Riwayat penyakit
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan di laboratorium
PCV % Hgb g/dl RBC x106/ul MCV fl MCH pg MCHC g/dl TPP g/dl Reticulocytes % Absolute Retic/ul Plasma color Platelets/ul Anisocytosis 3+ Polychromasia 3+ Macrocytosis 3+
Catatan : Pada tulisan yang tebal, merupakan kelainan yang didapat pada pemeriksaan lab.
Laboratory Data Reference Range (37 - 55) WBC/ul (12 - 18) Neutrophils (4.95 - 7.87) Band cells (60 - 77) Lymphocytes (19 - 24) Monocytes (32 - 36) Eosinophils (6.0 - 7.5) (<1.0) (<80,000) (>200,000) RBC Morphology:
Reference Range (6,000 - 17,000) (3,000 - 11,400) (0 - 300) (1,000 - 4,800) (150 - 1,350) (100 - 750)
Pemeriksaan Urine
Urine Color Amber SG 1.035 : Tidak normal pH 6 : Normal Bilirubin 4+ : Terdapat banyak bilirubin dalam Urine Blood 1+ : ada di temukan darah di dalam urine Protein 1+ : ada ditemukan protein dalam urine
Sediment : crystals empedu
Interpretasi
Morfologi RBC dan retikulositosis menunjukkan anemia regeneratif. Ikterus, bilirubinuria, splenomegali, dan feses berwarna oranye dan tidak adanya perdarahan mengindikasikan penyakit hemolitik.
Beberapa organisme Babesia canis diidentifikasi dalam sel darah merah pada preparat darah hapus. Gambar C7-1
Lanjutan
Pengaruh pulasan cairan limpa dari anjing mati mengungkapkan banyak organisme Babesia dalam sel darah merah (Gambar C7-2).
Tes serologi untuk Leptospira menghasilkan hasil yang negatif tetapi Sebuah tes Coombs langsung, meghasilkan hasil yang positif.
Tidak adanya peningkatan MCV dan hypoproteinemia ini kemungkinan karena kehilangan darah dan deplesi besi sekunder untuk penyakit cacing tambang. Anemia hemolitik dan trombositopenia pada Babesiosis disebabkan oleh kerusakan kekebalan yang dimediasi yang menargetkan sel darah merah dan trombosit.
Gambar c7-1
Gambar c7-2
Tes coombs
Tes croombs merupakan tes yang dilakukan untuk keberadaan antibodi tertentu
yang menyerang sel darah merah. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh
sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan kemudian memusnahkannya, seperti bakteri dan virus.
Ada 2 jenis Tes Antibodi: Direct Coombs test (langsung) : pemeriksaan dilakukan pada sel darah merah
Direct Coombs Test juga dapat dilakukan pada anak yang baru lahir dengan darah Rh+
yang iinduknya memiliki Rh-. Hasil pengujianakan menunjukkan apakah darah induk
telah membuat antibodi dan apakah antibodi tersebut telah pindah kepada anak melalui plasenta.
Anemia hemolitik autoimun atau yang biasa disebut anemia hemolitik adalah penyakit langka yang menyebabkan antibodi dalam tubuh menyerang sel darah merahnya sendiri.
Kesimpulan
Anjing grenhounds yang berumur 4 minggu yang bernama puppy mengalami
penyakit Anemia Hemolitik yang disebabkan oleh protozoa babesia canis dan
cacing tambang yang di tandai dengan peningkatan monocit, neutrofil, dan limfosit yang signifikan.