Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh Kelompok 7 :
Friska Wilfianda Putri Noni Nopriantina Rima Ramadayani Putri Fauziyah Amini
Fisika Medis
Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah.
Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen.
Setelah O2 didalam darah diikat oleh haemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Fisika Medis
Sistem pernafasan berfungsi untuk menyediakan suplai O2 dan mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. Proses pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada saat manusia bernafas. Organ-organ yang menjadi bagian sistem pernafasan adalah Udara secara normal masuk ke tubuh melalui hidung tempat udara dihangatkan (apabila perlu), disaring dan di lembabkan.
Fisika Medis
Jalur Pernapasan
Udara masuk Melalui hidung
berjalan melalui
Melakukan pertukaran O2 dan berdifusi dari alveolus ke sel-sel darah merah. CO2 dapat berdifusi dari darah merah menuju udara dalam alveolus. Alveolus penting dalam pernafasan. Alveolus,yang berbentuk seperti gelembung tersambung dengan ukuran 0,2 mm dan memiliki dinding dengan ketebalan hanya 0,4 mm. Mereka meluas dan berkontraksi selama pernafasan. Setiap bronkus sebanyak 15 kali bronkeolus teminan yang terbentuk menyalurkan udara ke jutaan jantung kecil yang disebut alveolus
Fisika Medis 4
Trakea
Trakea bercabang menjadi dua (bivorkasi) untuk menyalurkan udara ke masing paru-paru melalui bronkus
Rabu , 10 Oktober 2012
Tujuan utama bernapas adalah mendatangkan pasokan O2 segar ke darah di paru dan membuang CO2, proses fisika yang beperan dalam pertukaran gas antara paru dan darah adalah hukum fisika difusi.
Dua proses utama terlibat dalam pertukaran gas dalam paru-paru adalah :
1 2
Membawa darah menuju bantalan pulmonary kapiler (perfusion) Membawa udara menuju permukaan alveolar(ventilasi)
Fisika Medis
Fisika Medis
Alat Spirometer
Spirometer adalah alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paruparu dan dicatat dalam grafik volum per waktu.
Fisika Medis
Prinsip Alat Spirometer Spirometer menggunakan prinsip hukum Archimedes. Hal ini tercermin pada saat spirometer ditiup, ketika itu tabung yang berisi udara akan naik turun karena adanya gaya dorong ke atas akibat adanya tekanan dari udara yang masuk ke spirometer. Spirometer juga menggunakan hukum newton yang diterapkan dalam sebuah katrol . Katrol ini dihubungkan kepada sebuah bandul yang dapat bergerak naik turun. Bandul ini kemudian dihubungkan lagi dengan alat pencatat yang bergerak diatas silinder berputar.
Rabu , 10 Oktober 2012 Fisika Medis 9
Hubungan tekanan,kecepatan aliran dan volume di paru selama pernafasan pada orang normal dan pasien yaitu penyempitan jalan nafas. Perbedaan tekanan keluar masuknya udara yang mengalir sangat kecil. Paru yang kaku tidak banyak mengalami perubahan volume utk tekanan yang besar hingga kerengganganya lemah. Paru yang lembek banyak perubahan volume untuk tekanan dan memiliki kerenggangan yang besar. Berlaku hukum Boyle yaitu PV = RT
Rabu , 10 Oktober 2012 11
Fisika Medis
Fisika Alveolus
Alveolus secara fisika terdiri dari jutaan gelembung kecil yang berhubungan,mereka memiliki kecenderungan alami untuk menjadi lebih kecil terhadap tekanan permukaan pada penggarisan unik cairan.
Penggarisan ini,disebut surfactant,sangat penting untuk paru-paru agar berfungsi dengan semestinya.
Fisika Medis
12
Fisika Alveolus
Pengukuran kualitatif tegangan permukaan ialah untuk mencatat seberapa lama gelembung kecil pada cairan dapat bertahan. Senakin rendah tegangan permukaan,semakin lama gelembung bertahan.
Tegangan permukaan akan menurun dengan mengecilnya alveolus sat ekspirasi. Napas otot diafragma berkontraksi paru mengembang
Fisika Medis
13
Mekanisme Pernapasan
Pada saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu :
Inspirasi ( Proses Masuknya Udara Ke Dalam Paru-paru )
Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otototot diafragma dan otot antartulang rusuk.
Fisika Medis
14
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
Fisika Medis
15
Pernapasan Dada
Terjadi karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot antartulang rusuk berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga dada akan membesar. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam paru-paru. Karena tekanan udara di luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
Fisika Medis
16
Bila otot-otot antartulang rusuk mengendor (relakasasi), yaitu kembali pada posisi semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan. Akibatnya, volume rongga dada mengecil. Keadaan ini mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam paru-paru.
Pada saat insipirasi (a) rongga dada membesar dan (b) diafragma mendatar
Fisika Medis
17
Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar sehingga tekanan udara di paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paruparu melalui saluran pernapasan. Dengan demikian, terjadilah inspirasi.
Fisika Medis
18
Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi semula), maka kedudukan diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar. Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida terdorong ke luar. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
Pada saat ekspirasi (a) rongga dada mengecil dan (b) diafragma melengkung ke atas
Fisika Medis
19
Otot yang berperan dalam bernapas yaitu otot antara tulang iga menyebabkan dada mengembang saat berkontraksi.Pada saat bernapas otot diafragma berkontraksi, paru mengembang. Saat menghembuskan nafas otot diafragma melemas sehingga diafragma kembali ke posisi semula udara mengalir keluar paru.
Pada saat menghirup udara kita menarik diafragma kebawah,menghasilkan tekanan negatif kecil di paru dan udara mengalir masuk.
Fisika Medis
20
Pada saat inspirasi gaya membuka jalan napas, sebaliknya pada saat ekspirasi gaya menutup jalan napas. Apabila gaya eksoirasi ditingkatkan kecepatan aliran ekspirasi dapat menurun. Resistensi jalan napas Rg adalah rasio delta P terhadap delta V/delta T. Pada orang dewasa Rg=330Pa/l/dtk. Rg tergantung ukuran selang dan viskositas gas.
Fisika Medis
21
Jumlah kerja yang dilakukan saat bernafas normal merupakan sebagian dari energi total yang di konsumsi oleh tubuh. Kerja utama bernafas di anggap kerja untuk melakukan perenggangan pegas yang dilakukan sistem paru dinding dada diafragma. Untuk menentukan kerja yang dilakukan saat bernafas juga bisa dengan mengukur 02 dan dikonsumsi sewaktu kecepatan barnafas pada waktu istirahat.
Rabu , 10 Oktober 2012
Fisika Medis
22
Pada emfisema sekat-sekat antar alveolus sehingga ruang-ruang paru menjadi lebih luas kerusakan ini mengurangi daya melenting paru sehingga paru menjadi lebih lentur dan volume meningkat sahingga resistensi meningkat.
Fisika Medis
23
Pengidap emfisema dadanya mengembang berlebihan dan tampak berdada mirip tong (barrel Chested).
Emfisema jarang terjadi pada bukan perokok, dan peningkatan pesat emfisema akhir-akhir ini terutama terjadi pada perokok berat.
Meningkatnya resistansi jalan napas merupakan gejala utama pada emfisema berat. Meningkatnya ukuran paru meningkatkan FRC dan vol residual.
Fisika Medis
24
Kesimpulan
Sistem pernapasan merupakan proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh, sangat penting untuk kelangsungan hidup. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , paruparu , tulang rusuk , otot interkosta , bronkus , bronkiol , alveolus dan diafragma . Dalam mekanismenya, Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea, dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepada paru-paru .kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol .
Rabu , 10 Oktober 2012 25
Fisika Medis
Daftar Pustaka
Ganong WF. 1995. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-14. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Guyton AC. 1994. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara. Setiadji S, Nur BM, Gunawan B. 2008. Uji Faal Paru. Cermin Dunia Kedokteran 24: 7-11. Soewolo, Basoeki S, Yudani T. 1999. Fisiologi Manusia. IMSTEP JICA-Universitas Negeri Malang.
Fisika Medis
26