Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOKIMIA
TENTANG

METABOLISME ASAM NUKLEAT

Disusun Oleh
HANDES SETIAWAN SEFNI SUHE TI "ET I "ENTI "ULIA NO$A SA I &AKI AHMADI

:
(10010114) (100100!1) (100100!#) (1001010%) (100100!0)

DOSEN 'EMBIMBING : MELI"A WATI( S)Si ' OG AM STUDI 'ENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGU UAN DAN ILMU 'ENDIDIKAN (STKI') 'G I SUMATE A BA AT 'ADANG *011

KATA 'ENGANTA

Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan karuniaNya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan ilmu pengetahuan. Ringkasan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam pemahaman tentang proses dari METABOLISME ASAM NUKLEAT. Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersi at konstrukti sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami mengu!apkan terima kasih kepada "bu atas ide dan saranya, serta menilai dan memeriksa makalah ini. Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini mendapatkan keridhaan dari Allah SWT, dan dapat memberikan man aat bagi saya sendiri dan kepada semua pemba!a. Amin

Padang, #$ %uni &'##

Penulis

BAB I 'ENDAHULUAN

1)1 L+,+- Bel+.+n/ (etabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Se!ara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. )an anabolisme merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul*molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh. +ksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio pada tahun #,#- di dalam bukunya, .Ars de stati!a mede!ina/ yang membuatnya terkenal di +ropa. )ia mendeskripsikan rangkaian per!obaan yang dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, berpuasa makan atau minum, dan buang air besar. )ia menemukan bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannnya hilang dari tubuh melalui .perspiratio insensibilis/ 0mungkin dapat diterjemahkan sebagai keringatan yang tidak tampak1. Se!ara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik yaitu2 #. Katabolisme yaitu reaksi yang mengurai senyawa molekul organik untuk mendapatkan energy. &. Anabolisme yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul* molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh. Kedua arah lintasan metabolisime sangat diperlukan oleh setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan diper!epat 0dikatalisis1

oleh en3im. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu memper!epatan reaksi kimia disebut katalis. Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan in ormasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus os at, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida 0basa N1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung in ormasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat 0)NA1 and Asam ribonukleat 0RNA1. Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada 4irus. Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti 0nukleus1 sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik 0purin atau pirimidin1, sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus os at. %enis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut 0misalnya, )NA atau asam deoksiribonukleat mengandung &*deoksiribosa1. Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan2 adenin, sitosin, dan guanin dapat ditemukan pada RNA maupun )NA, sedangkan timin dapat ditemukan hanya pada )NA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA. Struktur dasar RNA mirip dengan )NA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus os at, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen 0basa N1. Polimer tersusun dari ikatan berselang*seling antara gugus os at dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

(etabolisme meliputi proses sintesis dan proses penguraian senyawa atau komponen dalam sel hidup. Proses sintesis itu disebut anabolisme dan proses penguraian disebut katabolisme. Semua reaksi metabolism dikatalisis oleh en3im, termasuk reaksi yang sederhana seperti penguraian asamkarbonat menjadi air dan karbondioksida, proses pemasukan dan pengeluaran 3at kimia dari dan ke dalam sel melalui membran proses biosintesis protein yang panjang dan rumit atau pun proses penguraian bahan makanan dalam sistem pen!ernaan mulai dari mulut, lambung, usus, dan penyerapan hasil penguraian tersebut melalui dinding usus, serta penyerapannya keseluruh bagian tubuh yang memerlukannya, begitu juga dengan proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. 1)* Tu0u+n M+.+l+h ini Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui proses metabolisme dan katabolisme protein dan asam nukleat dalam tubuh

BAB II 'EMBAHASAN

*)1

Me,+12lis3e As+3 Nu.le+, Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang

peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan in ormasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus os at, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida 0basa N1. Ada dua ma!am asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deo5yribonu!lei! a!id 0)NA1 dan asam ribonukleat atau ribonu!lei! a!id 0RNA1. )ilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua ma!am asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada )NA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom 6 pada posisi 7 nomor &8 sehingga dinamakan gula &8*deoksiribosa. Perbedaan struktur lainnya antara )NA dan RNA adalah pada basa N* nya. 9asa N, baik pada )NA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa !in!in aromatik heterosiklik 0mengandung 7 dan N1 dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. 9asa purin mempunyai dua buah !in!in 0bisiklik1, sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu !in!in 0monosiklik1. Pada )NA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin 0A1 dan guanin 0:1. Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara )NA dan RNA. Kalau pada )NA basa pirimidin terdiri atas sitosin 071 dan timin 0T1, pada RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil 0;1. Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor < sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai <*metilurasil.

*)*

K2342nen5.2342nen +s+3 nu.le+, a1. gugus os at b1. gula pentosa !1. basa N )i antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas,

hanya basa N*lah yang memungkinkan terjadinya 4ariasi. Pada kenyataannya memang urutan 0sekuens1 basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesi isitasnya. )engan perkataan lain, identi ikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N*nya sehingga se!ara skema kita bisa menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja. )i atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari monomer* monomer berupa nukleotida, yang masing*masing terdiri atas sebuah gugus os at, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. )engan demikian, setiap nukleotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida mono os at. Namun, pengertian nukleotida se!ara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus os at. Sebagai !ontoh, molekul ATP 0adenosin tri os at1 adalah nukleotida yang merupakan nukleosida dengan tiga gugus os at. %ika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. 9egitu pula, nukleotidanya akan ada empat ma!am, yaitu adenosin mono os at, guanosin mono os at, sitidin mono os at, dan uridin mono os at. Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada )NA, maka 0&8* deoksiribo1nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimidin.

Peran penting RNA terletak pada ungsinya sebagai perantara antara )NA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. )alam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen )NA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk =triplet=, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino 0atau kode untuk berhenti1, monomer yang menyusun protein. >ihat ekspresi geneti! untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas ungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori =dunia RNA=, yang menyatakan bahwa pada awal proses e4olusi, RNA merupakan bahan genetik uni4ersal sebelum organisme hidup memakai )NA. *)# Si6+,5si6+, Fisi.+5Ki3i+ As+3 Nu.le+, )i bawah ini akan dibi!arakan sekilas beberapa si at isika*kimia asam nukleat. Si at*si at tersebut adalah stabilitas asam nukleat, pengaruh asam, pengaruh alkali, denaturasi kimia, 4iskositas, dan kerapatan apung. +) S,+1ili,+s +s+3 nu.le+, Ketika kita melihat struktur tangga berpilin molekul )NA atau pun struktur sekunder RNA, sepintas akan nampak bahwa struktur tersebut menjadi stabil akibat adanya ikatan hidrogen di antara basa*basa yang berpasangan. Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. "katan hidrogen di antara pasangan* pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan hidrogen antara basa dan molekul air apabila )NA berada dalam bentuk rantai tunggal. %adi, ikatan hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi sekedar menentukan spesi itas perpasangan basa. Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan 0sta!king intera!tions1 antara pasangan*pasangan basa. Permukaan basa yang bersi at hidro obik menyebabkan molekul*molekul air dikeluarkan dari sela*sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat.

1) 'en/+-uh +s+3 )i dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya ?7l6- dengan suhu lebih dari #''@7, asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen*komponennya. Namun, di dalam asam mineral yang lebih en!er, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersi at apurinik. 7) 'en/+-uh +l.+li Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status tautomerik basa. Sebagai !ontoh, peningkatan p? akan menyebabkan perubahan struktur guanin dari bentuk keto menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah proton. Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga pada akhirnya rantai ganda )NA mengalami denaturasi. ?al yang sama terjadi pula pada RNA. 9ahkan pada p? netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila dibadingkan dengan )NA karena adanya gugus 6? pada atom 7 nomor & di dalam gula ribosanya. 8) Den+,u-+si .i3i+ Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada p? netral. 7ontoh yang paling dikenal adalah urea 0760N?&1&1 dan ormamid 076?N?&1. Pada konsentrasi yang relati tinggi, senyawa*senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen. Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda mengalami denaturasi. e) $is.2si,+s )NA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena diameternya hanya sekitar & nm, tetapi panjangnya dapat men!apai beberapa sentimeter. )engan demikian, )NA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, )NA merupakan molekul yang relati kaku sehingga

larutan )NA akan mempunyai 4iskositas yang tinggi. Karena si atnya itulah molekul )NA menjadi sangat rentan terhadap ragmentasi isik. ?al ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi )NA yang utuh. 6) Ke-+4+,+n +4un/ Analisis dan pemurnian )NA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung 0bouyant density1*nya. )i dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium klorid 07s7l1 A(, )NA mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar #,B gC!mD. %ika larutan ini disentri ugasi dengan ke!epatan yang sangat tinggi, maka garam 7s7l yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung dengan membentuk gradien kerapatan. 9egitu juga, sampel )NA akan bermigrasi menuju posisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai sentri ugasi seimbang dalam tingkat kerapatan 0eEuilibrium density gradient !entri ugation1 atau sentri ugasi isopiknik. 6leh karena dengan teknik sentri ugasi tersebut pelet RNA akan berada di dasar tabung dan protein akan mengapung, maka )NA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun dari protein. Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk keperluan analisis )NA karena kerapatan apung )NA 0F1 merupakan ungsi linier bagi kandungan :7*nya. )alam hal ini, F G #,,, H ','$AI 0: H 71. *)4 Nu.le2si8+ 8+n nu.le2,i8+ Penomoran posisi atom 7 pada !in!in gula dilakukan menggunakan tanda aksen 0#8, &8, dan seterusnya1, sekedar untuk membedakannya dengan penomoran posisi pada !in!in basa. Posisi #8 pada gula akan berikatan dengan posisi $ 0N*$1 pada basa purin atau posisi # 0N*#1 pada basa pirimidin melalui ikatan glikosidik atau glikosilik. Kompleks gula*basa ini dinamakan nukleosida. )i atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari monomer*monomer berupa nukleotida, yang masing*masing terdiri atas sebuah

gugus os at, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. )engan demikian, setiap nukleotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida mono os at. Namun, pengertian nukleotida se!ara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus os at. Sebagai !ontoh, molekul ATP 0adenosin tri os at1 adalah nukleotida yang merupakan nukleosida dengan tiga gugus os at. %ika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, , dan uridin sitidin. 9egitu pula, nukleotidanya akan ada empat ma!am, yaitu adenosin mono os at, guanosin mono os at, sitidin mono os at, dan uridin mono os at. Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada )NA, maka 0&8* deoksiribo1nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimidin.

?ampir semua organisme mampu mensintesis nukleotida dr prekursor yg lebih sederhana, jalur de no4o untuk nukleotida, mirip utk setiap organism. Nukleotida juga dapat disintesis dari hasil peme!ahan nukleotida yang telah ada sal4age pathway 0re!y!le1 yaitu dari degradasi pirimidin dan purin dari sel yang mati 0regenerasi1 atau dari makanan.

*)9

De/-+8+si nu.le2,i8+ )i dalam usus halus tjd pemutusan ikatan os odiester oleh

endonuklease 0pankreas1 oligonukleotida. )ipe!ah lebih lanjut dg os odiesterase 0ensim e5onu!lease non spesi ik1 menjadi mono os at. )ipe!ah lbh lanjut os omonoesterase dikenal sebagai nukleotidase menghasilkan nukleosida and orthophosphate. Nu!leosida phosphorylase menghasilkan basa dan and ribose*#*phosphate. %ika basa atau nukleosida tidak digunakan kembali utk sal4age pathways, basa akan lebih lanjut didegradasi menjadi asam urat 0purin1, ureidopropionat 0pyrimidine1.

9A9 """ P+N;T;P #)1 Kesi34ul+n


1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, 2. Peran penting RNA terletak pada ungsinya sebagai perantara antara

)NA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
3. %ika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka

nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, , dan uridin sitidin.


4. Antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas,

hanya basa N*lah yang memungkinkan terjadinya 4ariasi.


5. Peran penting RNA terletak pada ungsinya sebagai perantara antara

)NA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. )alam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen )NA dalam proses transkripsi.
6. Perbedaan struktur lainnya antara )NA dan RNA adalah pada basa

N*nya. 9asa N, baik pada )NA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa !in!in aromatik heterosiklik 0mengandung 7 dan N1 dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin.
7. (etabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam

organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.

DAFTA 'USTAKA

Poejiadi,

Anna dan Titin Supriyanti.&''B.Dasar-Dasar biokimia.%akarta.;"*Press

Srikini, dkk.&''A.Biologi SMA Jilid II.%akarta.+rlangga http2CC

Anda mungkin juga menyukai