Anda di halaman 1dari 5

DASAR DASAR EKOLOGI

KLASIFIKASI EKOSISTEM BERDASARKAN ENERGI Oleh :

SYAHRIANA
E 281 09 004

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2010

PENDAHULUAN

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

PEMBAHASAN

a. Konsep Ekosistem Sistem adalah suatu obyek, dimana di dalamnya terdiri dari beberapa komponen penyusunan sistem (sub sistem) yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan atau produk. Menurut Manetch dan Park, (1979 dalam Eryatno, 2003). Sistem adalah suatu gugus atau himpunan dimana elemen atau anggota gugus saling berhubungan dan terorganisasi untukmencapai tujuan. Ekossitem adalah hubungan timbal balik antara organisme atau makhluk hidup (biotik) dan lingkungannya yang tak hidup (abiotik) selalu saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain disuatu tempat yang memungkinkan terjadinya aliran energi dan siklus materi (hara) di antara komponen hidup dan tak hidup. Ekosistem merupakan unit fungsi dasar dalam EKOLOGI karena terdiri dari organisme (biotik) dan lingkungan abiotik. Istilah ekosistem perama kali diusulkan pada tahun 1935 oleh A.G. Transley, seorang ahli ekologi bangsa Inggeris. Ekosistem = Oikos : rumah (lingkungan) (terdiri dari biotik dan abiotik). Biotik semua organisme misalnya tumbuhan/tanaman dan organisme lainnya. Abiotik : terdiri dari iklim dan tanah. Iklim seperti CH (air), CM, Suhu, RH, Udara. Sistem suatu gugus yang elemennya atau komponennya (sub sistem) saling berinteraksi. Sebelum ekosisten diperkenalkan 1935, telah berkembang pengetahuan tentang konsep EKOSISTEM. Contoh tahun 1877 Karl Mablus di jerman telah menulis tentang Komonitas organisme di dalam terumbu karang sebangai suatu biocoenosis/komunitas. Juga perintis ekologi dari Rusia Dokuchaev (1846-1903) dan muridnya F. G. Morosov ahli oleh ahli ekologi hutan yang menekankan pengertian biocoenosis yan g kemudina dikembangkan oleh ahli ekologi Rusia menjadi GEOBIOCOENOSIS (ekosistem). b. Struktur Ekosistem Ditinjau dari struktur trofik (fungsinya), ekosistem terdiri dari 2 lapisan/komponen, yaitu : 1. Stratum atas (komponen autotrofik) atau lapisan hijau terdiri dari tumbuhan yang berhijau daun yang dapat mengikat energy matahari, dengan menggunakan bahan-bahan anorganik sederhana dan membentuk zat-zat atau senyawa organik yang lebih kompleks. Autos = terdiri, Trofikos = menyediakan makanan. Lapisan autotrofik adalah organisme (TUMBUHAN/TANAMAN) yang mampu menyediakan makanannya sendiri berupa bahan organik (hasil fotosintesis), dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan klorofoli. Karena itu semua organisme yang mengandung klorofil di sebut organisme Autotrofik.

2. Stratum bawah (Stratum heterotrofik), yaitu kelompok organisme yang mampu memanfaatkan bahan organik (hasil dari autotrofik/hasil fotosintesis) sebagai bahan makanannya. Organisme Heterotrofik seperti hewan/binatang (makroorganisme) dan jamur, bakteri, virus, protozoa, nematoda disebut jasad renik (mikroorganisme). Komponen heterotrofik atau disebut lapisan warna coklat, termasuk juga tanah atau sedimen, bahan-bahan organik yang dapat dirombak, sisa perakaran tanaman. Pada lapisan ini terjadi proses pemakaian, penyusunan, perombakan zat-zat atau senyawa kompleks

Ditinjau dari segi biologis suatu ekosistem dapat dibagi atas beberapa komponen: - Abiotik (komponen tidak hidup), yaitu : 1. Senyawa-senyawa atau bahan-bahan anorganik yang terlibat dalam siklus materi, misalnya H2O, CO2, C, N, suhu, cahaya matahari, tanah (unsur hara), dan lain-lain. 2. Senyawa-senyawa organik, seperti protein , lemak, karbohidrat, dan sebagainya yang tersimpan dalam organisme itu sendiri. Bahan-bahan ini menghubungkan bagian biotik dan abiotik dari ekosistem. 3. Keadaan iklim dan faktor fisik lainnya.

- Biotik (Komponen hidup), yaitu : (1). PROSEDUR, Semua organisme autotrofik yang sebagian besar terdiri dari tumbuhan berhijau daun, (2). KONSUMER, yaitu a. Makro konsumer atau fagotrof atau baufag, yaitu organisme heterotrofik yang sebagian besar adalah binatang yang memangsa organisme lain. b. Mikro konsumer atau Saprotrof, yaitu dekomposer atau osmotrof. Kelompok ini adalah organisme heterotrof yang sebagian besar adalah berupa mikro organisme (jazad renik) seperti jamur, bakteri, dan sebagainya. Mikroorganisme atau dekomposer memperoleh makanan atau energinya dengan merombak jaringan tubuh yang telah mati atau mengabsorpsi bahan organik terlarut yang dikeluarkan dari tumbuh-tumbuhan atau organisme lain. Dekomposer unsur hara sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen (tumbuhan). Dekomposer juga mengeluarkan zat-zat seperti antibiotik, hormon yang bisa mengstimulir atau menghambat biotik lainnya dalam ekosistem. Dekomposer memegang peranan penting dalam proses daur ulang (Recyling) dalam ekosistem. Biofag = Organisme yang memangsa atau organisme yang memperoleh energinya dengan memangsa organisme lainnya yang masih hidup (PREDATOR). Saprofag = Organisme yang memperoleh makanan atau energinya dari bahanbahan organik atau organisme yang sudah mati (PARASIT).

DAFTAR PUSTAKA

Deshmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Yayasan Obor. Indonesia. Eryanto, 2004. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. IPB Press. Bogor. Heddy, S.; S.B. Soemitro, dan S. Soekartomo. 1989. Pengantar Ekologi. Rajawali Press. Jakarta. Irwan, Z.D. 1997. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisme Ekosistem, Komunitas, dan Lingkungan. Bumi aksara. Jakarta. Kormondy, E.J. 1989. Concepts of Ecology. Prentice Hall. New Delhi. Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunders Company. London. Resosoedarmo, S.; K. Kartawinata; dan A. Soegiarto. 1990. Pengantar Ekologi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Riyanto; B. Nurkin; J.L. Palenewan; N.H. Jodjo; Suwondo; A. Delmi; J. Renwari; P. Kleden; M. N. Rahman; G. M. Hatta 1985. Ekologi Dasar. Badan Kerja Sama PTN Indonesia Timur. Lembaga Penerbitan. Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai