Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Selama manusia hidup sebenarnya tidak seorang pun dapat menghindar dari kegiatan berfisafat. Jikalau berpendapat dalam hidup ini materialah yang essensial dan mutlak, maka orang tersebut berfilsafat materialisme. Jikalau berpandang bahwa kebenaran pengetahuan itu sumber rasio maka orang tersebut berfilsafat rasinalisme. Jikalau berpandang bahwa kenikmatan, kesenangan dan kepuasan lahiriah dalam hidup ini yang penting, maka berfilsafat hedonisme. Jikalau berpandang dalam hidup masyarakat maupun Negara yang penting adalah kebebasan individu yang bebas, maka berpandangan individualisme, liberalisme. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur, masing-masing unsure mempunyai fungsi sendiri-sendiri, mempunyai tujuan yang sama, saling keterkaitan (interrelasi) dan ketergantungan (interdependensi), sehingga merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Filsafat berasal dari bahasa yunani, yaitu philein (cinta) dan sophos (kebenaran, hikmah atau bijaksanaan). Jadi kata filsafat berarti cinta kebenaran atau cinta kebijaksanaan. Berdasarkan lingkup bahasannya filsafat terdiri dari dua makna yaitu: Filsafat dalam arti produk: Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi manusia. Sehingga manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan yang bersumber dari akal manusia, dan sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, dan pemikiran dari para filsuf misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme. Filsafat dalam arti proses: Fisafat di artikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai objeknya. Cabang-cabang filsafat meliputi: Metafisika: membahas hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontology (membicarakan teori sifat dasar dan ragam kenyataan), kosmologi (membicarakan tentang teori umum mengenai proses kenyataan) dan anthropologi. Epistemologi: membahas persoalan hakikat pengetahuan. Metodologi: membahas persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan. Logika: membahas persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar. Etika: berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia. Estetika: berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan. Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia

dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu. Inti sila-sila Pancasila meliputi: Tuhan, yaitu sebagai kausa prima Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya. Fungsi Filsafat Pancasila: Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental/mendasar dalam kehidupan bernegara, Misalnya : susunan politik, sistem politik, bentuk negara, susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini harus dapat dikembangkan oleh filsafat. Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide, negara atau tujuan negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan) Berusaha menempatkan dan menjadi bernegara. (sehingga fungsi filsafat akan terlihat jelas kalau negara itu sudah terbentuk keteraturan kehidupan bernegara).

B. Bukti Pancasila sebagai sistem filsafat


Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri suatu kesatuan bagian-bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan, keseluruhannya dimaksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem), dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Pancasila menjadi landasan dan falsafah dasar negara telah membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa. Dengan Pancasila bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai satu bangsa dan satu negara. Pancasila memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. 1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila Bersifat Organis. Secara filosofis inti dan isi sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia yaitu sebagai monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat yaitu jasmani dan rohani, sifat kodrat sebagai mahluk individu sosial serta memiliki kedudukan kodrat sebagai pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME. Hal ini terjadi karena manusia (Rakyat Indonesia) sebagai pendukung utama inti dari isi pancasila.Unsur hakikat manusia merupakan kesatuan yang bersifat organis dan harmonis. Sila-sila Pancasila merupakan penjelasan dari hakikat manusia monopluralis yang merupakan kesatuan organis maka memiliki kesatuan yang organis pula. 2. Susunan sila-sila Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal.

Pengertian matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkis sila-sila Pancasila merupakan rangkaian tingkat dalam urutan luas (kuantitas) dan juga dalam isi sifatnya (kualitas). Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan pancasila sudah dikemas sedemikian rupa sehingga urutannya tidak akan berubah.Pancasila merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan memenuhi sebagian sistem filsafat. Kesatuan sila-sila pancasila memiliki susunan hierarkhis piramidal maka sila Ketuhanan yang Maha Esa adalah ketuhan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan sosial sehingga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya. Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal : Sila pertama : meliputi dan menjiwai sila-sila kedua, ketiga, keempat dan kelima. Sila kedua : diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima. Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua, meliputi dan menjiwai sila keempat dan kelima. Sila keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, meliputi dan menjiwai sila kelima. Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat. 3. Susunan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi. Hakikatnya sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada setiap sila terkandung keempat sila lainya. Dengan kata lain setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya. Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi : Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Ini merupakan bukti bahwa sila-sila Pancasila merupakan kesatuan atau sebagai Sistem Filsafat.
http://yulisnurmayanti.blogspot.com/2013/05/makalah-pancasila-sebagai-sistem.html

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BANGSA INDONESIA

Sistem diambil dari kata systema, yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari sub-sub yang mempunyai hubungan fungsional apabila salah satu atau lebih dari satu tidak bekerja maka suatu sistem tidak bekerja secara optimal atau bahkan gagal. Filsafat salah satu terminology dari filo atau cinta, Sofia atau kebijaksanaan, kemudian kebijaksanaan diambil dari kata wicak yang berarti banyak tahu, sana yang berarti hati-hati. Jadi bisa disimpulkan bahwa filsafat merupakan sebuh pandangan, pegangan, pedoman yang didalmnya terdapat kebijksanaan/ kebijakan. Pancasila diambil dari Bahasa sanksekerta, Panca yang berarti Lima dan Sila yang berarti Dasar. Pancasila mengandung objek ilmiah yaitu : 1. Tinjauan Filosofis Yaitu : - Pancasila sebagai sistem - Sebagai Ideologi nasional - Pandangan Imperialistik bangsa Indonesia - Paham yang digunakan adalah Integralistik

2. Sejarah / Historis Asal mula Pancasila yaitu : bahan, bentuk, tujuan, karya

Perkembangan Pancasila yaitu : etimologis, termologis, kromologis

3. Yuridis Konstitusional Yaitu : - Staf. Kedudukan dalam kenegaraan - Keterkaitan pancasila dengan hukum lain - keterkaitan Pemerintah

4. Programatis / Etis Yaitu : - Implementasi dalam kehidupan masyarakat Maksud dan tujuan Pendidikan di Perguruan Tinggi

Untuk memberikan peresapan, penghayatan dan pemahaman secara lebih luas dan mendalami tentang Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Filsafah mempunyai ciri sebagai berikut : Ontologis - Objek Epistemologi - Metode Aksiologis - Manfaat Universal - tidak terbatas ruang dan waktu Pancasila mempunyai Objek yaitu : Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Musyawarah Adil

Pancasila juga sering disebut sabagai dasar filsafat ( falsafah ) Negara yang artinya Pancasila merupakan dasar nilai dan norma untuk mengatur pemerintahan negara / penyelenggaraan negara . Konsekuensinya , seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, terutama segala peraturan perundang-undangan, termasuk proses reformasi dalam segala bidang di jabarkan dari nilai-nilai pancasila . Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta unsur-unsurnya , yaitu rakyat , wilayah, serta pemerintahan negara yang berdaulat . Sebagai Dasar Negara, Pancasila merupakan suatu sumber nilai , norma, serta kaidah baik koral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar , bik yang tertulis (

UUD) maupun yang tidak tertulis ( Konvensi Dasar ) maupun yang tidak tertulis ( konvensi Ketatanegaraan ). Para pendiri negara ( Founding Fathers ) telah menentukan bahwa tujuan utama dirumuskan pancasila ialah sebagai dasar Negara Republik Indonesia . oleh karena itu, fungsi pokok pancasila ialah sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan dasar Yuridis sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan ketetapan MPR RI No. 123 / MPR/ 2000. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia merupakan suatu pandangan hidup , kesadaran , dan citacita hukum , serta cita-cita moral yang mengikuti suasana kebatinan, serta watak Bangsa Indonesia . Cita-cita tersebut meliputi : Cita-cita kemerdekaan Individu, Kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, Keadilan Sosial, Perdamaian Nasional, Cita-cita politik , Mengenai sifat, bentuk, dan tujuan Negara, Cita-cita moral kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai perwujudan dari nuarni manusia.

http://therudyoffachru.blogspot.com/2011/05/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html

Anda mungkin juga menyukai