Anda di halaman 1dari 2

6.

Hidrocephalus Kongenital Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. Etiologi Kongenital: a. Stenosis aquaduktus sylvii Adalah penyumbatan aliran CSS pada tingkat saluran air dari sylvii. Merupakan penyebab yang terbanyak pada hydrocephalus bayi dan anak (60-90%). b. Spina bifida dan kranium bifida berhubungan dengan sindrom Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan. c. Sindrom Dandy-Walker Dandy-Walker juga merupakan penyebab penting Hydrocephalus Kongenital, meskipun terjadi lebih jarang. Merupakan atresia kongenital foramen Luschka dan Magendie dengan akibat Hydrocephalus Obstruktif. d. Kista araknoid e. Anomali Pembuluh Darah hydrocephalus akibat aneurisma arterio-vena yang mengenai arteria serebralis posterior dengan vena Galeni 7. Cedera Kepala Berat Nilai GCS 3-8, hilang kesadaran lebih dari 24 jam,meliputi:kontusio serebral,laserasi, hematoma dan edema serebral (hudack dan gallo, 1996). Tatalaksana Urutan tindakan menurut prioritas adalah sebagai berikut: a. Resusitasi jantung paru (airway, breathing, circulation=ABC) b. Pemeriksaan fisik Setalh ABC, dilakukan pemeriksaan fisik singkat meliputi kesadaran, pupil, defisit fokal serebral dan cedera ekstra kranial. c. Pemeriksaan radiologi Dibuat foto kepala dan leher, sedangkan foto anggota gerak, dada Dan abdomen dibuat atas indikasi. CT scan kepala dilakukan bila ada fraktur tulang tengkorak atau bila secara klinis diduga ada hematom intrakranial d. Tekanan tinggi intrakranial (TTIK) Untuk mengukur turun naiknya TIK sebaiknya dipasang monitor TIK. TIK yang normal adalah berkisar 0-15 mmHg, diatas 20 mmHg sudah harus diturunkan dengan urutan sebagai berikut: 1. Hiperventilasi Setelah resusitas ABC, dilakukan hiperventilasi dengan ventilasi yang terkontrol, dengan sasaran tekanan CO2 (pCO2) 27-30 mmHg dimana terjadi vasokontriksi yang diikuti berkurangnya aliran darah serebral. 2. Drainase Tindakan ini dilakukan bila hiperventilasi tidak berhasil. Untuk jangka pendek dilakukan drainase ventrikular. 3. Terapi diuretik o Diuretik osmotik (manitol 20%) Cara pemberiannya : Bolus 0,5-1 gram/kgBB dalam 20 menit dilanjutkan 0,25-0,5 gram/kgBB, setiap 6 jam selama 24-48 jam. Monitornosmolalitas tidak melebihi 310 mOSm o Loop diuretik (Furosemid) Dosis 40 mg/hari/iv 4. Terapi barbiturat (Fenobarbital) Terapi ini diberikan pada kasus-ksus yang tidak responsif terhadap semua jenis terapi yang tersebut diatas. 5. Streroid Berguna untuk mengurangi edema serebri pada tumor otak. 6. Posisi Tidur Penderita cedera kepala berat dimana TIK tinggi posisi tidurnya ditinggikan bagian kepala sekitar 20-30. e.Keseimbangan cairan elektrolit f. Nutrisi g.Epilepsi/kejang Pengobatan: o Kejang pertama: Fenitoin 200 mg, dilanjutkan 3-4 x 100 mg/hari o Status epilepsi: diazepam 10 mg/iv dapat diulang dalam 15 menit. h. Komplikasi sistematik Infeksi Demam Gastrointestinal: pada penderita sering ditemukan gastritis erosi H2 reseptor bloker. i. Neuroproteksi

8. Penurunan Kesadaran Cedera Kepala Berat - Sirkulasi gangguan pembuluh darah otak (perdarahan maupun infark) - Metabolik akibat gangguan metabolic yang menekan/mengganggu kinerja otak. - Elektrolit gangguan keseimbangan elektrolit (seperti kalium, natrium) 9. Perbedaan perdarahan intrakranial spontan dengan trauma Perdarahan intrakranial spontan adalah perdarahan yang terjadi intrakranial. Perdarahan ini dapat terjadi pada parenkim otak atau ruang meningen, yang terjadi spontan tanpa adanya trauma. Etiologi dan Faktor Risiko Etiologi perdarahan intrakranial spontan adalah ruptur aneurisma, AVM serebral, diseksi arteri serebral dan lainnya. Faktor risiko terjadinya perdarahan serebral adalah hipertensi, merokok, kontrasepsi oral, konsumsi alkohol dan kehamilan. Gejala Gejala yang terjadi antara lain sakit kepala, meningismus, perdarahan okular. Pemeriksaan penunjang yang dapatdilakukan antara lain CT Scan. 10. Nyeri Kepala pada Tumor Masa intrakranial yang membesar dan mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial, penarikan atau pergeseran jaringan peka nyeri di kepala, maupun menyebabkan blokade aliran cairan serebrospinal akan meningakibatkan nyeri kepala yang hebat, terus menerus, serta progresif.

Anda mungkin juga menyukai