PENYELIDIKAN WABAH
A. 1. PENGERTIAN DARI SUDUT ARTI KATA WABAH A/ apidemi berasal dari bahasa yunani yaitu epi= pada & demos yg = penduduk a/ rakyat. Jadi epidemiologi diartikan sgb hal2 tentg penyakit yg trjadi pd penduduk 2. Dari sudut apidemiologi Wabah berartisuatu peningkatan kejadian kesakitan a/ kematian suatu penyakit disuatu tempat tertentu, yang melebihi keadaan biasanya. 3. Dari sudut perUUngan (UU no. 4 tahun 1984 ) Wabah ialah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dlm masyarakat yg jumlah penderitanya meningkat scr nyata melebihi dari pada keadaan yg lazim pd waktu & daerah trtentu serta dpt menimbulkan malapetaka.
Median dari masa tunas (perkiraan saat terjadinya penularan) pt ditentukan scr mudah dgn mmbaca waktu dari setengah (50%) yg trjadi pd grafik a/ dapat di hitung dgn cara :
2. Langkah 2 umum penyelidikan wabah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Konfirmasi informasi : menelaah kasus yg dilaporkan dlm upaya menegakan diagnosis melalui analisis riwayat klinis & uji Lab (bila tidak memadai dpt di ambil tindkan atas dasar diagnosis Pemastian diagnostik penyakit & penentuan KLB Mendeskripsikan kasus berdasarkan org, waktu, & tempat Membuat penanggulangan sementara (jika dibutuhkan) Melaksanakan penyelidikan melalui interview Menegakan hipotesis Analisa & interpretasi data Melakukan tindakan pencegahan & penanggulangannya Membuat laporan penyelidikan
contoh
Di suatu puskesmas dlm keadaan lazim , tercatat jumlah pnderita baru u/ penyakit X selama 12 minggu sebanyak 8 orang , 10 orang, 13 orang, 9 org, 9 org, 15 org, 10 org, 8 orag, 11 org, 13 org,14 orang, dan 14 orang. Tetapi pada empat minggu kemudian di temukan jumlah penderita baru penyakit x tersebut sebanyak 25 org, 40 org, 60 org, dan 75 org . Pertanyaan apakah di wilayah kerja puskesmas trsebut terjangkit penyakit X ? Jawab : Hitunglah nilai batas keadaan wabah dgn mencari nilai rata2 pd keadaan wabah
Sebuah kasus
Disuatu puskesmas dlm keadaan yg lazim, tercatat jumlah penderita baru u/ penykit X slm 12 minggu sebanyak 1. 8 org , 10, 13,10,10,15,10,8,11,13,14,&14 org. Tetapi pada empat minggu kemudian di temukan jumlh penderita bbaru penyakit X tersebut sebanyak 35, 40, 60, 75, pertanyaa : apakah di wilayah kerja puskesmas trsebut terjangkit penyakit X 2. 5 org ,7, 10, 9, 9, 11, 9,8,12,10,0rang 14, dan 14 orang. Tetapi pada empat minggu kemudian di temukan jumlah penderita baru penyakit X tersebut sebanyak 30 org, 27m 35, & 47 org. 3. 9,10,12,14,19,21,19,18,12,10,14,& 14 org ttpi pada 4 minnggu kemudian di temukan jumlah penderita baru penyakit x tersebut sebanyak 37, 42, 45, & 57 org 4. 19,12,12,14,19,21,19,18,14,10,14,& 14 org ttpi pd 4 mggu kemudian dtemkan jumlah penderita baru X tersebut sebanyak 37, 42, 45,& 57 org.
Alamat e-mail :
dd234hs@yahoo.co.id
Penyaringan (screening)
Usaha pencegah an Tinkat II
Suatu usaha mendeteksi/ menemukan penderita penyakit trtent yg tanpa gejala (tidak tampak) dlm suatu masyarakat a/ sekelompok penduduk tertentu dgn menggunakan suatu tes uji yg dpt diterapkan scr cepaT dlm sebuah skala yg besar
Macam2 screening 1. Mass screening (penyaringan massal) yaitu penyaringan yg melibatkan poulasi scr keseluruhan 2. Penyaringan multiple (multiphasik) -> penggunaan dari berbagai uji penyaringan yg diterapkan pd saat yg sama. 3. Penyaringan yg ditargetkan pd kelompok yg terkena paparan2 yg spesifik -> TK pabrik yg menggunakan bahan timbal 4. Penyaringan oportunitis (penyaringan pd penemuan kasus, terbatas pada penderita yg berkonsultasi pd praktisi kesehatan Tujuan program screening Tujuan umum : mendeteksi penderita sedini mungkin sebelum timbul gejala klinis yg jelas
Tujuan khusu 1. u/ diagnosa dini penyakittrtentu guna pengobatan yg tepat & pencegahan yg lebih dini. 2. u/ mmperoleh keterangan epidemiologis yg berguna bagi petugas kes. Terutama bgi dikter / klinis & bagi peneliti 3. u/ mendidik a/ mmbiasakan masyarakat un/ memeriksakan diri scr teratur dan sedini mungkin. Kriteria pelaksanaan screening ( wilson 1968) 1. Penyakit Serius bila tdk dpt didiagnosis scr dini Prevalensi tinggi pada tahap praklinik Periode panjang diantara tanda2 I & timbulnya penyakit 2. Uji diagnostik Sensitif & spesifik -sederhana & murah Aman & dapat di terima reliabel 3. Diagnosis & pengobatan Faselitas adekuat -efelktif dpt diterima & pengobatan yg aman telah trsedia
Nilai sensitivitas spesifisitas dipengaruhi oleh : 1. Risiko adanya kasusu yg tdk terjaring / lolos dari seleksi karena menolak diperiksa/ tdk ikut berpartisipasi 2. Besarnya biaya dignosa klinik u/ menentyukan penderita scr klinis terutama pada mereka dgn positif palsu 3. Frekuensi penyaringan ( kemungkinan pad penyaringan berikut akan mengambil kasus
jumlah a +b c +d N
a. Positive benar = jumlah mkereka yg sakit dan yg tejaring positive melalui penyaringan b. Positive palsu = jumlah mereka yg sehat dan yg terjaring positive pd penyaringan c. Negative palsu = jumlh mereka yg skit dan yang terjaring negative pd penyaringan. d. Negative enar = jumlah mereka yg sehat dan terjaring
Sebuah uju skrining yg di lakukan mahasiswa semester akhir akademi kebidanan makassar u/ mendeteksi adanya kanker servik uteri pada 64810 wanita usia 40-47 tahun melalui papsmaer setelah 5 tahun dari 1115 dengan hasil skrinning positiv di konfirmasi sebanyak 132 org menderita kanker serviks uteri sedangkan pada 63695 peserta yg di skrining dengan hasil yg negatife teryata 45 orang di konfirmasi menderita kangker serfik. Gunakan data ini pada soal berikut hitunglah 1. Besarnya angka sensitifitas tes adalah : 2. Besarnya angka spesifisitas tes adalah : 3. Besarnya nilai predikstif positif adalah 4. Besarnya prevalensi adalah :
Hasil uji skrining
Positive (+) Negative (-) jumlah
kangker serviks
CE A 132 C 45 177 sehat B 983 7.351
jumlah
1.115 64.710
D 63.630 63695