Anda di halaman 1dari 21

TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pendahuluan Payudara merupakan organ seks sekunder yang juga merupakan symbol femininitas perempuan.

Adanya kelainan pada payudara akan dapat mengganggu pikiran, emosi serta menurunkan kepercayaan diri seorang perempuan, sehingga pembedahan payudara menjadi perampasan intisari dan asas kehidupannya yang tidak dapat ditutupi secara kosmetik saja.

1.2 Anatomi Payudara Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio, yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang disebut garis susu yang terbentang dari aksila sampai ke regio inguinal. Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada bagian lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya ke arah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 15- ! lobulus

kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papila mammae, yang disebut duktus laktiferus. "iantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. "i antara lobulus tesebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang memberi rangka untuk payudara. Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang a. Perforantes anterior dari mamaria interna, a. #horakalis lateralis yang bercabang dari a. Aksilaris, dan beberapa a. $nterkostalis. Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus ser%ikalis dan n.interkostalis. &aringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Ada beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati rasa pasca bedah, yakni n. $nterkostobrakhialis dan n.kutaneus brakius medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas. Pada diseksi aksila, saraf ini sedapat mungkin disingkirkan sehingga tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut. #erdapat enam kelompok kelenjar limfatik yang dikenali yaitu kelompok limfatik %ena aksilaris, mamaria eksterna, skapular, sentral, subkla%ikular, dan interpektoral. Sekitar '5( aliran limfatik payudara mengalir ke kelompok limfatik aksila, sebagian lagi ke kelenjar mamaria interna terutama dari bagian sentral dan medial, dan ke kelenjar interpektoralis. Payudara berada di hemithorak kanan dan kiri dengan batas) Superior ) iga $$*$$$ $nferior ) iga $+*+$$ ,edial ) pinggir sternum -ateral ) -inea aksilaris media #erdiri dari) parenkim epitelial ) . 15- ! lobus, lemak, saraf, K/0, pembuluh darah, otot, fascia

1.3 Perkembangan Payudara Wanita

#umor sebagai sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya 0enjolan atau tumor yang ditemukan pada payudara tak semuanya ganas akan tetapi dapat berupa tumor jinak atau akibat infeksi atau dapat juga karena kelainan pertumbuhan. Kebanyakan benjolan jinak pada payudara berasal dari perubahan normal pada perkembangan payudara, siklus hormonal, dan perubahan reproduksi. #erdapat 1 siklus kehidupan yang dapat menggambarkan perbedaan fase reproduksi pada kehidupan 2anita yang berkaitan dengan perubahan payudara, yaitu ) Pada fase reproduksi a2al 315- 5 tahun4 terdapat pembentukan duktus dan stroma payudara. Pada periode ini umumnya dapat terjadi benjolan 5A, dan ju%enil hipertrofi 3perkembangan payudara berlebihan4

Periode reproduksi matang 3 5-6! tahun4. Perubahan siklus hormonal mempengaruhi kelenjar dan stroma payudara 5ase ketiga adalah in%olusi dari lobulus dan duktus yang terjadi sejak usia 15-55 tahun

#able 17-1 A8"$ 9lassification of 0enign 0reast "isorders i!ea!e /iant fibroadenoma

Early reproductive years (age 15 25)

Normal -obular de%elopment

i!order 5ibroadenoma

Stromal de%elopment 8ipple e%ersion Later reproductive years (age 25 40) 8odularity :pithelial hyperplasia of Involution (age 3555) pregnancy -obular in%olution 9yclical changes of menstruation

Adolescent hypertrophy 8ipple in%ersion

/igantomastia Subareolar abscess ,ammary duct fistula

9yclical mastalgia

$ncapacitating mastalgia

0loody nipple discharge ,acrocysts Sclerosing lesions

"uct in%olution ;"ilatation ;Sclerosis "uct ectasia 8ipple retraction Periductal mastitis

:pithelial turno%er

:pithelial hyperplasia

:pithelial hyperplasia 2ith atypia

A8"$ < Aberrations of normal de%elopment and in%olution. S=>?9:) ,odified 2ith permission from @ughes -:) in @ughes -:, ,ansel ?:, Aebster "&# 3eds4) Aberrations of normal de%elopment and in%olution 3A8"$4) A concept of benign breast disorders based on pathogenesis. Benign Disorders and Diseases of the Breast: Concepts and Clinical Management. -ondon) A0 Saunders, !!!, p 1.

1." e#ini!i 5ibroadenoma mammae adalah neoplasma jinak dipayudara yang terutama terdapat pada 2anita muda. 5ibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. 0enjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa 3mesenkim4 dan jaringan glanduler 3epitel4 yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur 3miB tumor4. #umor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya. 0iasanya fibroadenoma tidak nyeri bila ditekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multiple. Pada masa adolescent, fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. 5ibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, oleh sebab itu sering disebut sebagai Cbreast mouseC.

1.$ %tiologi an %&idemiologi Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bah2a pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. "iduga 5ibroadenoma mammae terjadi

akibat adanya kelebihan estrogen. >kurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat. Perlu diingat bah2a tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. 5ibroadenoma mammae atau tumor jinak rentan menyerang 2anita usia muda yaitu pada usia sekitar remaja dan diba2ah 1! tahun. .#anda-tanda adanya tumor jinak di payudara cukup mudah diidentifikasi seperti benjolan pada payudara, 2arna kulit yang berubah, bentuk dan letak payudara yang tidak normal, serta kelainan pada puting. 0erdasarkan laporan dari 8SA 0reats 9ancer $nstitute, fibroadenoma umumnya terjadi pada 2anita dengan usia 1- 5 tahun, kurang dari 5( terjadi pada usia di atas 5!, sedangkan pre%alensinya lebih dari D( populasi 2anita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Aestern 0reast Ser%ices Alliance, fibroadenoma terjadi pada 2anita dengan umur antara 15 dan 5 tahun, dan lebih dari satu dari enam 315(4 2anita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. 8amun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula pada 2anita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda. #umor ini sedikit lebih sering terjadi pada payudara sebelah kiri daripada yang kanan, kemungkinan karena ada kaitannya dengan aliran darah, akti%itas lengan tangan, bahu serta kebanyakan masyarakat menggunakan tangan kanannya dalam akti%itasnya. 1.' PAT()ISI(*(+I 5ibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensiti%itas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia. 5ibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pada saat menjelang

haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik) 1. 5ibroadenoma pericanaliculare yaitu kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis . 5ibroadenoma intracanaliculare yaitu jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang 3tidak teratur4 dengan lumen yang sempit atau menghilang. 1., +e-ala Klinik 5ibroadenoma kadang-kadang dapat tumbuh mulipel 3di banyak tempat4. 0iasanya 2anita muda menyadari terdapatnya benjolan pada payudara ketika sedang mandi atau berpakaian. Kebanyakan benjolan berdiameter -1 cm, namun 5A, dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar 3giant fibroadenoma4. Pada pemeriksaan, benjolan 5A, kenyal dan halus. 0enjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang 3merah, nyeri, panas4, mobile 3dapat digerakkan ke sana kemari4, tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting 3puting masuk4. 0enjolan tersebut berlobus-lobus. 0iasanya tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan serta ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada masa pubertas bisa terdapat dalam ukuran besar. Pertumbuhan tumor ini bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan hormon estrogen. Pada usia masih muda dan bisa digerakkan ke kanan dan kekiri kemudian permukaannya licin, berarti jinak. #etapi kalau usianya tua dengan benjolan keras dan batasannya tidak tegas serta permukaan kasar, kemungkinan besar itu tumor ganas. #anda yang memperjelas bah2a itu adalah tumor ganas adalah bentuk ukuran dan berat dari salah satu payudara berubah, keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting susu.

'

1.. iagno!i! 5ibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu Pemeriksaan fisik 3phisycal eBamination4. Pada pemeriksaan fisik diperiksa dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah benjolan mobil atau tidak, kenyal atau keras. Pemerik!aan Payudara Sendiri /SA A0I1 Selama fase premenstruasi, kebanyakan 2anita mengalami pembesaran serta benjolan pada payudaranya serta payudara menjadi mengeras. @al ini dapat mengaburkan pemeriksaan payudara untuk mencari benjolan yang dicurigai. Pemeriksaan sebaiknya diulangi lagi 1 bulan kemudian atau setelah periode menstruasi berikutnya. #ujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. ,eskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada 2anita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SA"A?$ semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua. Aanita premenopause 3belum memasuki masa menopause4 sebaiknya melakukan SA"A?$ setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai.

2ara melakukan SA A0I adalah 3

4ammogra&hy atau ultra!ound 4amogra#i adalah suatu pemeriksaan untuk mammae 3payudara4 dengan menggunakan sinar B-ray dosis rendah. "ipakai untuk mendeteksi dini tumor payudara pada 2anita, tanpa disertai keluhan atau yang disertai keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yang tidak normal keluar dari

puting payudara atau adanya nyeri pada payudara 3sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bah2a nyeri yang ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual4. Skrining mamografi biasanya direkomendasi untuk setiap 2anita diatas 6! tahun atau diba2ah usia 6! tahun jika mempunyai faktor resiko terkena kanker payudara digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis 2anita dengan usia tua sekitar 7! atau '! tahun, sedangkan pada 2anita usia muda lebih disarankan menggunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada 2anita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Pemeriksaan mammografi menghasilkan gambaran yang jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas. Aanita dengan 5A, simpel tanpa penampakan histologi komplek dan tanpa penyakit proliferatif pada parenkim payudara tidak memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

)ine Needle A!&iration 2ytology /)NA21

Pada 58A9 kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. "ari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa diba2ah mikroskop. "iba2ah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut.)

1!

a. #ampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim 3jaringan ikat fibrosa4 dan berasal dari epitel 3epitel kelenjar4 yang berbentuk lobus-lobus. b. -obuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat 3perikanalikuler4 atau bercabang 3intrakanalikuler4F c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek, uniform. 2ore bio&!y /5io&!i Inti1) Suatu prosedur dimana suatu potongan jaringan lebih besar ditarik dari gumpalan melalui suatu jarum lebih besar. In6i!ional 5io&!i) Suatu prosedur berhubungan dengan pembedahan dimana suatu potongan gumpalan dipindahkan dengan memotong 3 goresan*ukiran4. %76i!ional 5io&!i) Suatu prosedur berhubungan dengan pembedahan dimana secara keseluruhan 3tumor, kapsul, jaringan sekitar4 dipindahkan dengan memotong 3 goresan*ukiran4. "engan pemeriksaan nomor 6, 5, 7 dapat ditentukan jenis, sifat sel tumor, dan tingkat diferensiasi 3perubahan4 sel dari struktur normal sehingga bisa diketahui seberapa ganasnya sel-sel tumor itu

11

1.8 IA+N(SIS 5AN IN+ Kelainan fibrokistik Kelainan ini disebut juga mastitis kronik kistik, hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia payudara dan banyak nama lainnya. $stilah yang bermacam-macam ini menunjukkan proses epitelial jinak yang terjadi amat beragam dengan gambaran histopatologik maupun klinis yang bermacam-macam pula. Kelainan ini bukan termasuk tumor ganas, tapi biasanya disertai nyeri yang sering mengganggu ketentraman penderita. 8yeri yang hebat dan berulang dapat menjadi indikasi eksisi untuk meyakinkan penderita. /ejala klinisnya meliputi cyclic mastalgia, benjolannya teraba noduler. 0eberapa bentuk kelainan fibrokistik mengandung risiko untuk berkembang menjadi karsinoma payudara, tetapi umumnya tidak demikian. Pemeriksaan 3triple assessment4 meliputi) Pemeriksaan fisik, ,ammografi*>S/ payudara, 58A. 0ila benjolan teraba dominan dan triple assesment meragukan perlu dilakukan eksisional biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan #umor filoides atau sistosarkoma filoides ,erupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas 31!-15(4. Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam

ukuran yang besar. #umor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan pada usia sekitar 65 tahun. Penanggulangan terhadap tumor tersebut adalah eksisi luas. &ika tumor sudah besar, biasanya perlu dilakukan mastektomi sipleks. 0ila tumor ternyata ganas, harus dilakukan mastektomi radikal 2alaupun mungkin bermetastase secara hematogen seperti sarkoma. Papilloma $ntraduktus -esi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan '5( tumbuh di ba2ah areola mamma ini memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu atau serosa dalam 2anita pramenopause tanpa masa payudara parenkima penyerta menggambarkan suatu papiloma intraduktus. -esi ini khas muncul dalam saluran lactifer besar dari kompleks subareola-puting susu. 0iasanya ia dalam diameter 1 sampai mm serta lunak dan sering tidak dapat dipalpasi. $a tampil sebagai tonjolan seperti GraspberryG dari dinding samping duktus dan bisa mencapai ukuran lebih dari 1 cm. ,astitis sel plasma 3ektasia duktus mammae4 &uga sering disebut mastitis komedo. -esi ini merupakan radang subakut yang didapat pada sistem duktus yang mulai di ba2ah areola. /ambaran klinisnya sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat fibrosis periduktal, dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila. -esi ini jinak, tetapi menyerupai karsinoma oleh penampilan klinik dan radiologinya. Secara mikroskopik ada dilatasi duktus yang atrofi, retensi debris aselular dan infiltrasi sel plasma. Karena sifat difus lesi ini dan kecurigaan klinik bagi karsinoma, maka diperlukan beberapa biopsi untuk mengkonfirmasi sifat jinak lesi ini.

11

1.19 Tera&i #erapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut. "ibuat insisi sirkum areolar bisa dilakukan dengan general ataupun lokal anaesthetic. =perasi ini tidak akan merubah bentuk dari

16

payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.

1.11 Kom&lika!i Komplikasi dari fibroadenoma yang sering terjadi karena tindakan biopsi dan operasi pengangkatan seperti perdarahan, timbul scar, infeksi post operasi dan sering juga fibroadenoma tumbuh lagi pada tempat yang sama setelah di angkat. 1.12 Progno!i! 5ibroadenoma mamae bukan kanker, tumor ini terjadi berulang pada !( 2anita dan tidak dapat di cegah, dapat ditemukan a2al dengan pemeriksaan sendiri 3Sadari4. 1.13 Pen6egahan an etek!i ini 1. 5aktor-faktor resiko >sia ) H 1! tahun, &enis kelamin, "iet, Stress, -esi prekanker, herediter. . Pemeriksaan payudara sendiri 1. Pemeriksaan klinik 6. ,ammografi 5. ,elaporkan tanda dan gejala pada sumber*ahli untuk mendapat pera2atan

*AP(0AN KASUS
I %NTITAS 8ama ) 8n. AS

15

>sia Agama Alamat Status Pekerjaan 8o ?, #gl ,?S #gl K?S ANA4N%SA K> ?PS

tahun

) $slam ) &l. A. Iani Krajan Panti &ember ) 0elum menikah ) Karya2an s2asta ) 61.1 .E ) 15 &anuari !11 ) 1' &anuari !11

) 0enjolan di payudara sebelah kiri ) Pasien merasakan ada benjolan di payudara kiri sejak 7 bulan yang lalu. 0enjolan mulanya kecil dan membesar lambat sehingga baru diketahui ketika benjolan berukuran kurang lebih 1 cm. 0enjolan tidak nyeri bila pasien berakti%itas dan ditekan, tetapi jika capek pasien merasa nyeri pada payudara kiri. #idak keluar discharge dari payudara, tidak ada perubahan bentuk payudara dan menstruasi pasien teratur.

?P" ?PK ?P=

))) Pasien sempat periksa ke PK, Panti dan disarankan periksa ke ?S

S(AP 1$ Januari 2913 /Sela!a1 K> Kesadaran +ital Sign ) 0aik ) Komposmentis ) #ensi ) 11!*'! mm@g 8adi ) E B*menit ?? Status /eneral ) Kepala -eher ) anemis 3-4, ikterik 3-4, sianosis 3-4, dispneu 3-4 ) tidak ditemukan kelainan ) B*menit Suhu ) 17,6o9

17

#horak

) 9or ) ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, S1S tunggal, gallop 3-4, murmur 3-4 Pulmo) Simetris, retraksi 3-4, ketertinggalan gerak 3-4, fremitus raba normal, +esikuler J*J, ?honki -*-, AheeKing -*-

Abdomen

) $ ) flat P) nyeri tekan ; , massa ; P ) timpani A ) 0> ) J 8

? $nguinal ? /enital :Btremitas

) dbn ) dbn ) A@ J J J J =dem ) -

Status -okalis ) ? mammae S ) $ ) ulkus -, papila mammae tidak ada retraksi, discharge 3-4 P ) teraba massa di regio supero lateral, ukuran diameter padat, kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan 3-4. cm,

A P

) 5ibroadenoma mammae sinistra ) pro ekstirpasi 5A, sinistra

S(AP 1' Januari 2913 /0abu1 S < tidak ada keluhan (< K> ) 0aik Kesadaran ) Komposmentis +ital Sign ) #ensi ) 1 !*'! mm@g 8adi ) 76 B *menit ?? ) 6B*menit Suhu ) 17,Eo9

1'

Status /eneral ) Kepala -eher #horak ) anemis 3-4, ikterik 3-4, sianosis 3-4, dispneu 3-4 ) tidak ditemukan kelainan ) 9or ) ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, S1S tunggal, gallop 3-4, murmur 3-4 Pulmo) Simetris, retraksi 3-4, ketertinggalan gerak 3-4, fremitus raba normal, +esikuler J*J, ?honki -*-, AheeKing -*Abdomen ) $ ) flat P) nyeri tekan ; , massa ; P ) timpani A ) 0> ) J 8 ? $nguinal ? /enital :Btremitas ) dbn ) dbn ) A@ J J J J =dem ) -

Status -okalis ) ? mammae S ) $ ) ulkus -, papila mammae tidak ada retraksi, discharge 3-4 P ) teraba massa di regio supero lateral, ukuran diameter padat, kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan 3-4. cm,

A P

) 5ibroadenoma mammae sinistra ) pro ekstirpasi 5A, sinistra hari ini

:a!il *aboratorium tanggal 11 e!ember 2912 @b -:" -ekosit ) 1 ,5 gr*d) 1 *1! mm*jam ) ', B 1!D *-

1E

@itung jenis @ematocrit #rombosit PP# AP## S/=# S/P# 0>8 >rea

) 1*-*-*77* 7*5 ) 1',1 ) ' B 1!D *) 1!, ) E,1 ) 1' ) 15 ) ' mg*d) 15 mg*d-

Kreatinin serum) !,D mg*d-

-aporan operasi tanggal 17 &anuari !11 1. Posisi supine, "esinfeksi, pasang duk steril . $nspeksi, insisi peri areolar areolar kiri, dipisahkan lapis demi lapis sampai dengan jaringan tumor 1. "idapatkan tumor dengan ukuran B cm 6. "ilakukan ekstirpasi tumor 5. ?a2at perdarahan 7. -uka dijahit lapis demi lapis, operasi selesai #erapi post op) $njeksi 9eftriaBon 1B $njeksi antrain S(AP 1, Januari 2913 /Kami!1 S< tidak ada keluhan =< K> ) 0aik Kesadaran ) Komposmentis +ital Sign ) #ensi ) 11!*'! mm@g 8adi ) E B*menit ?? ) B*menit gram 1B1 ampul

1D

Suhu ) 17,6o9 Status /eneral ) Kepala -eher #horak ) anemis 3-4, ikterik 3-4, sianosis 3-4, dispneu 3-4 ) tidak ditemukan kelainan ) 9or ) ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, S1S tunggal, gallop 3-4, murmur 3-4 Pulmo) Simetris, retraksi 3-4, ketertinggalan gerak 3-4, fremitus raba normal, +esikuler J*J, ?honki -*-, AheeKing -*Abdomen ) $ ) flat P) nyeri tekan ; , massa ; P ) timpani A ) 0> ) J 8 ? $nguinal ? /enital :Btremitas ) dbn ) dbn ) A@ J J J J =dem ) -

Status -okalis ) ? mammae S ) $ ) %erban 3J4. ?embesan darah 3-4.

A P

) 5ibroadenoma mammae sinistra post ekstirpasi @1 ) - $njeksi cefotaBim 1B gram Antrain B1 ampul - "iet #K#P bebas, rendah kolesterol - acc K?S A)TA0 PUSTAKA 1. Sjamsuhidajat, ?., "e &ong Aim. !!5. 0uku Ajar $lmu 0edah :disi $$

&akarta) Penerbit 0uku Kedokteran :/9 . Snell, ?ichard. !!7. Anatomi Klinik :disi 7. &akarta) Penerbit 0uku Kedokteran :/9 1. ?oubidouB, ,arilyn. !!D. 0reast 5ibroadenoma. http)**emedicine.medscape.com L D &anuari !11M 6. Kujiper, A., :llen, 9.,., +an der Aall, +an diest, P. @ystopathology of 5ibroadenoma of the 0reast. Article) 115 !!1.

Anda mungkin juga menyukai