Anda di halaman 1dari 11

JUDUL Percobaan Jar Test TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum yang telah kami laksanakan yaitu:

1. Untuk mencari dosis koagulan yang paling optimal yang digunakan untuk

proses koagulasi dalam pengolahan air. penggunaan jar test. LATA! "#LA$AN%

2. Untuk mengetahui alat bahan serta cara kerja yang baik dalam

Peranan laboratorium sangat penting sekali dalam mengendalikan pencemaran yaitu menentukan jenis unsur kimia yang harus dibuang dari limbah. Dalam merancang suatu peralatan pengolahan limbah parameter pencemar yang bersi&at posisi kunci perlu sekali diketahui secara tepat bersamaan dengan nilai'nilainya yang dapat diketahui melalui penganalisaan laboratorium. T(NJAUAN PU)TA$A 1. KEKERUHAN Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikelpartikel kecil dan koloid yang berukuran *+ nm sampai *+ m. Partikelpartikel kecil dan koloid tersebut tidak lain adalah : Pasir,k-arts tanah liat,lempung,lumpur .at organik sisa tanaman plankton ganggang dan sebagainya. Kekeruhan dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia dengan si&atsi&at tertentu yang disebut $oagulan. Umumnya koagulan tersebut adalah ta-as dan dapat pula garam. /e 0(((1 polielelektrolit organic. Kekeruhan merupakan si&at optis dari suatu larutan yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya dan tidak dapat dihubungkan secara langsung antara kekeruhan dengan .at padat tersuspensi karena tergantung juga kepada ukuran dan bentuk butir . Ada 2 metoda pengukuran kekeruhan: a. 3etoda ne&elometrik 0unit kekeruhan ne&eloimetrik /tu atau Ntu1 b. 3etoda 4ellige Turbidimetri 0unit kekeruhan silika1 c. 3etoda 5isual 0unit kekeruhan Jackson1. 3etoda 5isual adalah cara kuno dan lebih sesuai untuk nilai kekeruhan yang tinggi yaitu lebih dari 67 unit sedangkan metoda ne&elometrik lebih sensiti& dan dapat digunakan untuk segala tingkat kekeruhan. 3etoda yang akan dijelaskan di ba-ah adalah metoda ne&elometrik.

a. suspensi k-arts halus b. suspensi h-arts kasar

%ambar *. . 4ubungan antara nilai kekeruhan dan kadar .at terlarut

2. JAR TEST Jar test adalah suatu percobaan yang ber&ungsi untuk menentukan dosis optimal dari koagulan 0biasanya ta-as,alum1 yang digunakan pada proses pengolahan air bersih. Jar Test merupakan proses penjernihan air dengan menggunakan koagulan dimana koagulan akan membentuk &lok 8 &lok dengan adanya ion8ion yang terkandung dalam larutan sampel. /lok'&lok ini mengumpulkan partikel'partikel kecil dan koloid yang tumbuh dan akhirnya bersama'sama mengendap. /lok terbentuk dengan bantuan agitasi dari alat agitator. Dengan konsentrasi dan 5olume koagulan yang berbeda akan membentuk koagulan yang berbeda dan tentunya akan menghasilkan tingkat kejernihan yang berbeda. Umumnya koagulan tersebut berupa Al 60)9:12 namun dapat pula berupa garam /e;l2 atau sesuatu poly'elektrolit organis.

$oagulasi adalah proses penambahan bahan'bahan kimia untuk memebentuk gumpalan 0&lok1 yang selanjutnya dipisahkan pada proses &lokulasi. )edangkan &lokulasi adalah proses untuk mempercepat penggumpalan partikel dengan pengadukan sangat lambat. $oagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan kimia sehingga partikel'partikel tersebut bersi&at netral dan membentuk endapan karena adanya gaya gra&itasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pro e koagu!a i e"agai "erikut #

Derajat $easaman 0p41 Jenis $oagulan $adar ion terlarut Tingkat kekeruhan Dosis koagulan $ecepatan pengadukan Alkalinitas )uhu air

/lokulasi adalah pengadukan perlahan terhadap larutan jonjot mikro yang menghasilkan jonjot besar dan kemudian mengendap secara cepat 0Tjokrokusumo *<<71. /lokulasi adalah proses menghubungkan bahan kimia berupa &lokulan agar menggumpal sehingga membentuk partikel koloid atau &lok mengendap yang lebih besar. Proses &lokulasi terdiri dari tiga langkah :
1. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat 0* menit = *++ rpm1 2. Pengadukan lambat untuk membentuk dan menggambung &lok 0*+

menit = >+ rpm1 pengendapan.

3. Pemisahan &lok'&lok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui

/aktor 8 &aktor yang mempengaruhi &lokulasi : Untuk mencapai kondisi &lokulasi yang dibutuhkan ada beberapa &aktor yang harus diperhatikan seperti misalnya :
1. ?aktu &lokulasi 2. Jumlah energi yang diberikan 3. Jumlah koagulan 4. Jenis dan jumlah koagulan,&lokulan pembantu 5. ;ara pemakaian koagulan,&lokulan pembantu 6. !esirkulasi sebagian lumpur 0jika memungkinkan1 7. Penetapan p4 pada proses koagulasi

%ambar 6 . !angkaian peralatan jar test $enentuan %o i Koagu!an dengan Jar Te t Penentuan dosis koagulan yang akan digunakan dalam penjernihan air adalah sebenarnya tidak mungkin dilakukan secara langsung karena adanya beberapa &aktor yang harus diperhatikan dalam air yang akan di olah tersebut diantaranya adalah p4 -aktu pengadukan dan lainnya. 9leh karena itu digunakan proses jar test untuk menentukan dosis yang tepat ontuk proses koagulasi 0 9kun *<@:1. Proses Jar Test terdiri dari 2 langkah yaitu : *. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat 0 * menit = *++ rpm 1 6. Pengadukan lambat untuk pembentukan &lok'&lok 0 *7 menit = 6+ rpm 1 2. Penghapusan &lok'&lok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi 0 2+ menit = + rpm 1

%ambar 2. Pengaruh penambahan ta-as terhadap kekeruhan ANTUB Dengan penambahan $oagulan 0contoh: alum1 seperti disebutkan di atas maka stabilitas air sample,limbah akan terganggu dan ada dua proses yang terjadi :
1. )ebagian kecil kristal ta-as Al6 0)9:12.** 46+ 0alum1 yang terlarut

dalam air= molekul ini mengubah muatan elektrisnya menjadi molekul bermuatan positip 0AlC1 dan membentuk molekul p4 D E Al 09416C Al 09416:C Al6 09416 :C p4 F E Al 0941: karena koloid biasanya bermuatan negatip 0pada p4 7 s,d @1 maka dengan adanya muatan yang berbeda partikel,koloid 0bermuatan negati&1 dan AlC akan tarik menarik G berikatan sehingga membentuk gumpalan,&lok.
2. )ebagian besar ta-as bereaksi dengan air dan akan mengendap sebagai

&lok Al09412 yang dapat mengurung koloid dan memba-anya ke ba-ah.

3ekanisme reaksi :

4idrolisa atom Al dalam air menurut reaksi umum ditunjukkan sebagai reaksi yang bolak balik : Al6 0)9:12 C > 46+ DHF 6AL09412 C>4CC)+:6 Reak i "o!ak "a!ik !eaksi ini menyebabkan pembebasan ion 4 C yang bereaksi dengan )9: dan menbentuk asam sul&at sehingga p4 larutan berkurang dan berakibat terjadi e&ek pengasaman. Proses &lokulasi tidak dapat berlangsung dengan baik dalam air yang mengandung kadar Al yang tinggi karena 4 terlalu rendah sedang untuk membentuk Al09412 dibutuhkan p4 > sampai @. Asam yang terjadi dapat dinetralkan dengan bu&er alkali. Koagu!an $oagulan adalah .at kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan negati& partikel di dalam suspensi. Iat ini merupakan donor muatan positi& yang digunakan untuk mendestabilisasi muatan negati& partikel. $oagulan yang umum dan sudah dikenal yang digunakan pada pengolahan air adalah seperti yang terlihat pada tabel di ba-ah ini: Tabel Jenis'jenis $oagulan Jang sering digunakan Nama &ormu!a Reak i pH (ptimu 'entuk %engan m Air >+8E@ >+8E@ >+8E@ :8< :8< F@7

Aluminium sul&at Alum Al60)9:12.K469 K H "ongkah Asam sul&at Alum )alum *: *> *@ bubuk )odium aluminat NaAl96 atauNa6Al69: "ubuk ;airan bubuk $ristal halus "asa Asam Asam

Polyaluminium;hloride Aln0941m;l2n'm PA; /erri sul&at /erri klorida /erro sul&at /e60)9:12.<469 /e;l2.>469 /e)9:.E469

"ongkah Asam cairan $ristal halus Asam

$oagulan merupakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu proses pengendapan partikel8partikel kecil yang tidak dapat mengendap

dengan sendirinya 0secara gra&itasi1. $ekeruhan dan -arna dapat dihilangkan melalui penambahan koagulan atau sejenis bahan 8 bahan kimia antara lain: 1. A!umunium Su!fat 0Al60)9:12.*:4691 L "iasanya disebut ta-as bahan ini sering dipakai karena e&ekti& untuk menurunkan kadar karbonat. Ta-as berbentuk kristal atau bubuk putih larut dalam air tidak larut dalam alkohol tidak mudah terbakar ekonomis mudah didapat dan mudah disimpan. Penggunaan ta-as memiliki keuntungan yaitu harga relati& murah dan sudah dikenal luas oleh operator -ater treatment. Namun Ada juga kerugiannya yaitu umumnya dipasok dalam bentuk padatan sehingga perlu -aktu yang lama untuk proses pelarutan.

2.

).

*.

-. ..

Sodium A!uminate 0NaAl961 LDigunakan dalam kondisi khusus karena harganya yang relati& mahal. "iasanya digunakan sebagai koagulan sekunder untuk menghilangkan -arna dan dalam proses pelunakan air dengan lime soda ash. &errou Su!fate 0/e)9:.E4691 LDikenal sebagai ;opperas bentuk umumnya adalah granular. /errous )ul&ate dan lime sangat e&ekti& untuk proses penjernihan air dengan p4 tinggi 0p4 F *+1. +h!orinated ,oppera L Dibuat dengan menambahkan klorin untuk mengioksidasi /errous )ul&ate. $euntungan penggunaan koagulan ini adalah dapat bekerja pada jangkauan p4 : @ hingga **. &errie Su!fate 0/e60)9:12 L 3ampu untuk menghilangkan -arna pada p4 rendah dan tinggi serta dapat menghilangkan /e dan 3n. &errie +h!oride 0/e;l2.>4691 LDalam pengolahan air penggunaannya terbatas karena bersi&at korosi& dan tidak tahan untuk penyimpanan yang terlalu lama. Keunggu!an $o!y A!uminium +h!oride "ahan koagulan lain yang dapat digunakan selain ta-as adalah PA; 0Poly Alumunium ;hloride1. PA; adalah suatu persenya-aan anorganik komplek ion hidroksil serta ion alumunium bertarap klorinasi yang berlainan sebagai pembentuk polynuclear mempunyai rumus umum Alm0941n;l02m'n1. "eberapa keunggulan yang dimiliki PA; dibanding koagulan lainnya adalah : *. PA; dapat bekerja di tingkat p4 yang lebih luas dengan demikian tidak diperlukan pengoreksian terhadap p4 terkecuali bagi air tertentu. 6. $andungan belerang dengan dosis cukup akan mengoksidasi senya-a karboksilat rantai siklik membentuk ali&atik dan gugusan rantai hidrokarbon yang lebih pendek dan sederhana sehingga mudah untuk diikat membentuk &lok. 2. $adar khlorida yang optimal dalam &asa cair yang bermuatan negati& akan cepat bereaksi dan merusak ikatan .at organik terutama ikatan karbon nitrogen yang umumnya dalam truktur ekuatik membentuk suatau

makromolekul terutama gugusan protein amina amida dan penyusun minyak dan lipida. :. PA; tidak menjadi keruh bila pemakaiannya berlebihan sedangkan koagulan yang lain 0seperti alumunium sul&at besi klorida dan &ero sul&at1 bila dosis berlebihan bagi air yang mempunyai kekeruhan yang rendah akan bertambah keruh. Jika digambarkan dengan suatu gra&ik untuk PA; adalah membentuk garis linier artinya jika dosis berlebih maka akan didapatkan hasil kekeruhan yang relati& sama dengan dosis optimum sehingga penghematan bahan kimia dapat dilakukan. )edangkan untuk koagulan selain PA; memberikan gra&ik parabola terbuka artinya jika kelebihan atau kekurangan dosis akan menaikkan kekeruhan hasil akhir hal ini perlu ketepatan dosis. 7. PA; mengandung suatu polimer khusus dengan struktur polielektrolite yang dapat mengurangi atau tidak perlu sama sekali dalam pemakaian bahan pembantu ini berarti disamping penyederhanaan juga penghematan untuk penjernihan air. >. $andungan basa yang cukup akan menambah gugus hidroksil dalam air sehingga penurunan p4 tidak terlalu ekstrim sehingga penghematan dalam penggunaan bahan untuk netralisasi dapat dilakukan. E. PA; lebih cepat membentuk &lok daripada koagulan biasa ini diakibatkan dari gugus akti& aluminat yang bekerja e&ekti& dalam mengikat koloid yang ikatan ini diperkuat dengan rantai polimer dari gugus polielektrolite sehingga gumpalan &loknya menjadi lebih padat penambahan gugus hidroksil kedalam rantai koloid yang hidro&obik akan menambah berat molekul dengan demikian -alaupun ukuran kolam pengendapan lebih kecil atau terjadi o5er'load bagi instalasi yang ada kapasitas produksi relati& tidak terpengaruh. ). pH )ebelum abad *@ asam G basa dibedakan menurut rasanya 0asam,basa1. Pada abad *@ menurut teori Archenius sudah dapat diketahui bah-a semua asam mengandung gugus hidrogen 4 C dan semua basa banyak mengandung gugus hidroksil 94' . Teori ionisasi asam menganggap sebagai suatu molekul yang terdiri dari ion 4 C dan sisa asam. Prinsip pengukuran p4 menunjukkan kadar asam atau basa didalam suatu larutan dan sebetulnya p4 menunjukkan akti&itas ion hidrogen 4 C .

- Kea aman Air $easaman air diukur dengan p4 meter. $easaman di tetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air buangan yang mempunyai p4 tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikroorganisme air yang diperlukan untuk keperluan biota tertentu. Demikian juga makhluk'makhluk lain tidak dapat hidup seperti ikan. Air yang mempunyai p4 rendah membuat air menjadi

korosi& terhadap bahan'bahan konstruksi besi yang kontak dengan air. Limbah air dengan keasaman tinggi bersumber dari buangan yang mengandung asam seperti air pembilas pada pabrik pembuatan ka-at atau seng. Air limbah pabrik ini sebelum dibuang keperairan pada umumnya dinetralisasi dahulu. "uangan air bersi&at alkalis 0biasa1 bersumber dari buangan mengandung bahan'bahan organik seperti senya-a karbonat bikarbonat dan hidroksida. Demikian juga buangan asam ini berasal dari bahan'bahan kimia yang bersi&at asam atau adakalanya pada air yang bersi&at alami.

- Ke"a aan/A!ka!inita Air Tinggi rendahnya alkalinitas air ditemukan air senya-a karbonat garam'garam hidroksida kalsium magnesium dan natrium dalam air. Tingginya kandungan .at'.at tersebut mengakibatkan kesadahan dalam air. )emakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air berbuih. Penggunaan air untuk ketel selalu diupayakan air yang mempunyai kesadahan rendah karena .at'.at tersebut dalam konsentrasi tinggi menimbulkan terjadinya kerak pada "inding dalam ketel maupun pipa'pipa pendingin. $andungan magnesium natrium dan kalium harus diturunkan serendah'rendahnya agar kesadahan menjadi minim. 9leh sebab itu untuk menurunkan kesadahan air dilakukan pelunakan air. Pengukuran alkalinitas air adalah pengukuran kandungan ion ;a ;92 ion 3g bikarbonat dan lain'lain. $ENJERN0HAN A0R KERUH %EN1AN 2EN11UNAKAN JAR TEST
1. ;ara analisis .at pencemar A. Pertama disapkan sampel air pada sungai,tempat yang airnya

keruh.
B. Lalu disiapkan alat jar test,&loculator. Dibilas dan diseka

pengaduk jar test dengan tissue.


C. Dicek nilai kekeruhannya dengan menggunakan turbidity meter.

Jika nilai kekeruhan F>+ nTU maka sampel air harus diencerkan terlebih dahulu.
D. Ditempatkan sampel air keruh pada piala gelas :++ mL sebanyak

> buah.
E. Ditambahkan koagulan ke dalam masing'masing piala gelas. Jika

nilai kekeruhan F2+Ntu dan D>+nTU maka penambahan koagulan

mengikuti konsentrasi sebagai berikut *+ *7 6+ 67 2+ dan 27 ppm dalam 67+ mL air keruh.
F. Ditempatkaan piala gelas'piala gelas yang telah berisi koagulan

dan air keruh pada alat jar test.


G. Dinyalakan tombol po-er dan tombol lampu. H. Dicelupkan pengaduk'pengaduk jar test ke dalam piala gelas. I.

Diatur kecepatan putaran pada *7+ rpm dan ditunggu selama 6 menit.

J.

Diangkat pengaduk hingga ke permukaan.

K. Diturunkan kecepatan hingga *+ rpm 0atau hingga putaran

pengaduk dirasa sudah pelan1 dan ditunggu selama @ menit hingga &lok telah turun semua.
L. Diamati pada pengenceran keberapa larutan berubah dari agak

keruh ke mulai jernih. Diambil kedua piala gelas pada konsentrasi tersebut.
M. Dibuat penyempitan konsentrasi antara kedua piala gelas

tersebut.
N. Dibuat deret pengenceran kembali seperti cara sebelumnya. O. Ditempatkaan piala gelas'piala gelas yang telah berisi koagulan

dan air keruh pada alat jar test.


P. Dicelupkan pengaduk'pengaduk jar test ke dalam piala gelas. Q. Diatur kecepatan putaran pada *7+ rpm dan ditunggu selama 6

menit.
R. Diangkat pengaduk hingga ke permukaan. S. Diturunkan kecepatan hingga *+ rpm 0atau hingga putaran

pengaduk dirasa sudah pelan1 dan ditunggu selama @ menit hingga &lok telah turun semua.

T. Diamati kembali pada konsentrasi keberapa larutan jernih

paling pertama.
U. Diambil konsentrasi tersebut untuk dihitung selanjutnya.

2. Jenis .at pencemar A. Logam berat. B. Air yang keruh.

3. ;ara pencegahan dan penanggulangan .at pencemar A. Pencegahan : a. Tidak membuang sampah dan limbah'limbah lain ke sungai

laut danau ataupun sumber'sumber air.

B. Penanggulangan a. 3elakukan proses penyaringan air. b. 3elakukan proses penetralan air.

Anda mungkin juga menyukai