekti% apa"ila periosteu dari tulang yang patah asih utuh karena akan e "antu dan sta"ilisasi. endapatkan keterangan ta "ahan yang cukup etoda dari reduksi : dan garis lurus dari patahan tulang yang se"enarnya. +erdapat ( en!adi asalah yang darurat ( cth : patah

Be"erapa !enis patah tulang ( cth : tulang paha ) sangat sulit untuk di reduksi karena kekuatan otot yang terla pau kuat 0ecara u u $ reduksi tetutup digunakan pada se ua !enis patah tulang yang enye"a"kan peru"ahan lokasi yang oleh "alutan 5* (edu+si terbu+a Indikasi penggunaan dari reduksi ter"uka ini adalah : ini al$ patah tulang pada anak H anak dan pada patah tulang yang tidak sta"il setelah direduksi dan dapat ditopang

apa"ila reduksi tertutup hasilnya gagal$ "aik itu karenakesilitan dala engontrol patah tulang atau karena adanya !aringan lunak yang ter!epit diantara patahn tulang.

Ketika terdapat patahan tulang yang "esar yang yang akurat Untuk

e "utuhkan pene patan

enarik patahan tulang yang terdapat patahan lagi diantaranya.

'* HOLD (EDU/TION Metode yang tersedia yaitu : 4* / ntinu us Tra#ti n :igunakan pada anggota "adan "agian "a#ah yang patah. 0angat "erguna pada patah tulang "er!enis spiral yang tulangnya karena kontraksi otot. +raksi ini tidak dapat elainkan dapat keluar dari !alur tetapi untuk dan elatih pergerakannya. +raksi ini cukup a an$ karena tidak terlalu "erle"ihan asalkan dira#at pada saat e asukan pin untuk traksi. Masalahnya yaitu +e#epatan6 "ukan elainkan karena traksi ini akan karena pengga"ungan tulang yang la "at yang patah e ungkinkan. Jenis tra+si ! +raksi dengan gra.itasi :igunakan hanya pada luka "agian atas anggota "adan. /ontohnya yaitu pergelangan tangan yang disi pan didepan yang ditopang oleh kain dapat eni "ulkan continuous traksi pada hu erus 0kin +raction 0keletal +raction : ka"el yang kokoh atau pin di asukan pada tulang yang patah udah "erpindah H pindah enahannya agar tidak enggerakan sendinya enahan patah tulang agar kokoh$

enarik tulang pan!ang secara lurus dan

e eliharanya agar tetap ter!adi traksi kadang

sangat sulit. +etapi pada #aktu yang sa a pasien dapat

enahan pasien agar tetap di ru ah sakit$ konsekuensinya segera setelah tulang ene pel traction segera diganti dengan "racing apa"ila

Baik traksi yang dilakukan oleh kulit atau skeletal$ patahan tulang akan "erkurang dan tertahan oleh satu dari ketiga cara di"a#ah : Fi,ed traction Balanced traction Ko "inasi dari keduanya Kesulitan dala "erna%as

) "pli+asi dari tra+si Cer.e in!ury pada orang yang tua &in-site in%ection

5* /ast Splintage Plaster $ Paris 0dise"ut !uga plaster$ adalah salah satu dari calciu pe anasan gypsu aterial untuk "angunan sul%ate he ihydrate$ secara ki ia yaitu /a0F)KD.@9(F. di"uat dari sa pai sekitar 1@D L/.) digunakan secara luas pada dunia

kedokteran se"agai pe "alut$ khususnya pada patah tulang "agian "a#ah anggota "adan dan pada ke"anyakan patah tulang pada anak H anak. Kekurangannya "erdasarkan %racture Muartet terdapat pada " .e karena sendi tertutup oleh plaster dan ke ungkinan "esar akan :iseases N$ ini erupakan di ini alisir dengan cara &erla "atan dala plaster. Mulai dengan pe "alutan$ tetapi dala "e"erapa hari setelah anggota "adan dapat dikontrol dengan sedikit keluhan$ ganti #ast splintage dengan $un#ti nal bra#e sehingga sendi dapat "ergerak ) "pli+asi +ight cast &ressure sores 0kin a"rasion or laceration 5oose cast e "alut$ dengan se"elu nya enggunakan traksi terle"ih dahulu sa pai pergerakan eningkat ke udian "arulah di"alut en!adi kaku yang "iasa dikenal se"agai N Fracture asalah "agi plaster yang !enis la a. +etapi dapat

7* Fun#ti nal 'ra#ing Menggunakan plaster o% &aris atau "ahan yang le"ih ringan$ cara untuk sehingga erupakan encegah kekakuan pada sendi ketika atau setelah pelaksanaan e "erikan eleluasaan pada sendi untuk "ergerak cast seg ent etal atau plastic

%racture splintage. Bagian yang di"alut hanya pada diatas tulang yang patah$ "iasanya disa "ung oleh

U u nya digunakan untuk patah tulang pada tulang paha atau ti"ia$ tetapi se en!ak "racetidak terlalu kaku$ "iasanya digunakan pada patah tulang yang ulai "ersatu$ yaitu sekitar 3 sa pai 6 inggu

+i"ial "races 8* Internal Fi3ati n &atahan tulang dapat dikokohkan dengan enggunakan sekrup$ e asukan pin atau paku$ plat sehingga dapat "ergerak dengan etal yang ditopang oleh sekrup$ atau ko "inasi enahan patahan dengan a an udah sehingga takan ter!adi kekakuan sendi

dari hal diatas. Banyak digunakan$ karena dapat

( Fracture :iseases ) kele ahannya yaitu terdapat pada sa$ety karena ke ungkinan "esar "isa ter!adi sepsis yang diaki"atkan oleh &asien yang e punyai luka yang kotor1 !arang di"ersihkan e iliki keahlian yang cukup dan "antuan yang e punyai tingkat higienitas rendah e adai :okter yang tidak

Fasilitas kesehatan yang

Indikasi untuk internal %iksasi patah tulang yang tidak dapat diatasi kecuali dengan operasi patah tulang yang tidak sta"il dan cenderung ra#an untuk ter!adi perpindahan lokasi setelah direduksi$ !uga ra#an untuk "eru"ah karena kontraksi otot patah tulang yang sedikit dan la a "ersatu

patah tulang patologis ( "one disease ) patah tulang yang patah tulang yang ultiple e perlihatkan kesulitan dala pera#atannya ( elderly )

+ipe dari internal %i,ation a* Inter$rag"entary s#re9

". :ires ( trans%i,ing$ cerclage and tension "and ) kedua teknik ini digunakan pada patah tulang patellar

c. Plates and s#re9 digunakan pada patah tulang dan patah tulang diaphyseal tulang radius dan ulna

etaphyseal tulang pan!ang

dyna ic co pression plate (:/&) "ridging a %i"ular %racture d* Intra"edullary nails

right aceta"ular %racture "ridged "y t#o reconstruction plates and ) "pli+asi In%eksi Con-union Kegagalan i plantasi re%racture

ultiple scre#s

;* E3ternal Fi3ati n /* E<E(/ISE - &encegahan ede a - 8le.asi - 5atihan 'kti% - Berakan yang di"antu - 'kti%itas %ungsional

&ana-e"en Untu+ Patah Tulang Terbu+a


&ana-e"en per"ulaan

5uka harus ditutup dengan "alutan yang steril atau

aterial yang "ersih dan e adai.

e "erikan kenya anan sa pai kor"an sa pai ke %asilitas kesehatan yang +etanus prophyla,is selalu di"erikan. 0elan!utnya yaitu inspeksi luka. )lasi$i+asi dari in-uri

+reat en yang di"erikan "ergantung pada tipe in!ury dan penye"a" dari luka dan "iasanya digunakan +lasi$i+asi dari Gustil 0 4==> 1 &rinsip dari pera#atan 'su sikan "ah#a se ua dari patah tulang ter"uka telah terkonta inasi ini sangat penting untuk encegah in%eksi.hal yang penting dilakukan adalah : 1. #ound de"ride ent (. anti"iotic prophyla,is 3. sta"ilisasi dari tulang yang patah ). penutupan luka dengan segera 0terilitas dan pe "erian anti"iotic 5uka harus selalu di"erikan anti"iotic sesuai dosis hingga #aktu pelaksanaan operasi$ dan di"erikan sesegera ungkin$ tidak asalah se"sesar apapun ukuran lukanya dan "erlan!ut hingga kekha#atiran akan in%eksi hilang. &d ke"anyakan kasus "iasanya di"erikan ko "inasi dari "en>ylpenicillin dan %luclo,acillin ata "isa !uga generasi kedua nya yang le"ih "aik yaitu cephalosporin$ yang di"erikan setiap 6 !a etronida>ole sa pai sekitar ) sa pai @ hari. (ang+aian &ana-e"en untu+ pen $ra#ture hari Admit to orthopaedic Unit D Unit unless patient has multiple injuries Combined consultant Transfer to plastic surgical Fasciotomy may be pada #aktu )7 !a perta a$ apa"ila luka "enar H "enar terkonta inasi "isa !uga di"erikan genta ycin atau

required at any time

during the first 5 day

Second look further ( debridement soft tissue cover if Debride"ent Another re!look +u!uan dari operasi ini adalah untuk enghilangkan !aringan yang ati atau aterial and if necessary asing. :i"a#ah anestesi u u $ se entara itu asisten asih alakukan traksi pada soft!tissue cover anggota "adan yang terluka dan enahannya. 0e"elu nya se"elu operasi daerah sekitar luka harus di"ersihkan dan di"erikan sterile pad. *angan karena akan se akin &rinsip H prinsip di "a#ah ini harus di-o"ser.asi. #ound e,cision$ yaitu "atas dari setiap luka di eksisi dan yang sehat sa!a #ound e,tension$ #ound cleansing$ pe "ersihan se ua di"asuh dengan larutan saline re o.al o% de.itali>ed tissue$ !aringan yang "agus untuk perke "angan "akteri$ otot yang keakti%annya harus disingkirkan ner.e and tendons$ se"aiknya tinggalkan sara% atau tendon yang terpotong #alaupun luka sudah di"ersihkan.karena ke ungkinan kan lagi Penutupan lu+a 5uka yang "erukuran kecil dan tidak terkonta inasi ( tipe I ) asih dapat di!ahit.setelah itu dilapisi dengan steril gau>e dan dilakukan inspeksi lagi setelah ( hari. 0edangkan untuk luka yang "erukuran le"ih "esar ( tipe III ) harus dilakukan de"ride ent le"ih dari sekali dan penutupan luka dilakukan oleh ahli "edah plastic yang idealnya dilakukan pada G( !a perta aatau sesegera ungkin asih "isa disa "ung ati erupakan nutrisi yang ati yang diragukan ati "er#arna keunguan$ dan aterial dan de"ris !aringan$ lalu luka eninggalkan kulit enggunakan tourniMuet e "ahayakan pasien karena sirkulasi darah yang terganggu.

tidak "erkontraksi dan tidak ada perdarahan$ !aringan

Stabilisasi tulang yang patah* 0angat penting dilakukan karena akan dala penye "uhan !aringan lunak$ ereduksi ter!adinya in%eksi dan akan e "antu etode %iksasi tergantung dari dari dera!at

konta inasi$ !arak #aktu yang diperlukan sa paioperasi dilakukan dan !u lah kerusakan !aringan lunak yang ter!adi. 'pa"ila kerusakan tidak terlalu parah dan !arak #aktunya hanya 7 !a $ patah tulang ter"uka sa pai grade IIIa asih "isa diperlakukan sa a seperti patah tulang tertutup. 0eperti splintage$ intra edullary nailing atau e,ternal %i,ation

A$ter#are :i ruang e ergency$ ektri itas yang terluka harus diangkat dan terus diperhatikan sirkulasi darahnya. Karena dikha#atirkan akan ter!adi shock. 'nti"iotic !uga diperlukan. :an apa"ila luka tertutup$ usahan untuk inspeksi pada hari ke ( atau 3. Lan-utan dari pera9atan patah tulang terbu+a* 'pa"ila kulit yang hilang atau kontraktur "anyak lakukan segera skin gra%ting$ lakukan !uga pada tulang$ apa"ila terdapat tulang yang a.askular segera singkirkan karena dikha#atirkan akan ter!adi in%eksi$ apa"ila terlalu "esar dapat !uga dilakukan "one gra%ting di %asilitas kesehatan ya g e adai. 'pa"ila in%eksi sudah encapai sendi$ asih di"erikan dan apa"ila lukanya ter"uka lakukan kultur dang anti anti"iotic apa"ila

pera#atan yang dilakukan adalah pe "erian o"at$ drainase dan splintage dengan posisi yang opti u .

(EFE(EN/E
1. 5ang an=s Medical 8 "ryology$ Gth edition. (. Moore /linically Friented 'nato y )th 8dition 1999. 5ippincott Jillia s A Jilkins. 3. 2an :e Braa%% 9u an 'nato y 0i,th 8dition McBra#-9ill /o panies. (DD1 ). *unMuira 5/$ /arneiro *$ Kelley 3F.199G. Histologi Dasar edisi ke-8. @. Buku '!ar Fisiologi Kedokteran Buyton A 9all 8disi 9. 6. +ortora B*$ Bar"o#ski 03. (DD3. Principles of Anatomy & Physiology !th "d. Ce# *ersey. *ohn Jiley A 0ons$ Inc. G. 3o""ins and /ottran &athologic Basis o% :isease$ Gth edition. 7. Mc/ance and 9uether &athophysiology the Biologic Basis %or :iseases in /hildren and 'dult$ @th edition. 9. Buku '!ar Il u 3adiologi :iagnostik Fakultas Kedokteran Uni.ersitas Indonesia 8disi Kedua: (DD@. 1D. '. Braha 'pley$ 5ouis 0olo on. 'pley=s 0yste o% Frthopaedics and Fractures Gth 8dition. Butter#orth-9eine ann:1993.

Anda mungkin juga menyukai