Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Hidrolika

BAB VII PERCOBAAN VISUALISASI ALIRAN


Pada percobaan visualisasi aliran ini, dilakukan lima jenis percobaan : a. b. c. d. e. 7.1 Percobaan visualisasi aliran melalui ambang lebar dengan hulu vertikal Percobaan visualisasi aliran melalui ambang lebar dengan hulu bulat Percobaan visualisasi aliran melalui ambang tipis Percobaan visualisasi aliran melalui pintu sorong Percobaan visualisasi aliran bebas hambatan Tujuan Umum Untuk mengamati profil muka air dengan berbagai bentuk hambatan. 7.2 Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Flume TFC; Hydraulic Bench (Armfield LTD, F1-10-A Serial No.W 1726-7 AL 6841); Kertas kalkir ukuran 20 x 100 cm , 5 lembar; Selotip; Stopwatch; Jenis hambatan : ambang lebar, ambang tipis, pintu sorong; Alat tulis; Air; Tailgate. Kain Lap Point gauge

41

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 42

Keran pengatur ketinggian air Pengatur elevasi flume

Hydraulics bench

Gambar 7.1 Alat Percobaan Visualisasi Aliran

7.3 a. b.

Langkah Kerja Slope diukur dengan perbandingan 1 : 200; Hambatan ditempatkan pada sekat di tengah flume (langkah ini tidak dilakukan untuk visualisasi aliran tanpa hambatan);

c.

Motor dihidupkan, ketinggian diatur hingga kedalaman yang diinginkan (head hulu = 13 cm) dan amati aliran;

d. e.

Tailgate ditempatkan dibagian hilir flume untuk mendapatkan loncatan air; Kertas kalkir dipasang pada dinding luar kaca flume, rekatkan dengan selotip;

f.

Plot pada kertas kalkir posisi dari hambatan(untuk visualisasi aliran tanpa hambatan tidak dilakukan) dan muka air. Hasil plotting aliran dapat dilihat pada lampiran;

g. h.

Volume dan waktu dicatat untuk penghitungan debit aliran. Langkah dari poin b sampai f diulangi untuk setiap penggunaaan tailgate

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 43

7.4

Analisa, Hasil Perhitungan dan Kesimpulan Hasil analisis dan perhitungan berdasarkan data percobaan diperoleh

seperti yang akan dibahas berikut : 7.4.1 Visualisasi Aliran Melalui Ambang Lebar 7.4.1.1 Tujuan Untuk mengamati profil muka air melalui hambatan ambang lebar hulu vertikal dan ambang lebar hulu bulat serta mengetahui panjang loncat air. 7.4.1.2 Analisa Data Hasil Percobaan dan Kesimpulan 1. Plotting muka air untuk visualisasi aliran melalui hambatan ambang lebar dapat dilihat pada kertas kalkir. 2. a. b. c. Data-data yang diperoleh : Lebar saluran (b) Tebal ambang lebar (t) = 7,6 cm = 35 cm

Syarat ambal lebar t > 0,66 H

Ambang Lebar Hulu Vertikal

Gambar 7.2 Visualisasi Aliran melalui Ambang Lebar Hulu Vertikal

Slope Head hulu Tailgate

: 1:200 : 13 cm : 5 cm

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 44

Tabel7.1 Hasil Percobaan Visualisasi Aliran melalui Ambang Lebar Hulu Vertikal Head Hulu (cm) Volume V (liter) Run I 5 13 5 5 6,95 7,05 7,50 7,167 Run II Run III Waktu t (detik ) Waktu rata-rata t (detik)*) Debit Q (L/dt ) 0,71942 0,70922 0,66667 0,69844 Debit**) Rata-rata Q (L/dt )

Q rata-rata = Debit aliran tiap satuan lebar : q=

10-3 = 0,69844 x 10-3 m3/d

10-3= 6,653 10-3m 3/d/m

Kedalam air kritis : yc = = 0,0165 m

Kecepatan aliran : V1 = = = 0,665 m/d

Angka Froude disebelah hulu loncat air : Fr1 =

= 2,123

Kedalaman air di hilir : = ( Sehingga y2 = 0,03m =

Panjang loncat air : L = 6 (y2-y1) = 6 (0,03-0,010) = 0,12 m

Kesimpulan :

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 45

Pada saat air mendekati ambang lebar di bagian hulu yang berbentuk siku, muka air menjadi turun, kemudian ketika air mengalir di atas hambatan ambang lebar, garis muka air mendekati datar. Ketika air mencapai bagian hilir ambang lebar yang berbentuk lengkungan, air mengalir dan jatuh mengikuti bentuk lengkung dari ambang lebar tersebut serta diperoleh tinggi y1 = 0,010 m, y2= 0,03 m dan panjang loncat air L = 0,12 m. Ambang Lebar Hulu Bulat

Gambar 7.3 Visualisasi Aliran melalui Ambang Lebar Hulu Bulat

Slope Head hulu Tailgate

: 1:250 : 11cm : 6cm

Tabel 7.2 Hasil Percobaan Visualisasi Aliran melalui Ambang Lebar Hulu Bulat
Volume (liter) 5 5 5 Waktu (detik) 10,26 11,22 10,93 Debit (Q) 0,487 x 10 0,446 x 10 0,457 x 10
-3 -3 -3

Q rata-rata =

10-3 = 0,463 x 10-3 m3/d

Debit aliran tiap satuan lebar : q= 10-3= 6,173 x 10-3 m 3/d/m

Kedalam air kritis :

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 46

yc = Kecepatan aliran : V1 = =

= 0,0157 m

= 0,514 m/d

Angka Froude disebelah hulu loncat air : Fr1 =

= 1,498

Kedalaman air di hilir : = ( Sehingga y2 = 0,0254 m =

Panjang loncat air : L = 6 (y2-y1) = 6 (0,0254-0,012) = 0,0804 m

Kesimpulan : Profil muka air di hulu dan di atas hambatan untuk ambang lebar hulu bulat sama seperti profil muka air pada ambang lebar hulu vertikal. Namun ketika air mencapai bagian hilir ambang lebar yang berbentuk siku, air yang mengalir tidak bisa mengikuti bentuk dari hilir ambang lebar, sehingga air mengalir membentuk parabolis yang mengakibatkan terbentuknya rongga udara di antara hilir ambang lebar dan di daerah bawah aliran jatuhan air serta diperoleh tinggi y1 = 0,012 m, y2= 0,0254 m dan panjang loncat air L = 0,0804 m.

7.4.2 Visualisasi Aliran Melalui Ambang Tipis 7.4.2.1 Tujuan Untuk mengamati profil muka air melalui hambatan ambang tipis.

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 47

7.4.2.2 Analisa Data dan Hasil Percobaan 1. Plotting muka air untuk visualisasi aliran melalui hambatan ambal tipis dapat dilihat pada kertas kalkir. 2. Data-data yang diperoleh : a. Lebar saluran (b) b. Tebal ambang tipis (t) = 7,5 cm = 0,7 cm

c. Syarat ambang tipis t < 0,5 H

Gambar 7.4 Visualisasi Aliran melalui Ambang Tipis

Slope Head hulu Tailgate

: 1:250 : 13 cm : 6 cm

Tabel 7.3 Hasil Percobaan Visualisasi Aliran melalui Ambang Tipis


Volume (liter) 5 5 5 Waktu (detik) 05,22 04,98 05,24 Debit (Q) 0,958 x 10 1,004 x 10 0,954 x 10
-3 -3 -3

Q rata-rata =

10-3 = 0,972 x 10-3 m3/d

Debit aliran tiap satuan lebar :

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 48

q=

10-3= 12,96 x 10-3 m 3/d/m

Kedalam air kritis : yc = = 0,0257 m

Kecepatan aliran : V1 = = = 0,925 m/d

Angka Froude disebelah hulu loncat air : Fr1 =

= 2,496

Kedalaman air di hilir : = ( Sehingga y2 = 0,0494 m =

Panjang loncat air : L = 6 (y2-y1) = 6 (0,0494-0,014) = 0,2125 m

Kesimpulan : Pada aliran melalui ambang tipis, tinggi muka air di bagian hulu (di belakang ambal tipis) relatif sama, tapi aliran menjadi berubah cepat (rapidly varied flow) sewaktu melewati hambatan ambang tipis, karena kondisinya berupa terjunan serta diperoleh tinggi y1 = 0,014 m, y2= 0,0494 m dan panjang loncat air L = 0,2125 m.

7.4.3 Visualisasi Aliran Melalui Pintu Sorong 7.4.3.1 Tujuan Untuk mengamati profil muka air melalui hambatan pintu sorong.

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 49

7.4.3.2 Analisa Data dan Hasil Percobaan 1. Plotting muka air untuk visualisasi aliran melalui hambatan pintu sorong dapat dilihat pada kertas kalkir. 2. Data-data yang diperoleh : a. Lebar saluran (b) b. Tinggi tailgate = 7,5 cm = 7 cm

Gambar 7.5 Visualisasi Aliran melalui Pintu Sorong

Slope Head hulu Tailgate

: 1:250 : 13cm : 7 cm

Tabel 7.4 Hasil Percobaan Visualisasi Aliran melalui Pintu Sorong


Volume (liter) 5 5 5 Waktu (detik) 05,54 05,17 05,51 Debit (Q) 0,902 x 10 0,967 x 10 0,907 x 10
-3 -3 -3

Q rata-rata =

10-3 = 0,925 x 10-3 m3/d

Debit aliran tiap satuan lebar :

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 50

q=

10-3= 12,33 x 10-3 m 3/d/m

Kedalam air kritis : yc = = 0,0249 m

Kecepatan aliran : V1 = = = 1,76 m/d

Angka Froude disebelah hulu loncat air : Fr1 =

= 6,72

Kedalaman air di hilir : = ( Sehingga y2 = 0,066 m =

Panjang loncat air : L = 6 (y2-y1) = 6 (0,066-0,007) = 0,354 m

Kesimpulan : Pada aliran air melalui pintu sorong dengan bukaan 1cm dapat dilihat bahwa semakin tinggi head hulu maka semakin besar pula debit alirannya dan panjang loncat air juga semakin besar. Selain itu pada bagian hilir terbentuk olakan air yang terjadi sebelum muka air menjadi stabil kembali serta diperoleh tinggi y1 = 0,007 m, y2= 0,066 m dan panjang loncat air L = 0,354 m

7.4.4

Visualisasi Aliran Tanpa Hambatan ( Bebas Hambatan)

7.4.4.1 Tujuan Untuk mengamati profil muka air tanpa hambatan pada saluran terbuka.

Kelompok 21

Praktikum Hidrolika 51

Gambar 7.6 Visualisasi Aliran melalui Pintu Sorong

7.4.4.2 Analisa Data dan Hasil Perhitungan 1. Plotting muka air untuk visualisasi aliran tanpa hambatan dapat dilihat pada kertas kalkir. 2. Data-data yang diperoleh : Lebar saluran (b) = 7,6 cm Slope Head hulu = 1:250 = 3,1 cm

Tabel 7.5 Hasil Percobaan Visualisasi Aliran Tanpa Hambatan(Bebas Hambatan)


Volume (liter) 5 5 5 Waktu (detik) 02,76 03,28 02,73 Debit (Q) 1,811 x 10 1,524 x 10 1,831 x 10
-3 -3 -3

Kesimpulan : Bentuk aliran sangat tergantung pada kecepatan aliran, slope dasar saluran, debit, hambatan yang dilalui dan tailgate. Pada aliran bebas hambatan, tinggi head hulunya 3,1 tinggi y1 = y2 = 0,032 m dan tidak diperoleh panjang loncat airnya.

Kelompok 21

Anda mungkin juga menyukai