Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk meengadakan perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai teknik perbaikan kualitas yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain: Diagram Pareto diagram pencar (scatter diagram) box plots
histogram
lembar pengecekan (check sheet) analisis matriks diagram sebab akibat
run chart
diagram grier time series stem-and-leaf plots
peta multivariabel
peta pengendali (control chart) analisis kemampuan proses
Masing-masing teknik tersebut mempunyai kegunaan yang dapat berdiri sendiri maupun saling membantu antar satu teknik dengan teknik yang lain.
Diagram Pareto
Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto. Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah). Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses
2.
3.
4.
5.
6.
Prinsip Pareto
Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia:
20% dari population memiliki 80% dari total kekayaan
28
25 20 15 10 5 0
Loose Threads Stitching flaws Button problems Material flaws
16 12 12 6 4
7 Quality Tools
70 60 50
(64)
40
30 20 (13) 10 0 (10) (6) (3) (2) (2)
Histogram
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan
Histogram
40 35 30 25 20 15 10 5 0
1 2
Contoh Histogram
6 13 10 16 19 17 12 16 20 17 13
5 6 2
Contoh Histogram
jumlah kesalahan dalam satu semester IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
Total 30 20 15 13 22
Pelayanan administrasi IIIII IIIII IIIII IIIII Pelayanan perpust. Buku teks kuno Tidak ada dukungan IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III IIIII IIIII IIIII IIIII II
Sumber : Goetsch dan Davis (I995) Gambar Check Sheet untuk Banyaknya Kesalahan
Shifts
Defect Type
7 Quality Tools
Analisis Matriks
Analisis matriks adalah suatu alat yang sederhana, tetapi efektif.
Alat ini dapat berfungsi untuk membandingkan beberapa kelompok kategori seperti operator, karyawan penjualan, mesin-mesin, pemasok, dan seterusnya.
Semua elemen dalam kategori tersebut melakukan kegiatan yang sama. Analisis matriks sering disebut dengan Diagram Pareto dua dimensi.
A 0 1 0 0 2
F 1 0 0 0 2
0 6
0 20
0 8
0 3
3 36
0 7
3 80
Diagram sebab-akibat
Keunggulan
Dengan menbuat diagram ini kita telah mempelajari sistem Diagram ini menunjukkan pemahaman tentang tim pemecahan masalah Diagram ini menghasilkan penemuan secara aktif tentang penyebab masalah Diagram ini bisa memberi petunjuk untuk pengumpulan datanya
Material
Prosedur
Problem Kualitas
Karyawan
Peralatan
Manusia
Mesin
Pemasangan salah Peralatan salah Keausan/tua
Problem Kualitas
Kerusakan bahan baku Rancangan proses jelek Manajemen kualitas Tak efektif Ketakcukupan rancangan Produk
Lingkungan
Material
Proses
bahan
panjang
pengangkutan
pemotongan
pengeboran
penggunaan
penggunaan
kecepatan
Operator suhu
pencampuran waktu
kecepatan kepadatan
Pemilihan pemasok
Ukuran lubang ban
pelatihan
alat pengemasan
suhu
Contoh diagram pencar hubungan antara. kecepatan suatu kendaraan dengan keahlian si pengendara
7 Quality Tools
Flow Diagrams
" Draw a flowchart for whatever you do. Until you do, you do not know what you are doing, you just have a job.
-- Dr. W. Edwards Deming.
Flowchart
Activity
Decision
Yes
No
7 Quality Tools
Flowchart
Flow Diagrams
Transportation
Delay Storage
Step 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
UCL = 23.35
c = 12.67
Jumlah kerusakan
18 15 12
9
6 3 LCL = 1.99
10
12
14
16
Nomor sampel
Control Charts
4.6 4.0 3.7 4.1 4.1 5.6 4.5 6.0 6.0 3.4 3.4 4.6 3.7 4.2 4.6 4.7 4.1 3.7 3.4 3.3 3.7 4.1 4.5 4.6 4.4 4.8 4.3 4.4 5.1 3.9
3 4 5 6
7 4 4 7 7 4 3 7 9 6 0 1 5 6 2 6 7 1 1 5 6 4 8 3 4 6 1 0 0
5
Plant A Plant B
Metode Taguchi
Teknik SQC dikenal sebagai metode pengendalian kualitas yang bersifat online, sedang usaha perbaikan kualitas yang dimulai dari perancangan hingga pemrosesan dikenal sebagai metode pengendalian kualitas yang bersifat offline yang dikenal sebagai metode Taguchi.
metode Taguchi sangat efektif untuk mengadakan perbaikan kualitas dan pengurangan biaya, perbaikan dalam pembuatan produk serta pengurangan biaya pengembangan produk. Metode Taguchi banyak diterapkan di pabrik-pabrik di Jepang oleh para teknisi untuk memperbaiki proses dan produk.
Tiga tingkatan desain dalam metode Tagauchi adalah desain proses, desain parameter dan desain toleransi.
b)
Frequency
LSL
Target
USL
3.
4.
Apa yang anda ketahui tentang biaya kualitas dan nilai kualitas serta jelaskan kaitan antara keduanya.
Berilah uraian singkat tentang nilai produktivitas bersih sesuai konsep yang dikemukakan oleh Bester.