DBD Tutorial A13
DBD Tutorial A13
diikuti munculnya bintik2 kemerahan pada kulit. Pada anamnesis lebih lanjut diketahui demam sudah dialami sejak 5 hari sebelumnya, demam tinggi, demam tidak turun walau pasien sudah diberi obat penurun panas. Bintik kemerahan muncul pertama sekali pada hari ketiga demam, dilengan dan di badan. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala, sakit pada tulang dan persendian. Pasien juga mengalami muntah beberapa kali dalam 2 hari sebelumnya dan mengalami penurunan nafsu makan sejak sakit. Pasien tinggal di daerah padat penduduk dengan sanitasi ligkugan yang kurang baik. Tetangga pasie juga mengalami keluhan yang sama 1 minggu sebelumnya dan akhirnya meninggal.
RUAM Muncul saat suhu puncak. Ruam menurun dari wajah sampai tubuh bagian bawah Muncul saat demam turun. Penyebaran dari central tubuh ke atas/ekstremitas
Roseola intantum
HHV
rubella
Rubella V
Demam tidak tinggi/ Berawal dari wajah dan sel cepat menyebar ke seluruh tubuh Lidah strawberry, exudative & membranous tonsilitis Demam tidak tentu Ruam muncul setelah demam
Scarlatina fever
Strep. Grup A
Varicella
Varicella zooster V
Variola
Variola V
Makula,papula,vesik el,pustul
Makula: batas tegas setinggi permukaan kulit Papul: penonjolan padat <0,5cm Nodul: penonjolan padat 0-5-1cm Nodus/tumor : masa padat, terletak di kutan/ subkutan >1cm Plak : penonjolak padat, rata, >0,5cm Kista : kantong berisi cairan (encer/semisolid) Vesikel : gelembung berisi cairan jernih (serum) <0,5cm Bula: vesikl >0,5cm Pustul: vesikel berisi nanah Urtikari: edema setempat, temporer. Papul/plak, timbul mendadak, hilang perlahan Eritema: kemerahan kulit, pelebaran kapiler Abses: kumpulan nanah dalam jaringan/kutis/subkutis
DEFINISI
Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/sendi yg disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenis dan diatesis hemorahik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yg ditandai dengan hemokonsentrasi atau penumpukan cairan di rongga tubuh
ETIOLOGI
Virus Dengue ( Flaviviradae) Ditransmisikan Aedes aegypty 4 jenis serotype : DEN-1. DEN-2, DEN-3, DEN-4
Patogenesis
infeksi virus Dengue merupakan penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk yang paling penting di dunia. Infeksi ini mengenai lebih dari 100 negara tropis, 2,5 milyar penduduk mempunyai risiko untuk terinfeksi virus ini dan diperkirakan 50 juta infeksi terjadi setiap tahunnya. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yaitu A. aegypti, A albopictus, A polynesiensis , namun A. aegypti merupakan vektor terpenting, penyakit ini dapat mengenai semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak dan penyakit ini sering menimbulkan wabah.
Patogenesis
Infeksi dengue bisa disebabkan oleh beberapa jenis serotipe virus DEN, setelah terinfeksi oleh salah satu serotipe virus, tubuh akan membentuk kekebalan terhadap serotipe tersebut, namun tidak terhadap jenis serotipe lain, sehingga jika tubuh terinfeksi lagi oleh jenis serotipe lain (secondary infection), bisa menimbulkan infeksi yang lebih berat. Hal ini disebabkan adanya antibody dependent enhancement, dimana tubuh akan menghancurkan serotipe pertama disamping membentuk antibodi non netralisasi yang justru akan mempermudah sel terinfeksi oleh virus, sehingga melepaskan sitokin yang bersifat vasoaktif atau prokoagulasi, seperti IL-1 IL-6, TNF dan Platelet Activating Factor (PAF). Bahan- bahan mediator tersebut akan mempengaruhi sel-sel endotel dinding pembuluh darah dan sistem hemostatik yang akan mengakibatkan kebocoran plasma dan perdarahan.
Trombosi t Agregasi
Fibrinolisi s Plasmi n
Kinin
Kompleme n
Anafilatoksin
Permeabilitas pemb. Darah
RES
Fibrin
Trombositopenia
Faktor Agen
- Keganasan - Jenis virus
Faktor Epidemiologi
- Banyaknya orang yg rentan terhadap DBD - Kepadatan vektor - Sirkulasi virus - Edemisitas wilayah
WHO 2009
Warning signs
Clinical - Abdominal pain or tenderness - Persistent vomitting - Clinical fluid accumulation - Mucosal bleed - Lethargy, restlessness - Liver enlargement > 2 cm Laboratory - Haematocrit - Platelet count
WHO 1997
-kapan -kapan2 saja -sifat demam -pemakaian obat,dosis, efeknya -menggigil Keluhan penyerta -ruam -nyeri sendi/perut -diare/konstipasi -keluhan lain (nyeri kepala,muntah,anoreksia,malaise,bb turun, batuk pilek, nyeri menelan) -riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
-nadi -mencari tanda perdarahan (tourniquet test) -TD -kepala & leher : muka kemerahan, mata anemis, mulut, mukosa kering Abdomen :nyeri tekan, hepatomegali, asites Ekstremitas: nyeri, akral dingin
Pemeriksaan lab : cbc Leukosit (5000-11000) Trombosit (<100.000) Hematokrit ( 36%) Hemostasis ( PT & aPTT meningkat) Protein/albumin Serum (0-40 IU/L) Elektrolit - kalium,natrium immunilogi\ Uji HI Pemeriksaan radiologi Foto rontgen dada USG
SHOC K
O2 2-4 L/min Isotonic fluid 20 ml/kg/hour RL/RA/NS in 30 min Evaluate in 30 minute, has the shock resolved? Yes No Continue the RL + Kolloid + Correct acidosis Evaluate in 1 hour Ht Not resolved Increase Kolloid No improvement
27
Stop the fluid not more than 48 hours after the shock has resolved
Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang Gunakan kawat nyamuk/kelambu di ruang tidak ber-
PRINSIP 3M Menguras dan menyikat bak mandi/penampungan air sekurang2nya 1 minggu sekali Menutup tempat penampungan air dengan rapi dan rapat setelah mengambil/mengisi air Mengubur barang2 bekas, seperti ban, aki, botol, kaleng, plastik yg dapat di genangi air
Sindrom syok dengue Ensefalopati Kelainan ginjal Oedem paru Dehidrasi Hipotensi Kerusakan hati
INDIKASI RUJUK, bila sudah katuh ke perdarahan masif Trombosit turun terus <50.000/mm Terjadi perburukan kondisi klinis stlh pemberian cairan Terjadi komplikasi/keadaan klinis yg tidak lazim ; kejang, penurunan kesadaran RAWAT INAP Nilai Hb,Ht dalam batas normal (jlh trombosit <100.000) Nilai Hb,Ht tetap/meningkat dibanding dgn sebelumnya jlh trombosit normal/turun PULANG Demam mereda setidaknya 24jam tanpa antipiretik Pemulihan nafsu makan Perbaikan klinis terlihat Ht stabil Minimal 2-3 hari syok teratasis (-) distress napas & efusi pleura (-) asites Jlh trombosit naik >50.000 mm
atau infeksi sebelumnya DHF = kematian telah terjadi 40-50% pasien dengan syok, kematian dapat ditekan <1% kasus dengan penanganan intensif yg adekuat Kasus jarang = terdapat kerusakan otak yg disebabkan syok berkepanjangan atau perdarahan intrakranial
TERIMA KASIH