Pembangkitan (Generator), transmisi dan distribusi tenaga listrik disusun oleh rangkaian tiga fasa. Pada bagian generator, tegangan sinusoidal dibangkitkan dengan besar amplituda yang sama dengan pergeseran sudut fasa masing 1200 dan ini dinamakan sumber tegangan seimbang. Generator memiliki urutan fasa positif yaitu urutan ABC Generator memiliki urutan fasa negatif yaitu urutan ACB
Dalam sistem 3 fasa, daya sesaat dikirimkan ke beban luar yang dijaga konstan lebih baik daripada daya sesaat pulsating seperti rangkaian satu fasa. Sistem tenaga yang mempunyai generator hubungan Y biasanya termasuk keduanya (delta) dan hubungan beban Y. Generator jarang sekali hubungan , dikarenakan tegangan tidak secara sempurna seimbang, disebabkan net tegangan di akibatkan arus bersirkulasi sekitar hubungan . Generator hubungan Y memberikan keseimbangan beban terhubung Y melalui saluran 3 fasa, Dengan menganggap urutan fasa positif (ABC) maka dibangkitkan tegangan sbb:
Dalam sistem tenaga, untuk beban seimbang , tegangan terminal generator adalah VAn, VBn, dan VCn. Pada terminal beban seimbang untuk fasa A diberikan sbb:
Beban terhubung Y
Hubungan antara tegangan saluran (L-L) dan tegangan fasa(LN) dengan anggapan urutan positif (ABC) dan anggapan tegangan fasa (L-N) sebagai referensi maka tegangan fasa seperti terlihat pada Gambar 1,sbb:
Tegangan saluran (L-L) Gambar 2 pada terminal beban pada bentuk tegangan fasa sbb:
Tegangan saluran VL-L dapat ditulis VL, pada beban yang terhubung Y adalah sbb:
Magnituda tegangan saluran VL adalah dikalikan magnituda tegangan fasa (VL-N ) , dan tegangan saluran (VL-L) mendahului 300 dari tegangan fasa (VL-N). Untuk arus 3 fasa pada Gambar 1, dapat disusun sebagai berikut:
Beban terhubung
Beban seimbang terhubung seperti Gambar 3, sebagai berikut:
Tegangan saluran (VL) samadengan tegangan fasa (VP) Arus saluran (Iab) sebagai berikut:
Arus saluran dinotasikan IL, arus saluran mengalir ke beban terhubung sbb: dimana arus saluran tertinggal 300 dari arus fasa
Transformasi - Y
Transformasi Rangkaian dan Y sebagai berikut:
Rangkaian ZY terhubung Y dan rangkaian Z terhubung seperti Gambar 5a dan b, maka untuk arus hubungan , arus fasa Ia sbb: Persamaan 1:
Diagram Fasor
Hubungan seimbang diantara fasa dan tegangan saluran VL-L
Dan untuk rangkaian terhubung Y, Van =ZYIa Kemudian kita dapat impedansi terhubung Y atau ZY sebagai berikut:
dimana |Vp| dan |Ip| magnituda tegangan rms dan arus rms. Daya total sesaat adalah jumlah daya pada tiap fasa sbb:
Sehingga Daya tiga fasa : P3 = 3|Vp||Ip|cos Daya Reaktif tiga fasa: Q3 = 3|Vp||Ip|sin Daya komplek tiga fasa: S3 = P3 + jQ3
Contoh soal
Impedansi saluran tiga fasa yaitu 2 + j4 , dengan 2 beban yang terhubung paralel 1.Beban 1 terhubung Y: Z = 30 + j40 perfasa 2.Beban 2 terhubung : Z = 60 j45 perfasa Tegangan saluran (VL) = 207,85 V, dengan tegangan Va sebagai referensi.
Dalam persamaan diatas, subskrip 1 dan LN (line neutral) menunjukkan per fasa dan saluran ke netral yang berlaku untuk persamaan 3 fasa. Jika persamaan tersebut dipakai untuk rangkaian berfasa tunggal, kVLN berarti tegangan saluran berfasa tunggal atau tegangan saluran ke tanah jika salah satu salurannya diketanahkan Nilai perunit dan suatu tegangan saluran ke netral dengan saluran sebagai dasar sama dengan nilai per unit tegangan antar saluran pada titik yang sama dengan tegangan antar saluran sebagai dasar jika sistemnya seimbang.
Dimana subskrip 3 dan LL (line to line) berturut-turut berarti tiga fasa dan antar saluran sehingga : dan
Untuk tegangan antar saluran yang sebenarnya sebesarnya 108 kV, dan tegangan saluran ke netral : 108/sqrt(3) = 62,3 kV
Untuk daya tiga fasa total sebesar 18000 kW, daya perfasa adalah 6000 kW, maka daya per unit: