Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur dalam menentukan kualitas sumber daya manusia suatu Negara. Kehidupan sebuah Negara sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya, yang menuntut adanya sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi. Pendidikan sebagai wadah yang dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sepatutnya mendapat perhatian dari semua pihak yang terkait. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia terlihat dari indikator Human Development Index ( DI) pada tahun !""#, Indonesia berada pada peringkat $"% dari $#% negara (&amin, !""'). (paya untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut dapat dimulai dengan memperbaiki mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan melakukan perubahan pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Se)alan dengan hal tersebut, pemerintah )uga telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukannya yaitu pengesahan undang*undang sistem pendidikan nasional tertera dalam undang*undang No !" +ahun !"",. +u)uan pendidikan nasional yang disebutkan dalam undang*undang tersebut adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar men)adi manusia yang beriman dan bertakwa kepada +uhan &ang Maha -sa, berakhlak mulia, sehat dan beriman, .akap, kreati/, mandiri, dan men)adi warga negara yang demokratis serta bertangggung )awab (0uhimat, !"$$). $

+u)uan pendidikan nasional dapat diwu)udkan dengan memperbaiki sistem pendidikan, baik dari segi peren.anaan maupun pelaksanaannya. 1erhasil atau tidaknya suatu pendidikan sangat dipengaruhi oleh proses pembela)aran yang berlangsung. Pembela)aran merupakan proses komunikasi dua arah, menga)ar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan bela)ar dilakukan oleh siswa (Sagala, !"$$). 2uru sebagai pendidik harus mampu mengelola pembela)aran dengan baik sehingga ter.ipta suasana bela)ar yang kondusi/ agar siswa turut akti/ dalam kegiatan pembela)aran (Student Center). Namun, kenyataan yang ter)adi di lapangan yaitu proses pembela)aran seringkali didominasi oleh guru (Teaching Center) menyebabkan siswa kurang mampu memahami atau menyerap pela)aran dengan baik sehingga mengalami kesulitan dalam bela)ar. Kesulitan dalam bela)ar seringkali dialami oleh siswa termasuk pada pela)aran kimia. Siswa kurang mampu memahami konsepnya dengan baik terutama pada materi yang menuntut untuk memahami rumus*rumus. Pada materi reaksi oksidasi*reduksi kebanyakan dari siswa kurang mampu membedakan oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen dengan konsep penerimaan dan pelepasan elektron. Di samping itu, masih banyak di antara siswa yang tidak dapat menentukan bilangan oksidasi unsur dalam ion ataupun senyawa dengan benar. 3leh karena itu, seorang guru harus mendesain pembela)aran dengan baik sehingga dapat membawa siswa memahami materi. Permasalahan tersebut ditemukan di SM4 Negeri $ Donri*Donri, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi reaksi oksidasi*reduksi. Pada

konsep oksidasi dan reduksi banyak di antara siswa kurang mampu membedakan oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen dengan konsep penerimaan dan pelepasan elektron serta konsep oksidator dan reduktor kadang terbalik. 4dapun pada penentuan biloks, siswa mengalami kesulitan karena tidak mengetahui biloks setiap unsur, sama halnya pada tata nama senyawa biner siswa kurang memahami aturan tata nama sehingga hanya memberikan nama berdasarkan nama senyawa tersebut tanpa memperhatikan aturan serta golongan setiap unsur apakah termasuk logam atau non logam

1erdasarkan hasil obser5asi, kesulitan tersebut dialami karena kebanyakan dari siswa kurang berani untuk bertanya meski belum memahami materi pela)aran sehingga siswa hanya menerima yang diberikan oleh guru. al ini menyebabkan

hasil bela)ar siswa )adi rendah dengan persentase ketuntasan sebesar 6!7. Pembela)aran yang dilakukan guru di kelas sudah ber5ariasi, namun masih perlu untuk ditingkatkan agar siswa lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam proses pembela)aran. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan suatu strategi yang dapat meningkatkan keakti/an siswa dalam bela)ar agar dapat memahami materi dengan baik dan dapat meningkatkan hasil bela)arnya. Salah satu .ara untuk membuat siswa akti/ yaitu dengan bertanya. 1ertanya dapat membuat siswa lebih memahami materi pela)aran sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih tersimpan lama di memorinya. Kenyataan yang ter)adi, kebanyakan dari siswa enggang untuk bertanya dan hanya diam katika diminta untuk bertanya. Diam sering kali diartikan oleh guru bahwa siswa telah memahami materi atau tidak mengerti sama sekali materi yang di)elaskan

sehingga tidak tahu apa yang ingin ditanyakan. Selain itu, ada siswa yang memang kurang berani mengungkapkan pertanyaannya se.ara lisan. Strategi yang dapat membuat siswa akti/ dengan bertanya yaitu strategi Questions Students Have. Di mana strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya melalui tulisan sehingga sesuai diterapkan pada meteri reaksi oksidasi*reduksi karena siswa bela)ar berdasarkan kebutuhannya atau bertanya tentang apa yang belum dipahaminya. 9awaban dari pertanyaan itu dapat membantu siswa lebih memahami materi serta dapat merekonstruksi kembali pemahamannya terhadap konsep yang dipahami sebelumnya. Strategi ini sangat baik bagi siswa yang kurang berani bertanya se.ara lisan. Disamping itu, guru dapat mengarahkan siswa untuk membuat pertanyaan terutama bagi yang kurang memahami materi sehingga dapat membuat pertanyaan yang baik dan berkaitan dengan materi yang belum dimengerti. Pertanyaan tersebut )uga dapat di)adikan indikator oleh guru untuk mengetahui se)auh mana siswa memahami materi yang dia)arkan sehingga guru dapat memahamkan kembali konsep yang belum dipahami siswa. Strategi pembela)aran akti/ Question Students Have merupakan salah satu strategi di mana siswa diberikan kertas kosong kemudian meminta siswa menyusun pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah dia)arkan sehingga diharapkan mampu melatih keterampilan bertanya dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pela)aran sehingga hasil bela)arnya dapat meningkat serta men.apai ketuntasan. 1erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (!""'), Pembela)aran berbasis Questions Students Have dengan bantuan Chemo-Edutainment media

key relation chart e/ekti/ terhadap hasil bela)ar siswa kelas ; SM4 Negeri $ Kedungwuni pada pokok bahasan hidrokarbon dan minyak bumi. 1erdasarkan pemikiran tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian yang ber)udul <pengaruh strategi pembela)aran Questions Students Have terhadap hasil bela)ar siswa kelas ; SM4 Negeri $ Donri*Donri pada materi pokok reaksi oksidasi*reduksi=.

B. Rumusan Masalah 1erdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang men)adi rumusan masalah pada penelitian ini adalah <4pakah strategi pembela)aran Questions Students Have memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan pembela)aran kon5ensional terhadap hasil bela)ar siswa kelas ; SM4 Negeri $ Donri*Donri pada materi pokok reaksi oksidasi*reduksi>=.

C. Tujuan Penelitian 1erdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini bertu)uan untuk mengetahui bahwa strategi pembela)aran Questions Students Have memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan pembela)aran kon5ensional terhadap hasil bela)ar siswa kelas ; SM4 Negeri $ Donri*Donri pada materi pokok reaksi oksidasi*reduksi.

D. Manfaat Penelitian Man/aat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah ?

$.

1agi sekolah, sebagai bahan in/ormasi kepada pihak sekolah SM4 Negeri $ Donri*Donri untuk memperbaiki hasil bela)ar pada mata pela)aran kimia.

!.

1agi guru bidang studi khususnya kimia, dapat men)adikan Strategi Pembela)aran Questions Students Have sebagai satu salah alternati/ dalam proses bela)ar dalam upaya peningkatan hasil bela)ar siswa.

,.

1agi Peneliti, sebagai salah satu proses untuk mengasah kemampuan menulis buah pikiran se.ara baik dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai