STAPHYLOCOCCUS
TANDA-TANDA STAPHYLOCOCCUS
Bentuk bola, ukuran 0,8-1,0 , susunan buah anggur (kelompok), Gram Positif Gerak (-), Spora (-), Gas (-) Tumbuh baik pada suhu 37 C, aerob Pada MSA (Mannitol Salt Agar) koloni bulat, halus, menonjol, berkilauan Dapat meragikan banyak Karbohidrat
Non toksin : Antigen permukaan Koagulasa Hialuronidasa Fibrinolisin Proteasa Lipase Tributirinasa Fosfotasa Katalasa
Ekso toksin : alpha hemolisin hemolisin Delta hemolisin Leukosidin Sitotoksin Toksin eksfoliatif
Dibuat jika bakteri ditanam dlm perbenihan semisolid dg konsentrasi CO2 30%
Tdd protein yang bersifat : Non hemolitik Non dermonekrotik Non paralitik Termostabil Tahan thd pepsin dan tripsin
Terutama Staph epidermidis flora normal kulit, sal pernapasan, sal pencernaan makanan 6,6% bayi umur 1 hr ditemukan Staph di hidung 50% bayi umur 2 hr 62% bayi umur 3 hr 88,8% bayi umur 4-8 hr
Patogenesis & Infeksi Staphylococcus Dapat ditemukan pd udara & lingkungan. Patogenisitas gabungan dr berbagai metabolit yang dihasilkannya
penyebab hemolisis, koagulasa (+), catalase (+), mencairkan gelatin, pigmen kuning emas (+), meragikan Mannitol.
non hemolitik, warna putih, koagulasa (-), catalase (-), tidak meragikan Mannitol.
PATOLOGI
Furunkel (abses) merupakan contoh lesi oleh Staph. Bakteri berkembang biak dlm folikel rambut nekrosis jar.setempat koagulasi fibrin di sekitar lesi dan pembuluh getah bening dinding yang membatasi proses nekrosis serbukan sel radang pencairan jar.nekrotik di pusat lesi cairan akan keluar di tempat yang kurang tahanannya Pengeluaran cairan abses diikuti dgn pembentukan jar.granulasi. Peradangan setempat merupakan sifat khas dari infeksi Staphylococcus Bakteri dapat menyebar lewat pembuluh getah bening dan pembuluh darah
Sistesis dan pielitis Septikemia Endokarditis Meningitis Abses serebri Sepsis puerpuralis Trombosis sinus kavernosus Orbitalis Osteomielitis Pneumonia
Gambaran klinik
Tanda-tanda peradangan setempat yang menyembuh setelah pus dikeluarkan Dinding fibrin sekitar abses mencegah penyebaran bakteri. Jika dinding rusak bakteri dapat menyebar bakterimia Pada keracunan makanan karena enterotoksin, tidak ada demam
BAHAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium
Diperoleh dengan cara swabbing (langsung) dari darah, pus, sputum, likuor serebrospinalis
PEMERIKSAAN LANGSUNG
PERBENIHAN
TES KOAGULASI
Ada 2 cara : - slide test Bound Coagulase (Clumping Factor) - tube test koagulasa bebas
Pencegahan
Penyebaran langsung dengan kontak fisik dapat dicegah dengan kebersihan kulit, mencegah pencemaran bakteri pada luka dan lecet Air borne infection di kamar operasi dicegah dengan memakai sinar ultra violet Dari Lingkungan Rumah sakit :
STREPTOCOCCUS
Fam : Streptococcaceae Genus : Streptococcus Spesies : Strep. Pyogenes Strep. Pneumoniae Morfologi : - coccus bentuk rantai : 0,5-1 m - sifat patogen - infeksi pada manusia gram (+) - umur tua gram (-) - spora (-), gerak (-)
Sifat Pertumbuhan
Bersifat anaerob fakultatif Tumbuh baik pada pH 7,4-7,6 Suhu optimal 37C selama 18-24 jam Bentuk koloni mucoid dan glossy
Sifat Pertumbuhan
Berdasarkan sifat hemolitik pada agar darah: 1. Strep. viridans (hemolisis tipe ) : membentuk warna hijau dan hemolisis sebagian di sekeliling koloni 2. Strep. haemolyticus (hemolisis tipe ) : membentuk zona bening di sekeliling koloni clear zone 3. Strep. anhaemolyticus (hemolisis tipe ) : tidak menyebabkan hemolisis
Bakteri ini menyebabkan penyakit epidemik : Scarlett fever Radang tenggorokan Febris puerpuralis Rheumatic fever Kategori Strep. dapat dipisahkan dalam 5 klp : 1. Strep.hemolitik 2. Strep.viridans 3. Strep.faecalis (enterococcus) 4. Strep.laktat 5. Peptostreptococcus
Enzim yang dihasilkan : 1. Streptokinase 2. Streptodornase 3. Hialuronidase 4. Proteinase 5. Amilase 6. Esterase Pemeriksaan Laboratorium : 1. Bahan pemeriksaan 2. Pemeriksaan langsung 3. Perbenihan 4. Imunitas daya tahan 5. Pengobatan antibiotika
c. Endokarditis bakterialis - endokarditis bakterialis akuta - endokarditis bakterialis subakuta d. Infeksi lainnya e. Penyakit paska infeksi Strep. hemolitikus Grup A - glomerulonefritis - jantung reuma CARA KONTROL YANG PENTING : 1. Antibiotika secara intensif 2. Pencegahan penyebaran bakteri : mencegah pengotoran debu, ventilasi yang baik, saringan udara, sinar UV, pemakaian aerosol
1881 STERNBERG dan PASTEUR (tempat berbeda) menemukan Pneumokokus dalam saliva manusia 1886 FRUENKEL dan WEICHSELBAUM (terpisah) : Bakteri ini menyebabkan P. lobaris Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit : 1. Pneumonia 5. Osteomielitis 2. Sinusitis 6. Artritis 3. Otitis 7. Peritonitis 4. Meningitis 8. Ulserasi kornea
PNEUMOKOKUS (STREP.PNEUMONIAE)
A. Ciri-ciri :
Diplokokus bentuk lanset, gram + ve dan ve Terlihat dalam bahan biakan muda Pada dahak (nanah) kokus tunggal (rantai) Makin tua organ cepat gram ve dan secara spontan cenderung timbul lisis Strep.viridans mengalami lisis Pertumbuhan Pneu. dihambat pada perbenihanpada sekitar cakram optochin Tes ini membedakan antara Pneu & Strep hemolisis
B. Kultur
Tumbuh membentuk koloni bundar kecil Pertumbuhan bentuk kubah bentuk pusat plateau dengan tepi yang mengalami peninggian Merupakan hemolitik pada agar darah Pertumbuhan akan ditingkatkan oleh CO2 : 5-10 %
C. Sifat Pertumbuhan
Energi diperoleh dari fermentasi glukosa & produksi as.laktat secara cepat yang menghambat pertumbuhan Netralisasi kultur broth dengan alkali dalam waktu tertentu pertumbuhan besar
D. Variasi Pneumokokus menghasilkan sejumlah besar kapsul koloni mukoid besar Produksi kapsul bagi pertumbuhan pada medium agar Produksi kapsul hilang setelah dilakukan subkultur Pneumokokus akan menghasilkan kapsul lagi & virulensinya apabila disuntikkan pada tikus
PATOGENESIS
A. TIPE PNEUMOKOKUS Orang dewasa, tipe 1-8 bertanggung jawab kasus pneumonia karena Pneumococcus, lebih dari setengah kematian akibat bakterimia karena Pneumococcus Pada anak-anak tipe 6,14,19 & 23 paling sering B. PRODUKSI PENYAKIT Pneumococcus penyakit melalui kemampuannya untuk berkembang biak dalam jaringan Tidak menghasilkan toksin Virulensi dari organ fungsi kapsul, dapat mencegah pencernaan oleh fagosit Manusia diimunisasi dengan tipe polisakarida pneumococcus kebal terhadap tipe pneumokukus tersebut
PATOGENESIS
C. KEHILANGAN DAYA TAHAN 40-70 % manusia sebagai CARRIER Pneumoccus yang virulen Mukosa pernafasan normal harus memiliki daya tahan alamiah bagi Pneumococcus 1. Ketidaknormalan saluran pernafasan 2. Alkohol (intoksikasi obat) menekan fagositik 3. Dinamika peredaran abnormal (ke gagal jantung) 4. Mekanisme lain : gizi, anemia, nefrosis
- Serangan mendadak - Demam, menggigil & nyeri tajam pada pleura - Sputum berwarna merah kecoklatan
Bahan : Darah, Sputum A. Hapusan yang diwarnai : secara gram dapat memperlihatkan organ yang khas, sebahagian polimorfonuklear neutrofil & sebahagian sel darah merah B. Tes Pembengkakan kapsul : Sputum segar diemulsi dicampur dengan anti serum menyebabkan pmbengkakan kapsul (reaksi Quellung) untuk identifikasi Pneumococcus dan penentuan tipe
TANDA-TANDA PNEUMONIA PADA PENDERITA - Mendadak - Demam - Menggigil - Sakit pleura yang nyata
TANDA-TANDA KLASIK
infeksi mulai dengan mendadak kekakuan yg berat kenaikan suhu sangat cepat batuk produktif sputum seperti karat besi nyeri dada pleuritis pemeriksaan dada adanya konsolidasi lobus ekspansi thorax terbatas pada sisi yang terkena
Pengobatan :
- Penicillin G - Cefotaxime - Ceftriaxone
N. gonorrhoeae (gonococcus)
Struktur antigen :
antigen yg heterogen & mampu berubah struktur permukaannya pd tabung uji (in vitro) yang di asumsikan berada dlm organ hidup (in vivo) utk menghindar dari pertahanan inang (host)
Struktur permukaan :
A. Pili tentakel berbentuk rambut memanjang hingga mikrometer dr permk. gonococci menempel pd sel inang & resisten thd fagositosis. Terbuat dr protein pilin (B.M. 17.000 - 21.000)
Struktur permukaan :
B. Por : por membesar mencapai membran sel gonococci. Terjadi dlm trimer utk membentuk pori-pori pd permukaan melalui nutrisi yg masuk ke sel (B.M. 34.000 37.000) C. OPA: protein berfungsi dlm adhesi gonococci dlm koloni & penempelan gonococci pd sel inang (B.M. 24.000 32.000) D. RMP: B.M. 33.000 secara antigen tersimpan di semua gonococci. Reduction Modifiable Protein (RMP) saat tjd reduksi bergabung dgn por membentuk pori pd permukaan sel
Struktur permukaan :
E. Lipopolisakarida (LOS) : beda dengan batang enterik gram , memiliki rantai antigen O panjang (B.M. 3000 7000)
INFEKSI GONOCOCCUS
Penyakit yg disebabkan oleh infeksi gonococcus gonore. Gonore dan sifilis seringkali ditemukan pada seorang penderita sekaligus.