Anda di halaman 1dari 56

1 1 A. PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan akan memasuki pendidikan dasar merupakan masa-masa keemasan sekaligus masa-masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak. Selanjutnya masa ini merupakan masa yang tepat untuk melestarikan dasar-dasar pengembangan-pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Sehingga untuk pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Hal ini sesuai dengan hak anak sebagaimana diatur dalam UndangUndang Nomor 2 !ahun 2""2 tentang #erlindungan $nak, yang

menyatakan bah%a setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara %ajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi. Salah satu implementasi dan hak ini, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. &ayanan pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dan pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 2" !ahun 2"" tentang Sistem #endidikan Nasional, yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia 'ndonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan berta(%a terhadap !uhan

2 2 )ang *aha +sa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung ja%ab kemasyarakatan dan kebangsaan. #elayanan hak-hak anak dioptimalkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. ,urikulum yang ada sekarang ini hendaknya dikaji disesuaikan dengan perkembangan globalisasi saat ini tapi tidak merubah sifat-sifat dasar anak pada usia dini. #endidikan $nak Usia -ini .#$U-/ adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal dan informal. #ermasalahan utama yang dihadapi pada !aman ,anak-kanak itu adalah kurangnya 0ariasi metode pengajaran dalam upaya

menumbuhkembangkan kualitas anak atau murid, dalam hal ini dengan pembelajaran keterampilan melipat. #embelajaran keterampilan melipat pada sis%a diharapkan akan memacu kemampuan psikomotorik halus dan merangsang tumbuhnya moti0asi, kreati0itas, serta melatih ketekunan anak, karena seorang anak akan langsung terlibat dan mampu melakukan kegiatan keterampilan melipat dengan baik dan benar sesuai dengan aturan dan petunjuk yang diberikan.

,eberhasilan dalam melaksanakan tugas mengajar tentu menjadi harapan semua guru. ,enyataan yang dijumpai malah sebaliknya, sis%a terlihat pasif tidak semangat, hasil yang dicapai rendah dan masih banyak lagi kekurangan yang ditemui pada kemampuan sis%a, salah satunya adalah kemampuan motorik halus terutama keterampilan melipat. ,ondisi dan kesenjangan !, *ekar $sih Sindangbarang ,arangpucung berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan dan dapat disimpulkan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu 1 sis%a kurang menguasai konsep keterampilan melipat, sis%a kurang aktif dalam pembelajaran, kurangnya alat peraga yang digunakan, kurangnya moti0asi belajar sis%a. *elihat kondisi a%al sebagaimana a%al sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga kemampuan anak didik dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran keterampilan melipat dengan alat bantu pembelajaran berupa kertas koran bekas. #rioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan, proses

pembelajaran adalah memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan alat bantu pembelajaran berupa kertas koran bekas pada peningkatan keterampilan melipat pada sis%a.

2 2 ,ondisi ideal yang diharapkan adalah untuk meningkatkan keterampilan melipat sis%a sehingga diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan pengalaman nyata kepada sis%a tentang motorik halus melipat yang diterimanya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran. 3erdasarkan hal tersebut peneliti mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan melipat dengan kertas koran bekas pada sis%a kelompok 3 Semester '' !, *ekar $sih Sindangbarang ,arangpucung - 4ilacap !ahun #elajaran 2"115 2"12. 2. Rumusan Masalah 3erdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan rumusan masalahnya yaitu, apakah metode melipat dengan penggunaan kertas koran bekas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak didik kelompok 3 !, *ekar $sih Sindangbarang ,arangpucung ,abupaten 4ilacap Semester '' !ahun #elajaran 2"115 2"12. 3. Tujuan Penelitian $dapun tujuan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan dengan metode melipat dengan koran bekas pada sis%a kelompok 3 !, *ekar $sih

6 6 Sindangbarang, ,ecamatan ,arangpucung Semester '' !ahun #elajaran 2"115 2"12. . Man!aat Penelitian -iharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi 1 a. $nak -idik 5 Sis%a !, a. *emperbaiki kekurangan sis%a dalam keterampilan melipat b. *eningkatkan kemampuan sis%a dalam keterampilan melipat c. *enjadi model bagi sis%a untuk menyikapi kinerjanya d. *eningkatkan kreati0itas sis%a b. 1/ 7uru dapat berkembang 7uru !, secara profesional karena dapat

menunjukkan kemampuannnya untuk menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya 2/ *eningkatkan kreati0itas kinerja / *eningkatkan %a%asan dalam kegiatan belajar mengajar 2/ *endapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri dalam kegiatan belajar mengajar. c. Sekolah5 &embaga #endidikan5 !, 1/ *engembangkan mutu dan hasil belajarnya 2/ *eningkatkan kualitas pendidikan bagi sis%a / *empunyai kesempatan untuk berkembang pesat 2/ *enciptakan hubungan kolegial yang sehat

8 8 6/ *enumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif 8/ *empunyai kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh d. 3agi *asyarakat 1/ *emiliki generasi yang terampil 2/ *emiliki generasi yang kreatif / *emiliki calon generasi penerus yang dapat mandiri 2/ *emiliki potensi untuk mengembangkan potensi daerah secara s%akelola B. T"N#AUAN PU$TA%A 1. %emam&uan M't'rik Halus Anak a. #engertian *otorik Halus ,eterampilan motorik halus merupakan keterampilan yang terkoordinasi baik, otot yang lebih kecil memainkan peran yang besar, misalnya untuk menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat .Hurlock 1 19:;116"/. ,eterampilan motorik halus adalah keterampilan

keterampilan yang melibatkan gerakan yang lebih diatur secara halus, seperti keterampilan tangan .Santrock 1 2"":1218/. #engertian mengungkapkan serupa bah%a1 menurut Sujiono, dkk. .2"1"11.12/ adalah

keterampilan

motorik

halus

keterampilan yang gerakannya hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti

: keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan : gerakan

pergelangan tangan yang tepat. -epdiknas .2"";11"/ menyebutkan bah%a motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil .halus/ serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting mengikuti garis, menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok, memasukkan kelereng ke lubang, membuka dan menutup objek dengan mudah, menuangkan air ke dalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, krayon dan spidol, serta melipat. ,emampuan motorik dapat berkembang secara alami tanpa dilatih karena adanya pengaruh pertumbuhan dan kematangan anak. #erubahan kematangan itu hanya meningkatkan keterampilan sampai batas minimal. 4ontoh sederhana adalah keterampilan memegang pensil. !anpa berlatihpun kemampuan anak memegang pensil tetap akan berkembang. Namun, perlu dipertanyakan seberapa jauh tingkat keterampilan itu dapat berkembang jika tidak dilatih secara khusus sesuai dengan tujuan dan fungsinya .-irjen !,5S-, 2"";1;/ b. <enis #erkembangan *otorik Halus $nak Santrock .199:/, dalam buku yang berjudul Perkembangan Anak menjelaskan bah%a jenis perkembangan motorik halus anak dibagi menjadi dua, yaitu 1

; ; 1. *asa 3ayi =osenblith .dalam Santrock, 2"":1218-21:/ menyebutkan bah%a bayi sangat sedikit memiliki kontrol terhadap keterampilan motorik halus se%aktu lahir, tetapi mereka memiliki banyak komponen hal yang akan menjadi gerakan lengan, tangan, dan jari yang terkoordinasi. $%al mula meraih dan menggenggam

menandai prestasi yang penting dalam interaksi bayi. Selama dua tahun pertama kehidupan, bayi memperhalus tindakan meraih dan menggenggam mereka .Smitsman, dalam Santrock, 2"":1218/. 4lifton .dalam Santrock, 2"":1218/ menjelaskan bah%a sistem menggenggam bayi sangat fleksibel. 3ayi membedakan

genggamannya pada objek tergantung pada ukuran dan bentuk objek tersebut, juga ukuran tangan sendiri dibandingkan dengan ukuran objek. 3ayi menggenggam objek yang kecil ibu jari dan jari telunjuk mereka .dan kadang jari tengah mereka juga/, sedangkan objek yang tangannya. 2. *asa ,anak-,anak Santrock, .2"":121:-21;/ menyebutkan bah%a pada usia tahun, anak telah memiliki kemampuan untuk mengambil objek terkecil di antara ibu jari dan telunjuk untuk beberapa %aktu, tetapi canggung melakukannya. $nak berumur tahun dapat besar dengan seluruh jari pada satu atau dua

membangun balok yang tinggi secara mengejutkan, tiap balok

9 diletakkan dengan konsentrasi tinggi tetapi sering 9 tidak tahun

sepenuhnya berada dalam garis lurus. Saat berumur

bermain dengan gambar bongkar pasamg sederhana, mereka agak kasar dalam meletakkan kepingan-kepingannya. Saat mencoba meletakkan sebuah keping pada tempat yang kosong, mereka sering mencoba memaksakan keping tersebut menekannya dengan kuat. #ada usia 2 tahun, koordinasi motorik halus anak lebih tepat. ,adang anak berumur 2 tahun bermasalah membangun menara tinggi dengan balok karena, keinginan mereka untuk meletakkan setiap balok dengan sempurna, mereka membongkar lagi balok yang sudah tersusun. Saat berumur 6 tahun, koordinasi motorik anak semakin meningkat. !angan, lengan dan jari semua bergerak bcrsama di ba%ah perintah mata. Saat berusia : tahun, tangan anak menjadi lebih stabil. #ada usia ini anak lebih menyukai pensil daripada krayon untuk mencorat-coret, dan huruf-huruf yang terbalik sudah jarang terjadi. 4oretan menjadi lebih kecil. #ada usia ke ; hingga 1" tahun, anak dapat menggunakan tangan mereka sendiri secara mandiri dengan lebih nyaman dan tepat. #ada 1" hingga 12 tahun, anak mulai menunjukkan keterampilan manipulatif yang sama dengan kemampuan orang de%asa. 7erakan yang kompleks, rumit, dan cepat yang diperlukan untuk menghasilkan kerajinan tangan yang berkualitas baik dan

1" 1" untuk memainkan sajian alat musik yang rumit dapat dikuasai. $nak perempuan biasanya melebihi kemampuan anak laki-laki dalam keterampilan motorik halus. Sedangkan Sujiono .2"1"11,12-1.16/ menyebutkan bah%a 7erakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagianbagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. >leh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. >leh karena koordinasi antara mata dan tangan sudah semakin baik maka anak sudah dapat mengurus diri sendiri dengan penga%asan orang yang 'ebih tua. 7erakan motorik halus yang terlihat saat usia !,, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan basil guntingan yang lures, menggambar gambar sederhana dan me%arnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam krrtas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki

1"

11 11 kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. -alam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar. -alam membuat gambar, selain anak memerlukan keterampilan menggerakkan pergelangan dan jari-jari tangan, anak juga memerlukan

kemampuan kognitif yang memungkinkan terbentuknya sebuah gambar. *isalnya, untuk menggambar lingkaran, anak perlu memahami konsep lingkaran terlebih dahulu sebelum

menerjemahkannya dalam bentuk gambar. 4ontoh lain, saat anak berlatih bermain balok dengan menumpuk balok-balok kayu atau 'ego, anak memerlukan keterampilan mengambil balok, dan juga anak hams mengetahui apa yang akan diperbuatnya dengan balokbalok itu. 7erakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira tahun. -i usia itu, anak dapat meniru cara

ayahnya memegang pensil, namun, posisi jari-jarinya masih belum cukup jauh dari mata pensil. Selain itu, anak masih kaku dalam melakukan gerakan tangan untuk menulis. Namun, saat anak berusia 2 tahun, ia sudah dapat memegang pensil %arna atau crayon untuk menggambar. 7erakan motorik halus, seperti menulis dan menggambar akan diperlukan anak saat ia bersekolah nanti.

11

12 12 Namun demikian, kemampuan seorang anak untuk melakukan gerak motorik tertentu tak akan sama dengan anak lain %alaupun usia mereka sama. *isalnya, $ni seorang anak berusia 2 tahun, sudah dapat membuka baju sendiri, sedangkan -ede yang juga berusia 2 tahun masih memerlukan bantuan untuk melepas bajunya jika ia akan mandi atau $di seorang anak berusia 6 tahun masih belum dapat menangkap bola yang dilemparkan padanya, padahal $nto teman sebayanya sudah sangat terampil melakukan kegiatan lempar dan tangkap bola bersama teman-temannya. ,eadaan tersebut menunjukkan ada anak-anak yang masih kurang menguasai gerakan motorik halus atau kasarnya. #erbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada

perkembangan motorik anak !,. $nak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompati tall .skipping/, atau melompat-lompat dengan bola besar .hoping/. Sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar, menangkap dan menendang bola atau berperilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. $nak laki-laki juga lebih senang berpartisipasi pada kegiatan yang melatih keterampilan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih suka pada keterampilan motorik halus. *enurut Hurlock .19:;1161-16 / terdapat lima prinsip perkembangan, yaitu1

12

1 1 1. #erkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf. #erkembangan bentuk kegiatan motorik berbeda sejalan dengan perkembangan daerah .areas/ sistem syaraf yang berbeda, karena perkembangan pusat syaraf yang lebih rendah, yang bertempat pada urat syaraf tulang belakang, pada %aktu lahir berkembangnya lebih baik ketimbang pusat syaraf yang lebih tinggi yang berada dalam otak, maka gerak reflek pada %aktu lahir lebih baik dikembangkan dengan sengaja ketirnbang dibiarkan berkembang sendiri. -alam %aktu yang singkat sesudah lahir, gerak reflek penting yang diperlukan untuk hidup seperti mengisap, menelan, berkedip,

merenggutkan lutut, dan reflek urat daging tempurung lutut, bertambah kuat dan terkoordinasi secara lebih baik. Sebelum kehidupan tahun pertama berakhir, hal yang kurang berguna lainnya seperti 3abinski, yakni reflek genggaman ibu jari kaki, reflek genggaman tangan, reflek *oro dan reflek 3abkin secara bertahap berkurang dan menghilang 2. 3elajar ketrampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang. Sebelum sistem syaraf dan otot berkembang dean baik, upaya untuk mengajarkan gerakan terampil bagi anak akan siasia. Sama juga halnya abila upaya tersebut diprakarsai oleh anak sendiri. #elatihan seperti itu mungkin menghasilkan

12 12 berapa keuntungan sementara, tetapi dalam jangka panjang pengaruhnya tidak akan berarti atau nihil . #erkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan. Urutan perkembangan cephalocaudal .kepala-ke-kaki/ ditunjukkan oleh kenyataan bah%a dalam a%al masa bayi, terdapat gerakan yang lebih besar di bagian kepala ketimbang di bagian badan yang lain. #ada %aktu mekanisme urat syaraf bayi matang, terdapat gerakan yang dikendalikan lebih banyak dan lebih baik di daerah batang tubuh dan kemudian di daerah kaki. #erkembangan motorik yang diteruskan secara

pro?imodistal .dari sendi utama ke bagian terpencil/ dalam menjangkau sesuatu benda, bayi menggunakan bahu dan sikunya sebelum menggunakan pergelangan dan jari tangan. 2. -imungkinkan menentukan norma perkembangan motorik. ,arena a%al perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan, berdasarkan umur rata-rata dimungkinkan untuk menentukan norma untuk bentuk kegiatan motorik lainnya. Norma tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk yang memungkinkan orang tua dan orang lain untuk mengetahui apa yang dapat diharapkan dan pada umur berapa hal itu dapat diharapkan dari anak.

12

16 16 6. #erbedaan indi0idu dalam laju perkembangan motorik. *eskipun dalam aspek yang lebih luas perkembangan motorik mengikuti pola yang serupa untuk semua orang, dalam rincian pola tersebut terjadi perbedaan indi0idu tersebut mencapai tahap yang berbeda. Sebagian kondisi tersebut mempercepat laju perkembangan motorik, sedang sebagian lagi memperlambatnya. c. #engembangan *otorik Halus $nak !, #erkembangan motorik halus untuk anak usia empat dan lima tahun .*ilestones dalam -epdiknas, 2"";11"/ adalah sebagai berikut. 1/ Untuk $nak usia +mpat !ahun a/ menyusun pu@@le dengan jumlah potongan sedikit, papan

pasak kecil, meronce, bermain playdough, meneteskan air, dll.A b/ menuang pasir dan air ke dalam %adah kecilA c/ membangun struktur balok yang kompleksA d/ menggambar orang paling sedikit empat bagianA e/ memakai baju tanpa bantuan orang lain 2/ Untuk $nak Usia &ima !ahun1 a/ menyusun pu@@le dengan jumlah potongan banyak,

menggunakan permainan manipulatif berukuran kecil dengan mudahA b/ membangun struktur dengan balok tiga dimensiA c/ menggambar orang dengan pola geometriA

16

18 18 d/ menulis nama pertama5nama panggilannya dan menulis beberapa huruf secara kasar .belum rapi/, tetapi terbaca oleh orang de%asaA e/ menggunakan palu, gunting, obeng, dan pelubang kertas tanpa bantuan orang lainA f/ memakai baju dengan mudah, mengikat tali sepatu dengan sedikit bimbingan orang de%asa. #ada usia 2 s.d. 6 tahun anak sudah dapat menggambar BorangB berupa lingkaran untuk kepala, dua lingkaran yang lebih kecil dan garis untuk mata dan mulut, dan empat garis untuk tangan dan kaki 3ealy .dalam -epdiknas, 2"";1 11/ #engembangan kemampuan dasar motorik lain di halus yang !, terintegrasi akan dengan

kurikulum

merangsang

perkembangan otak secara menyeluruh. d. #engembangan *otorik Halus $nak !, kelompok 3 .usia 6-8 tahun/ -epdiknas .2"";118-1;/ menyebutkan bah%a pengembangan motorik halus untuk !, kelompok 3 .usia 6-8 tahun/ sebagai berikut1 1/ #engembangan kemandirian, sekaligus kemampuan motorik halus1 a/ membersihkan diri sendiri tanpa bantuan orang lain .misalnya menggosok gigi, mandi, dan buang air/A b/ mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain .misalnya berpakaian dan makan/A

18

1: 2/ #engembangan bahasa, sekaligus 1: kemampuan motorik halus1

membuat gambar dan menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan5tulisan yang sudah berbentuk huruf5kataA / #engembangan kognitif, sekaligus kemampuan motorik halus1 a/ membuat bentuk-bentuk geometriA b/ mengisi dan menyebutkan isi %adah .satu gelas, satu botol, dll./ dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dan lain-lain c/ menyusun kepingan pu@@el menjadi bentuk utuh .lebih dari delapan kepingan/ 2/ #engembangan motorik halus1 a/ meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkarA b/ memegang pensil dengan benar .antara ibu jari dan dua jari/A c/ mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain, misalnya makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci dan mengelap tangan, dan mengikat tali sepatuA d/ membuat dengan bentuk berbagai media .tanah liat, pe-lepah pisang, batang pepaya, karet busa, dll./A e/ meniru melipat kertas sederhana .tujuh lipatan/A f/ menjahit ber0ariasi .jelujur dan silang/ lima belas lubang dengan tali rafiah, benang %ol, benang kasur, dan pitaA g/ mencocok bentuk sederhana dengan cocokan yang rapiA h/ menyusun bentuk menara dari kubus minimal dua belas kubusA

1:

1; 1; i/ menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk5pola .lurus, lengkung, gelombang, @ig-@ag, lingkaran, segi empat, dan segi tiga/A j/ membuat lingkaran dan bujur sangkar dengan rapi. 6/ #engembangan seni, sekaligus kemampuan motorik halus1 a/ menggambar bebas dengan berbagai media .pensil %arna, krayon, arang, dll/ dengan rapiA b/ menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segi tiga, dan segi empatA c/ menggambar orang dengan lengkap, baik proporsional maupun sederhanaA d/ mencetak dengan berbagai media .cap dengan jari, kuas,

pelepah pisang, daun, bulu ayam/ dengan lebih rapiA e/ melukis dengan jari .finger painting/A f/ me%arnai bentuk gambar sederhana dengan rapiA g/ me%arnai benda tiga dimensi dengan berbagai mediaA h/ meronce dengan manik-manik sesuai dengan pola .dua pola/ i/ meronce dengan berbagai media. misalnya bagian tanam-an, bahan bekas, karton, dan kain/A j/ menciptakan tiga bentuk bangunan dari balokA k/ mencipta tiga bentuk dari kepingan bentuk geometriA l/ mencipta bentuk dengan lidi, sedotan, sendok es krim, dll.A m/ membatik dan jumputanA

1;

19 19 n/ menganyam dengan berbagai media, misalnya kain perca, daun, sedotan, dan kertasA o/ menggambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media .kertas, ranting dan daun kering, biji-bijian, kain perca, batu-batuan, dll./ p/ membuat gambar dengan teknik mo@aik memakai berbagai bentuk dan bahan .segi empat, segi tiga, lingkaran, dll./A (/ membuat mainan dengan teknik menggunting, melipat, dan menempelA r/ mencocok dengan pola sederhana buatan pendidik atau ciptaan anak sendiriA s/ permainan %arna dengan berbagai media, t/ melukis dengan berbagai media daunan, dll./A u/ membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daun, dll.A 0/ bertepuk tangan dengan tiga polaA %/ mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk sederhana .kuas, bulu ayam, daun-

.menari, bergerak mengikuti musik, dan gerak pantomim/. e. Caktor-Caktor yang 3erpengaruh terhadap #eningkatan ,emampuan *otorik Halus ,eterampilan motorik halus maupun kasar tidak akan

berkembang hanya melalui kematangan, melainkan keterampilan itu harus dipelajari. 3erdasarkan pendapat tersebut, Hurlock

19

2" .19;:116:/ memaparkan bah%a ada ; faktor penting 2" yang

berpengaruh dalam mempelajari keterampilan motorik anak, baik itu motorik halus maupun motorik kasar adalah sebagai berikut1 1. ,esiapan belajar ,esiapan belajar anak erat kaitannya dengan hasil yang akan dicapai. $nak yang sudah siap untuk belajar atau diberi perlakuan, keterampilannya akan lebih unggul dibanding dengan anak yang belum siap. 2. ,esempatan belajar $nak yang memiliki kesempatan untuk belajar termasuk kesempatan dalam melakukan berbagai kegiatan atau akti0itas yang berhubungan dengan keterampilan motorik halusnya maka keterampilannyapun akan berkembang lebih pesat daripada anak yang tidak memiliki kesempatan. . ,esempatan berpraktek $nak harus diberi kesempatan %aktu yang cukup untuk menguasai suatu keterampilan. 3eberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru. 2. *odel yang baik *eniru suatu model merupakan peran penting dalam mempelajari keterampilan motorik halus, maka untuk mempelajari

2"

21 suatu keterampilan model yang baik pula. 6. 3imbingan 3imbingan dibutuhkan untuk mendapat meniru suatu model yang baik. 3imbingan juga membantu anak dalam membetulkan sesuatu kesalahan sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit dibetulkan. 8. *oti0asi *oti0asi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan moti0asi yang datang dari luar. *isalnya, dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerak motorik halus maupun kasar serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak. :. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara indi0idu Setiap indikator perbedaan tertentu, keterampilan motorik halus mempunyai sehingga setiap keterampilan harus 21 dengan baik anak harus dapat mencontoh

dipelajari secara indi0idu atau khusus. 4ontohnya1 keterampilan memegang gunting untuk memotong akan berbeda dengan

memegang ckayon untuk me%arnai. ;. ,eterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu Setiap menghasilkan keterampilan yang akan dipelajari akan

keterampilan yang buruk jika dipelajari secara akan

serentak sekaligus. ,eterampilan motorik halus anak

21

22 22 berkembang dengan baik jika dipelajari setelah menguasai satu per satu. $nak akan dikategorikan memiliki perkembangan keterampilan motorik yang terlambat dan bahkan jauh di ba%ah standar jika kedelapan faktor di atas tidak diperhatikan atau diberikan pada anak. 2. Meli&at a. #engertian Sumanto .2""6199-1""/ menjelaskan bah%a melipat atau origami adalah suatu teknik berkarya seni5kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga, dan kreasi lainnya. 3agi anak usia taman kanak-kanak melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan *elalui bermain kegiatan kreatif ini yang dapat menarik dan

menyenangkan.

mengembangkan

kompetensi pikir, imajinasi, rasa seni, dan keterampilan anak. Secara khusus kegiatan melipat bertujuan untuk melatih daya ingatan, pengamatan, keterampilan tangan, mengembangkan daya fantasi, kreasi, ketelitian, kerapian, dan perasaan keindahan. *elipat dilakukan dengan cara mengubah lembaran kertas berbentuk bujur sangkar, empat persegi, atau segi tiga menurut arah atau pola lipatan tertentu. +ileen .2""612/ menjelaskan bah%a origami berasal dari bahasa <epang yang berarti melipat kertas. *odel origami tradisional tidak dihias. Semua model origami dibuat hanya dengan melipat kertas.

22

2 2 Sementara itu, Sukanto .2""111/ menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran melipat sebagaimana

dijelaskan di ba%ah ini 1/ bah%a kertas lipat banyak dijual orang di toko-toko dengan bentuk bujur sangkar, dengan ukuran bermacam macam ada yang besar dan ada pula yang kecil . -emikian juga %arnanya terdiri dari berbagai %arm yang menarik. $mbillah kertas yang kira-kira %arnanya cocok dengan benda yang akan dibuat, misalnya untuk membuat palang merah, gunakan kertas yang %arnanya merah. 2/ Sediakanlah meja kerja atau minimal tempat melipat mudah pengerjaan melipat kertas. / #engertian muka adalah bagian yang paling dekat dengan badan, sedangkan belakang adalah bagian yang paling jauh dengan badan pengrajin atau paling tidak antara bidang belakang dengan badan pengrajin telah dibatasi dengan kertas bagian muka. 2/ 7aris lipat adalah suatu garis yang akan digunakan sebagai poros lipat atau pada garis itulah nantinya dipergunakan tiebagai poros lipat5ujung lipatan atau batas lipatan. 6/ 4ara membuatnya mudah yaitu lipatlah kertas lipat yang telah dipersiapkan tersebut tepat pada garis yang direncanakan sebagai garis lipat. =apatkanlah lipatan D.ersebut dengan meletakkan kertas lipat di atas meja kerja dan tekankanlah kuku atau ujung jari $nda pada ujung lipatan sampai merata pada seluruh garis < ujung

22 22 lipatan. $tau bisa juga dengan jalan menjepitkan ujung lipatan Setelah itu bukalah lipatan kertas tersebut yang akan menghasilkan suatu garis yang tidak akan mudah hilang tanpa bekas. 8/ #oros lipat adalah garis lipat yang digunakan sebagai poros atau as berputarnya kertas yang akan dilipat baik ke muka, ke belakang, ke samping kanan maupun ke samping kiri. #oros lipat pada umumnya terletak tepat pada garis lipat sehingga akan

mempermudah pekerjaan melipat ini. b. 4ara ,erja Sukanto .2""11 1/ menjelaskan urutan dan cara kerja membuat

baling-baling, sebagaimana di jelaskan di ba%ah ini 1 1/ Sediakanlah kertas bujur sangkar, sekaligus buatlah garis-garis lipat $l - 4&, + -C, 7-H, dan ' - < seperti pada gambar 1. 7aris $ - 7 1 7 - + 1 + -' 1 ' - 4 demikian juga 3 - H 1 H E C F C - ' F < - -, garis $- $l F $l - 3 dan 4 - 4' 1 4l --. 2/ &ipatlah $ - 3 ke muka dengan poros lipat 7 - H dan juga 4 - dilipat ke muka dengan poros lipat ' - <, sehingga $ - 3, 4 - -, dan + - C akan berhimpitan menjadi satu, dan selanjutnya buatlah garis-garis lipat +5$ - 7D1., +'4 - n, 11 - H1, H'-C l3, dan jl -C l-, seperti pada gambar 2. 7aris lipat 4 - 71 1 7 - + F + - ' F ' 11, dan H -H1 F H -C 1 C E < F '-11. / $mbillah titik 3 dan angkatlah serta taruhlah ke atas. -engan kedudukan titik, $.1 dan H1 masih tetap pada kedudukannya

22

26 26 semula lipatlah poros lipat H1 - <1 dan 3 E H1. yang akhirnya titik H bisa melekat pada garis lipat 7l - H1 dipertengahannya. &ipatlah poros lipat - - <1 kemudian lipatlah ke dalam titik < sampai berhimpit dengan garis H1 - <1 pada pertengahannya, yang diakhiri dengan berhimpitnya titik C dengair titik $ 1 maupun titik 4 1. -emikian juga angkatlah titik 4 dan tariklah ke ba%ah

dengan kedudukannya 11 dan 41 tetap pada kedudukannya semula, lipatlah 4 - 11 dan 4& - 1& .gambar / dan titik ' akan berhimpit dengan pertengahan garis 11 - j1, dan demikian juga angkatlah $ ke atas dan lipatlah pada + - 71 dan $ - 71 sehingga titik 7 berhimpit pada pertengahangaris 71-'1 dan titik +

berhimpit dengan titi $1, C dan 41 yang telah terlebih dulu berhimpitan. 3erhasillah kita membuat baling-baling G Untuk memperjelas, perhatikan gambar-gambar di ba%ah ini

Nomor 1

Nomor 2

Nomor

26

28 28 3. Pe('man Penilaian a. #rosedur #enilaian *enurut ,emendiknas .2"1"11"/ menjelaskan bah%a penilaian mengacu pada tingkat pencapaian perkembangan, capaian

perkembangan, serta indikator yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan %aktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang ditentukan. #enilaian dilakukan secara intregratif. $rtinya guru tidak secara khusus melaksanakan

penilaian, tetapi menyatu dengan akti0itas pembelajarandan kegiatan bermain berlangsung. -alam pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru mengacu pada indikator standar tingkat yang pencapaian perkembangan yang merupakan penjabaran dari capaian perkembangan dan potensi perkembangan peserta didik, yang akan dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam rencana kerja harian .=,H/. 4atatan hasil penilaian harian dilaksanakan oleh guru dapat dijelaskan sebagai berikut 1 1/ 4atatan hasil penilaian perkembangan anak dicantumkan pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian .=,H/ 2/ $nak yang belum berkembang .33/ perkembangan sesuai dengan indikator seperti diharapkan dalam rencana kegiatan harian .=,H/ atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberitanda satu bintang ./. / $nak yang sudah mulai berkembang .*3/ sesuai dengan indikator seperti yang diharapkan dalam =,H mendapatkan tanda dua bintang ./ 2/ $nak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan .3SH/ pada indikator dalam =,H mendapatkan tiga bintang ./

28

2: 2: 6/ $nak yang berkembang sangat baik .3S3/ melebihi indikator seperti yang diharapkan dalam =,H mendapatkan tanda empat bintang ./ .,emendiknas, 2"1"111/ Hasil catatan penilaian yang ada dalam rencaha kegiatan harian .=,H/ dirangkum dan dipindahkan ke dalam rekap bulanan pencapaian penilaian peserta didik berupa narasi singkat. =ekaman hasil perkembangan anak, yang dirangkum pada bulanan menjadi referensi untuk menyusun laporan perkembangan anak dalam satu semester yang dibuat secara deskriptif. b. ,riteria atau 'ndikator ,eberhasilan *enurut $nita .2""61 :- ;/ terdapat indikator keberhasilan dalam keterampilan motorik halus antara lain 1 1/ -apat membuat berbagai bentuk dengan menggunakan tanah liat, plastisin, play dough 2/ 3elajar menggunting bebas dengan berbagai media / *enyusun menara kubus minimal ; kubus 2/ *eniru melipat kertas sederhana .1-12 lipatan/ Sedangkan menurut #ermen Nomor 6; !ahun 2""9

menyebutkan indikator dalam aspek motorik halus adalah 1 1/ *enggambar sesuai gagasannya. 2/ *eniru bentuk. / *elakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan. 2/ *enggunakan alat tulis dengan benar. 6/ *enggunting sesuai dengan pola.

2:

2; 2; 8/ *enempel gambar dengan tepat. :/ *engekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail. Sedangkan penjelasan pada 3ahan $jar #$U- Nonformal .2"":16;/ adalah 1 1/ *engurus dirinya sendiri tanpa bantuan, misalnyaA makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci tangan dan melap tangan, mengikat tali sepatu 2/ *emegang pensil dengan benar .antara ibu jari dan 2 jari/ / *embuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough5tanah liat, pasir dll. 2/ *eniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran 6/ *eniru melipat kertas sederhana .6-8 lipatan/ 8/ *enjahit ber0ariasi .jelujur dan silang/ dengan tali rafia, benang %ol, tali sepatu dll :/ *enggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk5pola .lurus, lengkung, segitiga/ ;/ *encocok bentuk 9/ *enyusun berbagai bentuk dari balok-balok 1"/ *embuat lingkaran dan persegi dengan rapi 11/ *eronce dengan manik-manik sesuai pola 12/ *eronce dengan berbagai media. *isal1 .bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain perca, dll/

2;

29 29 3erdasarkan indikator dari kurikulum atau pendapat dari ahli sebagaimana dijelaskan di atas, peneliti membuat atau menyusun indikator peningkatan keterampilan motorik halus anak usia dini yaitu pertama, mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana maksudnya rasa keindahan yang memiliki anak dapat ditunjukkan dengan memadukan berbagai %arna atau gambar-gambar sehingga tidak terlihat kosong atau sederhana. ,edua, bebas menyatakan pendapat maksudnya anak mampu menuangkan ide atau imajinasinya tanpa meniru dari orang lain. ,etiga, keterampilan melipat kertas koran sesuai dengan petunjuk guru. ,eempat, kerapian dalam melipat kertas koran sampai diperoleh bentuk mainan yang menarik maksudnya anak dapat melipat kertas dengan rapi dan sampai diperoleh bentuk mainan yang dikehendaki misal baling-baling. No 1 2 'ndikator $nak dapat memadukan berbagai %arna atau gambar-gambar sehingga tidak terlihat kosong atau sederhana $nak mampu menuangkan ide atau imajinasi tanpa meniru dari orang lain ,emampuan untuk melipat kertas koran untuk dibuat mainan sesuai petunjuk guru ,erapian dalam melipat kertas sampai diperoleh bentuk yang sesuai

. %erangka Ber&ikir #enelitian ini terdiri dari dua 0ariable, yaitu 0ariable bebas dan 0ariable tergantung.

29

" " Hariable !ergantung, yaitu 1 #eningkatan pengembangan fisik motorik halus pada pengenalan melipat kertas. Haria0el 3ebas, yaitu 1 *edia kertas koran bekas melipat

,ondisi $%al

*URU 3elum memberikan bimbingan5 menerapkan metode melipat dengan media koran bekas

ANA% ,emampuan motorik halus rendah

!indakan

*enerapkan *etode melipat dengan media kertas ,oran bekas

$"%LU$ " *embimbi ng sis%a membuat baling-baling dengan metode melipat dengan media kertas ,oran bekas $"%LU$ ""

,ondisi $khir

-iduga melalui metode melipat kemampuan motorik halus anak meningkat

Sis%a praktek dan mempresentasikan 5 memperagakan cara membuat baling-baling5 mainan dengan media kertas ,oran bekas

). Hi&'tesis 3erdasarkan kerangka diatas diajukan hipotesis bah%a melalui metode melipat dengan media kertas ,oran bekas dapat meningkat pengembangan fisik motorik halus pada pengenalan dalam melipat kertas bagi sis%a ,elompok 3 Semester '' di !, *ekar $sih.

"

1 1 +. MET,D,L,*" PENEL"T"AN 1. Desain Penelitian -esain penelitian ini adalah #enelitian !indakan ,elas .#!,/. *enurut $rikunto dkk, .2""912- / penelitian tindakan kelas dalam bahasa 'nggris adalah 4lassroom Action Research .4$=/, dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. a. #enelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti b. !indakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. -alam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk sis%a c. ,elas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok sis%a yang dalam %aktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula -engan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu 1 #enelitian, !indakan dan ,elas segera dapat disimpulkan bah%a penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

2 2 sebuah kelas secara bersama. !indakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh sis%a. $da banyak persoalan yang dihadapi guru pada %aktu berdiri di depan kelas. 3erbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahas dalam berbagai telaah penelitian akademik, balk dalam laporan penelitian berbentuk artikel atau pada jenjang skripsi, tesis, bahkan disertasi. $kan tetapi, guru tidak dapat memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari, terutama karena berbagai kendala. *isalnya, guru tidak terlalu memahami teori-teori yang dijadikan landasan atau alat analisis penelitian tersebut. $pa yang mereka butuhkan adalah penelitian pendidikan yang membatasi kegunaannya kepada kebutuhan sehari-hari, agar dapat dimanfaatkan guru yang ingin memperbaiki kinerjanya. Hopkins .dalam =ochiati, 2"1"111/, menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins .dalam =ochiati, 2"1"112/ mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Sedangkan

,emmis .dalam =ochiati, 2"1"112/ menjelaskan bah%a penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu .termasuk pendidikan/ untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a/ ,egiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b/ pemahaman mereka mengenai kegiatankegiatan praktek pendidikan ini, dan c/ situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Suhardjono .2"1"16;/ menjelaskan bah%a I#enelitian tindakan kelas .#!,/ adalah penelitian tindakan .action research/ yang di

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

kelasnyaB. *etode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode #enelitian !indakan ,elas .Classroom Action

Research/, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, dimana berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan hasil pengajaran di kelas melalui perbaikan dan perubahan. *enurut $rikunto, .2""911:/ tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas .#!,/, yaitu 1 a. #erencanaan .Planning/ -alam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. b. !indakan .Acting/

2 2 #enelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. c. #engamatan .Observasing/ ,egiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Sambil melakukan pengamatan baik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. d. =efleksi .Reflecting/ =efleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. ,egiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Sesuai dengan pendapat Suhardjono .2"1"1 8"/ tentang tujuan dari #!, bah%a I #!, bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan sis%a yang sedang belajarB. #enelitian ini sifatnya bukan menyangkut hal-hal yang statis, tetapi dinamis, yaitu adanya suatu perubahan. !ujuan #!, adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional !ujuan tersebut guru dalam menangani proses pembelajaran.

dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk

6 6 mendiagnosis keadaan, mencobakan secara sistematis tindakan alternatif dalam pemecahan masalah pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci Suhardjono .2"1" 1 81/ mengungkapkan tujuan dari #!,, yakni 1 a. *eningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. b. *embantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi

masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar sekolah. c. *eningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. d. *enumbuhkembangkan budaya akademikdi lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan

.Sustainable). #enelitian tindakan kelas berfokus pada masalah-masalah

praktis. #enelitian ini dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Sebagaimana yang digambarkan oleh $rikunto .2"1"1 / bah%a

Ipenelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaB. 3erdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bah%a penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang menghendaki adanya suatu perubahan terhadap subjek yang diteliti. #erubahan ini menghendaki adanya suatu perbaikan dari

8 8 sistem sebelumnya. #erbaikan dilakukan untuk mempermudah tujuan yang diinginkan dengan dilaksanakannya suatu treatment. $da tiga hal penting dalam pelaksanaan #!, menurut Suhardjono .2"1"1 :2/, yakni sebagai berikut1 a. #!, merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan sis%a dalam berbagai tindakan. b. ,egiatan refleksi .perenungan, pemikiran dan e0aluasi/ dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional .menggunakan konsep teori/ yang mantap dan 0alid dengan melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi. c. !indakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis .dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran/. *enurut $rikunto .dalam !ukiran !anireja, 2"1" 116/ penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. !indakan tersebut dilakukan oleh guru atau dengan arahan yang dilakukan oleh guru yang dilakukan oleh sis%a. *enurut Jiriaatmadja .dalam !ukiran !anireja, 2"1" 1 18/, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka.dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

: : *enurut Hopkins .!ukiran !anireja, 2"1" 11:/ mengemukakan bah%a dalam penelitian tindakan ada 8 prinsip, yaitu1 a. !ugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. b. *eneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan %aktu maupun metode pengumpulan data. c. ,egiatan peneliti merupakan kegiatan integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. d. *asalah-masalah yang ditangani adalah masalah-masalah

pembelajaran yang riil merisaukan tanggung ja%ab professional dan komitmen terhadap diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. e. ,onsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran sanagat diperlukan. f. 4akupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran dikelas , tetapi dapat diperluas pada tataran di luar kelas. $da beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda-beda, menurut $rikunto .2"111 18/ menyatakan bah%a Isecara garis besar terdapat empat tahapan yang la@im dilalui, .1/ perencanaanA .2/ pelaksanaanA . / pengamatan dan .2/ refleksiB.

; ; 3egitu pula dengan pendapat Suhardjono .2"1" 1 :2/ yang menyatakan bah%a I#!, terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. +mpat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu .1/ perencanaan, .2/ tindakan, . / pengamatan dan .2/ refleksiB. *aka penulis mengambil langkah-langkah penelitian tiap tahapan dapat digambarkan seperti bagan di ba%ah ini 1

#erencanaan =efleksi $"%LU$ " #engamatan #erencanaan =efleksi #erencanaan $"%LU$ "" #engamatan Hasil $khir #elaksanaan #elaksanaan

2.

Pr'se(ur Penelitian #enelitian ini adalah #!, yang akan dilakukan 2 siklus, siklus ' akan dilakukan pertemuan dan siklus 2 akan dilakukan pertemuan,

dengan penjelasan kegiatan per siklus sebagai berikut 1 a. Siklus ' 1/ #erencanaan a/ #eneliti menyiapkan satuan kegiatan harian .S,H/ ;

9 9 b/ #eneliti menyiapkan perbaikan yang meliputi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan anak c/ #eneliti membuat kesepakatan dengan obser0er untuk

menentukan fokus obser0asi dan kriteria yang akan digunakan d/ #eneliti menyiapkan lembar obser0asi e/ #eneliti menyiapkan media dan alat peraga kertas koran bekas dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap pertemuan. 2/ #elaksanaan a/ Satuan ,egiatan Harian .S,H/ ke-1 No 1 Jaktu $kti0itas ,egiatan a%al K " menit $kti0itas a. #eneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai b. $persepsi 2 ,egiatan 'nti K 8" menit penyampaian

sarana belajar a. #eneliti menunjukkan beberapa contoh hasil

pembelajaran melipat dari bahan kertas b. #eneliti menjelaskan cara melipat kertas koran bekas ,egiatan $khir K " menit untuk dibuat kerajinan #eneliti bersama-sama dengan peserta didik

2" 2" mengulas kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. b/ Satuan ,egiatan Harian .S,H/ ke-2 No 1 Jaktu $kti0itas ,egiatan a%al K " menit $kti0itas a. #eneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran b. $persepsi 2 ,egiatan 'nti K 8" menit penyampaian melipat petunjuk

sarana belajar a. Sis%a berlatih kertas guru sesuai

b. Sis%a mencoba melipat sendiri dengan

menggunakan kertas koran ,egiatan $khir K " menit bekas. #eneliti dengan bersama-sama peserta didik

mengulas kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. c/ Satuan ,egiatan Harian .S,H/ keNo 1 Jaktu $kti0itas ,egiatan a%al K " menit 1. $kti0itas #eneliti

2"

21 mengkondisikan sebelum pembelajaran 2. $persepsi penyampaian 2 ,egiatan 'nti K 8" menit sarana 21 anak kegiatan

belajar 1. Sis%a diminta maju ke depan kelas untuk mempraktekkan melipat kertas sesuai petunjuk 2. Sis%a dengan

dibimbing guru berlatih melipat bentuk balingbaling ,egiatan $khir K " menit dengan kertas

koran bekas 1. #eneliti mengumpulkan hasil kerja anak dan

menilainya 2. *engulas kegiatan yang telah dilakukan / !ahap >bser0asi >bser0asi dilakukan oleh obser0er pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, dengan menggunakan

21

22 22 lembar obser0asi tentang tingkat pemahaman dan kreati0itas anak dalam kegiatan melipat kertas koran bekas untuk dibuat mainan. 2/ !ahap =efleksi Setelah selesai melakukan tindakan penelitian melakukan refleksi untuk mengimplementasikan rancangan tindakan

selanjutnya bila hasil belum memuaskan. -alam S,H perbaikan 1 sampai , perbaikan anak sudah menampakkan keberhasilan tetapi belum memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan sehingga, kegiatan dilanjutkan pada pelaksanaan perbaikan siklus ''. b. Siklus '' 1/ #erencanaan #enelitian a/ #eneliti menyusun Satuan ,egiatan Harian .S,H/ b/ #eneliti menyusun langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan c/ #eneliti menyiapkan lembar obser0asi d/ #eneliti menyiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan membuat mainan .baling-baling/ dari kertas koran bekas. 2/ #elaksanaan #enelitian .1/ Satuan ,egiatan Harian No 1 Jaktu $kti0itas ,egiatan a%al K " menit 1. $kti0itas #enelit i mengkondisikan anak

22

2 sebelum 2 kegiatan

pembelajaran dimulai 2. #enelit i memoti0asi kebutuhan belajar . $perse psi penyampaian sarana 2 ,egiatan 'nti K 8" menit belajar a. *enjelaskan langkah

kerja membuat balingbaling dari koran bekas dan cara melipatnya b. *emberi penjelasan juga cara ,egiatan $khir K " menit melipat dengan

benar dan rapi a. *engulas kegiatan yang telah dilakukan b. *emberi pesan pada

sis%a .memberi moti0asi dan dorongan/ .2/ Satuan ,egiatan Harian .S,H/ ke-2 No 1 Jaktu $kti0itas ,egiatan a%al K " menit $kti0itas 1. #eneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan

22 22 pembelajaran 2. #eneliti memoti0asi

kebutuhan belajar . $persepsi penyampaian 2 ,egiatan 'nti K 8" menit sarana

belajar 1. *engelompokkan sis%a untuk membuat balingbaling dari kertas koran bekas dengan bimbingan guru 2. Sis%a berkelompok secara membuat

baling-baling dari kertas


,egiatan $khir K " menit

koran bekas 1. *engulas kegiatan yang telah dilakukan 2. *emberi pesan pada

sis%a .memberi moti0asi dan dorongan/ . / Satuan ,egiatan Harian .S,H/ keNo 1 Jaktu $kti0itas $kti0itas mengkondisikan sebelum kegiatan

,egiatan a%al K " menit 1. #eneliti anak

22

26 26 pembelajaran 2. #eneliti memoti0asi

kebutuhan belajar . $persepsi 2 ,egiatan 'nti K 8" menit penyampaian

sarana belajar 1. 7uru mengumpulkan hasil karya sis%a 2. Sis%a membuat baling-

baling dari kertas ,oran bekas guru . ,egiatan $khir K menit 7uru menge0aluasi tanpa bimbingan

hasil kerja sis%a " 1. *engulas kegiatan yang telah dilakukan 2. *emberi pesan pada sis%a .memberi dorongan/ moti0asi dan

/ !ahap >bser0asi 3erdasarkan hasil obser0asi yang dilakukan oleh teman obser0er menunjukkan bah%a proses pembelajaran berlangsung baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatkan kemampuan motorik halus sis%a yang ditandai meningkatkannya keterampilan sis%a dalam melipat menggunakan kertas koran bekas.

26

28 28 2/ !ahap =efleksi -ari hasil pada siklus ' peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada siklus '', apabila dianggap sudah berhasil maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai pada siklus ''. 3. $u-.ek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah sis%a kelompok 3 !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung ,abupaten 4ilacap sejumlah 2" sis%a dengan perincian laki-laki 1" perempuan 1" berkisar 6 E 8 tahun. . Tem&at (an /aktu Penelitian a. Jaktu #enelitian No 1 2 2 6 Uraian #erencanaan .#roposal/ >bser0asi #elaksanaan $nalisis #enulisan #!, Jaktu $pril *ei 2"12 2"12 usia

*aret 2"12

<uni 2"12

b. !empat #enelitian #enelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di kelas kelompok 3 !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung ,abupaten 4ilacap. c. #rofil !, !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung berdiri pada tahun 199; atas prakarsa 3apak ,epala -esa

28

2: 2: Sindangbarang beserta tokoh masyarakat, karena %aktu itu di -esa Sindangbarang belum ada !,. #ada a%al berdirinya, !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung belum memiliki gedung sendiri. #roses belajar mengajar menumpang di balai desa, namun atas partisipasi masyarakat dan bantuan dari pemerintah sekarang !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung sudah memiliki gedung dan sarana prasarana pembelajaran sendiri. !ujuan a%al didirikannya !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung karena belum ada lembaga pendidikan formal setingkat !,, sedangkan tujuan secara umum !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung didirikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui belajar mengajar formal tingkat pra sekolah. Hisi dari !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan

,arangpucung adalah Terwujudnya peserta didik yang cerdas, mandiri dan takwa. Sedangkan misi dari !, *ekar $sih

Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung adalah 1 1/ *elatih anak untuk memecahkan masalah sendiri secara sederhana. 2/ *elaksanakan pembelajaran secara jujur dan runtut. / *emberikan contoh hal yang benar dan hal yang salah sesuai norma yang berlaku. 2/ *embiasakan mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan orang lain. 6/ *elatih anak untuk melakukan sesuatu dengan sendiri.

2:

2; 2; 8/ *elatih anak untuk mengambil keputusan sendiri. :/ *engajak selalu berdoLa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. ;/ *elatih anak untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah sesuai dengan agama 'slam. 9/ *emberikan keteladanan terhadap anak untuk berperilaku santun. $dapun penjelasan mengenai data pengajar di !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung adalah sebagai berikut 1 No 1. 2. Nama *uyassaroh =iska *artiningsih <abatan ,epala !, 7uru ,eterangan

#enjelasan secara rinci mengenai keadaan sis%a pada !, *ekar $sih Sindangbarang ,ecamatan ,arangpucung berdasarkan kelompok umur sebagaimana tabel di ba%ah ini 1 !ahun &ahir 2""6 2""8 2"": 2 2""; #umlah ). $um-er Data *enurut *argono .2""61168/ menyebutkan bah%a dalam Usia : 8 6 2 & 2 6 1 10 Sis%a # 6 2 1 10

No 1 2

<umlah 9 9 2 20

,et

pengumpulan data terdapat sumber data yaitu 1 a. -ata #rimer 2;

29 29 -ata primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari subyek penelitian yaitu peserta didik !, *ekar $sih ,ecamatan ,arangpucung ,abupaten 4ilacap. -ata primer ini berupa hasil obser0asi, %a%ancara5 !anya ja%ab dan e0aluasi terhadap peserta didik. b. -ata Sekunder -ata sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung dari subyek penelitian tetapi diperoleh dari dokumentasi pendukung seperti profil !,, biodata anak, ri%ayat hasil belajar anak, nilai rapor, dan lainnya. Satori .2""9126/ menjelaskan bah%a penelitian kualitatif memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaan penelitian, termasuk konsep populasi dan sampel. #opulasi dan sampel merupakan salah satu jargon penelitian. #ada penelitian kualitatif konsep populasi dan sampel disebut sebagai subjek penelitian atau unit analisis. ,onsep subjek penelitian

berhubungan dengan apa atau siapa yang diteliti. Sedangkan dari mana data itu diperoleh disebut unit obser0asi atau unit pengamatan. -engan kata lain konsep unit pengamatan berhubungan dengan sumber data dan konsep subjek penelitian juga berhubungan erat dengan unit pengamatan. Unit pengamatan berupaya untuk menjelaskan apa atau siapa sumber data penelitian. Sumber data penelitian dapat berupa orang, bends, dokumen, atau proses suatu kegiatan, dan lain-lain. Subjek penelitian merupakan entitas yang mempengaruhi desain riset, pengumpulan data, dan

29

6" 6" keputusan analisis data. #ersoalan penelitian kualitatif adalah bagaimana kita dapat menentukan dan memperoleh subjek penelitian dan unit pengamatan sehingga diperoleh suatu penelitian yang kredibel. ,riteria apa yang ditetapkan untuk menetapkan subjek penelitian yang sesuai topik, bagaimana mendapatkannya dan apakah ada teknik yang digunakan untuk memperoleh sumber data yang tepat dan representatif. $rikunto, .2""211"8/ menjelaskan bah%a yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. $pabila peneliti menggunakan kuesioner atau %a%ancara dalam pengumpulan datanya, make cumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menja%ab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. $pabila peneliti menggunakan teknik obser0asi, make sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. #eneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah jagung, sedang objek penelitiarnya adalah pertumbuhan jagung. $pabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek penelitian atau 0ariabel penelitian.

1. a.

2aria-el Penelitian ,reati0itas pada $nak Usia -ini ,reati0itas adalah kemampuan menemukan, mencipta,

membuat, merancang dan memadukan suatu gagasan baru atau lama

6"

61 61 menjadi kombinasi baru dengan didukung kemampuan terampil yang dimilikinya. b. #eningkatan #engembangan Cisik *otorik Halus pada $nak Usia -ini 3. Met'(e Pengum&ulan Data *etode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui 1 a. >bser0asi >bser0asi adalah metode yang digunakan untuk mengambil data kegiatan sis%a pada saat sis%a melaksanakan tugas dari guru. -alam penelitian ini obser0asi dilakukan kepada anak didik kelompok 3 !, *ekar $sih. )ang melakukan obser0asi ini adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh guru !, *ekar $sih. !ugas observer adalah mengamati kegiatan guru dan sis%a saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas. #engamatan sis%a antara lain, sikap dan peran aktifnya dalam proses pembelajaran. Selain itu observer juga perlu memberikan masukan mengenai pelaksanaan perbaikan pembelajaran. b. -okumentasi -okumentasi adalah bentuk laporan dan hasil tertulis dan informasi tentang hasil karya anak. 1/ -okumentasi ini berupa alat ukur atau assessment yang berupa lembar obser0asi pembelajaran anak dan laporan hasil obser0asi

61

62 62 keterlibatan anak dalam kegiatan melipat kertas ,oran bekas untuk dibuat mainan anak. a/ &embar obser0asi kreati0itas anak Nama <enis ,elamin Umur 1 1 1 ,riteria No 1 2 'ndikator ,eterampilan melipat ,erapian dalam melipat ,erapian dalam melipat sampai diperoleh #enilaian o M ,eterangan

komposisi atau letak yang menarik ,eterangan 1 Simbol artinya kemampuan anak baik Simbol M artinya kemampuan anak cukup Simbol o artinya kemampuan anak kurang

b/ &embar obser0asi keterlibatan anak dalam kegiatan montase Nama <enis ,elamin Umur 1 1 1

62

6 No 1 2 $spek yang diamati $nak mampu mengikuti instruksi guru selama proses kegiatan pembelajaran ,eterlibatan anak selama proses kegiatan pembelajaran ,eaktifan anak selama proses kegiatan 2 pembelajaran #erhatian5 ketertarikan anak selama proses kegiatan pembelajaran c/ #ortofolio #ortofolio merupakan hasil karya anak atau bentuk dari hasil kegiatan anak yang berupa lembar kegiatan anak. 4. Met'(e Analisis Data Sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh, selanjutnya data tersebut akan dilakukan analisis dengan menggunakan deskriptif, komperatif dan prosentase. -alam analisis data peneliti mempergunakan perhitungan )a 6 !idak

prosentase ketuntasan belajar sis%a minimal ;"N, sesuai dengan ,!S#. #rosentase ini dilakukan untuk mempertegas peningkatan kreati0itas anak pada kondisi a%al, Siklus ' dan Siklus ''. Selanjutnya ketuntasan atau keberhasilan sis%a terhadap siklusnya didiskripsikan melalui kata-kata atau kalimat secara menyeluruh pada subyek peneliti.

62 62

DA5TAR PU$TA%A

Sunanto, 2""6. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. <akarta 1 -epdiknas =achma%ati, )eni dan +uis ,urniati. 2""6. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak sia Taman Kanak!kanak. <akarta 1 -epdiknas $rikunto, Suharsini, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. <akarta 1 3umi $ksara Suyanto, Slamet. 2""6. Konsep "asar Pendidikan Anak -epdiknas -epdiknas. 2"" . Standar Kompetensi Pendidikan Anak sia "ini. <akarta Sadim, $rif S. 19;8. #edia Pendidikan. <akarta 1 =aja%ali http155cainusantara.%ordpress.com http155tiyapoenya.blogspot.com52"1"5115pendidikan-seni-rupa-sd.html http155yunie-guardianangel.blogspot.com52"1"5"65mengoptimalkan-multipleintelligence.html http155ramlimpd.blogspot.com52"1"5"95kreati0itas-anak-dapat-dilihat-dari.html sia "ini. <akarta 1

62

66 66

PR,P,$AL UPA6A MEN"N*%AT%AN %EMAMPUAN M,T,R"% HALU$ ANA% MELALU" MET,DE MEL"PAT DEN*AN MED"A %ERTA$ %,RAN BE%A$ PADA %EL,MP,% B T% ME%AR A$"H $"NDAN*BARAN* %E+AMATAN %ARAN*PU+UN* %ABUPATEN +"LA+AP $ E M E $ T E R "" TAHUN 20117 2012

Diajukan Untuk Memenuhi $e-again $.arat Men8a&ai Derajat $arjana $1

66

68 68 Pr'gram $tu(i P* PAUD

,LEH 9 MU6A$$AR,H N"M 9 1001):0031

PR,*RAM $TUD" PEND"D"%AN *URU PAUD 5A%ULTA$ %E*URUAN DAN "LMU PEND"D"%AN UN"2ER$"TA$ MUHAMMAD"6AH PUR/,%ERT, 2012

68

Anda mungkin juga menyukai