Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENDAHULUAN I

SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT DAN TRANSFORMASI Z


I Gusti Bagus Alit Putra Wijaya 1004405086
1. Sinyal Waktu Diskrit.
a. Gambarlah x(n) = {-3,-2-1,0,1,2,3}
b. dari soal a, gambarlah x(n)u(1-n). Bagaimana pengaruh pergeseran waktu disini terhadap sinyal
asli, jelaskan!

, 0
, 1
) (n u


, 0
, 1
) 1 ( n u
Sehingga x(n)u(1-n) menghasilkan
untuk n <0
untuk n 0
untuk n > 1
untuk n 1
c. dari soal a, gambarlah x(n){u(n+2)-u(n)}. Bagaimana pengaruh pergeseran waktu disini terhadap
sinyal asli, jelaskan!
x(n){u(n+2)-u(n)}
n = -3 x = (0-0) =0 Sehingga x(n){u(n+2)-u(n)}
n = -2 x = (0-0) =0
n = -1 x = (1-0) =1
n = 0 x = (1-1) =0
n = 1 x = (1-1) =0
n = 2 x = (1-1) =0
n = 3 x = (1-1) =0
d. Dari soal a, gambarlah x(n)(n-1). Bagaimana pengaruh perkalian terhadap sinyal impulse yang
tergeser oleh waktu, jelaskan.
Jawab :

, 0
, 1
) (n


, 0
, 1
) 1 (n
Jadi x(n)(n-1).
untuk n = 0
untuk n = 0
untuk n = 1
untuk n = 0
e. Gambar/Sketsalah sinyal x1(n) = sin (n/4+/8). Jelaskan apakah sinyal ini merupakan sinyal
periodic atau tidak, berapa besar periodenya.
X
2
(n) = sin (n/4 + /8)
= sin (1/8 (2n+1))
Persamaan umum: sin (n + )
=/8
n = n/4
= /4
= 2f
= 2. 1/T
/4 = 2. 1/T
T = 2. 4. /
T = 8 Detik
f. Gambarlah/Sketsalah x2(n) = an, dimana a=0.8 Apakah deret ini merupakan deret yang
konvergen? Jelaskan pengaruh terhadap deret ini apabila konstanta a > 1, a<-1, dan -1 < a <0.
Jawab :
Suatu deret x
2
(n) = a
n
dikatakan korvegen karena bilangan tersebut harus -1<a<0 karena
berapa pun jumlanya akan kurang dari nol seperti a=0.8.
= 0.8
1
+0.8
2
+0.8
2
+0.8
2
+ .... Jika nilai terus dicari hingga tak terhingga kakan selalu
memenuhi kondisi nilai pendekatan bila a>1 maka akan tercapai bilangan tak terhingga
dan bila a<1 maka sama dengan nol.
2. Sistem Waktu Diskrit
a) Jelaskan secara analitis sifat-sifat sistem tidak berubah terhadap waktu (LTI) pada waktu
diskrit:
1. Memoryless/tidak memoryless
Suatu sistem waktu diskrit dikatakan static (memoryless) jika output pada tiap n hanya
tergantung pada sample input pada waktu yang sama.
contoh
y(n) = ax(n)
y(n) = nx(n) + bx
3
(n)
Suatu sistem waktu diskrit dikatakan dinamik (mempunyai memory) apabila output
sistem waktu n ditentukan oleh sample input pada interval dari n-N sampai dengan N.
Contoh
y(n) = x(n) + 3x(n-1)
( )
= ( )
2. Kausal
Sistem disebut kausal apabila outputnya hanya tergantung dari nilai input sekarang
dan atau sebelumnya
Catatan: setiap sistem memoryless adalah kausal, tapi tidak berlaku sebaliknya.
3. Stabil BIBO
Sistem sembarang disebut BIBO (Bounde Input Bounde Output) stabil jika dan hanya
jika setiap input yang terbatas menghasilkan output yang terbatas pula.
4. Linier
Sistem linier yaitu sistem yang secara umum memenuhi prinsip superposisi.
Suatu sistem dikatakan linier jika dan hanya jika berlaku:
[ ( )
+
( )]
=
[ ( )]
+
[ ( )]
untuk setiap nilai x1(n) dan x2(n) sembarang dan a1 dan a2 sembarang.
5. Time Invariant
Suatu sistem T adalah time invariant atau shift invariant jika dan hanya jika berlaku
{ (

)}
=
(

)
{ (

)}
= ( )
Untuk setiap sinyal input x(n)/x(t) dan setiap pergeseran waktu
atau k.
b) Jelaskan tahap menghitung nilai konvolusi 2 buah sinyal.
Rumus penjumlahan konvolusi adalah sebagai berikut
( )
=
( )
( )

Ada 4 tahap menghitung konvolusi antara x(k) dan h(k) yaitu:


1. Mencerminkan/membalik dengan cara meencerminkan h(k) terhadap titik k=0
sehingga menghasilkan h(-k)
2. Menggeser h(k) sepanjang n
0
ke kanan (ke kiri) jika n
0
positif (negative), untuk
mendapatkan h(n
0
-k)
3. Perkalian dengan mengalikan x(k) dengan h(n
0
-k) untuk mendapatkan deret perkalian
v
n0

( )
( ).
4. Penjumlahan dengan menjumlahkan seluruh nilai deret perkalian v
n0
(k) untuk
mendapatkan harga output pada waktu n= n
0
.
c) Jika diketahui x1(n)=1 untuk 0 n 3 dan x
2
(n) = 2n untuk 0 n 2, hitung konvolusi,
x(n)*y(n).
Sinyal pertama : x
1
(n)={1}
Sinyal kedua : x
2
(n)={1 2 4}
Pembalikan sinyal kedua
Sinyal pertama : x
1
(n)={ 1}
Sinyal kedua : x
2
(n)={4 2 1}
Pergeseran n=0 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
1
(n)={ 1}
Sinyal kedua : x
2
(n)={4 2 1}
Menghasilkan {0 0 1 0 0}=1
Pergeseran n=-1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
1
(n)={ 1}
Sinyal kedua : x
2
(n)={4 2 1}
Menghasilkan { 0 0 0 0}=0
Pergeseran n=1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
1
(n)={ 1 }
Sinyal kedua : x
2
(n)={4 2 1}
Menghasilkan {0 2 0 0}=2
Pergeseran n=1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
1
(n)={1 }
Sinyal kedua : x
2
(n)={4 2 1}
Menghasilkan {4 0 0}=4
Sehingga nilai konvolusi x
1
(n)*x
2
(n) =
{0,1,2,4}
d) Konvolusi linier mempunyai sifat-sifat: Komutatif, Assosiatif, Distributif, Identitif. Jelaskan
secara analitik keempat sifat tersebut.
Konvolusi bersifat komutatif ) ( ) ( ) ( ) ( n x n h n h n x =
Konvolusi bersifat Assosiatif )] ( ) ( [ ) ( ) ( )] ( ) ( [
2 1 2 1
n h n h n x n h n h n x =
Konvolusi bersifat Distributif ) ( ) ( ) ( ) ( )] ( ) ( [ ) (
2 1 2 1
n h n x n h n x n h n h n x + = +
e) Verifikasi keempat sifat tersebut menggunakan sinyal x1(n) dan x2(n) pada soal 2.c dan
x3(n)={1,2,-1}
Konvolusi bersifat komutatif ) ( ) ( ) ( ) (
1 2 2 1
n x n x n x n x =
x
1
(n)*x
2
(n) = {0,1,2,4}
Sinyal pertama : x
2
(n)={1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={1}
Pembalikan sinyal kedua
Sinyal pertama : x
2
(n)={1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={1}
Pergeseran n=0 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
2
(n)={1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={1}
Menghasilkan {1 0 0}=1
Pergeseran n=-1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
2
(n)={ 1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={1}
Menghasilkan { 0 0 0 0}=0
Pergeseran n=1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
2
(n)={1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={ 1}
Menghasilkan {0 2 0}=2
Pergeseran n=1 dan penjumlahan
Sinyal pertama : x
2
(n)={1 2 4}
Sinyal kedua : x
1
(n)={ 1}
Menghasilkan {0 0 4}=4
Sehingga nilai konvolusi x
2
(n)*x
1
(n) =
{0,1,2,4}
Dengan cara analitik yang sama
Konvolusi bersifat Assosiatif )] ( ) ( [ ) ( ) ( )] ( ) ( [
3 2 1 3 2 1
n x n x n x n x n x n x =
)] ( ) ( [
2 1
n x n x = {0,1,2,4}
) (
3
n x = {1,2,-1}
) ( )] ( ) ( [
3 2 1
n x n x n x = {0,1,4,7,6,-4}
)] ( ) ( [
3 2
n x n x ={0,1,4,7,6,4}
) (
1
n x = {1}
)] ( ) ( [ ) (
3 2 1
n x n x n x ={0,1,4,7,6,-4}
Konvolusi bersifat Distributif ) ( ) ( ) ( ) ( )] ( ) ( [ ) (
3 1 2 1 1 2 1
n x n x n x n x n x n x n x + = +
) (
1
n x = {1}
) (
2
n x = {1,2,4}
)] ( ) ( [
1 2
n x n x + ={1,0,0}
)] ( ) ( [ ) (
1 2 1
n x n x n x + = {1}
) ( ) (
2 1
n x n x = {0,1,2,4}
) ( ) (
3 1
n x n x = {1,2,-1}
) ( ) ( ) ( ) (
3 1 2 1
n x n x n x n x + ={1}
3. Transformasi Z dan Invers Transformasi Z
a. Jelaskan/Buktikan secara analitis sifat-sifat transformasi Z: Linier, Time Shifting,
Folding/Time Riversal, Differentiasi pada Domain Z, Konvolusi.
b. Hitunglah Transformasi Z dan dan plot ROC dari:
- x(n) = ()
n
u(n) + (1/3)
n
u(n)
- x(n) =(1/3)
n
u(n) + ()
n
u(-n-1)
- x(n) = ()
n
u(n) + (1/3)
n
u(-n-1)
c. Carilah konvolusi dari soal 2.b menggunakan transformasi Z.
d. Carilah invers transformasi Z dari:
- X(z) =z/(z.(z-1).(z-2)
2
) dimana |z|> 2
- X(z) = (2z
3
-5z
2
+z+3)/((z-1).(z-2)) |z| < 1
- X(z) = 3/(z-2) |z| > 2
- X(z) = 1/(1-az
-1
)
2
|z|> a
e. Apabila suatu sistem LTI diskrit dapat dijelaskan dengan persamaan beda (difference
equation) di bawah ini:
y(n) =x(n) + y(n-1) + 1/8 y(n-2)
dimana x(n) adalah input dan y(n) adalah output, hitungah:
- Fungsi Transfer dari sistem dalam domain Z
- Respons impuls sistem
Jawab :
a. Sifat transformasi z
- Linieritas
( ) + ( )

(2) + (2)
- Time shifting
(

) ( )
- Scaling di domain Z
( )

- Time Reversal
( )
( )
- Differensial di domain Z
( )

( )2
( )
- Konvulusi
( ) ( )

(2) (2)
4. conv adalah convulusi dan perkalian polynomial. w = conv (u, v) convolves vektor u
dan v secara Aljabar, konvolusi adalah operasi yang sama seperti mengalikan polinomial yang
koefisien adalah elemen dari u dan v
w = conv (...,shape') mengembalikan sebuah subbagian dari belit, sebagaimana yang
ditentukan oleh parameter bentuk:
full Mengembalikan lilit penuh (default).
same Mengembalikan bagian tengah lilitan dari ukuran yang sama seperti u.
valid Pengembalian hanya bagian-bagian dari lilitan yang dihitung tanpa tepi nol-empuk.
Dengan menggunakan opsi ini, length (w) adalah max (length (u)-max (0,
length (v) -1), 0).
Perhatikan hasil perkalian dua polinomial di bawah ini :
a(x)=x
3
+2x
2
+3x+4 dengan
b(x)=x
3
+4x
2
+9x+16:
MATLAB
>> a=[1 2 3 4];
>> b=[1 4 9 16];
>> c=conv (a,b)
c =
1 6 20 50 75 84 64
TUGAS PENDAHULUAN II
DESAIN FILTER ANALOG
I Gusti Bagus Alit Putra Wijaya 1004405086
1. .
2. Turunkan persamaan pole untuk orde filter ganjil dan genap dari suatu fungsi system H(s) dari
respons frekuensi magnitude kuadrat suatu filter butterworth. Selanjutnya, untuk mendapatkan
filter kausal dan stabil dimanakah letak pole suatu fungsi transfer H(s), jika dilihat pada
bidang s.
3. Carilah polynomial filter orde 2 dan orde 5 menggunakan apa yang anda turunkan dan
jelaskan pada soal 2.
4. .
1. Jelaskan Perbedaan Karakteristik dari filter Butterworth, Chebyshev, dan Elliptic dari bentuk
respons dan korelasi terhadap persamaan kuadrat magnitude respons frekuensi. Gambarkan
semua bentuk respons filter tersebut
- Filter Butterworth
Filtern Butterworth menghasilkan kerataan passband yang maksimal. Karena nya, sebuah
low-pass Butterworth sering digunakan sebagai filter anti-aliasing pada aplikasi data
konverter dimana dibutuhkan level sinyal yang tepat pada seluruh passband. All-pole filter
butterworth dikarakteristikan dengan kuadrat magnitude respon:
Dengan
N = orde filter
= -3b frekuensi (cut-off frequency)
= frekuensi passband edge
= nilai band-edge dari [ ()]
Pada s = j , maka
Pole-pole dari peramaan di atas terletak pada unit circle.
Sehingga
Pada =
Jadi filter butterworth dikarakteristik oleh parameter N, , , dn rasio /
Respon filter Butterworth
- Filter Chebyshev
Filter Chebyshev menghasilkan gain rolloff yang lebih tinggi di atas Fc. Gain passband
tidak monoton, tapi mengandung ripple dari magnitud konstan. Untuk orde filter yang
diberikan, semakin tinggi ripple passband, semakin tinggi pula rolloff filter, Dengan
meningkatnya orde filter, pengaruh dari magnitud ripple pada rolloff filter berkurang.
Setiap ripple dihitung tiap detik untuk satu tingkat orde filter. Filter dengan jumlah orde
genap menghasilkan ripple di atas 0 dB, sementara filter dengan orde ganjil menghasilkan
ripple di bawah 0 dB. Filter Chebyshev sering digunakan pada bank filter, dimana sinyal
frekuensinya lebih penting daripada penguatan konstan. Filter Cheybyshev ini terdiri dari 2
tipe yaitu :
Type I : all pole
- equiripple in passband
- monotonic in stopband
Type II : poles + zeros
- monotonic in passband
- equiripple in stopband
Type I (all-pole) :
Magnitudo respon filter
Karakteristik
(x) 1 untuk semua x 1
(1) = 1 untuk semua N
Semua akar (x) ada di -1 x 1
Respon filter Chebyshev tipe I
Type II (zeros + poles):
Magnitudo respon filter:
T(x) = N-th order Chebyshev
= Stopband
Respon filter tipe II :
- Filter Elliptic
Filter eliptik adalah sebuah filter elektronik dengan ripple yang diratakan pada passband dan
stopband nya. Jumlah dari ripple di setiap band dapat diatur secara tersendiri, dan tidak ada filter
lain dengan orde yang sama yang mempunyai transisi gain yang lebih cepat antara pass band dan
stop band, dengan nilai ripple yang telah diberikan.
Magnitudo respon filter :
Respon filter eliptic
2
3
4. Jelaskan fungsi-fungsi matlab berikut: conj, rem, prod, ceil, unwrap, impulse,num2str, dan
freqs serta contoh penggunaannya
conj adalah complex conjugate contohnya conj (Z) = real (Z)-i*imag(Z)
rem adalah remainder after division contohnya R = rem(X,Y)
prod hasil dari array elements contohnya kotak magic orde 3
M = magic(3)
M = 8 1 6
3 5 7
4 9 2
hasil dari masing-masing kolom adalah
prod(M) = 96 45 84
hasil dari masing-masing baris adalah
prod(M,2)= 48
105
72
ceil adalah putaran kea rah positif yang tak terhingga contohnya a = [-1.9, -0.2, 3.4, 5.6, 7, 2.4+3.6i]
a =
Columns 1 through 4
-1.9000 -0.2000 3.4000 5.6000
Columns 5 through 6
7.0000 2.4000 + 3.6000i
ceil(a)
ans =
Columns 1 through 4
-1.0000 0 4.0000 6.0000
Columns 5 through 6
7.0000 3.0000 + 4.0000i
unwrap adalah sudut phase yang benar untuk menghasilkan sudut plots yang lebih halus
contohnya
fitur array P meningkat secara mulus sudut fase kecuali untuk diskontinuitas pada elemen (3,1) dan (1,2)
P = [ 0 7.0686 1.5708 2.3562
0.1963 0.9817 1.7671 2.5525
6.6759 1.1781 1.9635 2.7489
0.5890 1.3744 2.1598 2.9452 ]
Fungsi Q = unwrap (P) menghilangkan diskontinuitas ini.
Q =
0 7.0686 1.5708 2.3562
0.1963 7.2649 1.7671 2.5525
0.3927 7.4613 1.9635 2.7489
0.5890 7.6576 2.1598 2.9452
impulse adalah plot impulse respon dari system dinamis
contoh
Ambil respon impuls dan 1 std yang sesuai ketidakpastian sistem linear diidentifikasi.
load(fullfile(matlabroot, 'toolbox', 'ident', 'iddemos', 'data', 'dcmotordata'));
z = iddata(y, u, 0.1, 'Name', 'DC-motor');
set(z, 'InputName', 'Voltage', 'InputUnit', 'V');
set(z, 'OutputName', {'Angular position', 'Angular velocity'});
set(z, 'OutputUnit', {'rad', 'rad/s'});
set(z, 'Tstart', 0, 'TimeUnit', 's');
model = tfest(z,2);
[y,t,~,ysd] = impulse(model,2);
% Plot 3 std uncertainty
subplot(211)
plot(t,y(:,1), t,y(:,1)+3*ysd(:,1),'k:', t,y(:,1)-3*ysd(:,1),'k:')
subplot(212)
plot(t,y(:,2), t,y(:,2)+3*ysd(:,2),'k:', t,y(:,2)-3*ysd(:,2),'k:')
num2str adalah menkonversi angka ke string
contoh
Konversi pi dan eps ke text string
str = num2str(pi)
str =
3.1416
str = num2str(eps)
str =
2.2204e-16
freqs adalah frekuensi response dari filter analog
contoh
Temukan dan buat grafik dari response frekuensi dari fungsi transfer dari dibawah:
Dapat membuat plot dengan cara
h = freqs(b,a,w);
mag = abs(h);
phase = angle(h);
subplot(2,1,1), loglog(w,mag)
subplot(2,1,2), semilogx(w,phase)
Untuk mengkonversi hertz, derajat dan desibel
f = w/(2*pi);
mag = 20*log10(mag);
phase = phase*180/pi;

Anda mungkin juga menyukai