Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP DASAR

PERSIMPANGAN BERSINYAL
Conflict Points at Intersections

TITIK KONFLIK
Keterangan :

Konflik Primer
Konflik Sekunder
Arus Kendaraan
Arus Pejalan Kaki
Terminologi (1)
Siklus: Satu urutan lengkap dari tampilan sinyal
Panjang siklus (cycle length) adalah waktu total dari
sinyal untuk menyelesaikan satu siklus, diberi simbol C
(detik)
Fase (phase) adalah bagian dari siklus yang dialokasikan
bagi setiap kombinasi pergerakan lalu lintas yang
mendapat hak jalan bersamaan selama satu interval atau
lebih.
Interval adalah perioda waktu selama indikasi sinyal tetap
Waktu hijau Efektif (effective green time), g adalah
perioda waktu hijau yang secara praktis dimanfaatkan oleh
pergerakan pada fase yang bersangkutan. Besarnya durasi
waktu hijau efektif adalah waktu hijau aktual ditambah
waktu keuntungan akhir dikurangi waktu hilang awal, diberi
simbol g
i
untuk fase i (detik)
Terminologi (2)
Waktu hijau aktual (Actual green time), G adalah durasi
waktu hijau yang terpasang pada lampu sinyal maupun
pengendali (controller).
Waktu antar hijau, I adalah waktu antara berakhirnya hijau
suatu fase dengan berawalnya hijau fase berikutnya.
Kegunaan dari waktu antar hijau adalah untuk menjamin agar
kendaraan terakhir suatu fase melewati titik konflik kritis
sebelum kendaraan pertama fase berikutnya melewati titik
yang sama.
Rasio hijau: perbandingan antara waktu hijau efektif dan
panjang siklus, diberi simbol g
i
/C untuk fase i
Merah efektif: waktu selama suatu pergerakan atau
sekelompok pergerakan secara efektif tidak diijinkan
bergerak; dihitung sebagai panjang siklus dikurangi waktu
hijau efektif untuk fase i, diberi simbol r
i
(detik).
Lost time: waktu yang hilang dalam suatu fase karena
keterlambatan start kendaraan dan berakhirnya tingkat
pelepasan kendaraan yang terjadi selama waktu kuning.
Intergreen periode
Cycle Time
Fase U-S
Fase B-T
All red
Tiga Jenis Kontroler
Pretimed operation
Semiactuated operation
Full-actuated operation
PARAMETER
Discharge headway
Kehilangan waktu
Arus jenuh
Pengaruh Kendaraan Belok Kanan
Penentuan Volume Permintaan
Discharge headway, kehilangan
waktu, dan arus jenuh
Tabel Perhitungan yang berkaitan
dengan Gambar 8.1.
Posisi
Antrian
Waktu Antara
Rata-rata Hasil
Pengamatan
(det)
Waktu Antara
Perkiraan (*)
Perbedaan,
Pengamatan
Dikurangi
Perkiraan (det)
1
2
3
4
5
>5
2,61
3,00
2,52
2,37
2,21
2,14
2,14
2,14
2,14
2,14
2,14
2,14
Waktu hilang awal =
0,47
0,86
0,38
0,23
0,07
0,00
2,10
Discharge headway stabil pada 2,14 detik untuk
kendaraan keenam dan selanjutnya.
Start-up lost time diperkirakan dengan
menjumlahkan perbedaaan antara headway
pengamatan dan perkiraan dari setiap kendaraan
sebelum headway stabil,
Change interval lost time diperkirakan dari
jumlah perubahan interval yang tidak digunakan
oleh kendaraan; ini umumnya sebagian waktu
kuning ditambah interval all red.
Kapasitas suatu lengan persimpangan yang
ditentukan berdasarkan pada kondisi fisik lengan
ditunjukkan oleh suatu parameter yang disebut
arus jenuh.
Arus jenuh adalah besarnya tingkat arus lalu
lintas maksimum yang dapat melewati garis
henti selama waktu hijau, dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan berikut:
s = 3600/h
dimana:
s = tingkat arus jenuh (smp/jam hijau)
h = time headway (detik/kendaraan)

Kapasitas
c = g/C * s
Dimana:
g = waktu hijau efektif
C = waktu siklus
Pengaruh Belok Kanan Pada Pendekat Dua-
lajur Dengan Pergerakan Belok-kanan Terlawan
dari tiga kendaraan terhalang
= kendaraan belok kanan
dibelakangnya
tetapi gap terlalu kecil
yang diinginkan,


17 3 2 = +
LT
E
5
3
2 17
=

=
LT
E
Sebagai ilustrasi: Dengan arus berlawanan 700 kend/jam
dan tidak mempunyai struktur peleton, dapat diamati bahwa
lajur kanan pada Gambar melepas tiga kendaraan belok-
kanan dan dua kendaraan lurus dalam waktu yang sama
dengan lajur kiri melepas 17 kendaraan lurus. Dalam hal ini,
berapakah ekivalensi kendaraan belok-kanan ke kendaraan-
lurus?
Jika perkalian kedua lajur ditetapkan sama, dapat dikatakan
bahwa
Hal ini menyatakan bahwa pada saat satu kendaraan belok-kanan
dilepaskan, lima kendaraan lurus dapat dilepaskan. Nilai ini
dinyatakan sebagai ekivalensi belok-kanan.
Ilustrasi Ekivalensi Belok-kanan Terhadap
Arus dan Lajur Berlawanan
g
n
i
s
o
p
p
O
Ekivalensi
belok kanan
1
s
e
n
a
L
=
3
2
V
opposing
opposing
V
ARUS PERMINTAAN (DEMAND FLOW)
Pengamatan di STOP LINE

Pengamatan di belakang lokasi antrian
kendaraan paling belakang
Tundaan Rata-rata sebagai Fungsi dari
Permintaan dan Panjang Siklus
Ilustrasi Operasional Sederhana Dua-fase,
Tiga-fase, dan Empat-fase
A
B
A
B
Ilustrasi Fase Hijau Awal dan Akhir
Hijau awal
Hijau akhir
Hijau awal dan akhir
Pengukuran Jarak Untuk Perhitungan Gp
Waktu semua merah, menurut ITE
v
L w
r
+
=
Jika tidak ada lalu lintas pejalan kaki

|
.
|

\
|
+
=
v
P
v
L w
r , max
Jika kemungkinan ada penyeberangan bagi
pejalan kaki
v
L P
r
+
=
dimana:
r = panjang semua merah (detik)
w = lebar persimpangan; lebih tepat panjang lintasan kendaraan dari garis henti ke
lajur lalu lintas konflik terjauh (meter)
P = lebar persimpangan; lebih tepat panjang lintasan kendaraan dari garis henti ke
tempat penyeberangan pejalan kaki terjauh (meter)
L = Panjang kendaraan (umumnya digunakan 6 meter)
v = kecepatan kendaraan melintas persimpangan (meter per detik)
Jika ada lalu lintas pejalan kaki atau
penyeberangan diatur dengan sinyal pejalan kaki
Penentuan Titik Konflik Kritis (1)
Penentuan Titik Konflik Kritis (2)
Waktu semua merah:
I = (S
E
/v
E
S
A
/v
A
) detik

Dimana:
S
E
= Jarak dari garis henti ke titik konflik untuk
kendaraan keluar, EV (evacuating vehicle )
(meter)
S
A
= Jarak dari garis henti ke titik konflik untuk
kendaraan masuk, AV (advancing vehicle )
(meter)
v
E
= kecepatan dari kendaraan yang keluar (m/det)
v
A
= kecepatan dari kendaraan yang masuk (m/det)

Anda mungkin juga menyukai