Anda di halaman 1dari 5

Artikel ilmiah

2013

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUNGA MENGKUDU ( Morinda citrifolia . L)

Nursa Kumala Sari Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Riau Email : chanursa@gmail.com

Abstrak
Buah mengkudu ( Morinda citrifolia Linn ) biasanya dikenal dengan noni dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas antioksidan pada bunga mengkudu. Metode uji dengan tes DPPH untuk menguji aktivitas antioksidannya, berdasarkan hasil pengujian bunga mengkudu berdasarkan DPPH didapatkan 88.11 o.o1 % lebih bagus dari teh hijau dengan 76.60 0.05% dengan konsentrasi 500 g/mL. Dari hasil yang didapatkan bunga mengkudu memiliki potensial untuk dikembangkan menjadi produk yang dapat dijual dipasaran.

Kata kunci : bunga mengkudu, mengkudu, antioksidan, teh hijau

1.

PENDAHULUAN Mengkudu Noni (Mengkudu) adalah tanaman yang secara luas di distribusikan antara daerah tropis. Noni sering disebut juga sebagai India Mulberry telah banyak

dimanfaatkan sebagai tanaman obat (Handoko 2003 dan Mathivanan 2005). Tanaman mengukdu yang digunakan bersal dari Tahiti yang telah lama dikonsumsi oleh penduduk sekitar sebagai makanan , sebagai mana dikatakan oleh Kapten James Cook seorang pelaut dari Inggris pada tahun 1700 ( Handoko 2003 dan Mathivanan 2005).

Artikel ilmiah

2013

Pada saat ini penggunaan buah mengkudu sebagai obat untuk bebagai macam penyakit telah banyak dipercaya masyarakat, sehingga banyak dijumpai produk hasil pengololahan buah mengkudu baik dalam bentuk jus buah mengkudu, sirup ataupun diolah dalam bentuk kapsul maupun tablet ( Handoko 2003 dan Mathivanan 2005). Mengkudu merupakan tanaman obat yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meskipun berbau tidak enak, buah yang masak di pohon sering digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Mengkudu diketahui mengandung vitamin-vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan seperti asam askorbat dan -karoten. Selain itu mengkudu juga juga mengandung senyawasenyawa aktif seperti polisakarida, L-arginine, scopoletine, proxeronine dan proxeroninase yang memiliki khasiat bagi kesehatan (Sjabana dan Bahalwan 2003). Seiring dengan perkembangannya ,tidak hanya buah mengkudu yang dapat dimanfaatkan akan tetapi para peneliti mulai tertarik dengan kandungan yang ada didalam daun mengkudu dan bunga dari mengkudu. Akan tetapi bunga mengkudu tidak begitu mendapat perhatian dari para peneliti meskipun telah lama dipercaya sebagai obat iritasi pada mata menggunakan air perasan dari bunga mengukudu (Shixin Deng 2011).

Antioksidan Pada perkembangan zaman saat ini telah banyak berkembang produk pangan yang bermanfaat bagi kesehatan mulai diminati oleh masyarakat karena kesadaran akan pentingnya hidup sehat semakin meningkat, salah satunya pangan kesehatan yang mengandung antioksidan karena mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis didalam tubuh ( Puspita 2012). Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat mencegah terjadinya reaksi autooksidasi oleh radikal bebas. Senyawa anti oksidan sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena dapat melindungi sel-sel tubuh kita dari serangan radikal bebas ( Santosa 2005).

Artikel ilmiah

2013

2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bahan yang digunakan 2,2-Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) Bunga mengkudu dari Tahiti yang dikeringkan secara alami

2.2 Metode Penelitian Menggunakan radikal bebas2,2-Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH). Untuk tes DPPH , tahap pertama disiapkan larutan extrak bunga mengkudu dari 1 g bunga mengkudu kering dalam 100 mL air panas (100C) selama 10 menit , kemudian disaring. Selanjutnya, 1 mL dari larutan extrak diencerkan menjadi 10 mL dengan aquades sehingga konsentrasi menjadi 500 g/mL. Ekstrak yang telah diencerkan dan larutan blangko dicampurkan dengan perbandingan 1:1 ( v/v ) dengan 0.4 mM DPPH dalam larutan etanol. Nilai absorbansi untuk setiap sampel dan blangko dilihat saat 515 nm setelah inkubasi pada suhu 37 C selama 1 jam. Persentasi radikal dapat dihitung dengan membagi absorbansi antara larutan sampel dan blangko. Selain itu juga dilakukan hal yang sama untuk larutan ekstrak teh hijau untuk melihat perbedaan hasil keduanya.

3. Hasil dan Pembahasan Pengukuran aktifitas antioksidan menggunakan radikal bebas DPPH (diphenil picrylhydrazyl), di mana aktifitas antioksidan diukur berdasarkan kemampuan dari antioksidan untuk mendonorkan atom hidrogennya ke radikal bebas DPPH (Puspita 2012). Aktivitas antioksidan dari bunga mengkudu berdasarkan DPPH didapatkan 88.11 o.o1 % lebih bagus dari teh hijau dengan 76.60 0.05% dengan konsentrasi 500 g/mL (Shixin Deng 2011). Pada teh hijau terdapat ikatan biokimia yang disebut polifenol yang merupakan kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam teh senyawa polifenol berperan sebagai senyawa antioksidatif (Benzie dan szeto 1999 ; Lin et al 1996 dan La Vecchia et al 1992), kemampuan atau aktifitas antioksidan berhubungan dengan kandungan gugus hidroksil polifenol yang mampu

Artikel ilmiah

2013

menyumbangkan atom hidrogen ke radikal bebas untuk menetralkan sifat radikalnya ( Bravo 1998).

4. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan bunga dari mengkudu juga ditemukan adanya kandungan antioksidan , berdasarkan kemampuannya menangkap radikal bebas dengan DPPH lebih baik dibandingkan dengan teh hijau.

Daftar Pustaka Benzie, I. F. F. dan Y. T. Szeto. 1999. Total Antioxidant Capacity of Teas by The Ferric Reducing/Antioxidant Power Assay. J. Agric. Food Chem., 47, 633-636. Bravo, L. 1998. Polyphenols : Chemistry, Dietary Sources, Metabolism, and Nutritional Significance. Nutrition Reviews, 56, 317-333. Handoko, A. P. d. P. K. (2003). "Mempelajari karakteristik sari buah mengkudu yang dihasilkan melalui fermentasi." Jurnal Teknologi dan Pangan XIV: 144 - 153. La Vecchia, C., E. Negri, S. Francheschi ,B. DAvanzo, P. Boyle. 1992. Tea Consumption and Cancer Risk. Nutr. Cancer, 17, 27 31. Lin, Y. L., I. M. Juan, Y. L. Chen, Y. C. Liang, dan J. K. Lin. 1996. Composition of Polyphenols in Fresh Tea Leaves and Associations of Tehir Oygen-RadicalAbsorbing Capasity with Antiproliverative Actions in Fibroblast Cells. J. Agricultural Chemistry, 44, 1387 - 1394. N. Mathivanan, G. S., K. Srinivasa ,E. Sagadevan, K. Malarvizhi (2005). "Review on the current scenario of Noni research: Taxonomy, distribution, chemistry, medicinal and therapeutic values of Morinda citrifolia." International Journal of Noni Research1. Puspita Sari, U, Djumarti, Lilik Handayani (2012). "Evaluasi Kandungan Total Polifenol Dan Aktifitas Antioksidan Minuman Ringan Fungsional TehMengkudupada Berbagai Formulasi." 588-595 ShixinDeng, B. J. W., Afa K. Palu, and C. Jarakae Jensen (2011). "Phytochemical, Antioxidant and Toxicological Investigation of Morinda citrifoliaL. Blossoms." International Scholarly Research Network 2012: 5.

Artikel ilmiah

2013

Yomes, A. T. (2006). "Sifat Prooksidan Dan Antioksidan Vitamin C Dan Teh Hijau Pada Sel Khamir Candida Sp. Berdasarkan Peroksidasi Lipid." Institut Pertanian Bogor: 1-15.

Anda mungkin juga menyukai