Anda di halaman 1dari 56

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Peningkatan derajatan kesehatan adalah upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu maka

a pemerintah mendirikan puskesmas-puskesmas sebagai ujung tombak dan rumah sakit sebagai rujukannya. Adapun bentuk upaya pelayanan kesehatan pada tiap puskesmas, digariskan dalam program pokok puskesmas, dimana salah satu program tersebut adalah perawatan kesehatan masyarakat dengan sasaran : individu, keluarga dan masyarakat. Salah satu tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemampuan keluarga atau masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan mereka sendiri yang muncul karena ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan. Stroke atau gangguan perdarahan otak !P"#$ merupakan ppenyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan %ungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya ganggan peredaran otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. &enurut '(# stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan %ungsi otak %okal global $ dengan gejala-gejala yang berlangsung selama )* jam aau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, gangguan proses ber%ikir daya ingat, dan bentuk-bentu kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan %ungsi otak. Stroke merupakan penyakit gangguan %ungsional otak berupa kelumpuhan sara% + de%icit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara sederhana stroke dide%inisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas + lumpuh sesaat atau gejala berat sampai hilangnya

kesadaran, dan kematian. Stroke bisa berupa iskemik maupun perdarahan hemoragik$. www. in%ostroke.wordpress.com$. Angka kejadian stroke dunia diperkirakan )-- per ,--.--- penduduk, dalam setahun. .ila ditinjau dari segi usia terjadi perubahan dimana stroke bukan hanya menyerang usia tua tapi juga menyerang usia muda yang masih produkti%. &engingat kecacatan yang ditimbulkan stroke permanen, sangatlah penting bagi usia muda untuk mengetahui in%ormasi mengenai penyakit stroke, sehingga mereka dapat melaksanakan pola gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit stroke. "i /ndonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 0--.--- penduduk terkena serangan stroke, dan sekitar )01 atau ,)0.--orang meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan atau berat. Saat ini stroke menempati urutan ketiga sebagai penyakit mematikan setelah penyakit jantung dan kanker, sedangkan di /ndonesia stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di rumah sakit. &elihat kenyataan komplikasi dan laporan dari data stroke yang begitu besar maka perlu ditindaklanjuti, karena apabila tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan kasus yang lebih tinggi. Penemuan dini penyakit stroke dan perawatan yang e%ekti% dapat mengurangi kemungkinan morbiditas dan mortalitas . Tujuan Penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus ini adalah untuk membandingkan antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan pelaksanaan di lapangan, serta untuk Stroke mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan diagnosa

BAB II KONSEP KELUARGA A Definisi 2eluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan "epkes.3/$ 2eluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertautan darah adaptasi atau perkawinan '(#.,454$ 2eluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (elvie.,46,$ . Bentuk-Bentuk Keluarga , ) 2eluarga /nti 7uclear 8amily$ adalah 2eluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. 2eluarga .esar 9:tended 8amily$ adalah 2eluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dsb. ; 2eluarga .erantai Serial 8amily$ adalah 2eluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. * 2eluarga "uda+<anda Single 8amily$ adalah 2eluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. 0 2eluarga .erkomposisi =omposite$ adalah 2eluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. 5 2eluarga &obitas =ahabitation$ adalah "ua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

= ,

ungsi Keluarga 8ungsi biologis > > > > ) > > > > ; > > ?ntuk meneruskan keturunan &emelihara dan membesarkan anak &emenuhi kebutuhan gi@i keluarga &emelihara dan merawat anggota keluaraga 8ungsi psikologis &emberikan kasih sayang dan rasa aman &emberikan perhatian diantara anggota keluarga &embina pendewasaan kepribadian anggota keluarga &emberikan identitas keluarga 8ungsi sosialisasi &embina sosoialisasi pada anak &embina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak > * > &eneruskan nilai-nilai keluarga 8ungsi ekonomi &encari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga > Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga

>

&enabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang misalnya pendidikan anak,jaminan hari tua

0 >

8ungsi pendidikan &enyekolahkan anak-anak memberikan pengetahuan,ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki > &empersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa > &endidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan

&enurut 8riedman ,446$ , 8ungsi o%%ective a &enciptakan lingkungan yang menyenangakan dan sehat secara mental saling mengasuh,menghargai,terikat dan berhubungan b c ) &engenal identitas individu 3asa aman

8ungsi sosialisasi peran a Proses perubahan dan perkembangan individu untuk

menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan b c ; 8ungsi dan peran di masyarakat Sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di luar rumah

8ungsi reproduksi &enjamin kelangsungan keluarga generasi dan kelangsungan hidup masyarakat

8ungsi ekonomi a b &emenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga &enambah penghasilan keluarga sampai dengan

pengalokasian dana c d " 8ungsi perawatan kesehatan 2onsep sehat sakit keluarga

Ta!a"-Ta!a" Ke!i#u"an Keluarga &enurut "uvail adalah sebagai berikut : , ) Aahap pembentukan keluaraga,tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk keluaraga. Aahap menjelang kelahiran anak,tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan. ; Aahap menghadapi bayi dalam hal ini keluarga mengasuh,mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orangtuanya,dan kondisinya masih sangat lemah. * Aahap menghadapi anak prasekolah,pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan sosialnya,sudah mulai bergaul dengan teman sebaya,tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatannya.2rena tidak mengetahui mana yang kotor mana yang bersih,dalam %ase ini anak sangat sensiti% terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan,norma agama,norma social. 0 Aahap menghadapi anak sekolah,dalam tahap ini tugas keluarganya adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak,untuk mempersiapkan

masa depannya.&embiasakan anak belajar secara teratur,mengontrol tugas-tugas sekolah anak,dan meningkatkan pengetahuan anak. 5 Aahap menghadapi anak remaja,tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam bentuk kepribadiannya,oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan.2omunikasi dan saling pengertian antara kedua orangtua dengan anak perlu dipelihara dean dikembangkan. B Aahap melepaskan anak ke masyarakat,setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke dalam masyarakat dalam memulai kehidupannya yang seungguhnya dalam tahap ini akan memulai kehidupan berumah tangga. 6 Aahap berdua kembali,setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,tinggalah suami istri berdua saja."alam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress. 4 Aahap masa tua,tahap ini masuk ke lanjut usia,dan kedua orangtua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang %ana ini.

Prinsi"-Prinsi" Pera$atan Keluarga Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga : , 2eluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan. ) "alam memberikan asuhan keperawatan kesehatan,keluarga sehat sebagai tujuan utama.

Asuhan keperwatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga.

"alam memberikan asuahan keperwatan kesehatan keluarga perawat melibtakan peran akti% selruh keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.

Cebih rehabilitative.

mengutamakan tidak

kegiatan-kegiatan mengabaikan

yang

bersi%at dan

promoti%,preventi%,serta

upaya

kurati%

"alam memberikan asuhan keperwatan kesehatan keluarga meman%aatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin.

Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperwatan.

2egiatan utama dalam memberikan asuhan keperwatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan perwat dirumah.

,8

"iutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi

Langaka!-Langka! Dala% Per$atan Kese!atan Keluarga , ) &embina hubungan kerjasama yang baik dalam keluarga. &erlaksanakan peningkatan untuk menentukan masalah-masalah kesehatan keluarga. ; &enganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan perawatan keluarga. * &enggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan si%at masalah keluarga.

&enentukan si%at dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

&enentukan atau menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.

&enyusun rencana asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas.

! ,

K&nse" Ke"era$atan Keluarga Pengkajian Pengkajian merupakan data yang perlu dikaji pada proses perawatan keluarga dengan masalah "iabetes &ellitus menurut 8riedman ,446$ meliputi data dasar keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, %ungsi keluarga, stress dan koping keluarga dan %ungsi perawatan kesehatan. a "ata dasar keluarga, data yang perlu dikaji antara lain: nama keluarga, amanat dan nomor telepon, komposisi keluarga, tipe keluarga, latar belakang budaya etnis$, identi%ikasi religi, status kelas keluarga, aktivitas rekreasi dan waktu senggang keluarga. b "ata lingkungan keluarga, data yang perlu dikaji antara lain: karakteristik rumah, karakteristik dan lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar, mobilitas geogra%i keluarga, perkumpulan dan interaksi keluarga dengan masyarakat, serta sistem-sistem pendukung keluarga. c Struktur keluarga yang terdiri dari: pola komunikasi keluarga: data yang harus dikaji adalah observasi seluruh anggota keluarga dalam berhubungan satu sama lain, apakah komunikasi dalam keluarga ber%ungsi atau tidak, seberapa balk setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam penyampaian, perasaan terhadap komunikasi

dan interaksi, apakah keluarga melibatkan emosi atau tidak dalam penyampaian pesan. Struktur kekuatan keluarga: yang perlu dekaji antara lain: siapa yang mengambil keputusan dalam keluarga, ,siapa yang mengambil keputusan penting seperti anggaran keluarga, pindah kerja, tempat tinggal, mengatur disiplin dan aktivitas anak serta proses dalam pengambilan keputusan dengan concerisus tawar-menawar dan sebagainya. Struktur peran keluarga: data yang dapat dikaji dalam peran %ormal adalah peran dan posisi %ormal setiap anggota keluarga tidak ada kon%lik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya. <ika dibutuhkan dapatkah peran berlaku %leksibel. <ika ada masalah dalam peran siapa yang mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang memberikan mereka penilaian tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran dan tekhnik komunikasi. Peran in%ormal: peran in%ormal dan peran yang tidak jelas apa yang ada di dalam keluarga. .agaimana anggota keluarga melaksanakan perannya, apakah sudah sesuai posisi keluarga dengan peran yang dilaksanakannya, apabila peran tidak terlaksana tanyakan siapa yang biasanya melaksanakan peran tersebut sebelumnya dan apa pengaruhnya. Sedangkan nilai dan budaya, data yang dapat dikaji adalah nilai-nilai yang dominan yang dianut oleh keluarga, nilai mu keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari na%kah, kemauan dan penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, kegemarankegemaran keluarga, apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan komunitas yang lebih luas, apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai sub sistem keluarga, bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah keluarga menganut nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada kon%lik nilai yang

,-

menonjol

dalam

keluarga

itu

sendiri,

bagaimana

nilai-nilai

mempengaruhi kesehatan keluarga. d 8ungsi keluarga terdiri dan: %ungsi a%ekti%, atau yang dapat dikaji antara lain: pola kebutuhan keluarga dan respon, apakah anggota keluarga merasakan keutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orang tua + pasangan mampu menggambarkan kebutuhan persoalan lain dan anggota yang lain, bagaimana sensiti%nya anggota keluarga dengan melihat tanda-tanda yang berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain, apakah anggota keluarga mempunyai orang yang dapat dipercayainya saling memperhatikan, sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, bagaimana mereka sating mendukung, apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota yang lain, apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain, keterpisahan dan keterikatan, bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan anggota keluarga, apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan tahap perkembangan di keluarga. 8ungsi sosial, data yang perlu dikaji adalah: bagaimana keluarga membesarkan anak dan keluarga dalam area orang: kontrol perilaku, disiplin, penghargaan, hukuman, otonomi dan ketergantungan, memberi dan menerima cinta serta latihan perilaku sesuai dengan usia, siapa yang menerima tanggung jawab dan peran membesarkan anak+%ungsi anak atau %ungsi sosialisasi, apakah %ungsi tersebut dipikul bersama, bagaimana cara pengaturannya, bagaimana anak-anak dihargai oleh keluarga kebudayaan yang dianut dalam membesarkan anak, apakah keluarga merupakan resiko tinggi mendapat masalah dalam membesarkan anak, %actor resiko apa yang memungkinkan, apakah lingkungan memberikan dukungan dalam perkembangan anak seperti tempat bermain dan istirahat kamar tidur sendiri$.

,,

8ungsi reproduksi, data yang perlu dikaji, berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak, metode apa yang digunakan keluarga dalam pengendalian jumlah anak. e Stress dan koping keluarga hal yang perlu dikaji, stressor jangka pendek dan jangka panjang, kemampuan keluarga berespon dalam masalah, strategi koping yang digunakan, strategi adaptasi di%ungsional dan pemeriksaan %isik dilakukan secara head to head. % 8ungsi perawatan kesehatan dalam melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga, hal yang perlu dikaji meliputi> > 2emampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, data yang perlu dikaji, pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan 3eumatik yang meliputi pengertian, %aktor penyebab, tanda dan gejala dan persepsi keluarga terhadap masalah. > 2emampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah "iabetes militus, hal yang perlu dikaji adalah kemampuan keluarga tentang pengertian, si%at dan luasnya masalah "iabetes &e/litus, apakah masalah dirasakan keluarga. apakah keluarga pasrah terhadap masalah, apakah keluarga akut dan akibat tindakan penyakitnya, apakah keluarga mempunyai sikap negati% terhadap masalah kesehatan, apakah ada in%ormasi yang salah terhadap tindakan dalam menghadapi masalah. > ?ntuk mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan "iabetes &eilisus, data yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit, bagaimana si%at dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, bagaimana pengetahuan keluarga tentang %asilitas yang diperlukan untuk perawatan, apakah keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada, sikap keluarga terhadap sakit. ,)

>

2emampuan keluarga untuk memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah pengetahuan keluarga tentang sumber-sumber yang dimiliki keluarga, bagaimana keluarga melihat keuntungan atau man%aat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi, keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit, bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi, sejauh mana kekompakan keluarga.

>

2emampuan kelu,irga dalam meman%aatkan %asilitas kesehatan, hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan %asilitas kesehatan, keuntungan-keuntungan dan %asilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan atau %asilitas kesehatan, ada pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan, %asilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluarga,

Diagn&sa Ke"era$atan &enurut .ailon dan &aglaya ,464$ dan modi%ikasi oleh 8akultas /lmu 2eperawatan ?niversitas /ndonesia )---$, bahwa etialogi diagnosa keperawatan ada ; yaitu: a Aktual de%icit atau gangguan kesehatan$, bila didapatkan data tanda dan gejala gangguan kesehatan, contoh: ketidakseimbangan antara makanan dan insulin. Pada keluarga .apak " berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan "iabetes &ellitus. b 3esiko ancaman kesehatan$, sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya : kebiasaan tidak mengontrol makanan yang banyak mengandung glukosa atau dengan makanan yang berlebihan. =ontoh : 3esiko peningkatan kadar glukosa dalam

,;

darah pada keluarga .apak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan "iabetes &ellitus. c Potensial keadaan sejahtera atau wellness$, kejadian dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. =ontoh : potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil atau keluarga. Pada pembuatan diagnosa keluarga ini, etiologi berdasarkan lima %ungsi keperawatan keluarga, dimana apabila ditentukan lebih dari satu %ungsi kesehatan yang terganggu maka yang menjadi etiologi adalah ketidakmampuan keluarga merawat.

; a

Peren'anaan Penapsiran &asalah "alam menyusun prioritas masalah keperawatan yang telah teridenti%ikasi perlu dilakukan penapisan masalah keperawatan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

2riteria Si%at &asalah a. Aktual b. 3esiko c. Potensial

Skor ; ) ,

.obot ,

Pembenaran Aktual bobot tinggi karena memerlukan tindakan yang segera, potensial bobot sedikit karena perilaku keluarga dalam transisi dari tingkat kesejahteraan tertentu ke tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi 7anda, ,44*$, dikutip oleh =arpenito ,446$ Pengetahuan dan tekhnologi untuk menangani masalah, sumber daya keluarga, perawat dan masyarakat.

2emungkinan masalah dapat diubah a. &udah b. Sebagian c. Aidak dapat diubah Potensi &asalah

; ) ,

) .eratnya penyakit, prognosa penyakit atau

,*

untuk "icegah a. Ainggi b. Sedang c. 3endah

; ) ,

kemungkinan untuk mencegah, lamanya masalah, adanya kelompok resiko tinggi atau rawan. Persepsi keluarga melihat masalah. <ika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu ditangani segera skornya tinggi.

&enonjolnya masalah a. &asalah .erat harus segera ditangani ) b. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani c. &asalah Aidak dirasakan ,

Perencanaan 2eperawatan Setelah menyusun prioritas masalah maka pada tahap berikutnya adalah menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga. 3encana tindakan keperawatan keluarga merupakan sekumpulan rencana tindakan yang direncanakan perawat untuk dilaksanakan, .eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan rencana keperawatan adalah: > > > 3encana keperawatan harus berdasarkan atas analisa secara menyeluruh tentang masalah situasi keluarga. 3encana keperawatan harus realistis. Artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang diharapkan. 3encana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan %alsa%ah instansi kesehatan, misalnya jika instansi kesehatan yang bersangkutan tidak memungkinkan pemberian pelayanan secara cuma-cuma, maka perawat harus mempertimbangkan

,0

hal tersebut dalam membuat rencana keperawatan dan tindakan. > 3encana keperawatan harus dibuat bersama keluarga, hal ini sesuai dengan prinsip bahwa perawat bekerja bersama keluarga dan bukan untuk keluarga. > 3encana keperawatan dibuat secara tertulis, hall ini berguna bagi perawat maupun tim kesehatan lainnya, serta dapat membantu dalam mengawasi perkembangan masalah keluarga. .erikut ini adalah tindakan keperawatan yang dilakukan keluarga untuk mengatasi penyebab masalah keperawatan : > ?ntuk membantu keluarga dalam penerimaan terhadap masalah dilakukan adalah: perluas dasar sedang dihadapi, .antu keluarga dan situasi yang ada. (ubungkan sasaran yang telah ditentukan. menghadapi masalah. > ?ntuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam rangka menyelesaikan masalah, tindakan yang dilakukan adalah: diskusikan dengan keluarga konsekuensi yang akan timbul jika tidak melakukan tindakan. Perkenalkan pada keluarga tentang alternati% kemungkinan yang dapat diambil serta sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan alternative tersebut. "iskusikan dengan keluarga tentang man%aat dan masing-masing alternative tindakan. > ?ntuk meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, perawat dapat melakukan tindakan antara lain: demonstrasikan tindakan yang diperlukan. &an%aatkan %asilitas atau sasaran yang ada di rumah keluarga. (indari hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga merujuk klien atau mencari pertolongan kepada tim kesehatan yang ada. > ?ntuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang menunjang kesehatan, perawat dapat

,5

melakukan tindakan antara lain: .antu keluarga dalam rangka menghindari adanya ancaman dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. .antu keluarga dalam rangka memperbaiki %asilitas %isik yang ada. (indarkan ancaman psikologis dalam keluarga dengan cara memperbaiki pola, komunikasi keluarga, memperjelas peran masing-masing keluarga. 2embangkan kesanggupan keluarga dalam rangka pemenuhan kebutuhan psikososial. > ?ntuk membantu keluarga dalam meman%aatkan %asilitas kesehatan yang ada, maka perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tempat tentang sumber daya yang ada di masyarakat dan cara meman%aatkannya, seperti instansi kesehatan, program peningkatan kesehatan, dan organisasiorganisasi masyarakat.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan merupakan salah satu proses keperawatan keluarga dimana perawatan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan minat dan mengadakan perbaikan ke arah perilaku yang sehat. Perawat harus memperhatikan ketidakmampuan dan kesulitan keluarga dapat menghadapi masalah kesehatannya. "iharapkan perawat dapat memperhatikan beberapa prinsip motivasi yang berman%aat dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat yaitu: tingkah laku yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh kemampuan keluarga melihat akibat masalah kesehatan terhadap dirinya keyakinan keluarga terhadap keberhasilan tindakan dalam menurunkan masalah. "orongan yang berhubungan dengan kesehatan tidak selalu menimbulkan tingkah laku sehat dan sebaliknya. "alam melaksanakan tindakan keperawatan ada beberapa %aktor penghambat baik dan keluarga maupun petugas kesehatan. 8aktor-%aktor

,B

penghambat dan keluarga adalah keluarga kurang memperoleh in%ormasi, keluarga mendapat in%ormasi yang tidak lengkap sehingga melihat masalah hanya sebagian, keluarga tidak dapat mengaitkan in%ormasi dengan situasi yang dihadapinya, keluarga tidak mau menghadapi tekanan sosial atau dan keluarga, keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku, keluarga gagal mengaitkan tindakan dengan sasaran keluarga, keluarga tidak percaya dengan tindakan yang diusulkan oleh perawat. Sedangkan %aktor penyulit yang berasal dari petugas adalah petugas atau perawat cenderung menggunakan satu pola pendekatan perawat kaku$, petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap %aktor-%aktor sosial budaya. petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan dan menggunakan berbagai macam teknik dalam mengatasi masalah yang rumit.

E(aluasi "alam perawatan kesehatan keluarga, evaluasi merupakan proses yang dilakukan dalam menilai keberhasilan dan suatu tindakan keperawatan dan menentukan sejauh mana tujuan sudah tercapai, bila tujuan tercapai ditentukan a,aannya apakah tujuan realistis, mungkin tindakan tidak tepat karena mungkin ada %aktor ,inkungan yang tidak dapat teratasi. Aahap pada umumnya, tahap evaluasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: evaluasi kuantitati% dimana evaluasi ini menekankan pada jumlah pelayanan atau kegiatan yang telah diberikan. Sedangkan evaluasi kualitati% adalah evaluasi yang di%okuskan pada tiga dimensi yang saling berkaitan yaitu: evaluasi struktur yaitu berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan dalam suatu kegiatan, evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung dan evaluasi basil merupakan basil dan pemberian asuhan keperawatan.

,6

Adapun metode yang sering dipakai untuk menentukan apakah tujuan dati tindakan keperawatan yang telah tercapai adalah sebagai berikut : a #bservasi langsung metode ini merupakan metode yang paling valid untuk menentukan adanya perubahan yaitu bila interpretasi yang subyekti% dan pengamat dapat dikurangi dan menggunakan instrument yang tepat dan tujuan yang telah ditetapkan mengenai proses atau hasil. b &emeriksa laporan atau record mengenai test diagnostik yang menunjukkan perubahan dalam status kesehatan klien dapat diperoleh dan kartu penderita. c 'awancara untuk menentukan perubahan sikap dan tingkah laku yang rumit, wawancara dapat disusun dan diberikan kepada keluarga yang berperan penting. d Catihan stimulasi, berguna untuk menentukan perkembangan kesanggupan untuk mengerti seperti kecakapan dalam membuat keputusan, menanggapi masalah dan menganalisa masalah. ?ntuk menentukan keberhasilan suatu tindakan keperawatan yang diberikan pada keluarga dengan pedoman S#AP sebagai tuntunan perawat dalam melakukan evaluasi adalah: a Subyekti% : Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang perubahan yang dirasakan baik kemajuan atau kemunduran setelah diberikan tindakan keperawatan. b #byekti% : "ata yang bisa diamati dan diukur memalui teknik observasi, palpasi, perkusi dan auskultasi, sehingga dapat dilihat kemajuan atau kemunduran pada sasaran perawatan sebelum dan setelah diberikan tindakan keperawatan. c d Analisa Planning : Pernyataan yang menunjukkan sejauh mana masalah : 3encana yang ada dalam catatan perkembangan keperawatan ditanggulangi. merupakan rencana tindakan hash evaluasi tentang dilanjutkan atau

,4

tidak rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi dan modi%ikasi bagi perawat.

BAB III LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN STROKE A DE INISI Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan %ungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah

)-

kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. Smelt@er =. Su@anne, )--) dalam ekspresiku-blogspot )--6$. Stroke adalah kehilangan %ungsi otak secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak .runner D Suddart:)--)$. &enurut &arilyn 9,"oenges:)---$stroke+penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak ba secara %ungsional maupun structural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh darah otak. !angguan peredaran darah diotak !P"#$ atau dikenal dengan =EA =erebro Easkuar Accident$ adalah gangguan %ungsi syara% yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik$ atau secara cepat dalam beberapa jam $ dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu. (arsono, ,445$. Stroke adalah mani%estasi klinik dari gangguan %ungsi serebral, baik lokal maupun menyeluruh global$, yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari )* jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vascular. . , ETIOLOGI Penyebab-penyebabnya antara lain: Arombosis bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak$. &erupakan penyebab stroke yang paling sering di temui yaitu *-1 dari semua kasus stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis. .iasanya berkaitan erat dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis ) 9mbolisme cerebral bekuan darah atau material lain$. 2ebanyakan emboli serebri berasal dari suatu %lowess dalam jantung sehingga masalah yang dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan dari penyakit jantung. ; /skemia Penurunan aliran darah ke area otak$. Smelt@er =. Su@anne, )--)$.

),

= , ) ; * 0 5 B 6 4 "

AKTOR RESIKO PADA STROKE (ipertensi Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongesti%, %ibrilasi atrium, penyakit jantung kongesti%$ 2olesterol tinggi #besitas Peningkatan hematokrit resiko in%ark serebral$ "iabetes &elitus berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi$ 2ontrasepasi oral khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi$ Penyalahgunaan obat kokain$ 2onsumsi alkohol Smelt@er =. Su@anne, )--), hal ),;,$. PATO ISIOLOGI Stroke non hemoraghi dibagi menjadi stroke trombotik dan stroke emboli .Pada stroke trombotik,oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus yang makin plama makin menebal, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemi yang berlanjut menjadi in%ark. "alam waktu B) jam daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan akan nekrosis. Cokasi yang tersering pada stroke trobosis adalah percabangan arteri karotis besar dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler. #nset stroke trombosik biasanya lambat. Sedangkan stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang terlepas pada bagian tubuh lain sampai ke arteri karotis, emboli tersebut terjebak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah percabangan lumen yang menyempit yaitu arteri carotis dibagian tengah atau &iddle =arotid Artery &=A$. "engan adanya sumbatan oleh emboli juga akan menyebabkan iskemi Pujianto,)--6$ 9%ek iskemik bervariasi bergantung derajat lamanya gannguan aliran darah, dimana pengurangan aliran darah dalam derajat sedang hanya dapat menimbulkan gangguan %ungsional sementara saja dan bukan kerusakan yang ))

permanen seperti yang terjadi pada iskemia berat. 9%ek iskemik dapat menimbulkan lesi pada sara% %ungsi motorik yang terdiri dari lesi di lobus temporalis dan %rontal$, lesi pada kapsul interna, dan lesi pada korteks piramidalis yang mengatur koordinasi serta lesi pada batang otak (arsono,)--;:6B$. Cesi dapat terjadi di lobus temporalis maupun lobus %rontalis. Cesi yang menyerang lobus temporalis dapat menyebabkan dis%asia resepti%,sedangkan lesi yang menyerang lobus %rontalis dapat menyebabkan dis%asia ekspresi% Price,,440:455$. Pada penderita stroke yang mengalaminya dapat muncul gejala berupa koordinasi bicara yang menurun sehingga dapat menyebabkan masalah keperawatan kerusakan komunikasi verbal. Cesi dapat terjadi di kapsul interna yang kemudian dapat menyerang wajah,nervus vagus,dan nervus gloso%aring,otot skeletal dan lidah serta ekstremitas baik atas maupun bawah Price,,440:455$. Cesi yang menyerang nervus vagus dan nervus gloso%aring dapat menyebabkan sulit menelan dan dapat memunculkan masalah keperawatan kerusakan menelan. "ari masalah tersebut dapat menyebabkan masalah resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Cesi pada kapsul interna juga akan mempengaruhi %ungsi ekstremitas, sehingga penderita stroke yang mengalaminya dapat muncul gejala kelumpuhan kontralateral price,,440:455$ yang menyebabkan masalah keperawatan kerusakan mobilitas %isik. Sedangkan lesi yang menyerang batang otak dapat mengganggu kerja sistem sara% yang mengatur pernapasan, sehingga dapat memunculkan masalah keperawatan pola napas tak e%ekti%. Arombus dan embolus yang terbawa sampaiotak dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah arteri serebri yang akan meningkatkan tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial tersebut dapat menyebabkan penekanan penyempitan pada dinding arteri serebri sehinggan suplai #) akan menurun dan dapat memunculkan masalah keperawatan per%usin jaringan serebral tidak e%ekti%. #leh karena kekurangan #) tadi, otak akan memerintahkan menyebabklan penimbunan asam laktat sehingga penderita );

stroke yang mengalaminya akan mengalami asidosis metabolik dan penurunan kesadaran koma$ price:,440:455$

)*

PAA('AF SA3#29

)0

)5

)ANI ESTASI KLINIS STROKE &enurut Smelt@er )--,$ mani%estasi klinis stroke terdiri atas: , "e%isit Capang Penglihatan a (omonimus hemianopsia kehilangan setengah lapang penglihatan$, sisi visual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis yaitu kesulitan menilai jarak, tidak menyadari orang atau objek ditempat kehilangan penglihatan, mengabaikan salah satu sisi tubuh. b c ) 2ehilangan penglihatan peri%er, 2esulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas objek. "iplopia Penglihatan ganda$.

"e%isit &otorik Stroke adalah penyakit neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter. !angguan kontrol volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukan kerusakan pada neuron atas pada sisi yang belawanan dari otak. a b (emiplegi paralisis pada salah satu sisi tubuh$ (emiparesis 2elemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama. Paralisis wajah karena lesi pada hemis%er yang berlawanan$.

)B

Ataksia .erjalan tidak mantap atau tegak, Aidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri yang luas.

"isartria kesulitan berbicara$ 2esulitan dalam membentuk kata, ditunjukan dengan bicara yang sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab menghasilkan bicara.

"is%agia 2esulitan dalam menelan.

"e%isit Eerbal 8ungsi otak lain yang yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi. Stroke adalah penyebab a%asia paling umum. "is%ungsi bahasa dan komunikasi dapat dimani%estasikan oleh hal berikut : a a "is%asia atau a%asia kehilangan bicara$, yang terutama ekspresi% atau resepti% : A%asia 9kspresi% Aidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami, mungkin mampu bicara dalam respon kata tunggal. > A%asia 3esepti%

)6

Aidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tetapi tidak masuk akal. b A%asia !lobal 2ombinasi baik a%asia resepti% dan ekspresi%. c Apraksia 2etidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya. d "e%isit 2ogniti% dan e%ek psikologis Pada penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang perhatian, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi , alasan abstrak buruk, perubahan penilaian dan kurang motivasi e "e%isit 9mosional Penderita akan mengalami kehilangan kontrol diri, labilitas emosional, penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stress, depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah, perasaan isolasi * "e%isit sensori, terjadi pada sisi berlawanan dari lesi yaitu kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh.

)4

"is%ungsi kandung kemih, setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontenensia urinarius karena kerusakan kontrol motorik.

KO)PLIKASI 2omplikasi stroke menurut Smelt@er )--),hal ),;,$: , a 2omplikasi "ini --*6 jam pertama$ 9dema serebri: de%isit neurologis cenderung memberat, dapat mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan akhirnya menimbulkan kematian. b ) a b c d /n%ark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal. 2omplikasi <angka pendek ,-,* hari pertama$ Pneumonia: Akibat immobilisasi lama /n%ark miokard 9mboli paru: =enderung terjadi B -,* hari pasca stroke, seringkali pada saat penderita mulai mobilisasi. Stroke rekuren: "apat terjadi pada setiap saat.

;-

2omplikasi <angka panjang Stroke rekuren, in%ark miokard, gangguan vaskular lain: penyakit vaskular peri%er.

! ,

PE)ERIKSAAN PENUN*ANG Pemeriksaan diagnostik a =A scan =omputer Aomogra%i Scan$ : Pembidaian ini memperlihatkan secara spesi%ik letak edema, posisi hematoma adanya jaringan otak yang in%ark atau iskemia, dan posisinya secara pasti. (asil pemerikasaan biasanya didapatkan hiperdens %okal, kadang-kadang pemadatan terlihat di ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak. b c d &3/ &agnatik 3esonan /maging$ untuk menunjukkan area yang mengalami in%ark, hemoragik. Angiogra%i serebral: &embantu menentukan penyebab stroke secara spesi%ik seperti perdarahan atau obstruksi arteri. Pemeriksaan %oto thora: dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah terdapat pembesaran ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke. e % Sinar G Aengkorak : &enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal. 9lektro 9ncephalogra%i 99!$ &engidenti%ikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesi%ik.

;,

) a b c

Pemeriksaan laboratorium 8ungsi lumbal: &enunjukan adanya tekanan normal dan cairan tidak mengandung darah atau jernih. Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan kimia darah: pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. !ula darah dapat mencapai )0- mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur turun kembali.$ d Pemeriksaan darah lengkap : untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri.

PEN+EGAHAN Pencegahan stroke yang e%ekti% dengan cara menghindari %aktor resikonya, banyak %aktor resiko stroke yang bisa di modi%ikasi. Sebagian dari pencegahan stroke caranya: , ) 2ontrol tekanan darah. hipertensi merupakan penyebab serangan stroke. 2urangi atau hentikan merokok. 2arena nikotin dapat menempel di pembuluh darah dan menjadi plak, jika plaknya menumpuk bisa menyumbat pembuluh darah. ; * #lahraga teratur. #lahraga teratur bisa meningkatkan ketahanan jantung dan menurunkan berat badan Perbanyak makan sayur dan buah. Sayur dan buah mengandung banyak antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas, selain itu sayur dan buah rendah kolesterol.

;)

Suplai Eitamin 9 yang cukup. Para peneliti dari =olumbia Presbyterian &edical =enter melaporkan bahwa konsumsi vitamin 9 tiap hari menurunkan resiko stroke sampai 0-1 vitamin 9 juga menghaluskan kulit.

PENATALAKSANAAN ?ntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan %aktor-%aktor kritis sebagai berikut: , a .erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan: &empertahankan saluran na%as yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu perna%asan. b ) ; * &engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi. .erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung. &erawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter. &enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap ) jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasi%. Pengobatan 2onservati% , Easodilator meningkatkan aliran darah serebral A"S$ secara percobaan, tetapi maknanya pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.

;;

) ;

"apat diberikan histamin, aminophilin, aseta@olamid, papaverin intra arterial. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.

Pengobatan Pembedahan Aujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral: , ) ; * < 9ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan membuka arteri karotis di leher. 3evaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan man%aatnya paling dirasakan oleh pasien A/A. 9valuasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut. Cigasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.

PENGKA*IAN OKUS , Kea#aan u%u% ?mumnya mengalami penurunan kesadaran, kadang mengalami gangguan bicara yaitu sulit dimengerti kadang tidak bisa bicara dan pada tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat dan denyut nadi bervariasi ) Pengkajian tingkat kesa#aran 2ualitas kesadaran klien merupakan parameter yang paling mendasar dan parameter yang paling penting yang membutuhkan pengkajian. Aingkat keterjagaan klien dan respon terhadap lingkungan adalah indicator yang paling sensitive

;*

untuk dis%ungsi system persara%an. .eberapa system digunakan untuk membuat peringkat perubahan dalam kewaspadaan dan keterjagaan Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien strok biasanya berkisar pada tingkat latergi, stupor dan semikomatosa. <ika klien sudah mengalami koma maka penilaian !=S sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk pemantauan pemberian asuhan. ; * Pengkajian fungsi sere,ral Pengkajian ini meliputi status mental, %ungsi intelektual, kemampuan bahasa, lobus %rontal dan hemis%er Eks"resi Status %ental #bservasi penampilan, tingkah laku, nilai gaya bicara. ekspresi wajah dan aktivitas motorik klien. Pada klien strok tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami perubahan. 0 ungsi intelektual "idapatkan penurunan dalam ingatan dan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penurunan kemampuan berhitung dan kalkulasi. Pada beberapa kasus klien mengalami brain damage yang kesulitan untuk mengenal persamaan dan perbedaan yang tidak begitu nyata 5 Ke%a"uan ,a!asa Penurunan kemampuan bahasa tergantung pada daerah lesi yang mempengaruhi %ungsi serebral. Cesi pada daerah hemis%er yang dominan pada bagian posterior dari girus temporallis superior area wernicke$ didapatkan dis%asia resepti%, yaitu klien tidak dapat memahami bahasa lisan dan bahasa tertulis. Sedangkan lesi pada bagian posterior dari girus %rontalis

;0

in%erior area .roka$ didapatkan dis%agia ekspresi%, yaitu klien dapat mengerti, tetapi tidak dapat menjawab dengan tepat dan bicaranya tidak lancar. "isatria kesulitan berbicara, ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang jika kerusakan telah terjadi pada lobus %rontal kapasitas, memori atau %ungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak. "is%ungsi ini dapat ditunjukkan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi yang menyebabkan klien ini menghadapi masalah prustasi dalam program rehabilitasi mereka. "epresi umum terjadi dan mungkin diperberat oleh respon alamiah klien terhadap penyakit katastro%ik ini. &asalah psikologis lain juga umum terjadi dan dimani%estasikan oleh emosi yang labil, permusuhan, prustasi, dendam dan kurang kerjasama. B He%isfer Strok hemis%er kanan didapatkan hemiparase sebelah kiri tubuh, penilaian buruk dan mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke sisi berlawanan tersebut. Pada strok hemis%er kiri, mengalami hemiparese kanan, perilaku lambat dan sangat hati-hati, kelainan bidang pandang sebelah kanan, dis%agia global, a%asia dan mudah %rustasi. 6 Pengkajian saraf 'ranial Pe%eriksaan ini %eli"uti "e%erikasaan saraf 'ranial I - .II a b Sara% / .iasanya pada klien stroke tidak ada kalinan pada %ungsi penciuman - Sara% // "is%ungsi persepsi %isual karena gangguan jara sensori primer diantara mata dan kortek %isual. !angguan hubungan %isual- spasial mendapatkan hubungan dua atau lebih objek dalam area spasial$ sering terlihat pada klien denga

;5

hemiplegia kiri. 2lien mungkin tidak dapat memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidak mampuan dalam menyocokkan pakaian ke bagian tubuh c Sara% ///, /E dan E/ <ika akibat stroke mengakibatkan paralisis, pada satu sisi otot -otot okularis didpatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat unilateral disisi yang sakit d Sara% E Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis sara% trigeminus, penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah, penyimpangan rahang bawah ke sisi ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi otot pterigoideus internus dan eksternus e % g h Sara% E// Aidak ditemukan adanya tuli kondukti% dan tuli persepsi Sara% /G dan G 2emampuan menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut Sara% G/ Aidak ada atro%i otot sternokleidomastoideus dan trape@ius Sara% G// Cidah simetris, terdapat de%iasi pada satu sisi dan %asikulasi, serta indra pengecapan normal

;B

Pengkajian s/ste% %&t&rik Stroke adalah penyakit sara% motorik atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunteer terhadap gerakan motorik, oleh karena ?&& bersilangan, gangguan control motor volunteer dapat menunjukkan kerusakan pada ?&& di sisi yang berlawanan dari otak. a b c d e /nspeksi umum didpatkan hemiplegia paralisis pada salah satu sisi$ karena lesi pada sisi otak yang berlawanan. (emiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh adalah tanda yang lain. 8asikulasi didapatkan pada oot-otot ekstremitas Aonus otot didapatkan meningkat 2ekuatan otot pada penilaian dengan menggunakan tingkat kekuatan otot pada sisi sakit didapatkan tingkat nol 2eseimbangan dan koordinasi didapatkan mengalami gangguan karena hemiparese dan hemiplegia. Pemerikasaan re%lek terdiri atas pemerikasaan re%lek pro%unda dan pemeriksaan re%lek patologis a b c Pemeriksaan re%lek pro%unda : pengetukan pada tendon, ligamnetum atau periosteum derajat re%lek pada respon normal Pemeriksaan re%lek patologis : pada %ase akut re%lek %isiologis sisi yang lumpuh akan menghilang setelah beberapa hari re%lek %isiologis akan muncul kembali didahului dengan re%lek patologis !erakan involunter tidak ditemukan adanya tremor, A/= dan distonia. Pada keadaan tertentu klien biasanya mengalami kejang umum terutama pada anak dengan stroke disertai peningkatan suhu tubuh yang tinggi. 2ejang berhubungan sekunder apabila areal %okal kortika yang peka

,-

Pe%eriksaan Refleks

;6

,,

Pengkajian s/ste% sens&ri "apat terjadi hemihipestesi. Pada pasien terdapat ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi. "is%ungsi persepesi %isual karena gangguan jarak sensori primer diantara mata dan kortek %isual. !angguan hubungan %isual spasial mendapatkan hubungan dua atau lebih objek dengan area spasial$ sering terlihat pada klien hemiplagia kiri. 2lien mungkin tidak dapat memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan mencocokkan pakaian ke bagian tubuh. 2ehilangan sensoro stroke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan kehilangn propriosepsi kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh serta kesulitan dalam menginterpretasikan stimuli %isual, taktil dan audiotorius$.

;4

2 N&

Analisa Data DATA ETIOLOGI )ASALAH

*-

01

DS 2 2lien mengatakan Sakit kepala disertai badan letih dan Cesu "# : Penurunann kesadaran !angguan penglihatan

&erokok,kolesterol tinggi, hipertensi "ll Ahrombosis Pasokan oksigen menurun ke otak /skemik jaringan Syok hemis%er kiri Penurunan %ungsi kogniti%

!angguan per%usi jaringan

*,

DS2

keluarga

klien perubahan per%usi jaringan Su%lai oksigen ke hemis%er cerebri terganggua /skemik jaringan

Penurunan pola aktivitas dan gerak

mengatakan bahwa klien mudah lelah, letih dan lesu "# Penurunan Aonus otot klien tampak lemas

Penurunan %ungsi motorik /mobilisasi !angguan mobilitas %isik

*)

DS2 "#: -

klien

mengatakan

badannya terasa lengket klien tampak kusut Personal hygien kurang Penurunan tonus otot

gangguan %ungsi cerebral pada bagian korteks serebri sensori kerusakan motor neuron gangguan mobilitas %isik hambatan gerak penurunan perawatan P(

"e%isit perawatan diri

*;

"S:

keluarga

klien

Arteriosklerosis kurang pasokan oksigen ke otak de%isit neurologi

!angguan pemenuhan nutrisi

mengatakan bahwa klien menjawab tidak sesuai dengan yang ditanyakan "# 2lien tampak terbatabata .ibir simetris mencong sebelah $ klien tidak

gangguan di lobus temporalis dan lobus parietalis sulit menyusun kata-kata

**

"S : 2lien mengeluh tidak bisa tidur karena kepalanya terasa nyeri

7yeri kepala yang sangat merangsang susunan sara% otot 3#& mengakti%kan norepine%rin Sehingga sara% sintesis terangsang untuk memicu 3AS makti%kan kerja organ tubuh

!angguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

"# : - 2lien tampak sering terjaga dan memegang kepala. - 2lien tampak lesu, wajah pucat

*0

Aampak lingkaran hitam pada palpebra tensi, ,5-+,--mm(g 'aktu kurang dari 5 jam+hari.

39& menurun klien terjaga !angguan pola tidur

"S : 2lien mengeluh kurang na%su makan 2lien makannya lambat "# : 2lien tampak lambat mengunyah dan menelan Porsi makan tidak habis 2ehilangan kecap 2lien lemah sensasi

Adanya kelemahan jaringan !angguan yang menekan area sara% di korteks serebri akan menyebabkan pada nervus kranilasi yang mengenai nervus trigeminus, glaso%aringeus, vagus. sehingga kelemahan pada otot-otot yang digunakan untuk menelan dan mengunyah serta penurunan nutrisi kurang dari kebutuhan

*5

sesasi kecap /ntake nutrisi kurang C , ) ; * 0 5 B 6 4 ,,, ,) ,; DIAGNOSA KEPERA8ATAN gangguan per%usi jaringan berhubungan dengan kurang pasokan oksigen ke otak penurunan pola aktivitas dan gerak berhungan dengan penurunan kekuatan otot de%isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan %isik kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan de%isit neurotransmiter !angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kepala !angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia =emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Potensial gangguan integritas kulit pada bagian bokong dan area tertekan lainnya berhubungan dengan tirah baring lama !angguan persepsi sensori : perabaan yang berhubungan dengan penekanan pada sara% sensori, penurunan penglihatan !angguan eliminasi alvi konstipasi$ berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat 3esiko tinggi terjadinya cedera berhubungan dengan penurunan luas lapang pandng, penurunan sensasi rasa. 3esiko ketidake%ekti%an bersihan jalan na%as yang berhubungan dengan penurunan re%leks batuk dan menelan. !angguan konsep diri citra tubuh berhubungan dengan perubahan persepsi

*B

,* ,0 ,5 ,B ,6 & N

!angguan eliminasi urin inkontinensia urin$ yang berhubungan dengan penurunan sensasi, dis%ungsi kogniti%, ketidakmampuan untuk berkomunikasi 2etidakpatuhan terhadap regimen teurapeutik berhubungan dengan kurangnya in%ormasi, perubahan status kogniti%. !annguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan. 3esiko penurunan pelaksanaan ibadah spiritual berhubungan dengan kelemahan neuromuscular pada ekstremitas Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perubahan status sosial, ekonomi, dan harapan hidup. REN+ANA ASUHAN KEPERA8ATAN

NO

TU*UAN

O D.)

PEREN+ANAAN INTER9ENSI RASIONAL

*6

Pemulihan tingkat hasil Aingkat kesadaran membaik Aidak mengalami sakit kepala

2aji AAE 2aji tingkat kesadaran klien .erikan posisi yang nyaman , dengan kepala ;-#

?ntuk mengetahui keaadan umum klien

kesadaran dengan kriteria ) ;

?ntuk mengetahui tingkat kesadaran dari klien serta kondisi tubuhnya

=iptakan Cingkungan yang nyaman

.erikan obat sesuai dengan indikasi

&enghindari gangguan jalan napas dan peningkatan A/2

* 0

Panas bisa meningkatkan A/2 Pemberian obat bisa mempercepat penyembuhan

*4

&obilitas %isik teratasi dengan kriteria hasil: 2eluarga klien mengatakanH 2lien bisa beraktivitas seperti

2aji kemampuan klien dalam melakuakan aktivitas ) ?bah posisi minimal ) jam

?ntuk menentukan intervensi yang tepat &enurunkan

0-

semula

sekali ; .antu latihan gerak 3#& akti% dan Pasi%

iskemik jaringan ; &engurangi atro%i otot serta mencegah kontraktur , &emberikan rasa nyaman pada klien dan terlihat lebih bersih ) &emberikan kesan yang indah dan nyaman ; "ukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam peningkatan derajat kesehatan 2lien akan terlihat bersih

Perawatan diri klien terpenuhi dengan kriteria hasil: -

, P(

.antu klien dalam melaksanakan 3apikan jika klien terlihat berantakan serta ganti pakaian setiap hari jika memungkinkan

2lien menjadi bersih ) 2lien terlihat rapi dan indah

Cibatkan keluarga dalam melakukan P(

Anjurkan klien * tetap di wash lap

0,

2lien bisa berbicara dengan tidak terbata-bata

2aji kemampuan klien dalam berkomunikasi

Perubahan isi kogniti% dan bicara merupakan indikator dari derajat gangguan cerebral

&inta klien untuk mengikuti perintah yang )

&elakukan

0)

sederhana ; Ajarkan klien bahasa isyarat ;

adanya kerusakan sensorik "apat memebantu klien untuk menyampaikan isi pesan yang di sampaikan

2ebutuhan istirahat dan , tidur terpenuhi dengan kriteria : 2lien dapat tidur nyenyak B6jam+hari$ ; )

.atasi akti%itas , klien yang berat di luar latihan pergerakan 3#&$ Catih dan anjutkan klien ) untuk melakukan teknik rela:asi =iptakan lingkungan yang nyaman dan

"engan membatasi latihan klien diharapkan tidak terjadi kontraktur otot dan sendi "engan melakukan teknik rela:asi diharapkan klien tenang dan dapat melancarkan

0;

tenang menjelang dan selama klin tidur ;

sirkulasi #) dan darah ke otak. "engan menciptakan lingkungan yang tenang misalnya teknik distraksi, mendengarkan musik sehingga klien dapat tidur dan merasa tenang. "engan memberikan makan sesuai diet rendah natrium dan colestrol membantu proses penyembuhan. "engan melakukan penimbangan, .. diketahui status nutrisi dan perkembangan

2ebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria : - Porsi makan bertambah atau bisa habis , porsi - 2lien tidak lemah

.erikan makan sesuai diet sedikit secara perlahan. Aimbang berat badan setiap satu minggu sekali untuk mengontrol asupan -

0*

kondisi tubuhnya.

DA TAR PUSTAKA .runner D Suddarth. )--). 2eperawatan &edikal .edah 9disi 6. <akarta. 9!=. "oenges, &arilynn 9., &oorhouse, &ary 8rances dan !eissler, Alice =. )---. 9disi ;. 3encana Asuhan 2eperawatan. <akarta.9!=. &ansjoer, arie%, dkk. )--,. 2apita Selekta 2edokteran 9disi ketiga <ilid Pertama. <akarta. &edia Aesculapius 8akultas 2edokteran ?niversitas /ndonesia. Price, Sylvia A. ,440.9disi *. Pato%isiologi : 2onsep klinis proses-proses penyakit. <akarta. 9!=

00

05

Anda mungkin juga menyukai