Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sayuran dalam kehidupan manusia sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi, karena sayuran merupakan salah satu sumber mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan manusia. Konsumsi sayuran pada saat ini sudah mulai meningkat, karena mulai adanya kesadaran bahwa dengan mengkonsumsi sayuran berarti hidup akan bertambah sehat (Nugrohati dan Untung, 1986). Salah satu kendala yang dihadapi di dalam budidaya terong, daun bawang, selendri, sawi, jagung, kangkung, dan bayam adalah masalah hama, terutama hama penggerek polong (Maruca testulasis), tungau merah (Tetranychus bimaculatus) dan kutu daun (Aphistavaresi) Ketiga hama ini umumnya menyerang pada musim kemarau dan bila tidak dilakukan usaha pengendalian hama, maka tanaman sayuran menjadi tidak produktif, bahkan dapat gagal panen. Salah satu usaha agar produktivitas sayuran dapat ditingkatkan diperlukan tindakan dalam pengendalian hama dan penanganan pasca panen yang efektif dan efisien. Metode pengendalian hama yang digunakan oleh petani sayuran adalah perlakuan dengan pestisida. Pestisida dianggap sebagai produk yang mudah diterapkan, tersedia dengan mudah di tingkat petani, dan secara ekonomis sangat menguntungkan. Pada umumnya pestisida yang dipergunakan adalah jenis pestisida yang tergolong insektisida organofosfat dan karbamat. Permasalahan di lokasi biasanya berkisar tentang dosis insektisida yang

dipergunakan untuk menyemprot hama dan berapa kadar residu yang terdapat pada polong kacang panjang pada saat panen. (Sunarjono, 2003).

DESKRIPSI

Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.

Terong merupakan tumbuhan perdu tegak, tinggi 1-2,5 m, Batang berkayu,


berbentuk silindris, percabangan simpodial, batang muda berambut halus berwarna

ungu. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang condong ke atas. Daun tunggal, bertangkai silindris (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. daging daun papyraceus.

Kangkung (Ipomoea aquatic ), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.

Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina

dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Sawi (Brassica juncea L.) masih satu famili dengan kubis-krop, kubis bunga, brokoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) oleh karena itui sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama pada sistem perakaran, struktur batang, bunga, buah (polong) maupun bijinya. Sawi termasuk ke dalam kelompok tanaman sayuran daun yang mengandung zat-zat gizi lengkap yang memenuhi syarat untuk kebutuhan gizi masyarakat. Sawi hijau bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah sebagai lalapan maupun dalam bentuk olahan dalam berbagai macam masakan. Selain itu berguna untuk pengobatan (terapi) berbagai macam penyakit. Sistem perakaran sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar

yangbentuknya bulat panjang (silindris) menyebar kesemua arah dengan kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain menghisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Batang sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentukan dan penopang daun. Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak (roset) sehingga sukar membentuk krop. Sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun

dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai

daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Rubatzky, 1999).

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat

kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.

Pembahasan
Dari data yang diperoleh pada saat pada saat praktikum yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut. .Petani yang sering kali dipanggil Mbah Karjo ini adalah seorang petani sayuran, nenek berusia kurang lebih 50 tahun ini adalah pemilik lahan sekaligus petani yang menggarap lahannya sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidup, didesa ini kami mendapati lima populasi tanaman dalam suatu lahan yang

digarap. Disana kami menjumpai beraneka ragam tanaman seperti daun bawang, seledri, terong, kangkung cabut, bayam, cabe rawit dan juga jagung. Tetapi seringkali usaha yang dilakukan beliau tidaklah selalu berjalan dengan mulus, sering kali bibit tidak mau tumbuh, serta gangguan dari alam seperti banjir hingga gangguan dari penyakit dan hama. Hama yang sering menyerang tanaman bayam cabut adalah hama plutella sp (diamond back moth) merupakan hama yang paling serius ketika mereka merusak mahkota atau titik tumbuh tanaman muda bayam atau kubis. cara pengendalian hama tersebut dengan cara menyemprotkan insectisida pada tanaman yang terdapat hama tersebut. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat

Anda mungkin juga menyukai